Anda di halaman 1dari 2

PERKEMBANGAN HUKUM PERDATA SEJAK KOLONIAL SAMPAI

KEMERDEKAAN
Oleh: Memory Hidayat (22-050)

a. Latar Belakang

Ketentuan hukum perdata merupakan produk legislasi nasional antara


Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan Undang-Undang No. 5
Tahun1960 tentang Peraturan Dasar-Dasar Pokok Agraria. Adapun ketentuan hukum
yang bersifat plural disebabkan belum diatur dalam peraturan perundang-undangan
nasional adalah hukum waris. Yangmana hukum waris pengaturannya masih bersifat
plural yang bersumber pada hukum waris perdata yang diatur dalam KUHPerdata.

Pemberlakuan hukum perdata yang bersifat beraneka warna tersebut berlaku


hingga saat ini tergantung dari golongan pendudukan yang tunduk pada peraturan
tersebut. Untuk golongan Eropa dan Timur Asing Tionghoa, mereka tunduk pada
KUHPerdata. Sedangkan untuk penduduk pribumi berlaku hukum adat, yaitu hukum
yang sejak dulu berlaku di kalangan rakyat, yang sebagian besar masih belum tertulis,
tetapi hidup dalam tindakan-tindakan rakyat. 1

Untuk mengetahui keadaan Hukum Perdata di Indonesia sekarang ini, perlulah


kita sekedar mengetahui tentang sejarah dan riwayat politik Pemerintah Hindia-
Belanda dahulu hingga Indonesia meredeka.

b. Hukum Perdata

Menurut Prof. Soebekti dalam bukunya pokok-pokok Hukum Perdata, hukum


perdata dalam artian luas adalah meliputi semua hukum pokok yang mengatur
kepentingan perseorangan. Sementara itu Prof. Dr. Ny. Sri Soedewi Mashjhoen
Sofwan, S.H. menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hukum perdata adalah
hukum yang mengatur kepentingan antarwarga negara perseorangan yang satu dengan
warga perseorangan yang lain. 2

1
Prof. Soebekti, S.H. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Cet.31 (Jakarta: PT. Intermasa, 2003), hal-10.
2
Prof. Dr. Ny. Sri Soedewi Masjhoen Sofyan, S.H. Hukum Perdata Hukum Benda. Seksi Hukum Perdata
Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta, 1975,p.1
Meski dikatakan bahwa hukum perdata mengatur tentang kepentingan
perseorangan bukan berarti semua hukum perdata secara murni mengatur kepentingan
perseorangan. Melainkan karena dipengaruhin oleh masyarakat yang dinamis banyak
bidang hukum perdata yang telah diwarnai oleh hukum public, seperti hukum
perkawinan, perburuhan, dan lain sebagainya.

Hukum perdata yang belaku di Indonesia adalah hukum yang berasal dari
eropa atau Hindia-Belanda. Salah satu ciri hukum Eropa continental adalah
dikodifikasinya atau disusunnya suatu norma hukum secara sistematis dalam suatu
kitab peraturan perundang-undangan.Ciri tersebut tercemin dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (Burgelijk Wetboek) yang mengatur norma hukum perdata
secara sistematis yang terdiri dari 4 buku: Buku ke-satu tentang orang,Buku ke-dua
tentang kebendaan, Buku ke-tiga tentang perikatan dan Buku ke-empat tentang
pembuktian dan daluwarsa. Sedangkan sistematika hukum perdata berdasarkan ilmu
pengetahuan , yaitu: (1) hukum tentang orang; (2) hukum kekeluargaan; (3) hukum
harta kekayaan; dan (4) hukum warisan.3

3
Salim HS, S.H.,M.S. Pengantar Hukum Perdata Tertulis(BW). Cet.12 (Jakarta: Sinar Grafika, 2019). Hal. 13.

Anda mungkin juga menyukai