Anda di halaman 1dari 4

RESUME PEMBELAJARAN

PESERTA PELATIHAN PENATALAKSANAAN PASIEN KANKER DENGAN


KEMOTERAPI BAGI PERAWAT DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
GELOMBANG 3
TANGGAL 14-22 MARET 2022

RESUME PEMBELAJARAN

Pelatihan Penatalaksanaan Pasien Kanker Dengan


Kegiatan Kemoterapi Bagi Perawat Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Gelombang / Tanggal 3 (14-22 Maret 2022)
Nama Mata Pelatihan (Materi) MPI2 (Penanganan Ekstravasasi)
Nama Peserta Revy Citra Carlina, S. Kep
Nomor Urut Peserta 12
Asal Institusi Peserta RS Hermina

Managemen Pencegahan dan Penanganan Ekstravasasi Kemoterapi


Pemateri : Ns. Retno Setiowati, S.Kep, Sp.Kep.Onk, MKM

Ekstravasi adalah terjadinya kebocoran obat vesikan atau iritan yang masuk ke
jaringan subcutan yang dapat menyebabkan nyeri, nekrosis, hingga terkelupasnya
jaringan.
Obat vesikan : obat kemoterapi yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan hingga
menyebabkan nekrosis.
Obat Iritan : obat yang bisa menyebabkan inflamasi dan iritasi ketika diberikan secara
perifer tapi tidak menyebabkan kerusakan jaringan dan nekrosis.

Etiopatologi Ekstravasasi
Kerusakan jaringan terkait ekstravasasi terjadi oleh berbagai mekanisme, yaitu :
1. Obat yang mengikat DNA
Obat yang diserap secara lokal dan dapat menyebabkan kematian sel secara
langsung. Setelah endositolisis, terjadi kematian sel sekitarnya oleh pelepasan
obat dari sel mati yang berdekatan. Pengulangan ini akan mengganggu
penyembuhan dan menyebabkan kerusakan jaringan yang progresif dan kronis.
Contoh obat : anthracycline (doxorubin, daunorubin, epirubin, idarubin,
dactinomicyn, mitomycin).
2. Obat yang tidak mengikat DNA
Obat yang dapat mengalmai metabolisme dan pembersihan sehingga
mengurangi cedera jaringan dan mudah dinetralkan.
Contoh obat : apipodophylotocin (vinblastin, vincristine, vindestin, vinorelbin,
paclitaxel).

Manifestasi Klinis Ekstravasasi


1. Pasien mengeluh nyeri terbakar, edema, eritema, dan indurasi.
2. Bila tidak diobati, dapat berkembang menjadi vesikel dan bula, diikuti ulkus di
bagian tengah yang nekrosis.
3. Jaringan iskemik karena kerusakan endotel dan trombosis pembuluh darah
4. Eschar yang keras dan hitam.
Grade Ekstravavasi
Grade 1
Edema tanpa
rasa sakit
Grade 2
Eritema, nyeri,
plebitis, edema
Grade 3
Ulserasi atau
nekrosis
Grade 4
Konsekuensi
kematian
Grade 5
Kematian

Parameter Pengkajian Ekstravasasi


Manifestasi
Parameter Waktu Spasme/iritasi vena Flare reaction
Ekstravasasi
Pain Nyeri terbakar 48 jam Sakit dan rasa kaku Tidak nyeri
pembuluh darah
Redness Kemerahan ada Jam- Sepanjang vena Hilang setelah
aera penusukan bulan berwarna 30 menit tanpa
gelap/kehitaman tindakan
Ulceration Umumnya terjadi 48-96 jam Tidak terjadi tidak
Swelling Bengkak Jam-48 Tidak Tidak
seketika jam
Blood Tidak ada baik
return
Other Perubahan Perasaan resisten utrikaria
kualitas tetesan pada suntikan
infus

Tanda-tanda ekstravasasi
1. Tidak ada blood return
2. Aliran infus lambat
3. Kebocoran pada kateter
4. Ukuran dan kualitas vena
5. Pembengkakan pada area tusukan
6. Eritema, inflamasi
7. Nyeri terbakar
8. Pasien mengeluh rasanya berbeda

Gejala Ekstravasasi
Mengeluh rasa terbakar, hiperpigmentasi  terjadi pengerasan, semakin panas 
nekrotik, ulkus melebar  kerusakan pembuluh darah dan jaringan

Faktor Resiko Ekstravasasi


1. Faktor pasien (pembuluh darah kecil, vena fragile, mobilisasi vena, vena keras,
sklerosia, ama obat terexplosure, vascular acces devices, gangguan sirkulasi
(limfaedema, kanul dipasang di daerah mastektomi), obstruksi vena cava,
obesitas, penyakit penyerta)
2. Prosedur pemasangan infus (staf belum terlatih, bolus injeksi, posisi dari tusukan,
osmolaritas cairan terlalu tinggi, vena sering ditusuk)
3. Kemampuan komunikasi (ketidakmampuan mengungkapkan ketidaknyamanan,
menurunnya sensasi, penyakit pembuluh darah)
4. Peralatan (ukuran, tipe dan kualitas IV Cath, wing needle)
5. Pengobatan (kemampuan menghancurkan sel, kemampuan menyebabkan
dilatasi, pH, osmolaritas, karakteristik cairan)

Cara Pencegahan Ekstravasasi


1. Cek kepatenan Acces Devices dengan cairan fisiologis
a. Pilih vena yang lurus
b. Untuk obat vesikan jangan gunakan vena metacarpal
c. Untuk pemberian kemoterapi jangka lama gunakan CVC
d. Untuk kanker payudara atau limfaedema gunakan lengan yang berlawanan
2. Bersihkan, tusuk IV Cath, dan patenkan daerah tusukan
3. Cek blood return 2-3 cc pada waktu obat dimasukkan, komunikasi selama
pemberian obat
4. Alirkan cairan normal saline setelah pemberian obat (pembilasan)
5. Observasi daerah infus, gunakan transparan dressing

Penanganan Ekstravasasi
1. Persiapkan alat
a. Troley suntik beserta obat antidote f. Kassa steril
(hidrokortison iv dan salep) g. Dissposible syringe dengan need
b. Obat nyeri kecil
c. Pengalas h. Trasparan dressing
d. Alat kompres i. Plester
e. Baju dan APD Kemoterapi j. Tempat sampat kemoterapi
2. Prosedur penanganan ekstravasasi
a. Stop infus segera, kanul kateter jangan diangkat
b. Discconect infus (jangan kanul atau jarum)
c. Tinggalkan kanul pada tempatnya, dan lakukan aspirasi, hindari penekanan
d. Beri tanda dengan spidol
e. Berikan antidotum (injeksi oradeon 5 mg untuk mencegah inflamasi. 2.5 mg
larutkan dalam Nacl 0.9% 3 cc, jangan searah jarum jam)
f. Tinggikan esktremitas selama 2x24 jam
g. Beri kompres
Kompres dingin : vasokontriksi. Selama 3x24 jam tiap 6 jam selama 15-20
menit, digunakan pada obat yang mengikat DNA
Kompres hangat : vasodilatasi dan meningkatkan aliran darah di area
tersebut. Selama 1x24 jam tiap 6 jam selama 15 menit, digunakan pada obat
yang tidak mengikat DNA)
h. Foto daerah ekstravasasi
i. Tutup dengan transparan dressing
j. Dokumentasi (nama obat, dosis, volume, konsentrasi, jumlah obat
ekstravasasi, jumlah obat yang diinfus, metode pemberian IV, lokasi akses
vena, jenis perangkat vena, daerah ekstravasasi (lokasi, ukuran dan daerah
infiltrasi), ukuran dan tipe jarum, dan keluhan pasien)
k. Edukasi pasien (jelaskan bahwa daerah ekstravasasi akan di follow up dan
evaluasi, perawatan ekstravasasi (tinggikan daerah ekstravasasi, kompres
hangat/dingin, lindungi dari sinar matahari, jangan direndam air), dan jelaskan
untuk menghubungi RS jika ada komplikasi)
l. Lapor DPJP

Anda mungkin juga menyukai