NPM : 2306399
Kelas : 5D
MK : Evaluasi Pembelajaran
A. Pengertian Kejujuran
Menurut Kesuma, dkk (2012) jujur merupakan suatu keputusan seseorang untuk
mengungkapkan perasaannya, kata-katanya atau perbuatannya bahwa realitas yang ada tidak
dimanipulasi dengan cara berbohong atau menipu orang lain untuk keuntungan dirinya. Makna
jujur erat kaitannya dengan kebaikan (kemaslahatan). Kemaslahatan memiliki arti bahwa
mementingkan kepentingan orang banyak dari pada mementingkan diri sendiri maupun
kelompoknya.
Menurut Mustari (2011) jujur adalah suatu perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain. Jujur merupakan suatu karakter moral yang
mempunyai sifat-sifat positif dan mulia seperti integritas, penuh kesabaran, dan lurus sekaligus
tidak berbohong, curang, ataupun mencuri.
B. Nilai-nilai Kejujuran
Dalam proses menanamkan nilai kejujuran di sekolah tujuan utama yang menjadi penentu
keberhasilan dalam pembentukan karakter jujur tidak lain seorang guru, karena guru merupakan
orang yang menjadi panutan bahkan menjadi tokoh idola bagi siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam menanamkan nilai kejujuran guru harus melalui beberapa proses yaitu melalui proses
pengajaran kepada anak didiknya, melalui keteladanan guru, dan melalui pendekatan pada siswa
di sekolah. Seorang guru sebagai pengganti orang tua di rumah dapat mengetahui bagaimana
karakter siswa serta memberikan contoh perilaku yang baik kepada siswa, karena seorang guru
memiliki kedudukan yang sangat penting bagi perkembangan potensi siswa dan menjadi penentu
keberhasilan proses pendidikan dalam pembelajaran di sekolah.
Maka dari itu, seorang guru bukan hanya memberi pembelajaran pengetahuan ranah
kognitif tentang kejujuran, tetapi perlu adanya ranah afektif dan terimplementasi dalam perilaku
nyata misalnya penerapan nilai kejujuran yang dilakukan di lembaga sekolah seperti berikut ini:
Pertama, siswa diberi arahan oleh guru, untuk pemahaman mengenai karakter kejujuran yang
akan membuat siswa termotivasi dengan apa yang disampaikan guru sehingga siswa akan
menerapkan karakter kejujuran dalam kehidupan pribadinya. Kedua, guru diharuskan
menanamkan nilai kedisiplinan, karena sifat disiplin akan membuat siswa memiliki karakter
jujur. Ketiga, guru memberikan keteladanan mengenai karakter kejujuran dengan memberikan
contoh positif yang dilakukan oleh guru, guru menekankan pada siswa umtuk tidak mencontek
selama proses mengerjakan tugas sekolah, ini akan menjadi penentu dalam penanaman nilai jujur
dalam diri siswa yang akan melekat di kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa strategi untuk mewujudkan siswa berperilaku jujur dikembangkan melalui
tiga tahapan Yaitu (Ansor, 2022) :
1. Tahap Pengetahuan (Knowing)
2. Tahap Keyakinan (Feeling)
3. Tahap Pelaksanaan (Acting)
D. Karakteristik Kejujuran
Menurut Kesuma, dkk (2012) orang yang memiliki karakter jujur dicirikan dengan
perilaku diantaranya yaitu :
1. Jika bertekad (inisiasi keputusan) untuk melakukan sesuatu, tekadnya adalah kebenaran dan
kemaslahatan.
2. Jika berkata tidak berbohong (benar apa adanya).
3. Jika adanya kesamaan antara yang dikatakan hatinya dengan apa yang dilakukannya.
Penerapan
Keteladanan dan Pembiasaan Pengkondisian
Spontanitas Lingkungan
Selalu berbicara secara Berbicara sesuai fakta Ada slogan, seperti
jujur Tidak menambah atau “Jujur berarti
Selalu mengingatkan mengurangi cerita kejadian yang Mujur”
agar tidak mengambil sebenarnya Mendorong siswa
barang milik orang lain Tidak berbohong berbicara jujur sesuai
Menjelaskan akibat Melaporkan/menyerah- kan dengan kenyataan
orang yang berperilaku kepada guru kita bila Memuji untuk setiap
tidak jujur menemukan barang orang lain perkataan jujur yang
Selalu mengembalikan Mengakui kesalahan dan berani dilakukan anak
barang teman yang meminta maaf Ada slogan, “Berani
bukan miliknya Membiasakan untuk bertobat karena benar, takut
Selalu mendorong untuk Mengumumkan barang yang karena salah
mengakui kesalahannya ditemukan
sendiri
Mendorong siswa
agar mengakui
kesalahannya dan
berani meminta maaf
Mudah mengakui
kesalahan diri dan
berjanji tidak
mengulangi lagi
Mendorong siswa agar
selalu melaporkan/me-
ngumumkan barang
yang ditemukan
Selalu memberitahukan
barang yang
hilang/ditemukan
NILAI INDIKATOR
Jujur : - Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika
ulangan ataupun mengerjakan tugas di kelas.
Perilaku yang didasarkan pada - Menjawab pertanyaan guru tentang
upaya menjadikan dirinya sebagai sesuatuberdasarkanyangdiketahuinya.
orang yang selalu dapat dipercaya - Mau bercerita tentang kesulitan menerima pendapat
dalam perkataan, tindakan, dan temannya.
pekerjaan. - Mengemukakan pendapat tentang sesuatu sesuai
dengan yang diyakininya.
- Mengemukakan ketidaknyaman dirinya dalam belajar
di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Ansor, Y. Z. (2022). Strategi Pendidik dalam Menumbuhkan Karakter . Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5.
Daniah. (2018). Model Pembinaan Karakter Religius Terintegrasi Pada Pembelajaran Sains Di
Pendidikan . Jurnal Pendidikan.
Elsa Aprilianingsih, S. L. (2019). Hubungan Keteladanan Guru Terhadap Akhlak Siswa Di Mts
Ar-Rofiqy Kabupaten Bogor. Jurnal Mitra Pendidikan.
Imam Mansyur, R. M. (2019). Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Dalam
Menanamkan Karakter Jujur Pada Siswa Kelas Xi Sma Bina Bangsa Sejahtera Kota
Bogor. Prosiding Al Hidayah Pendidikan Agama Islam, 121.
Pertiwi, D. N. (2021). Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Membentuk . Jurnal Pendidikan Dasar
: Jurnal Tunas Nusantara.