Anda di halaman 1dari 10

Nama Penyusun : Dra.

SRI SAMSUNI
Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 JUWIRING
Tahun : 2023 / 2024
Jenjang/Kelas : SMP/VIII
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (80 menit)

Capaian Pembelajaran:
 Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang tepat dari berbagai jenis
teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan aural dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara.
 Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari
topik aktual yang didengar.

Kompetensi Awal:
 Menemukan informasi dalam teks Drama.
 Menganalisis informasi dalam teks Drama.
 Memaknai informasi dalam teks Drama.

Profil Pelajar Pancasila:


Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia: akhlak kepada
manusia.
Berkebinekaan global: mengenal dan menghargai budaya.
Bergotong royong: kolaborasi.
Kreatif: menghasilkan karya orisinal.

Sarana dan Prasarana:


 Perpustakaan, buku, LCD/video, komputer, jaringan internet, majalah.
Target Peserta Didik: Reguler

Model Pembelajaran:
Tatap muka/Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu menganalisis unsur intrinsik dari teks drama yang dianalisis.

Pemahaman Bermakna:
 Keterampilan menganalisis teks Drama melatih kemampuan peserta didik dalam memahami
dan menyerap informasi yang terkandung di dalamnya.
 Keterampilan menganalisis teks Drama melatih kemampuan dalam menemukan butir-butir
penting yang terkandung di dalamnya sehingga mampu memperkuat karakter yang
mencerminkan profil pelajar Pancasila.
Pertanyaan Pemantik:
 Pernahkah kamu menganalisis teks Drama, baik dalam bentuk audio, audio visual (video),
atau dilaporkan secara langsung oleh orang lain?
 Butir-butir penting apa sajakah yang terkandung dalam teks Drama yang pernah kamu
simak?
Persiapan Pembelajaran:
 Menyiapkan materi teks Drama dalam bentuk audio, tayangan video, dibacakan secara
langsung.
 Menyiapkan Lembar Kerja.
 Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
 Menyiapkan buku dan kamus.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 120 menit

Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.

Langkah-langkah Pembelajaran:

AKTIVITAS PERTEMUAN KE-1


Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
- Guru menyapa peserta didik.  Guru menyampaikan tujuan  Guru memberi
- Guru mengajak peserta didik untuk pembelajaran. penguatan
berdo'a sebelum memulai  Guru menayangkan teks materi terkait
pembelajaran. Drama melalui media atau unsur- unsur
- Guru mengecek kehadiran peserta guru membacakan teks teks Drama.
didik. Drama.  Guru
- Guru menstimulasi peserta didik  Peserta didik menganalisis menyampaiakan
dengan mengajukan pertanyaan teks Drama melalui media simpulan
pemantik, seperti: audio, atau tayangan video. pembelajaran.
- Pernahkah kamu menyimak  Peserta didik dibagi  Guru
teks Drama, baik dalam bentuk kelompok terdiri dari empat menugaskan
audio, audio visual (video), atau sampai lima orang. peserta didik
diceritakan langsung oleh orang  Tiap kelompok dibagikan untuk membaca
lain? LK. teks Drama dari
 Peserta didik mengerjakan media cetak atau
- Butir-butir penting apa sajakah
yang terkandung dalam teks LK dalam kelompoknya. internet.
Drama yang pernah kamu  Tiap-tiap kelompok  Guru menutup
simak? memajang hasil karyanya di pembelajaran.
- Guru kembali mengingatkan peserta dinding kelas atau di papan
didik betapa pentingnya tulis.
keterampilan menyimak dalam  Tiap-tiap kelompok
kehidupan sehari-hari, termasuk mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya secara
menyimak teks Drama.
bergiliran.
- Butir-butir penting dalam teks
 Kelompok lain menanggapi.
Drama sangat bermanfaat untuk  Guru mengawasi peserta
membangun karakter sesuai dengan didik dalam bekerja di
profil Pelajar Pancasila. kelompoknya.
 Guru menilai hasil kerja
kelompok.
 Kelompok dengan nilai
tertinggi diberi bintang atau
reward.

Asesmen:
 Mengidentifikasi teks Drama.
 Menemukan informasi dalam teks Drama yang ditonton.
 Menilai informasi dalam teks Drama yang ditonton.
 Soal:

Lembar Kerja Siswa

Teks Drama
MALIN KUNDANG
Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau meninggalkan
tanah kelahirannya. Ia menggembara mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan yang
lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri di tanah kelahirannya.
Singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil menikah dengan seorang putri saudagar
kaya raya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya bersama sang putri.
Malin : “Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu (sambal menunjuk kearah daratan dari
atas perahu yang bersandar).”
Putri : “Sungguh indah sekali tanah kelahiran kau ini Kanda.”
Mande : “(Berlari tertatih-tatih setelah mendengar kabar bahwa anaknya sudah sukses
dan pulang) Malin! Kau kah itu Nak? (berteriak-teriak kegirangan).”
Putri : “Siapakah wanita tua itu Kanda?”
Malin : “(Menyembunyikan wajah terkejut ketika melihat ibunya berlari kearah perahu)
Kanda tak tahu Dinda. Mungkin itu hanya pengemis yang ingin meminta sedikit
sumbangan dari kita saja. Sudah jangan pedulikan lagi dia.”
Mande : “Malin, ini ibumu, Nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang telaj mengandung dan
membesarkan kau ini Malin?”
Malin : “Wahai wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku.
Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu, dan ibuku sudah lama
meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku ini!
(berteriak emosi sambal menunjuk ke ibunya).”
Mande : “(Mendengar kata-kata anaknya, ia menangis menahan kesedihan) Ya Tuhan,
kenapa pula anakku berubah menjadi seperti ini? Apa salahku ini Tuhan? Jika
memang ia bukan anakku, maka maafkanlah ia telah menghinaku ini. Namun jika
ia benar anakku si Malin Kundang, maka hukumlah dia yang telah durhaka itu
(sambal menengadahkan tanga memohon kepada Tuhan).”
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir dating menggelegar. Badai besar tiba-
tiba dating dan kapal Malin Kundang terbalik. Seketika kilat menyambar tubuh Malin dan
istrinya. Anehnya, mereka berdua kemudian berubah menjadi batu. Itulah kekuatan doa
seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka kepada orang tua.

Berdasarkan teks tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


1. Apa tema yang disampaikan dalam drama tersebut! Jelaskan alasanmu!
2. Jelaskan latar waktu, latar suasana, dan latar tempat yang tampak pada teks drama
tersebut!
3. Bagaimana watak pelaku dalam teks drama tersebut! Jelaskan satu per satu.
4. Siapakah tokoh utama dan tokoh pendukung dalam drama tersebut!
5. Konflik apa yang terjadi dalam drama tersebut?
6. Bagaimana kalian menyelesaikan konflik dalam drama tersebut?
7. Apa amanat yang disampaikan dalam teks drama tersebut!
8. Menurutmu, apakah kaitan amanat yang disampaikan dalam teks drama tersebut dengan
realitas kehidupan sekarang?

Kunci Jawaban
1. Tema: anak durhaka
2. Latar waktu: siang hari
Latar tempat: Sumatra barat, kapal Malin Kundang
Latar suasana: sedih, mencekam
3. Watak tokoh
Malin: jahat, durhaka, kejam
Putri: egois, jahat
Mande( Ibu Malin Kundang): sabar, lemah lembut
4. Tokoh utama: Malin Kundang
Tokoh pendukung: Mande, Putri
5. Konflik: Malin Kundang tidak mengakui ibunya, kemudian dikutuklah malin Kundang
menjadi batu oleh Ibunya.
6. Cara menyelesaikan konflik yaitu dengan cara Malin Kundang dengan Mande (ibunya)
harus menjalin hubungan yang baik, dan berkomunikasi dengan baik agar tidak ada
permasalahan Malin Kundang tidak mengakui Ibunya.
7. Amanat: hormatilah orang tuamu terutama Ibumu, dan harus meghormati orang yang
lebih tua, dengan bicara yang sopan dan santun
8. Hubungan amanat dengan realita kehidupan sekarang: ada keterkaitannya, karena
kehidupan anak milineal zaman sekarang telah membuat budaya sopan santun
menghilang sehingga kita perlu mengutamakan attitude untuk membentuk perilaku yang
baik.

Pelaksanaan Asesmen:
 Proses bekerja secara berkelompok
 Hasil kerja kelompok
Kriteria Penilaian:
Kelas / Semester : VIII / Genap
Tema : Teks Drama
Elemen : Mengidentifikasi teks drama
Capaian pembelajaran : Peserta didik dapat mengevaluasi informasi berupa gagasan
pikiran, perasaan atau pesan dari berbagai jenis teks ( non fiksi dan
fiksi ) audiovisual dan aural dalam bentuk monolog dialog dan
gelar wicara.
A. Kisi – Kisi Instrumen
Tujuan Pembelajaran Penilaian

Teknik Jenis Bentuk


Peserta didik dapat menemukan gagasan Tes Tulis Soal Uraian Lembar Kerja
pikiran atau kesan secara tersurat dan tersirat
dalam teks drama
Menilai hal-hal yang dapat di teladani dari Tes Tulis Soal Uraian Lembar Kerja
tokoh tentang (perjalanan Pendidikan karier
dan semangat perjuangan) dalam teks drama
sesuai dengan nilai-nilai keteladanan
Mengungkapkan Kembali hal-hal yang Tes Tulis Soal Uraian Lembar Kerja
dapat diteladani dari tokoh

B. Instrumen

1. Instrumen Penilaian Proses


Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kelompok
Skor Aspek yang Dinilai
Nama
No Menjawab Total Perolehan
Siswa Keaktifan Kerjasama Keseriusan
Pertanyaan
1
2
3
4
5
dst

Nilai Jumlah perolehan skor


X 100
= Skor total ( 12 )
Catatan :
Kriteria Penilaian :
100 : Sangat Baik
75 : Baik
50 : Cukup
25 : Kurang

2. Instrumen Penilaian Kinerja ( Teknik Tes ) Soal disampaikan melalui uraian.

Daftar pertanyaan dan penskoran jawaban :


1. Siapakah tokoh utama dan tokoh pendukung dalam drama
“ Malin Kundang “ ?
2. Konflik apa yang terjadi dalam drama tersebut ?
3. Bagaiamana watak pelaku dalam teks drama tersebut ? 4.
Amanat apa yang disampaikan dalam teks drama tersebut ?

No Nilai Keteladanan Jawaban Skor


1 Perjalanan hidup
2 Karier
3 Semangat perjuangan

Nilai Jumlah perolehan skor

X 100
= Skor total ( 12 )

C. Rubik penilaian

1. Rubik Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kelompok

No Aspek yang diamati Kriteria Skor

Terlihat, dengan dorongan guru 1

Terlihat, bila dengan teman – teman 2


1 Keaktifan
Terlihat berani sendiri tapi kurang tepat 3

Terlihat berani sendiri dan tepat 4

Mau menang sendiri 1

Mau bekerjasama tapi pasif 2


2 Kerjasama
Mau Kerjasama tapi mengatur orang lain 3

Mau bekerjasama dan menghargai pendapat temannya 4

Tidak serius 1

Serius tapi tidak memahami tugas 2


3 Keseriusan
Serius memahami tugas tapi kadng kadang 3

Serius memahami tugas dan konsekuen terhadap tugas 4

Tidak dapat menjawab pertanyaan 1


Menjawab Dapat menjawab pertanyaan tapi kurang tepat 2
4
Pertanyaan
Dapat menjawab pertanyaan dengan tepat 3

2. Rubik penilaian kinerja ( Tes Uraian )


a. Nilai – nilai moral apa yang bisa dipetik dari teks drama “Malin Kundang” ?
Skor Deskripsi
1 Kurang mampu menjawab pertanyaan yang disertai alasan bukti
2 Mampu menjawab pertanyaan namun tidak disertai alasan bukti
3 Mampu menjawab pertanyaan disertai alasan bukti

Nilai Jumlah perolehan skor

X 100
= Skor total ( 12 )

Pengayaan dan Remidial


Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam modul ajar.

Refleksi Guru:
 Apakah kegiatan belajar berhasil?
 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil?
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
 Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami Pembelajaran ini?
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?

BAHAN AJAR

1. Pengertian Teks Drama


Teks drama adalah teks yang bermuatan kisah atau cerita yang dikemas melalui dialog
untuk dibawakan melalui seni peran atau akting sehingga dapat menggambarkan cerita dan
berbagai peristiwa yang disajikan dalam suatu pentas drama. Pengertian tersebut diperkuat
oleh pendapat ahli Tim Kemdikbud (2017, hlm. 235) yang mengemukakan bahwa drama
adalah sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah
laku akting atau dialog yang dipentaskan.
Senada dengan pendapat di atas, Kosasih (2017, hlm. 132) memaparkan pula bahwa
drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan untuk menggambarkan kehidupan dengan
menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakon dan dialog. Sementara itu menurut
Waluyo (2002, hlm. 2) naskah drama merupakan salah satu genre karya sastra yang sejajar
dengan prosa dan puisi namun bentuknya berbeda.
Artinya, drama adalah salah satu bentuk lain dari sastra, dan sebagai salah satu genre
sastra, drama memiliki keunikan tersendiri. Salah satu keunikan teks drama adalah tidak
hanya diciptakan untuk dibaca saja, namun juga harus dapat dipentaskan oleh para tokoh
atau lakonnya. Untuk memperjelas keunikan dari drama mari simak apa saja ciri dari teks
drama di bawah ini.
2. Ciri-Ciri Teks Drama
Sebagai salah satu genre sastra, drama memiliki beberapa ciri pembeda yang hanya
terdapat pada genrenya saja. Beberapa ciri-ciri dari teks drama adalah sebagai berikut.
a. Memuat dialog atau percakapan yang dapat dibawakan oleh pemeran atau lakon drama.
b. Mengandung cerita, kisah, atau narasi yang sampaikan melalui dialog atau percakapan
antar tokohnya.
c. Teks memiliki petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh pemerannya, seperti: mengatur
ekspresi (marah atau senang), melakukan aksi (berlari/melompat).
d. Karena drama secara eksklusif menggunakan dialog sebagai isinya, maka penulisan
percakapan tidak usah menggunakan tanda petik (“”).
3. Unsur Teks Drama
Drama merupakan teks yang terbentuk pula oleh banyak unsur yang berpadu di
dalamnya. Berikut adalah pemparan unsur-unsur drama menurut tim Kemdikbud (2017,
hlm. 245).
4. Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah drama
yang meliputi:
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam naskah drama, seperti di
rumah, medan perang, di meja makan;
b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah drama, seperti pagi
hari pada tanggal 17 Agustus 1945;
c. Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang
melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa dalam drama. Misalnya, dalam budaya
Jawa, dalam kehidupan masyarakat Betawi, Melayu, Sunda, Papua.
5. Penokohan
Penokohan adalah watak dari suatu tokoh yang memiliki peran di dalam suatu drama.
Tokoh-tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Tokoh gagal atau tokoh badut (the foil) Tokoh ini yang mempunyai pendirian yang
bertentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk menegaskan tokoh
lain itu.
b. Tokoh idaman (the type character) Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan
karakternya yang gagah, berkeadilan, atau terpuji.
c. Tokoh statis (the static character) Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa
perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita.
d. Tokoh yang berkembang, misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke karakter
berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya, dari yang semula adalah
seorang koruptor menjadi orang yang saleh dan budiman.
6. Dialog
Tentunya dialog adalah percakapan yang terjadi antartokoh dalam suatu drama. Dalam
drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua tuntutan, yakni sebagai berikut.
a. Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog haruslah dipergunakan untuk
mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita itu, apa yang sedang terjadi di luar
panggung selama cerita itu berlangsung; harus pula dapat mengungkapkan pikiran-
pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh yang turut berperan di atas pentas.
b. Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari.
Tidak ada kata yang harus terbuang begitu saja; para tokoh harus berbicara jelas dan tepat
sasaran. Dialog itu disampaikan secara wajar dan alamiah.
7. Tema
Tema adalah gagasan utama yang menjalin struktur isi drama. Tema dalam drama
menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih
sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Tema jarang dinyatakan secara tersirat. Oleh karena
itu, untuk mengetahui dan merumuskan tema drama, kita perlu mengapresiasi drama secara
menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu.
8. Pesan atau amanat
Unsur ini merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama itu kepada
pembaca/penonton. Amanat tersimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya dalam
keseluruhan isi drama.

Anda mungkin juga menyukai