Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEAKRABAN DENGAN PELANGGAN


Penulisan makalah ini digunakan sebagai salah satu tugas
Mata Kuliah customer relationship management
yang diampu oleh Ibu Dr. Eva Desembrianita, Dra.,MM

NAMA KELOMPOK:

1. Vikry Agung Prasetyo (210301111)


2. Devandra Radya P.H (210301115)
3. Krisna Islamey Arifin (210301120)
4. Ainur Rifqi Azizi (210301130)
5. M Bagus Ardiansyah (210301135)
6. Zakaria Arizonda (210301141)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH GRESIK
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “keakraban dengan
pelanggan” ini. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Dr. Eva Desembrianita, Dra.,MM
selaku dosen mata kuliah customer relationship management yang telah memberikan ilmu
dan pengajaran kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan kita
menganai mata kuliah customer relationship management, khususnya mengenai materi
“keakraban dengan pelanggan”. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat
makalah ini sebaik mungkin, namun tidak ada gading yang tak retak. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada yang sempurna tanpa adanya sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya,
sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi siapa
pun yang membacanya. Akhir kata, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata
yang kurang berkenan kami mohon maaf.

Gresik, 29 september 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...............................................................................................................................iii
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................iii
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................iv
C. TUJUAN PENELITIAN...........................................................................................................iv
BAB II..................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN...................................................................................................................................1
A. Membuat bank data pelanggan..............................................................................................1
B. Mengintegrasikan data............................................................................................................2
C. Penyimpanan data pelanggan.................................................................................................3
F. Privasi pelanggan.....................................................................................................................3
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Data bank pelanggan adalah kumpulan data yang terorganisir yang berisi
informasi tentang pelanggan, seperti nama, kontak, riwayat ttransaksi, prevensi, dan
preferensi pembelian, serta informasi lainnya yang relevan.
Masalah utama yang harus dipertanyakan oleh perusahaan adalah informasi
apa yang dibutuhkan oleh bank data sehingga strategi CRM dapat dikembangkan dan
diimplementasikan dengan tepat?. Pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan
sebaiknya dijawab oleh mereka yang berinteraksi langsung dengan pelanggan dan
mereka yang merumuskan stratgei CRM dengan strategis
Informasi untuk bank data dapat dicari melalui eksternal maupun internal.
Sebelum membangun bank data, perusahaan perlu di audit untuk mencari data yang
ada. Data internal merupakan dasar bagi kebanyakan program CRM, walaupun
jumlah data mengenai pelanggan yang ada bergantung pada tingkat hubungan yang
dimiliki oleh perusahaan.
Sejauh ini kita beramsumsi bahwa perusahaan hanya memiliki 1 bank data
pelanggan. Sebagian besar perusahaan memiliki beberapa bank data pelanggan yang
diurus oleh fungsi fungsi penjualan, pemasaran, dan pelayanan. Bank data pelanggan
mungkin juga akan ditemukan di bank data lain, seperti bank data prouduk atau bank
data produksi.
Perusahaan sering kali mendapatkan tantangan ketika harus menyelaraskan
dan memadukan data dari beberapa sumber berbeda untuk menghasilkan satu
pandangan yang koheren tentang pelanggannya

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana membuat bank data pelanggan?
2. Bagaimana cara mengintegrasikan data?
3. Apa pentingnya penyimpanan data bagi bisnis?
4. Apa definisi dari pasar data?
5. Apa pentingnya penambangan data bagi bisnis?
6. Mengapa masalah privasi data pelanggan penting?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pentingnya customer relationship management.
2. Agar dapat meminimalisir risiko yang dihadapi.
3. Sebagai pengetahuan bagi pembaca dan penulis.
4. Supaya kita lebih menghargai data pelanggan
5. Mengetahui pentingnya pengklasifikasian data pelanggan

i
BAB II

PEMBAHASAN

A. Membuat bank data pelanggan


Data bank pelanggan adalah kumpulan data yang terorganisir yang berisi informasi
tentang pelanggan, seperti nama, kontak, riwayat ttransaksi, prevensi, dan preferensi
pembelian, serta informasi lainnya yang relevan. Dalam membuat bank data pelanggan
ada 7 cara, yaitu:
Tentukan fungsi bank data
Pada umumnya, bank data memiliki dua fungsi yaitu :
 Fungsi operasional : membantu kelancaran bisnis seperti
1. Seorang petugas pelayanan pelanggan telekomunikasi perlu mencatat
data seorang pelanggan ketika dia menerima pertanyaan melalui
telephone.
2. Seorang penjual perlu memeriksa rekening pelanggannya untuk
mengetahui apakah sang pelanggan masih dapat melakukan kredit.
 Fungsi analitis : memudahkan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan
yang mereka ciptakan untuk dan dari pelanggan. Perusahaan dapat menjadikan
bank data sebagai bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusa, seperti
contohnya:
1. Seorang penjual mungkin dapat mendata potensi pelanggan
berdasarkan layanan yang diberikan kepada pelanggan tersebut.
2. Hotel mungkin dapat memberikan hadiah berupa liburan bagi
pelanggan yang menunjukkan kepuasan mereka dalam survei
pelanggan.

Tentukan kebutuhan informasi


Masalah utama yang harus dipertanyakan oleh perusahaan adalah informasi
apa yang dibutuhkan oleh bank data sehingga strategi CRM dapat dikembangkan dan
diimplementasikan dengan tepat?. Pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan
sebaiknya dijawab oleh mereka yang berinteraksi langsung dengan pelanggan dan
mereka yang merumuskan stratgei CRM dengan strategis. Seperti contohnya seorang
petugas pemasaran yang sedang merencanakan kampanye melalui event tertentu
mungkin ingin mengetahui angka respon penawaran yang hilang, isi penawaran
tersebut, penjualan dari penawaran yang dihasilkan dari penawaran tersebut, dan
jumlah barang yang dikembalikan dengan utuh.

Identifikasi sumber informasi


Informasi untuk bank data dapat dicari melalui eksternal maupun internal.
Sebelum membangun bank data, perusahaan perlu di audit untuk mencari data yang
ada. Data internal merupakan dasar bagi kebanyakan program CRM, walaupun
jumlah data mengenai pelanggan yang ada bergantung pada tingkat hubungan yang
dimiliki oleh perusahaan. beberapa perusahaan menjual produknya melalui partner
usaha, agen, dan distributor, dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup akan
permintaan selain dari kontak langsung antar mereka.

1
Pilih pijakan teknologi database dan hardwere
Saat ini, bank data relasional menjadi kerangka standart untuk bank data
CRM. Bank data relasional mengumpulkan data dalam bentuk kabel dua dimensi
yang terdiri atasbaris dan kolom. Dalam bank data pelanggan, setiap baris mewakili
kekhususan pelanggan dan setiap kolom mencatat atribut dari pelanggan tersebut.
Setiap pelanggan diberi nomor identifikasi khusus.
Pemilihan pijakan perangkat keras dipengaruhi oleh beberapa kondisi, seperti:
 Ukuran bank data, bahkan PC berukuran standart dapat menampung data
pelanggan dalam jumlah besar.
 Teknologi yang ada, kebanyakan perusahaan telah memiliki teknologi yang
memiliki aplikasi pada bank data.

Buatlah atau belilah program applikasi untuk mengakses dan memperoses dan
memperoses informasi
Pengguna bank data pelanggan harus dapat mengambil data yang tepat dengan cepat
untuk aplikasi oprasional maupun analisis apapun. Yang termasuk dalam aplikasi ini
adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi pemasaran, meliputi segmentasi pasar dan pelanggan, manajemen
kampanye, pemasaran langsung, permasaran berbasis event, dan pemasaran
multiseluler.
2. Aplikasi manajemen penjualan meliputi manajemen kinerja penjual, alokasi beban
kerja, dan pujian untuk staff penjual
3. Aplikasi layanan meliputi manajemen pusat kontak, komunikasi pelanggan,
penanganan pertanyaan, manajemen bantuan, dan manajemen keluhan.

Kelompokkan database

Memelihara database
Penting untuk memperbarui data bisnis dan pelanggan untuk memastikan keakuratan.
Anda dapat terus memperbarui database pelanggan dengan beberapa cara:
 Menambahkan data dari kampanya baru
 Menghapus data klien yang tidak aktif
 Minta klien untuk memperbarui catatan mereka

B. Mengintegrasikan data
Sejauh ini kita beramsumsi bahwa perusahaan hanya memiliki 1 bank data pelanggan.
Sebagian besar perusahaan memiliki beberapa bank data pelanggan yang diurus oleh
fungsi fungsi penjualan, pemasaran, dan pelayanan. Bank data pelanggan mungkin juga
akan ditemukan di bank data lain, seperti bank data prouduk atau bank data produksi.
Perusahaan sering kali mendapatkan tantangan ketika harus menyelaraskan dan
memadukan data dari beberapa sumber berbeda untuk menghasilkan satu pandangan yang
koheren tentang pelanggannya. Ketika Dun & Bradstreet mengintegrasikan data dari
beberapa sumber untuk membuat bank data pemasaran, ia menemukan 113 masukan
berbeda hanya untuk AT&T. Masukan yang berbeda itu termasuk penyebutan AT&T
menjadi ATT, A.T.T., AT and T, dan lain-lain.

2
Kegagalan dalam memadukan bank data dapat menyebabkan ke- rusakan dan
penurunan efisiensi hubungan dengan pelanggan. Sebagai contoh, Anda membeli sebuah
barang lewat internet tetapi beberapa waktu kemudian Anda ditawari barang yang sama
oleh perusahaan yang sama melalui saluran yang berbeda.
Cara memecahkan masalah integrasi bank data adalah dengan mengubah sistem lama
(legacy system/sistem warisan?) menjadi sistem baru dengan bank data terpusat yang
dapat menerima masukan aktual dari sejumlah saluran. Akan tetapi, apabila
menghabiskan banyak dana untuk membangun sistem yang lama dan ia menyimpan
begitu banyak data telah dihabiskan maka solusi tadi sangat tidak efektif dari segp
finansial. Sistem lama biasanya berupa sistem kumpulan-proses (batch processing
system). Dengan kata lain, mereka tidak menerima data aktual. Sekarang banyak
perusahaan teknologi yang telah mengem bangkan perangkat lunak dan sistem yang
membantu perusahaan untuk mengintegrasikan bank data yang tersebar di berbagai sistem
warisan

C. Penyimpanan data pelanggan


Semakin besar suatu perusahaan akan semakin terpisah dari pasar dan pelanggan yang
mereka layani, haik secara geografis maupun secara budaya. Disney, sebuah perusahaan
dari Amerika memiliki cabang pe rusahaan di Eropa, Asia, dan Australia. Benetton, merek
perusahaan fashion dari Prancis beroperasi di lima benua. la menjalankan lebih dari 7000
toko dan concessions hanya untuk penjualannya saja. Perusahaan semacam itu memiliki
data dengan volume yang sangat besar. Data seperti itu perlu diubah menjadi informasi
yang dapat digunakan untuk tujuan-tujuan operasional dan analitis.
Untuk memecahkan masalah itu diperlukan gudang data. Gudang data berfungsi
tidak lebih dari sekadar menyimpan data operasional, historis, dan data pelanggan dalam
jumlah besar. Volume data bisa mencapai tingkatan terabyte, i.e. 2" byte data. Di bagian
ujung depan gudang data terdapat lampiran prosedur analitis untuk membaca gudang
data. Pedagang eceran, perusahaan belanja dari rumah (home shop- ping companies) dan
bank adalah contoh pengguna gudang data.
 Menurut Watson, gudang data memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Orientasi pada
subjek, gudang data hanya mengatur data penting seputar bisnis (misalnya
pelanggan), bukan aplikasinya (seperti asuransi mobil).
 Terintegrasi, ia konsisten dalam mengolah data dari berbagai sumber (misalnya
aturan kode distandardisasi: M=Male, F=Female).
 Kesatuan waktu, data diatur berdasarkan berbagai periode waktu, misalnya bulan.
 Tidak berubah, gudang bank data tidak diperbarui sewaktu-waktu. Data transaksional
dan yang lain di-upload (disimpan) dalam jumlah besar secara periodik. Hal ini
membuat data tidak mudah berubah.

Ada beberapa proses dan langkah yang harus dilakukan dalam mem- bangun gudang
data. Pertama, Anda harus mengenali di mana dara yang relevan disimpan. Hal ini dapat
menjadi tantangan tersendiri. Ketika bank Commonwealth dipilih untuk menerapkan
pendekatan CRM pada cabang bisnis perbankannya, ia menemukan bahwa data
pelanggan yang relevan berada di lebih dari 80 sistem yang berbeda. Kedua, data harus
disaring dari semua sistem yang ada. Ada kemung- kinan bahwa ketika suatu sistem
dikembangkan, ia dirancang agar tidak dapat digabungkan dengan sistem lain. Ketiga,
data tersebut harus diubah ke dalam format yang rapi, konsisten, dan sesuai standar.
Seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.7. Data dalam sistem yang berbeda-beda
mungkin disimpan dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Kualitas data dari berbagai
bagian bisnis mungkin juga berbeda-beda. Budaya pemasaran bisa jadi dipicu oleh target

3
kinerja mingguan. Mungkin akan sulit meminta stal pen jualan untuk merawat arsip
pelanggan karena mereka cenderung meng andalkan ingatan. Sebaliknya, direct marketer
bisa jadi sangat rapi dalam menyimpan arsip pelanggan mereka. Penting pula untuk
memperbarui data dalam gudang. Ini dapat dilakukan setiap hari atau setiap minggu,
bergantung pada cepatnya perubahan dalam dunia bisnis dan seputarnya. Dengan kondisi
seperti itu, untuk membuat putusan harian praktisi CRM perlu bergantung pada bank data
operasional, bukan pada data dalam gudang data.

D. Pasar data
Pasar data adalah gudang data versi sederhana. Beberapa proyek pe- nyimpanan data
membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diterap kan, namun hanya memberikan sedikit
keuntungan. Pasar data meru- pakan proyek yang lebih murah karena volume data dan
jumlah peng- gunanya juga tidak begiru besar. Teknologi untuk membuat program ini
juga tidak terlalu rumit.

E. Penambangan data
Seperti pada Bab 3 dan 4, penambangan data adalah pencarian makna dalam lautan
data. Walaupun penambangan data dapat dilakukan di bank data operasional, kegiatan ini
khususnya dilakukan pada pasar data dan gudang data karena volume datanya yang relatif
sangat besar. Kini penambangan data menjadi lebih ekonomis dengan adanya pe
ningkatan kecepatan pemrosesan dan pengurangan biaya penyimpanan. Penambangan
data juga dikerjakan dengan cara pengklasifikasian. Pelanggan dapat diklasifikasikan
menjadi kelompok yang sama-sama eksklusif. Contoh dari skema klasifikasi itu adalah
segmentasi pasar dan analisis portofolio pelanggan.

Contohnya, Anda mungkin dapat mengklasifikasikan pelanggan yang ada berdasarkan


nilai yang mereka berikan untuk perusahaan Anda. Kemudian, Anda dapat membuat
profil tiap kelompok. Ketika mengidentifikasi tiap pelanggan baru, Anda dapat menilai
dia masuk kelompok apa. Ini akan membantu Anda dalam menentukan nilai poten- sial
prospek.

Anda juga dapat mengklasifikasikan pelanggan menjadi quintiles atau deciles


sehubungan dengan informasi transaksional seperti keki- nian, frekuensi, dan nilai uang
dari pembelian yang mereka lakukan. Hal ini disebut sebagai analisis RFM. Selanjutnya,
Anda dapat ber- eksperimen dengan perlakuan yang berbeda-beda, membuat tawaran
berbeda dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda pula, untuk memilih bagian-bagian
matrik RFM (lihat Gambar 5.8). Anda dapat memastikan bahwa pelanggan yang baru saja
membeli dan paling sering membeli atau yang paling banyak menghabiskan uangnya
secara umum adalah yang paling responsif.

F. Privasi pelanggan
Privasi dan keamanan data merupakan masalah utama bagi semua pembuat aturan
di seluruh dunia. Ada dua respons utama sehubungan dengan masalah privasi pelanggan.

Pertama, pengaturan diri oleh para perusahaan dan asosiasi. Contohnya, banyak
perusahaan yang memublikasikan kebijakan privasi mereka dan meraup keuntungan dari

4
sikap mereka yang transparan. Badan-badan profesional di lapangan seperti direct
marketing dan riset pasar telah mencanangkan kode latihan yang harus dipatuhi anggota.

Kedua, undang-undang. Pada tahun 1980, Organization for Economic


Cooperation and Development (ODEC/Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan
Ekonomi) mengembangkan serangkaian prinsip yang menjadi dasar bagi undang-undang
perlindungan data personal di seluruh dunia. Prinsip-prinsip itu merupakan garis pedoman
sukarela yang dapat digunakan ketika membuat hukum untuk perlindungan individu dari
penyalahgunaan yang dapat dilakukan oleh penghimpun data.

Prinsipnya adalah sebagai berikut:

a. Spesifikasi tujuan. Saat pengumpulan data, konsumen harus diberitahu tujuan


pengumpulan data dengan jelas.
b. Proses pengumpulan data. Data harus diambil berdasarkan cara-cara yang adil dan
sesuai hukum.
c. Penggunaan terbatas. Data hanya digunakan untuk tujuan bisnis yang valid.
d. Kualitas data: Data personal harus sesuai dengan tujuan dan dijaga agar tetap akurat,
komplet, dan up to date.
e. Batas penggunaan. Data personal tidak boleh, dijual, dibuka untuk umum, atau
digunakan untuk tujuan selain yang sudah dicantumkan saat pengumpulan data,
kecuali diizinkan oleh pelanggan atau diminta oleh hukum. Opt-in berarti pelanggan
mengizinkan datanya digunakan untuk tujuan tertentu. Opt-out berarti konsumen tidak
mengizinkan datanya digunakan untuk tujuan tertentu.
f. Keterbukaan. Konsumen harus dapat menerima informasi tentang perkembangan,
praktik, dan kebijakan sehubungan dengan data personal mereka. Mereka memiliki
hak untuk mengetahui data apa yang telah diambil dan digunakan untuk apa.
Konsumen harus memiliki data pada pemegang kontrol data.
g. Akses. Konsumen harus dapat mengakses data mereka dalam bentuk sesuatu yang
dapat dibaca, menentang data, dan jika berhasil ia berhak untuk menghapus,
membenarkan, ataupun melengkapi data.
h. Keamanan data. Data personal harus dilindungi dari risiko-risiko seperti kehilangan,
akses dari pihak yang tidak berkuasa, penghancuran, penggunaan, modifikasi, atau
penghapusan data tersebut.
i. Akuntabilitas. Data kontroler harus dapat diandalkan sesuai ukuran yang berlaku.

5
Undang-undang untuk perlindungan data sudah dicanangkan di berbagai
tingkatan. Pada tahun 1995, Dewan Uni Eropa menerbitkan Instruksi 95/46/EC tentang
Perlindungan Individu Sehubungan dengan Pemrosesan Data Personal dan Pengedaran
Data Semacam itu. Instruksi tersebut berlaku untuk semua jenis data dan pemrosesan
informasi, termasuk e-commerce. Aturan ini menyebabkan seluruh negara anggota
memperbarui undang-undangnya pada tahun 1998. Kini, perusahaan-perusahaan hanya
diperbolehkan untuk memproses data personal apabila telah diizinkan oleh pelanggan
bersangkutan atau apabila perlu diadakan pemrosesan, entah untuk alasan hukum atau
kontrak.

a. Pemberitahuan. Masing-masing individu akan diberitahu secepatnya atau tidak


mengenai informasi yang sedang dikumpulkan dan asal data tersebut apabila tidak
langsung berasal dari individu yang bersangkutan.
b. Penjelasan dan logika di balik hasil putusan otomatis berdasarkan data pelanggan,
misalnya mengapa pemakaian kartu kreditnya ditolak.
c. Koreksi penghapusan/pemblokiran data yang tidak sesuai dengan undang-undang.
d. Keberatan. Individu bisa merasa keberatan dengan cara data mereka diproses (opt-
out). Apabila keberatannya dibenarkan, kontroler data tidak boleh meneruskan
pemrosesan informasi.

Kontroler data juga diminta agar menyesuaikan diri dengan beberapa kewajiban
sebagai berikut.

a. Hanya mengumpulkan dan memproses data untuk tujuan-tujuan yang eksplisit dan
sesuai undang-undang.
b. Hanya mengumpulkan data personal apabila telah mendapatkan izin dari yang
bersangkutan, atau setelah ia menandatangani kontrak, atau apabila diminta oleh
hukum.
c. Memastikan bahwa data akurat dan up to date.
d. Saat pengumpulan data, memberi tahu pelanggan tentang identitas si pencatat data,
alasan pengumpulan data, penerima data, dan hak-hak individu sehubungan dengan
akses data, pembetulan, dan penghapusan.
e. Memastikan bahwa data disimpan dengan aman dan terjamin dan akses yang tidak
berhak dan pembukaan data.

6
Di Amerika ada tendensi untuk menggantungkan pada pengaturan diri oleh
individu atau perusahaan yang bersangkutan, daripada undang-undang di tingkat negara
bagian atau federal Contohnya, the World Wide Web Consortium (W3C/Konsorsium
Jaringan Internet Dunia) telah mengembangkan pijakan untuk standar pilihan privasi (P3)
untuk memperbaiki perlindungan privasi dalam e-commerce yang terdiri atas tiga elemen
utama.

a. Profil personal. Setiap pengguna internet menciptakan file yang terdiri atas data
personal dan aturan privasi penggunaan data. Data personal bisa terdiri atas data
demografis, gaya hidup, pilihan, dan click stream. Aturan privasi adalah aturan vang
diusulkan pelanggan mengenai penggunaan data (misalnya, aturan opt-in atau opt-out)
dan pemberian data ke pihak ketiga.
b. Profil dari praktik privasi website. Setiap website nemublikasikan informasi apa saja
yang telah diambil dari profil personal pengguna dan bagaimana ia digunakan.
c. Protokol otomatis untuk mengakses dan menggunakan data pengguna. Hal ini akan
membantu pengguna atau agen pengguna (bisa jadi si web browser) secara otomatis
untuk memastikan bahwa profil personal dan aturan privasi telah dipenuhi.

Hal itu sekarang sedang dilengkapi pendekatan perundang-undangan yang lebih


rumit.

7
8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejauh ini kita beramsumsi bahwa perusahaan hanya memiliki 1 bank data
pelanggan. Sebagian besar perusahaan memiliki beberapa bank data pelanggan yang
diurus oleh fungsi fungsi penjualan, pemasaran, dan pelayanan. Bank data pelanggan
mungkin juga akan ditemukan di bank data lain, seperti bank data prouduk atau bank
data produksi.
Perusahaan sering kali mendapatkan tantangan ketika harus menyelaraskan
dan memadukan data dari beberapa sumber berbeda untuk menghasilkan satu
pandangan yang koheren tentang pelanggannya. Ketika Dun & Bradstreet
mengintegrasikan data dari beberapa sumber untuk membuat bank data pemasaran, ia
menemukan 113 masukan berbeda hanya untuk AT&T. Masukan yang berbeda itu
termasuk penyebutan AT&T menjadi ATT, A.T.T., AT and T, dan lain-lain.
Cara memecahkan masalah integrasi bank data adalah dengan mengubah
sistem lama (legacy system/sistem warisan?) menjadi sistem baru dengan bank data
terpusat yang dapat menerima masukan aktual dari sejumlah saluran. Akan tetapi,
apabila menghabiskan banyak dana untuk membangun sistem yang lama dan ia
menyimpan begitu banyak data telah dihabiskan maka solusi tadi sangat tidak efektif
dari segp finansial. Sistem lama biasanya berupa sistem kumpulan-proses (batch
processing system).

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

buttle, f. (2019). customer reletionship management concepets and manajemen. oxford: bayumedia.

10

Anda mungkin juga menyukai