Pembimbing :
Disusun oleh :
Dadan Ramdani
4338114901230021Log
book
TAHUN 2023
A. Judul
janin besar melebihi 4.000 gram. Dari beberapa faktor sectio caesarea di
atas dapat diuraikan beberapa penyebab sectio caesarea sebagai berikut :
CPD (Chepalo Pelvik Disproportion), PEB (Pre Eklamsi Berat), Ketuban
Pecah Dini, Bayi Kembar, Kelainan Letak Janin.
2.1.3 Tanda dan Gejala
2.1.3.10 Gameli
2.1.4 Patofisiologi
2.1.5.2 Pemindaian CT
2.1.6 Komplikasi
2.1.6.2 Pendarahan
2.1.6.4 Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan
2) Periksa kondisi pasien, cek tanda vital tiap 15 menit selama 1 jam
pertama, kemudian tiap 30 menit jam berikutnya. Periksa tingkat
kesadaran tiap 15 menit sampai sadar.
2.1.7.2 Diet
2.1.7.3 Mobilisasi
1) Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah operasi.
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Etiologi
2.2.2.1 Riwayat kencing manis, kelainan pada ginjal (oliguria), lupus, atau
rematoid atritis
2.2.2.7 Hipertensi
2.2.2.8 Kegemukan
2.2.3 Klasifikasi
1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur paa posisi
berbaring telentang atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih atau
kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran
sekurangkurangnya pada dua kali pemeriksaan dengan jarak 1 jam,
sebaiknya 6 jam.
2) Edema umum, kaki jari tangan, dan muka, atau kenaikan berat badan
>1 kg per minggu.
2.2.4.4 Proteinuria
2) Kadar protein > 1 g/l dalam urine yang di keluarkan dengan kateter
atau urine porsi tengah, di ambil 2 kali dalam waktu 6 jam.
2.2.5 Patofisiologi
pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal
ditemukan spasme hebat arteriola glomerolus. Pada beberapa kasus,
lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh
satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami
spasme, maka tekanan darah akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi
kenaikan tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi.
Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan
oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstisial belum
diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria
dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada
glomerolus.
2.2.5.1 Otak
2.2.5.5 Mata
Dapat dijumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. Bila
terdapat hal-hal tersebut, maka harus dicurigai terjadinya preeklampsi
berat. Pada preeklampsi dapat terjadi ablasio retina yang diisebabkan
edema intraokuler dan merupakan salah satu indikasi untuk melakukan
terminasi kehamilan. Gejala lain yang dapat menunjukan tanda
preeklampsi berat yang mengarah pada eklampsi adalah adanya
skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan oleh adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri
atau di dalam retina.
2.2.5.6 Keseimbangan air dan elektrolit
2.2.6 Komplikasi
2.2.7.5 Radilogi
1) Ultrasonografi
2) Kardiografi
2.2.8 Pencegahan
(4) Ada tanda-tanda gawat janin atau usia kehamilan lebih 35 tahun
atau lebih
2) Pengobatan medis
(3) Obat nifedipin dengan dosis 3-4 kali 10 mg oral. Bila dalam 2
jam belum turun dapat diberi tambahan 10 mg lagi
1) Otak
2) Paru-Paru
Bengkak yang terjadi di paru paru dapat menyebabkan sesak nafas
hebat dan bisa berakibat fatal.
3) Jantung
4) Ginjal
5) Mata
6) Sistem darah
2.3.1 Pengkajian
atas:
1) Identitas
2) Keluhan Utama
2.3.2.1 B1 (Breath)
Inspeksi : bentuk dada simetris, pola nafas teratur, tidak ada
retraksi dada, tidak ada alat bantu pernafasan, tidak
ada edema.
Auskultasi
: suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan seperti wheezing atau ronchi.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus terdapat
getaran
Inspeksi
Inspeksi
: bentuk abdomen simetris atau tidak, tampak ada
bekas luka post op sectio caesarea
Perkusi : tympani
2.3.2.6 B6 (Bone)
Tabel 2.1
No Intervensi Rasional
1 Lakukan pengkajian nyeri secara Untuk mengetahui secara jelas
komperensif termasuk lokasi, tentang nyeri yang di alami
karakteristik, durasi, frekuensi, pasien dan dapat melakukan
kualitas, dan faktor presipitasi tindakan menagement nyeri
untuk mengatasi nyeri yang
timbul.
berlebihan.
4 Ajarkan tentang Membantu pasien agar lebih
teknik non farmakologi rileks dan tidak terlalu
berfokus pada nyeri yang
dialami (nafas dalam)
Tabel 2.2
No Intervensi Rasional
Tabel 2.3
No Intervensi Rasional
1 Kaji kondisi luka dan pengaruh Aktivitas yang berlebihan dapat
aktivitas terhadap kondisi umum meningkatkan vaskularisasi dan
pasien pulsasi organ reproduksi, dan
dapat juga mempengaruhi
keadaan luka post insisi SC
SC
4 Evaluasi perkembangan dan Mengetahui kondisi pasien
kemampuan pasien dalam
beraktivitas
No Intervensi Rasional
kemampuan klien
No Intervensi Rasional
peristaltik
3 Monitor feses : Mengetahui perkembangan
frekuensi, konsistensi dan pasien
volume
4 Ajarkan pasien / keluarga pasien Agar konsistensi padat
untuk diet tinggi serat
BAB
Manuaba, Ida Bagus Gede. (2010). Ilmu Penyakit Kandungan dan KB.Jakarta :
EGC Mochtar, Rustam. 2007. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC