Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Fungsi Pengendalian/Controlling
(Contoh Kasus Penganturan Jam Operasional Teman
Busway Makassar )

OLEH:

RAMDHAN DWI PUTRA


002609252022
MANAJEMEN TRANSPORTASI 24

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia serta

kesehatanNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini merupakan middle test dari mata kuliah Filsafat Ilmu Islam dan

Etika Rekayasa. Semoga Makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa pada

umumnya dan teruntuk bagi diri pribadi penyusun sendiri, Aamiin. Tak lupa

penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof.

Dr. Andi Aladin, MT sebagai salah satu dosen pengampu Mata Kuliah ini serta

yang telah memberikan masukan dan ilmunya sehingga makalah ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Dalam penyelesaian makalah ini, penyusun telah berusaha semaksimal

mungkin, namun disadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi materi maupun sistematika penulisan. Olehnya itu

kritik dan saran masih sangat diharapkan demi kesempurnaan penyusunan

makalah ke depannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama

bagi diri pribadi penyusun sendiri, Aamiin.

(Penyusun)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Makalah..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Pengendalian dan Controlling...........................................3
2.1.1 Pengendalian dan Controlling....................................................3
2.1.2 Teman Busway...........................................................................3
2.1.3 Controlling Pada Teman Busway..............................................4
2.1.4 Kode Etik Profesi.......................................................................5
2.2. Solusi mengenai Jadwal Operasional Bus..........................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….9
3.2 Saran………………………………………………………………..10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semenjak kehadirannya di Makassar, transportasi publik yang konon

digadang-gadang sebagai solusi jitu pemecah kemacetan di Kota Makassar, kini

hanya terlihat lalu lalang tanpa membawa penumpang.

Awal kehadirannya bak buah simalakama. Bukannya mengatasi solusi

kemacetan yang saat ini terjadi, justru kompetisi transportasi publik di kota daeng

semakin rumit dan pelik. Mulai dari gelombang protes para sopir pete-pete (sebutan

angkutan kota di Makassar), bus yang diberhentikan lalu penumpang diturunkan

paksa, hingga isu miring terkait proyek teman bus yang dianggap mubazir.

Sejak kehadirannya pada 13 November 2021 lalu, teman bus ini mengalami

beberapa perubahan kebijakan. Salah satunya persoalan rute dari 4 koridor yang

telah dicanangkan. Menurut informasi yang beredar, koridor 2 yang memiliki rute

Mall Panakkukang - Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mengalami

perubahan jalur. Hal ini karena dianggap bergesekan langsung dengan rute yang

dijalankan oleh pete-pete. Oleh sebab itu, teman bus sempat tidak beroperasi

selama beberapa bulan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaturan arus jam operasional yang baik untuk teman bus ?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan masukan penggunaan jam pada busway

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pengendalian dan controlling

2.1.1 Pengendalian dan Controlling

Secara umum, Menurut Mulyadi (2007:89) Pengendalian merupakan usaha


untuk mencapai tujuan tertentu melalui perilaku yg diharapkan. Sedangkan menurut
Indra Bastian (2006:70) pengendalian merupakan tahap penentu keberhasilan
manajemen.

1. Dessler dan Dharma (2009.:62) mengemukakan bahwa pengendalian merupakan


kebijakan dan prosedur yg dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko.

2. Selanjutnya Hasibuan (2008:39) mendefinisikan pengendalian merupakan suatu


proses penjaminan di mana perusahaan dan orang - orang yg berada dalam
perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan yg sudah ditetapkan.

3. Menurut Harahap (2011:89) Pengendalian merupakan suatu tindakan


pengawasan yg disertai tindakan pelurusan (korektif).
4. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson. (2008:89) Pengendalian
merupakan memmantau kemajuan dari organisasi atau unit kerja thd tujuan -
tujuan dan kemudian mengambil tindakan - tindakan perbaikan jika diperlukan.

Berdasarkan uraian di atas bisa di tarik kesimpulan bahwa pengendalian


merupakan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yg dilakukan oleh atasan atau
pimpinan dalam organisasi thd komponen organisasi dan sumber-sumber yg ada
untuk mencapai tujuan yg sudah ditetapkan sebelumya, secara terus menerus dan
berkesinambungan agar semua bisa berfungsi secara maksimal sehingga tujuan
organisasi bisa tercapai secara efektif dan efisien.

3
2.1.2 Teman Busway

TEMAN BUS merupakan implementasi program Buy the Service dari


Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk pengembangan angkutan
umum di kawasan perkotaan berbasis jalan yang menggunakan teknologi
telematika yang andal dan berbasis non tunai untuk meningkatkan keselamatan dan
keamanan serta kenyamanan mobilisasi Anda. Tujuan utama TEMAN BUS adalah
memberikan Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal dan Nyaman bagi masyarakat
Indonesia. Untuk itu TEMAN BUS memiliki standar minimal yang ditetapkan oleh
pemerintah.
TEMAN BUS berupa kendaraan Bus Sedang yang berkapasitas 40
penumpang dengan 20 tempat duduk dan Bus Besar yang berkapasitas 60
penumpang dengan 30 tempat duduk. Serta masing-masing terdapat 1 area untuk
prioritas. TEMAN BUS dilengkapi dengan CCTV dan sensor alarm pengemudi
adalah salah satu upaya untuk memberikan rasa aman bagi penumpang. Layanan
TEMAN BUS juga mengedepankan kenyaman penumpang dengan selalu menjaga
kebersihan area di dalam bus dan mengikuti protokol kesehatan dengan
mewajibkan penumpang memakai masker, sosial distancing menjaga kapasitas 50%
dan menyediakan hand sanitizer.
TEMAN BUS memberikan tarif yang sangat terjangkau. Tidak hanya itu,
dilengkapi juga dengan aplikasi mobile untuk memudahkan penumpang untuk
mendapatkan informasi rute, halte dan jadwal keberangkatan bus. Dengan demikian
TEMAN BUS diharapkan bisa menjadi angkutan dengan layanan terbaik di
Indonesia.

4
5
2.1.3 Controlling Pada teman Bus

Saat ini yang menjadi masalah bukan lagi persoalan pergesekan antar

penyedia moda transportasi publik. Akan tetapi bagaimana teman bus ini bisa

menjadi 'pembeda' dari operator yang telah beroperasi sebelumnya. "Teman Bus

ini dibutuhkan masyarakat, tapi prasarana dan fasilitas semacam halte saja tidak

ada. Harus dikaji ulang itu". Ungkap Nanda, simpatisan Celebes Bis Lovers.

Seperti yang kita ketahui, teman bus ini berbeda dengan trans maminasata

yang sudah ada. Meskipun labelnya trans maminasata, secara rute, sarana dan

prasarana sangat berbeda. Sampai sejauh ini, justru menambah kemacetan di

beberapa titik. Contoh saja di perempatan BTP (Bumi Tamalanrea Permai). Sering

juga dijumpai teman bus mengular panjang hanya untuk mengisi bahan bakar.

Ditambah lagi dengan rambu-rambu lalu lintas yang rata-rata tidak difungsikan

secara semestinya, masih banyaknya masyarakat yang belum bisa menghargai

sesama pengendara, serta makin banyaknya kendaraan pribadi plat putih

berseliweran menambah daftar panjang permasalahan transportasi di Kota

Makassar.

Pada umumnya jam operasional teman bus pada kota makassar Teman Bus

Makassar melayani penumpang dari jam 05.00 pagi hingga jam 22.00 malam. Jam

operasional ini memberikan fleksibilitas bagi penumpang yang ingin

menggunakan layanan bus di berbagai waktu dalam sehari. Dengan jadwal yang

luas seperti ini, Teman Bus dapat mengakomodasi kebutuhan perjalanan para

penumpang yang beragam. Terkadang jadwal operasional teman bus bertabrakan

dengan jam sibuk pada sejumlah rute jalan yang di lewati,utamanya pada waktu

jam kerja biasanya terjadi pada jam 7.00-10.00 pagi hari begitu pula pada waktu

6
pulang kerja, hal ini membuat kemacetan pada jalan, dan juga busway ini

dimensinya besar. Dan juga rute yang digunakan busway ini kebanyakan jalur

alternatif seperti jalan moncongloe yang notabanenya merupakan jalan kecil dan

padat kendaraan pada waktu tertentu.

Pada waktu tertentu biasanya transportasi massal yang di sebut teman bus

ini tidak terisi maksimal sehingga hanya membuat padat jalan dan membuat biaya

operasional semakin membengkak tanpa adanya penumpang yang mengisi

kendaraan tersebut.

2.2. Solusi Masalah Mengenai Jadwal Operasional Teman Bus

Masalah jadwal operasional transportasi umum yang tidak tepat waktu dapat

mengganggu banyak orang dan mengakibatkan ketidaknyamanan. Berikut

adalah beberapa solusi yang dapat membantu mengatasi masalah ini:

1. Peningkatan Perencanaan Jadwal : Operator transportasi dapat melakukan

analisis yang lebih baik tentang waktu perjalanan yang sebenarnya

dibutuhkan untuk mencapai berbagai tujuan. Ini akan membantu dalam

penyusunan jadwal yang lebih realistis.

2. Pemantauan Real-time : Pemasangan sistem pelacakan GPS di kendaraan

umum dapat membantu dalam pemantauan real-time. Penumpang dapat

menggunakan aplikasi atau situs web untuk memeriksa lokasi dan perkiraan

waktu kedatangan transportasi mereka.

3. Sistem Peringatan : Pengguna transportasi umum dapat menerima

pemberitahuan melalui pesan teks atau aplikasi ketika ada perubahan jadwal

atau keterlambatan yang signifikan.

7
4. investasi dalam Infrastruktur : Investasi dalam perbaikan infrastruktur,

seperti jalur khusus untuk transportasi umum, dapat membantu mengurangi

kemacetan dan waktu perjalanan yang tidak pasti.

5. Peningkatan Kendaraan : Penggantian kendaraan lama dengan kendaraan

baru yang lebih andal dan efisien dapat membantu mengurangi

keterlambatan.

6. Kendaraan Cadangan : Operator transportasi dapat menyediakan

kendaraan cadangan yang dapat digunakan ketika kendaraan utama

mengalami masalah teknis atau keterlambatan.

7. Penyuluhan Penumpang : Mengedukasi penumpang tentang jadwal dan

perubahan yang mungkin terjadi dapat membantu mengurangi frustrasi

mereka dan membantu mereka merencanakan perjalanan dengan lebih baik.

8. Kolaborasi dengan Pihak Ketiga : Operator transportasi dapat

berkolaborasi dengan pihak ketiga, seperti pemerintah kota dan perusahaan

swasta, untuk memperbaiki infrastruktur dan jaringan transportasi.

9. Feedback dari Penumpang : Mendorong penumpang untuk memberikan

umpan balik tentang pengalaman mereka dapat membantu operator

transportasi untuk terus memperbaiki jadwal dan layanan mereka.

10. Penggunaan Teknologi : Pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan

(AI) untuk meramalkan lalu lintas dan perubahan cuaca serta untuk

mengoptimalkan rute dan jadwal transportasi.

11. Penyesuaian Jadwal Fleksibel : Operator transportasi dapat

mempertimbangkan jadwal fleksibel selama jam sibuk atau cuaca buruk

untuk menghindari keterlambatan yang parah.

8
12. Penegakan Disiplin Karyawan : Memastikan bahwa karyawan operator

transportasi mematuhi jadwal dan prosedur operasional yang ditetapkan.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada solusi yang sempurna untuk masalah

jadwal transportasi umum, dan seringkali solusi yang efektif memerlukan

kombinasi dari beberapa tindakan. Dengan kerjasama antara operator

transportasi, pemerintah, dan penumpang, masalah jadwal operasional yang

tidak tepat waktu dapat diatasi secara lebih efektif.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

pengendalian (controlling) adalah suatu proses yang sangat penting dalam

manajemen yang melibatkan pemantauan, pemeriksaan, dan evaluasi terhadap komponen

organisasi dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan

sebelumnya. Tujuan dari pengendalian adalah untuk mencapai tujuan organisasi secara

efektif dan efisien, dengan tindakan pengawasan dan korektif yang diperlukan.

Selanjutnya, terkait dengan Teman Bus atau layanan transportasi umum di

Makassar, tampaknya ada beberapa masalah dalam operasionalnya, termasuk

keterlambatan, pengelolaan rute yang belum optimal, dan masalah dalam jam operasional.

Solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini sebagian besar berfokus pada

peningkatan perencanaan, penggunaan teknologi, investasi dalam infrastruktur, serta

melibatkan partisipasi aktif dari operator, pemerintah, dan penumpang.

Dalam konteks ini, penting untuk mencari solusi yang dapat meminimalkan

keterlambatan, meningkatkan efisiensi, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada

penumpang. Solusi tersebut juga harus mempertimbangkan kebutuhan penumpang,

infrastruktur yang ada, serta perkembangan teknologi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

10
3.2 Saran

Penting untuk diingat bahwa tidak ada solusi yang sempurna untuk masalah

jadwal transportasi umum, dan seringkali solusi yang efektif memerlukan kombinasi

dari beberapa tindakan. Dengan kerjasama antara operator transportasi, pemerintah,

dan penumpang, masalah jadwal operasional yang tidak tepat waktu dapat diatasi

secara lebih efektif.

11

Anda mungkin juga menyukai