Disusun Oleh
P031915401033
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
ASUHAN KELUARGA BINAAN PADA KELURGA Tn. R
DI RW 03 RT 04 KELURAHAN TUAH NEGERI KEC. TENAYAN RAYA
KOTA PEKANBARU
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kasih dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Belajar
lapangan (PBL) Asuhan Kebidanan Komunitas di RW 03 Kelurahan Tuah negeri
wilayah kerja Puskesmas Rejosari kota Pekanbaru.
Laporan pelaksanaan kegiatan PBL ini dimaksudkan untuk memenuhi penugasan
dari PBL Komunitas yang sudah dilaksanakan oleh Mahasiswa Prodi D III Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Riau.
Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis mendapat bantuan, arahan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
Terimakasih kepada:
1. Bapak H. Husnan, S.Kp, MKM selaku Direktur Politeknik Kesehatan Riau.
2. Kepala Desa Kelurahan Tuah Negeri
3. Ibu Desianora, SST, M.Kes selaku Bidan Koordinator Puskesmas beserta staf
4. Ibu Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes selaku ketua jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Riau
5. Ibu Ani Laila, SST, M. Biomed selaku ketua Program Studi D III Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Riau
6. Ibu Okta Vitriani, SKM, M.Kes selaku Koordinator PBL Asuhan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Riau
7. Ibu Septi Indah Permata Sari, SST, M.keb. selaku dosen pembimbing.
8. Bapak Ketua RW 03 Kelurahan Tuah Negeri
9. Bapak Ketua RT 04 Kelurahan Tuah Negeri
10. Ibu Nimis Yulianti sebagai ibu ketua kader di RW 03 Kelurahan Tuah Negeri
yang membantu mahasiswa selama PBL komunitas
11. Para Dosen Pembimbing yang bersedia mendampingi pelaksanaan kegiatan
Praktik Belajar Lapangan Asuhan Kebidanan Komunitas
12. Pemuka masyarakat dan masyarakat Kelurahan Tuah Negeri di RW 03
wilayah kerja Puskesmas Rejosari yang telah meluangkan waktu nya kepada
penulis dalam pelaksanaan PBL Asuhan Kebidanan Komunitas
13. Semua pihak yang membantu dalam Praktik Belajar Lapangan Asuhan
Kebidanan Komunitas.
ii
Pekanbaru, November 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Tujuan .................................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN TEORI.........................................................................................5
2.1 Konsep Keluarga.................................................................................................5
2.1.1 Pengertian ......................................................................................................5
2.1.2 Struktur Keluarga...........................................................................................6
2.1.3 Peran dan Fungsi Keluarga............................................................................7
2.2 Konsep Managemen Kebidanan Tingkat Keluarga...........................................10
2.2.1 Pengumpulan Data.......................................................................................10
2.2.2 Analisa Data (Rumusan Masalah dan Prioritas Masalah)............................11
2.2.3 Perencanaan / Intervensi ..............................................................................14
2.2.4 Tindakan / Implementasi..............................................................................14
2.2.5 Evaluasi........................................................................................................14
2.3 Tipologi Masalah Kesehatan Tingkat Keluarga................................................14
BAB 3 TINJAUAN KASUS.......................................................................................18
3.1 Pengumpulan Data..........................................................................................18
3.2 Analisa Data (Rumusan Masalah dan Prioritas).............................................21
3.3 Perencanaan / Intervensi..................................................................................22
3.4 Tindakan / Implementasi dan Evaluasi...........................................................22
BAB 4 PEMBAHASAN ............................................................................................24
BAB 5 PENUTUP.......................................................................................................26
5.1 Kesimpulan .....................................................................................................26
5.2 Saran................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................28
LAMPIRAN 29
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
pada tanggal 29 Juni 1970, bersamaan dengan dibentuknya Badan Koordinasi Keluarga
Berencaba Nasional. Program KB di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1957, namun
masih menjadi urusan kesehatan dan belum menjadi urusan kependudukam. Namun
selanjutnya digunakan sebagai salah satu cara untuk menekan pertumbuhan jumlah
adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan
(Sulistyawati, 2012).
Pemakaian alat kontrasepsi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode
kontrasepsi jangka panjang (MJKP) dan metode kontrasepsi jangka pendek (non-
merupakan salah satu sasaran dari lima sasaran strategis yang ditetapkan BKKBN
dalam rangka pencapaian tujuan strategis. Metode kontrasepsi jangka panjang memiliki
1
tingkat efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan non MKJP dalam hal pencegahan
kehamilan.
Jenis metoda yang termasuk ke dalam MKJP adalah kontrasepsi mantap pria dan
wanita (tubektomi dan vasektomi), Implant dan Intra Uterine Device (IUD). IUD
merupakan salah satu MKJP yang paling sedikit menimbulkan keluhan / masalah
dibandingkan pil, suntikan dan susuk KB. IUD memiliki tingkat efektivitas yang lebih
tinggi dibandingkan non MKJP dalam hal pencegahan kehamilan. Efektivitas IUD
disebutkan bahwa dari 0,6 - 0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
terbanyak, yaitu 249 juta. Di antara negara ASEAN, Indonesia dengan luas wilatah
terbesar tetap menjadi negara dengan penduduk terbanyak, jauh di atas 9 negara
anggota lain. Dengan Angka Fertilitas atau Total Fertility (TFR) 2,6, Indonesia masih
berada di atas rata-rata TFR negara ASEAN, yaitu 2,4 (World Population Data Sheet,
2013).
Data Riskesdas 2013 menunjukkan pada wanita usia 15-49 tahun dengan status
kawin sebesar 59,3% menggunakan metode KB modern (implant, MOW, MOP, IUD,
Dukungan suami menjadi faktor yang juga dapat mempengaruhi seseorang dalam
pemilihan alat kontrasepsi. Peran suami dalam keluarga sangat dominan dan memegang
atau tidak, karena suami dipandang sebagai pelindung, pencari nafkah dan pembuat
keputusan. Selain itu, Suami juga menjadi individu yang berperan sebagai dukungan
2
sosial bagi istri dalam pemilihan alat kontrasepsi yang akan dipakai istri. Hasil
04 Kelurahan Tuah Negeri Kecamatan Tenayan Raya, penulis menemukan kasus PUS
dengan akseptor KB IUD 5 tahun yang masih belum menentukan akan menggunakan
alat kontrasepsi apa selanjutnya. Maka, dari itu penulis tertarik mengambil dan
rencana dan tindakan apa yang seharusnya dilakukan, serta mengevaluasi dari semua
asuhan yang sudah diberikan dengan focus pada data subyektif dan obyektif yang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
a. Mampu menjalin hubungan baik dan serasi dengan individu, keluarga, dan
masyarakat setempat.
3
b. Mampu mengorganisir masyarakat bersama-sama dengan petugas kesehatan /
puskesmas.
4
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.1 PENGERTIAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan serta orang orang yang selalu
menerima kekurangan dan kelebihan orang yang ada disekitarnya baik buruk nya
anggota keluarga,tetap tidak bisa merubah kodrat yang ada, garis besarnya yang baik
Di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (Salvicion dan Celis, 1998).
adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan
anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
Keluarga merupakan perkumpulan dua orang atau lebih individu yang hidup
bersama dalam keterikatan, emosional dan setiap individu memiliki peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga (Fatimah, 2010). Keluarga adalah
perkumpulan dua atau lebih individu yang terikat oleh hubungan perkawinan,
hubungan darah, ataupun adopsi, dan setiap anggota keluarga saling berinteraksi satu
mendifinisikan keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami
5
istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Wirdhana, 2012).
individu, karena sejak kecil anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga.
Karena itulah peranan orang tua menjadi amat sentral dan sangat besar bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak, baik itu secara langsung maupun tidak langsung
(Ariani, 2009).
1) Karakteristik pengirim :
2) Karakteristik penerima :
a) Siap mendengarkan.
c) Melakukan validasi.
b. Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu
dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak, dan sebagainya. Tetapi kadang
6
peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu dengan baik. Ada
beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi 12 kebutuhan anggota
keluarga yang lain sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri
dirumah.
c. Struktur kekuatan
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah positif.
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan
suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku
yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya
adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan
interpersonal, sifat, dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam situasi
dan posisi tertentu. Adapun macam peranan dalam keluarga antara lain (Istiati,
2010):
a. Peran Ayah Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah
pemberi rasa aman bagi anak dan istrinya dan juga sebagai anggota dari kelompok
b. Peran Ibu Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana
peran ibu sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh 6 dan
7
pendidik anak-anaknya, sebagai pelindung dari anak-anak saat ayahnya sedang
tidak ada dirumah, mengurus rumah tangga, serta dapat juga berperan sebagai
pencari nafkah. Selain itu ibu juga berperan sebagai salah satu anggota kelompok
dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia
tinggal.
c. Peran Anak Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
sebagai unit dan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal ini
et al., 2013) :
agama, sehingga bisa menjadi insan-insan yang agamis, berakhlak baik dengan
keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang Fungsi keluarga dalam memberikan landasan
yang kokoh terhadap hubungan suami dengan istri, orang tua dengan anak-
anaknya, anak dengan anak, serta hubungan kekerabatan antar generasi sehingga
8
keluarga menjadi tempat utama bersemainya kehidupan yang punuh cinta kasih
dalam menumbuhkan rasa aman dan tentram serta kehangatan bagi setiap anggota
keluarganya.
f. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Fungsi keluarga dalam memberikan peran dan
ketahanan keluarga.
serasi, selaras, dan seimbang sesuai dengan aturan dan daya dukung alam dan
lingkungan yang setiap saat selalu berubah secara dinamis. Sementara menurut
b) Fungsi Psikologi meliputi : fungsi dalam memberikan kasih sayang dan rasa
keluarga.
9
c) Fungsi Sosialisasi meliputi : fungsi dalam membina sosialisasi pada anak,
kesehatan ibu dan anak, untuk itu perlu dilakukan pengumpulan data yang valid dan
(data subyektif) diperoleh langsung dari informasi masyarakat melalui wawancara dan
(data obyektif) yang diperoleh dari hasil observasi, pemeriksaan dan penelaahan
A. Hal – hal yang perlu diidentifikasi di masyarakat antara lain sebagai berikut.
1) Identitas Keluarga
2) Faktor lingkungan
10
3) Komunikasi, transportasi dan informasi
5) Data Kesehatan ibu (kesehatan ibu hamil, kesehatan ibu nifas, ibu menyusui,
6) keluarga berencana
9) Data remaja
12) Data sosial budaya ( sarana peribadatan, pemeluk agama atau kepercayaan)
B. Hal – hal yang perlu diidentifikasi di keluarga binaan antara lain sebagai berikut.
Pendidikan,golongan darah)
7) Pengetahuan
Seluruh data yang dikumpulkan, yang relevan, digunakan sebagai bahan untuk
11
a) Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan, keadaan
social budaya (perilaku) pelayanan kesehatan yang ada, serta faktor - faktor
d) Faktor – faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan kesehatan ibu
dan
1) Perumusan Masalah
c) Situasi krisis, adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga
2) Prioritas Masalah
12
c) Potensi masalah untuk dicegah maksudnya sifat dan beratnya masalah yang akan
d) Masalah yang menonjol maksudnya cara keluarga melihat dan menilai masalah
dalam hal berat dan mendesaknya masalah tersebut untuk diatasi melalui
intervensi Kesehatan.
Untuk dapat menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga perlu disusun skala
1. Sifat Masalah :
Skala :
3
a. Tidak / kurang sehat 2 1
1
b. Ancaman kesehatan
c. Krisis atau keadaan sejahtera
a. Dengan mudah 2 2
1
b. Hanya sebagian 0
a. Tinggi 3
2 1
b. Cukup 1
c. Rendah
4. Penonjolan Masalah :
13
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot.
2.2.5 EVALUASI
hasil yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu kegiatan
dikatakan berhasil apabila evaluasi menunjukkan data yang sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai. Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
diagnose.
Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga, terdapat 3 kelompok masalah besar, yaitu :
1. Ancaman kesehatan
14
Merupakan keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,
dalamnya adalah :
c) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan
lantai licin, obat-obatan atau racunyang tidak tersimpan dengan baik, bahaya
kebakaran, dll
15
3. Tempat pembuangan tinja yang berdekatan dengan sumber air minum
4. Selokan atau tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat
binatang2 mengerat
7. Kebisingan
j) Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya karena salah satu anggota
keluarga meninggal
l) Kebiasaan-kebiasaan buruk :
16
2. Percekcokan antar anggota keluarga yang belum terselesaikan
adalah :
3. Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga
dalam menyesuaikan diri,termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga. Yang
a) Perkawinan
b) Kehamilan
c) Persalinan
d) Masa nifas
g) Abortus
i) Kehilangan pekerjaan
k) Pindah rumah
17
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pengkajian yang dilakukan pada keluarga Tn.R dimulai sejak hari Jumat tanggal
19 November 2021 sampai 04 Desember 2021. Pengkajian ini dimulai dari lingkungan
tempat tinggal keluarga sampai personal dari masing-masing individu tersebut.
Pendokumentasian yang digunakan pada asuhan keluarga ini dimulai dari data umum
sampai metode SOAP (subyektif, obyektif, analisis, dan penatalaksanaan) seperti di
bawah ini:
I. Data Umum
A. Demografi
a. Kabupaten/Kota : Pekanbaru
b. Kecamatan : Tenayan Raya
c. Desa/Kelurahan : Kelurahan Tuah Negeri
d. RT/RW : RT 004/ RW 003
e. Alamat Rumah : Jl. Badak Ujung
B. Sarana & Prasarana
1. Sarana Kesehatan Terdekat :
- Posyandu
2. Sarana Transportasi :
- Sepeda Motor
3. Sarana Komunikasi :
- telepon selular
- internet
4. Fasilitas Pendidikan terdekat :
- SD
5. Tempat Peribadatan :
- Mesjid
6. Fasilitas Perdagangan :
- Warung
C. Biografi Kepala Keluarga
1. Nama : Tn. R
2. Umur : 36 tahun
18
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Karyawan swasta
5. Pendidikan : SMA
6. Suku/Bangsa : Melayu
D. Anggota Keluarga :
N Cek
Nama Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan
o Kesehatan
Karyawan
1. Tn. R 36 th L KK SMA Tidak rutin
swasta
Anak
3. An. F 10 th P SD Pelajar Tidak rutin
kandung
Anak Belum
4. An. A 6 th P - Tidak rutin
kandung sekolah
Anak Belum
5. An. S 5 th P - Tidak rutin
kandung sekolah
1. Kebiasaan makan
Di keluarga memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Menu yang biasa dikonsumsi
adalah nasi, lauk pauk, sayur, buah. Pertimbangan yang menjadi dasar dalam memilih
menu makanan berdasarkan selera. Dalam keluarga tidak ada yang menjadi prioritas
dalam memilih menu makanan. Anggota keluarga juga telah menerapkan kebiasaaan
19
mencuci tangan sebelum makan, namun belum menggunakan 6 langkah cuci tangan yang
baik dan benar.
20
b. Sumber air memasak : Sumur
c. Jarak sumber air minum dengan septi tank : > 10 meter
d. Sumber air untuk MCK : Air Bor
e. Kualitas fisik air bersih : Memenuhi syarat kesehatan
(jernih,tidak berwarna,tidak berbau dan tidak berasa)
3. Sistem Pembuangan Air Limbah/Kotoran Rumah Tangga
a. Tempat Penampungan Sampah : Tempat sampah terbuka
b. Pembuangan sampah : Dibakar
c. Kepemilikan jamban : Ada
d. Jenis jamban : Wc jongkok dan wc duduk
e. Saluran pembuangan air limbah (SPAL) :Ada (memenuhi syarat kesehatan)
4. Lingkungan Rumah
a. Keadaan Tanah : Kering
b. Jarak rumah dengan tetangga : Dekat (≤ 12 meter)
5. Hewan Piaraan/ Ternak
a. Kepemilikan hewan ternak : Tidak ada
1. KB
21
bersama pasangannya.
4. Penonjolan masalah: Bagi akseptor KB IUD yang sudah
- masalah berat harus 2 dalam batas waktu penggunaan
segera ditangani tidak masalah jika IUD tidak
- ada masalah tapi tidak 1 1 1/3 x 1 = 1/3 langsung dilepas, akan tetapi tidak
segera harus ditangani terlalu lama dibiarkan.
- masalah tidak di rasakan 0
Jumlah 3
N PERENCANAAN
O MASALAH TUJUAN RENCA KRITERIA WAK TEMPA SAS STRATEGI
NA TU T ARA
N
1 Penggunaan Meningka Penyulu Penggantia 19 Rumah Ny. Memberikan
alat tkan han n alat Nov Tn.R R penyuluhan
kontrasepsi pengetahu tentang kontrasepsi 2021 tentang alat
jenis IUD yang an Ny. R alat merupakan kontrapsi
sudah masuk tentang kontrase masalah dengan
batas waktu alat psi yang cukup media
penggunaan kontrasep mudah leaflet dan
si lain untuk meminta
diubah Ny.R untuk
mengulangi
penjelasan
dari materi
yang sudah
diberikan
22
digunakan Tanggal : 20 Tanggal : 20
selanjutnya. November 2021 November 2021
Melakukan Tn. R TD: 120/80
pemeriksaan fisik mmHg, BB: 75 kg,
terhadap keluarga TB: 160 cm
Tn. R Ny. R TD: 120/70
mmHg, BB: 58 kg,
TB: 156 cm
An. F BB: 44,5 kg
An. A BB: 17 kg
An. S BB: 15 kg
23
BAB 4
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengkajian data yang telah dilakukan pada tanggal 18-20
November 2021 di Kecamatan Tenayan Raya Kelurahan Tuah Negeri RW 03 RT 04, hasil
yang diperoleh yaitu penulis mengambil masalah pada keluarga Tn.R. Masalah pada
keluarga Tn.R yaitu Ny.R akseptor KB IUD selama 5 tahun yang masih bingung untuk
Dalam hal ini, setelah dilakukan analisa data diperoleh hasil prioritas masalah ialah
Ny.R akseptor KB IUD selama 5 tahun yang masih belum menentukan untuk
menggunakan alat kontrasepsi jenis apa selanjutnya. Dari hasil pemeriksaan fisik yang
dilakukan diperoleh hasil BB Ny.R 58 kg dan TB 156 cm. Ny.R sudah menggunakan KB
IUD selama 5 tahun dan saat ini masih bingung untuk melanjutkan alat kontrasepsi apa
yang akan digunakan selanjutnya. Saat ini Ny.R sudah memiliki 3 orang anak. Keluarga
keseimbangan ekonomi, baik untuk pendidikan anak-anak dan lain-lain, dan hal ini
dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi (Marjo, 1998). Sesuai dengan (BKKBN,
2015) keluarga berencana adalah upaya untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas
melalui promosi, perlindungan, dan bantuan dalam mewujudkan hak-hak reproduksi serta
keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak, dan usia ideal melahirkan
Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang istrinya berumur 25 - 35 tahun
atau pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau
istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid (datang bulan). Dalam hal ini Ny. R
24
masih termasuk dalam kriteria pasangan usia subur karena usia Ny. R saat ini yaitu 34
tahun. IUD merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang reversibel, pemaikaian IUD di
antaranya tidak menimbulkan efek sistemik, efektivitas cukup tinggi, dan dapat digunakan
oleh semua wanita di semua usia reproduksi selama wanita tersebut tidak memiliki
menggunakan alat kontrasepsi. Faktor riwayat ini dikaitkan dengan proses persepsi dari
meneliti pengaruh dan atau hubungan riwayat KB sebelumnya dengan penggunaan alat
kontrasepsi. Hasil penelitian Luo di China juga menyebutkan adanya kecenderungan 2 kali
lebih besar untuk menggunakan IUD kembali pada pengguna yang pernah menggunakan
alat kontrasepsi lain yang bisa digunakan oleh Ny. R serta memberikan informasi tentang
IUD. Selama penyuluhan berlangsung Ny. R memberikan respon yang positif. Setelah itu,
dilakukan evaluasi atas penyuluhan yang dilakukan dengan memberikan leaflet jenis-jenis
alat kontrasepsi dan Ny. R mengatakan akan melepaskan terlebih dahulu alat kontrasepsi
yang masih digunakannya dan akan melanjutkan menggunakan alat kontrasepsi jenis IUD
25
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
26
5.2 Saran
lapangan.
27
DAFTAR PUSTAKA
https://bidankomunitas.files.wordpress.com/2012/01/asuhan-kebidanan-komunitas-
i_konsep-
keluarga.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-handayanin-6725-2-
babii.pdf
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3187/2/ART_Yatmini_Hubungan
%20Antar
a%20Struktur_Full%20text.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2272/3/CHAPTER%201.doc.pdf
28
LAMPIRAN
29
30
31