Anda di halaman 1dari 8

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 14, No.

1 Tahun 2023

PABRIK PEMBAKARAN KAPUR


RONGGOLAWE TUBAN DAN PENGARUHNYA TAHUN 1987 – 1997

Henna Mila Dela Rosa


19040284020
Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Surabaya
e-mail : hennamila13@gmail.com

Sumarno
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
Email : Sumarno@unesa.ac.id

Abstrak
Kabupaten Tuban merupakan kabupaten di Jawa Timur yang memiliki Potensi yang dapat mendorong
munculnya kegiatan pembakaran bahan pertambangan sehingga mengubah sebagian besar mata pencaharian masyarakat
dari sektor pertanian ke sektor pertambangan. Pabrik pembakaran kapur yang salah satunya mengelolah batu kapur
menjadi bahan-bahan bangunan merupakan sebuah perusahaan daerah yang kemudian beralih kelola oleh pemerintahan
kabupaten Tuban.
Berdasarkan penelitian ini menggunakan metodelogi penelitian yang terdiri dari Heuristik, kritik, interpretasi
dan historiografi. Sumber yang diperoleh terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primernya yang
diperoleh yakni surat-surat resmi dan wawancara yang berkaitan dengan aktivitas pabrik yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah kabupaten Tuban. Sedangkan sumber sekunder yakni buku-buku dan surat kabar yang berkaitan
dengan kegiatan pabrik kapur Tuban.
Berdasarkan penelitian dengan didirikannya pabrik pembakaran kapur dapat menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat, sehingga pada tahun 1990 dipindahkannya pabrik pembakaran kapur karena sangat memicu adanya konflik
anatra pabrik kapur dengan lingkungan masyarakat. Namun setelah dipindahkannya bekas pabrik pembakaran kapur
direvitalisasikan menjadi taman rusa

Kata Kunci : Tuban, pabrik kapur, pemerintah daerah

Abstract
Tuban Regency is a district in East Java which has the potential to encourage the emergence of mining material
burning activities so as to change most of the people's livelihoods from the agricultural sector to the mining sector. The
lime kiln factory, one of which processes limestone into building materials, is a regional company which was then
transferred to the management of the Tuban district government.
Based on this research using a research methodology consisting of heuristics, criticism, interpretation and
historiography. The sources obtained consist of primary sources and secondary sources. The primary sources obtained
were official letters and interviews related to factory activities issued by the regional government of Tuban district. While
the secondary sources are books and newspapers related to the activities of the Tuban lime factory.
Based on research, the establishment of a lime kiln factory can create jobs for the community, so that in 1990
the lime kiln factory was moved because it really triggered conflicts between the lime factory and the community
environment. However, after the removal of the former lime burning factory, it was revitalized into a deer park

Keywords: Tuban, lime factory, local government


AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 14, No. 1 Tahun 2023

PENDAHULUAN
Kabupaten Tuban yakni salah satu pabrik yang 1. Bagaimana perkembangan pabrik pembakaran
mengelolah potensi batu kapur yang dikelolah menjadi kapur Tuban pada tahun 1987 sampai 1997?
bahan-bahan bangunan. Pabrik kapur ini awalnya di 2. Apa Saja Dampak yang dialami pabrik kapur
dirikan oleh bangsa Jerman yang diberi Nama terhadap bidang sosial, ekonomi dan dampak
“Kalkbrandery Lighvoet” kemudian dibeli oleh berdirinya pabrik yang terjadi pada pabrik
Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban yang kemudian pembakaran kapur Tuban pada tahun 1987
berganti Nama menjadi pabrik kapur “Ronggolawe”. sampai 1997?
Pabrik ini terletak di desa Gedongombo Kecamatan 3. Mengapa mengalami perubahan fungsi Pabrik
Tuban.Pabrik kapur Ronggolawe memiliki status Pembakaran Kapur menjadi tempat Wisata?
sebagai perusahaan Daerah Kabupaten Tuban. Pabrik ini
didirikan dengan tujuan untuk melayani kebutuhan METODE PENELITIAN
dalam bidang pembangunan dan membuka lapangan Dalam penulisan skripsi ini, peneliti
kerja bagi masyarakat. menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri
Kabupaten Tuban merupakan salah satu dari empat tahapan yang digunakan oleh peneliti yakni
kabupaten yang memiliki potensi tambang yaitu batu Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. 1
kapur, dalam potensi yang dimiliki ini batu kapur Tahapan pertama adalah Heuristik, dimana
termasuk dalam tipe bahan galian golongan C. oleh dilakukannya pengumpulan data primer maupun
sebab itu bahan galian berupa batu kapur memerlukan sekunder yang ditemukan diberbagai sumber. Adapun
pengelolahan yang lebih lanjut agar bisa dikembangkan hasil sumber terdiri dari tesis dan skripsi dari mahasiswa
dan dipasarkan secara meluas. Terkait dengan lain, jurnal, koran keluaran 1987-1997.
pengelolahan batu kapur dikabupaten tuban yang berada Tahapan selanjutnya pada penelitian ini, kritik
di daerah semanding masayarakat mengeluhkan adanya ekstern dilakukan untuk melihat tokoh yang akan
Pencemaran udara yang berasal dari batu kapur. diwawancarai, apakah termasuk pelaku sejarah atau
Kemudian Dinas kesehatan kabupaten tuban pada tahun tidak. Tokoh yang akan diwawancarai pada penelitian
1987 telah mengeluarkan Surat dengan Nomor ini antara lain adalah salah satu penjaga tempat
443.51/444/423.32/1987 yang berisikan tentang dampak penelitian dan tokoh kepala devisi Tata Niaga pabrik
dari pencemaran udara yang diakibatkan oleh terurainya kapur Ronggolawe Sedangkan, kritik intern dilakukan
debu serbuk batu kapur. Sehingga Cara mengatasi untuk menguji kebenaran atau keaslian informasi dari
pencemaran udara tersebut pemerintahan Tuban tokoh tersebut, menurut peneliti data dari mereka
membangun tempat pengayaan dengan memanfaatkan merupakan fakta sebab mereka bisa dikatakan sebagai
tempat yang jauh dari pemukiman warga. Cara pelaku sejarah. pada sumber tertulis baik primer
mengatasi permasalahan tersebut akhirnya diputuskan maupun sekunder. Tahapan selanjutnya tahapan untuk
oleh pemerintahan untuk memindahakan pabrik kapur menyatukan. 2 Dalam penelitian ini, peneliti
pada tanggal 1 April 1990. menyatukan dan menghubungkan suatu fakta-fakta
Dengan munculnya masalah yang sedemikian yang telah ditemukan, kemudian dengan menganalisis
rupa sesuai dengan penjelasan diatas, untuk melakukan sumber-sumber primer seperti arsip dan dokumen
penelitian mengenai perkembangan pabrik pembakaran untuk kemudian ditarik sebuah fakta baru. Kemudian
kapur Ronggolawe Tuban dan pengaruhnya pada tahun dilakukannya tahapan akhir penelitian oleh peneliti
1987-1997 . Pada tahun 1995 Tempat bekas pembakaran yakni proses penulisan sumber atau Historiografi
kapur sekarang beralih nama menjadi taman kapur. berupa tulisan sejarah sebagai hasil penelitian yang
Salah satu penjaga taman Rusa di Tuban adalah bapak telah dilakukan.
Karmito beliau menyatakan bahwa di tempat Sumber lain yang mendukung penulisan
penangkaran hewan Rusa saat ini dulunya ada empat penelitian ini adalah koran-koran yang berisikan
Jubung atau tempat pembakaran batu kapur yang tentang pabrik kapur Tuban.Yang dapat menjelaskan
kemudian sekarang pabriknya dipindahkan di mengenai perkembangan dan pengaruh yang dihadapi
kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban. Hewan rusa pabrik kapur Tuban. selanjutnya penulis menganalisis
yang berada dipenangkaran tersebut dulunya berasal data-data yang telah didapat dan dikaitkan dengan
dari pendhopo Kabupaten Tuban kemudian pada tahun kondisi pabrik kapur Tuban. Kemudian data-data yang
1995 dipindahkan ke tempat bekas pembakaran kapur. sudah didapat lalu dihubungkan sehingga dapat
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik menghasilan fakta-fakta yang lain untuk dianalisis
beberapa rumusan masalah sebagai berikut: keruntutan dan kebenarannya.

1 2
Prof Dr Nina Herlina, Metode Sejarah (Bandung: Satya Historika: Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Tiara Wacana:
2020), hlm1-3. 2013), hlm 78-79.
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 14, No. 1 Tahun 2023

HASIL PEMBAHASAN Umumnya orang mencari sebongkah batu


Kondisi dan sejarah pabrik kapur Tuban kapur yang bisa digunakan untuk membangun pondasi
atau membangun jalan. Namun, ada juga batugamping
yang sangat bagus sehingga banyak orang berduyun-
duyun untuk kemudian menjualnya sebagai salah satu
bahan baku industri batugamping. Penambangan batu
kapur merupakan salah satu bahan baku yang semakin
marak dilakukan setelah berdirinya pabrik tanur kapur
yang dikelola oleh pemerintah kabupaten Tuban.
Seperti yang telah disinggung pada bab-bab
sebelumnya, Kabupaten Tuban memiliki banyak sekali
potensi alam yang dapat diolah dan dimanfaatkan. Salah
Sumber : kabupaten Tuban. BPS Kab Tuban satu potensi yang menonjol, selain pemanfaatan laut dan
lahan pertanian, adalah industri konstruksi dan
Kabupaten Tuban dilihat dari segi geografis pertambangan yang memanfaatkan keberadaan karst
termasuk terletak di daerah pantai yang berada disebelah Tuban sebagai bahan baku industri konstruksi. Sebaran
barat laut propinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung karst meliputi seperempat wilayah Kabupaten Tuban,
dengan propinsi Jawa Tengah. Di sebelah timur dan menguasai beberapa ruas jalan, Crake Street
berbatasan dengan kabupaten Lamongan. Di sebelah merupakan salah satu ruas jalan dalam sebaran karst atau
selatan berbatasan dengan kabupaten Bojonegoro dan pegunungan kapur. Secara geologis, tanah di kawasan
wilayah bagian barat berbatasan dengan kabupaten Kerek merupakan tanah merah. Tanahnya berasal dari
Rembang. Luas wilayah daratan adalah 1.839,94 km² endapan batugamping di perbukitan, maka tak heran jika
dengan panjang pantai 65 km yang membenteng dari Kabupaten Kerek diberkahi dengan mineral
arah timur kecamatan Palang sampai arah barat batugamping (bahan batu industri semen).
kecamatan Bancar dan luas wilayah lautan 22.608 km² Perkembangan Pabrik Pembakaran Kapur
Wilayah Kabupaten Tuban berdasarkan karakteristik ronggolawe Tuban tahun 1987-1997
secara fisik, memiliki luas 183.994.562 Ha atau 3,8 %
dari luas keseluruhan provinsi Jawa Timur dengan Setelah pabrik kapur direlokasi ke tempat yang
ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut ini lebih jauh dari pemukiman masyarakat, kini pabrik
termasuk dalam kategori pola lahan kering dengan suhu Tuban memiliki lahan baru yang lebih luas sekitar 1.500
udara bervariasi antara 24℃ sampai dengan 32℃ hektar, dengan luas bangunan 400.000 meter persegi,
dengan curah hujan rata-rata per tahun 110,2 meliputi kecamatan Meraklak, Jenu dan Kerek.
MM. sedangkan tata guna lahan berdasarkan kondisi Sementara banyak orang melihat tempat pembakaran
keberadaannya yaitu 54.860,531 Ha untuk sawah kapur di wilayah Tuban, sebuah tempat pembakaran
59.014,000 Ha untuk pertanian lahan kering berupa kapur milik pemerintah di kabupaten Merakurak dapat
tegal dan perkebunan atau total keseluruhan 47,22% dari menghasilkan batu yang cukup banyak, sehingga
luas keseluruhan Kabupaten Tuban. Kawasan hutan dibangun pabrik semen di daerah tersebut untuk
bakau dan hutan jati adalah 47.160,877 Ha atau 27,98% mengolah bahan mentah menjadi bahan yang dapat
dari luas wilayah Kabupaten Tuban dimanfaatkan untuk digunakan. Salah satu alasan perluasan pabrik batu
lahan pemukiman dan aktivitas masyarakat yang lain. kapur Tuban adalah struktur geografis wilayah Tuban
Penambangan batugamping di Tuban yang kaya akan batu kapur dan pegunungan karst,
merupakan pemanfaatan sumber daya alam yang ada dimana batu kapur dapat digali sebagai bahan baku
dan dalam prosesnya sangat dipengaruhi oleh jumlah semen untuk 100 tahun ke depan.
sumber daya alam tersebut. Umumnya orang mencari Ekspansi dilanjutkan dengan pendirian pabrik
batu kapur untuk pondasi bangunan dan paving. Namun, Tuban pada awal tahun 1995, dengan kapasitas produksi
ketika kapur berkualitas baik tersedia, masyarakat semen sebesar 2,3 juta ton per tahun. Perluasan pabrik
mengumpulkannya dan menjualnya sebagai bahan baku Tuban diresmikan oleh presiden Soeharto di Ciracap
industri batu kapur. Penambangan batu kapur, salah satu pada tanggal 17 April 1997. Dengan beroperasinya
bahan baku industri, semakin banyak dilakukan. pabrik Tuban Total kapasitas terpasang menjadi 64 juta
Munculnya pabrik-pabrik batu kapur sebagai ton semen per tahuTonggak keberhasilan pabrik kapur
perusahaan daerah memberikan kesempatan kerja dan ini adalah penggabungan usaha dengan pabrik semen
penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat Tuban pada tanggal 15 September yang kemudian dikenal
yang tidak terlibat langsung dalam proses penambangan, dengan nama Semen Gresik Grup yang sekarang
karena lahan pertanian berkurang dengan meningkatnya menjadi PT Semen Indonesia TPabrik ini memiliki
aktivitas penambangan batu kapur. Adanya kegiatan kapasitas produksi semen tahunan sebesar 8,3 juta ton.
pertambangan dan industri pengolahan batu kapur telah
mengubah sebagian besar mata pencaharian masyarakat
Tuban dari pertanian menjadi sektor pertambangan dan
industri.
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 14, No. 1 Tahun 2023

Maka saat tahun 1997 pabrik kapur mengalami sekunder yaitu adanya perubahan yang terjadi
peningkatan hasil produksi sebab medianya sudah secara tidak langsung dari suatu kegiatan.
sangat canggih namun untuk tempat pabrik kapur
ronggolawe yang lama berubah menjadi tempat Pada dasarnya perubahan merupakan
wisatawan yakni taman kapur atau taman penangkaran kelanjutan dari dampak yang bersifat primer
hewan Rusa. Kedua tempat tersebut sangat maupun sekunder yang timbul dari suatu
menguntungkan bagi masyarakat yakni pada tempat perubahan juga dapat bersifat positif maupun
awal didirikan pabrik kapur sekarang menjadi tempat negatif. Sehingga setiap dampak yang timbul
dimana anak-anak bisa belajar keberanian saat memberi dari suatu perubahan tergantung pada keadaan
makan hewan yang telah dikelolah dengan baik oleh masyarakatnya, begitu pula pada kesiapan
pemerintah kabupaten tuban , sedangkan tempat pabrik masyarakat dalam menerima perubahan.
kapur yang sekarang sangatlah menguntungkan Namun terkadang tekanan dan dorongan dari
masyarakat sebab tempat pembakaran kapurnya sangat luar juga bisa memberikan pengaruh yang tidak
jauh dengan pemukiman warga sehingga masyarakat terduga dan tidak dapat dihindari Satu hal yang
tidak akan terganggu dengan adanya suara, polusi yang perlu dijadikan catatan yakni pengaruh atau
ada di pabrik kapur Tuban. dampak yang ditimbulkan dari perubahan tidak
selamanya mengarah pada kemajuan
(progress), namun juga dapat hal yang perlu
Agar sebuah industri atau kegiatan usaha baru
dijadikan catatan yakni pengaruh atau dampak
dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan yang
yang ditimbulkan dari perubahan tidak
diharapkan, maka diperlukan beberapa faktor
selamanya mengarah pada kemajuan
pendukung yang memberikan nilai tambah bagi
(progress), namun juga dapat mengakibatkan
perkembangan industri tersebut3. Seperti halnya pabrik
kemunduran atau regress.Sama halnya dengan
semen Indonesia di Tuban, pabrik ini juga dipengaruhi
yang terjadi di Kabupaten Tuban Kemunculan
oleh beberapa faktor internal dan eksternal.
dan perkembangan Pabrik pembakaran kapur
Pembangunan pabrik di Tuban dipengaruhi oleh
Tuban dalam kurun waktu 1987-1997
beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal
merupakan suatu perubahan terhadap beberapa
meliputi fakta bahwa perekonomian Indonesia telah
aspek yang belum pernah terjadi sebelumnya.
berkembang dengan basis industri, dengan banyaknya
Sehingga telah memberikan dampak terhadap
industri yang
kehidupan masyarakat, terutama masyarakat
Dampak Pabrik Kapur Terhadap Bidang Sosial,
sekitar tempat berdirinya industri.
Ekonomi
2. Bidang ekonomi
1. Bidang sosial
Dengan didirikannya pabrik pembakaran
Dalam bab ini akan dijelaskan
kapur di Tuban selain membawa perbahan
mengenai dampak yang ditimbulkan terkait
dalam kehidupan masyarakat juga telah
adanya Pabrik pembakaran kapur dari aspek
membawa dampak terhadap bidang ekonomi.
spasial. Pada Sub bab berikutnya akan
Perubahan yang dimaksud yakni perubahan
diuraikan Dampak sosial, dampak yang
dalam kehidupan masyarakat sekitar pabrik
ditimbulkan terhadap lingkungan fisik,
pembakaran kapur maupun pada tingkat
sehingga memiliki keterkaitan langsung
pemerintahan. Dalam bidang ekonomi , untuk
terhadap akibat yang ditimbulkan oleh pabrik
mensejahterakan masyarakat pemerintah telah
pembakaran kapur Tuban selama beroperasi
melakukan program CSR dengan dibentuknya
tahun 1987-1997. Sedangkan kabupaten Tuban
keiatan sebagai berikut :
sendiri merupakan salah satu tempat
1. Pemberikan modal usaha bagi
penambangan batu kapur sebagai bahan baku
masyarakat
utama pembuatan gamping dan semen.
2. Memberikan pendampingan khusus
Kehadiran berbagai industri baik itu
terhadap masyarakat
industri besar maupun industri kecil tentu
3. Memberikan pembinaan terhadap
memberikan dampak dan perubahan bagi
usaha kecil dan menengah bagi
masyarakat.Setiap perubahan yang terjadi
masyarakat
dalam kehidupan masyarakat baik itu
perubahan secara langsung maupun tidak Isu dasar yang dihadapi oleh semua bangsa
langsung pasti tidak lepas dari dampak yang adalah menjaga keseimbangan antara kegiatan
ditimbulkan bagi masyarakatnya. Dampak pembangunan ekonomi yang memanfaatkan
yang bersifat primer berarti adanya suatu sumberdaya alam dengan daya dukung
perubahan pada lingkungan tertentu lingkungan hidup yang terbatas. Pembangunan
ditimbulkan oleh suatu kegiatan secara industri mempengaruhi kualitas lingkungan.
langsung Sedangkan dampak yang bersifat Proses kerusakan, perusakan,dan pencemaran

3
Retno Winarni Dan Sartono Kartodirjo, Aktivitas Ekonomi Perdagangan Jurnal Sosiohumanika, 12 September 1999 Universitas Gadjah Mada
Orang-Orang Cina Di Pantai Utara Jawa Timur Pada Abad XVII, Dalam Yogyakarta.
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 14, No. 1 Tahun 2023

lingkungan terus berlangsung dan meningkat. berarti investasi yang memerlukan rencana jangka
Secara prinsip pembangunan berwawasan panjang untuk menutupi potensi perluasan usaha dan
lingkungan telah disepakati, namun penjajakan produk baru, sehingga mengembangkan
pelaksanaan konsep tersebut belum potensi pabrik kapur.6
terkordinasi dan selaras pada setiap
pengambilan keputusan dari arah global sampai Taman Kapur Tuban merupakan salah satu lokasi
ke arah nasional, bahkan daerah atau lokal. Hal taman bermain umum dan bisa jadi destinasi wisata
ini menyebabkan eksploitasi sumberdaya alam lokal di tengah kota Tuban. Taman ini juga termasuk
lebih besar dari pengelolaan sumberdaya alam distinasi wisata baru di Tuban ini karena baru setahun
dan ekosistem berkelanjutan.4 yang lalu di buka, lokasi Taman Kapur Tuban yang
merupakan hutan kotanya Tuban Kota juga merupakan
Manfaat partisipasi masyarakat tempat penangkaran dan budidaya hewan rusa yang
mendapatkan informasi mengenai rencana mulai cukup terkenal bagi masyarakat Tuban kota
pembangunan didaerahnya, sehingga dapat khususnya, lokasi taman kapur yang tepat berada di
mengetahui dampak apa yang akan terjadi baik jantung kota Tuban tersebut berada di Jl. Hayam Wuruk
yang positif maupun yang negatif, dan cara tepatnya berada di pojok Perempatan lampu merah
menanggulangi dampak negatif yang akan dan kapur Tuban. 7
harus dilakukan. Masyarakat akan ditingkatkan
pengetahuannya mengenai masalah Para pengunjung yang datang biasanya
lingkungan, pembangunan dan hubungannya membawa kangkung atau sayuran jenis lain yang
sehingga pemerintah dapat menumbuhkan dan merupakan makanan dari hewan rusa tersebut dari luar
mengembangkan kesadaran masyarakat akan kandang teralis, ini tentunya menjadi atraksi dan hiburan
tanggung jawabnya dalam pengelolaan tersendiri bagi para pengunjung yang datang ke lokasi
lingkungan hidup. Masyarakat dapat Taman Kapur tersebut. Selain itu juga pada hari libur
menyampaikan informasi dan pendapatnya maupun pada akhir pekan sekarang sudah mulai ada
atau persepsinya pada pemerintah terutama penjual jajanan dan penjual sayuran untuk makan rusa,
masyarakat ditempat proyek yang akan terkena pengunjung bisa membeli satur kangkung dengan harga
dampak. 5 Apabila masyarakat telah Rp 8.000 untuk 1 ikat sayur besar hal ini tentunya
mengetahui cukup banyak mengenai proyek memudahkan para pengunjung yang ingin memberi
tersebut termasuk dampak apa saja yang akan makan hewan rusa dan ini juga bisa memudahkan para
terjadi dan usaha yang akan dilakukan. pengeloloa untuk memeberikan makan, kalau
Masyarakat akan dapat menyiapkan diri untuk pengunjung sepi maka makanan yang datang pun sedikit
menerima manfaat yang dinikmati dan sehingga rusa kurang nyaman.
meningkatkan manfaat tersebut. Akan tetapi Pada tahun 1995 Tempat bekas
Perubahan Fungsi Pabrik Pembakaran Menjadi pembakaran kapur sekarang beralih nama menjadi
Objek Wisata taman kapur. Salah satu penjaga taman Rusa di Tuban
Pada tahun 1987 pabrik pembakaran Ronggolawe adalah bapak Karmito beliau menyatakan bahwa di
Tuban yang Berada di Kecamatan Semanding tempat penangkaran hewan Rusa saat ini dulunya ada
mengalami konflik masyarakat berbondong-bondong empat Jubung atau tempat pembakaran batu kapur yang
mendatangi pabrik tersebut sebab dirasa oleh kemudian sekarang pabriknya dipindahkan di
masyarakat setempat bahwa polusi udara yang kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban. Hewan rusa
diakibatkan oleh adanya pabrik tersebut dapat merusak yang berada dipenangkaran tersebut dulunya berasal
kesehatan masyarakat setempat . Maka solusi yang dari pendhopo Kabupaten Tuban kemudian pada tahun
dapat diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban 1995 dipindahkan ke tempat bekas pembakaran kapur.
pada tahun 1989 mengeluarkan surat yang berisikan Hewan rusa ini pada waktu itu masih berjumlah
bahwa pabrik pembakaran kapur menyebabkan polusi sebanyak 5 ekor. Namun pada tahun 1997 hewan Rusa
udara yang dapat merusak kesehatan masyarakat, hampir ada 70 ekor. Pak karminto merawat serta
kemudian harus dipindahkan ke tempat yang lebih luas menjaga hewan-hewan rusa yang ada ditempat ini.
atau tempat Loss. Meskipun pada awalnya hanya tempat penangkaran
biasa, Taman kapur ini selalu ramai dikunjungi para
Pada tahun 1990 dilakukannya pemindahan tempat wisatawan namun belum sampai menemukan
pabrik pembakaran kapur Ronggolawe ditempat yang pengunjung dari luar Kabupaten Tuban.
lumayan jauh dengan pemukiman penduduk, yakni
ditempatkan di desa Tuwiri Wetan kecamatan Pengunjung Taman kapur mayoritas orang tua
Merakurak. Dengan dibangunnya tempat los untuk bersama anak-anaknya yang masih kecil, untuk
proses pengayaakan batu kapur. Karena memulai usaha memperoleh pengetahuan alam. Pengunjung ditaman

4 6
Yasni, Sedarnawati,2010,Modul Bahan Ajar:Citizenship,Bogor: Hasan Sidik, Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan, (Bandung: Alumni,
Media Aksara 1981), hlm.3.
5 7
Suratmo,F.Gunawan,2007,Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, https://www.fendiandiantoro.com/2022/05/taman-kapur-wisata-
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press penangkaran-rusa.html
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 14, No. 1 Tahun 2023

Rusa sudah disediakan beberapa makanan untuk dapat menyebabkan satwa stres. Selain itu, dengan
diberikan pada Hewan Rusa. Tempat penangkaran Rusa pengaturan posisi vegetasi yang tepat akan
masih ada beberapa bangunan bekas pembakaran pabrik memudahkan pengunjung mengamati serta mempelajari
kapur hal tersebut unik, sebab selain dapat belajar satwa, sehingga mampu meningkatkan persepsi positif
mengenai lingkungan alam taman dapat juga belajar pengunjung mengenai satwa disitu.
mengenai sejarah bangunan yang masih terjaga disekitar
taman. PENUTUP
Pabrik Kapur Ronggolawe merupakan salah satu
Pengamatan aktivitas harian kategori rusa, rusa pabrik di Kota Tuban yang bergerak di bidang industri
betina dan rusa muda menunjukkan bahwa aktivitas pengolahan batu gamping dan kapur. Tujuan
makan merupakan aktivitas tertinggi yang dilakukan didirikannya Ronggolawe Tuban pabrik kapur selain
oleh rusa dibandingkan dengan aktivitas harian seperti sebagai perusahaan penghasil produk, juga untuk
bergerak dan istirahat. dan aktivitas lainnya. Rasio melayani kebutuhan pembangunan daerah dan
aktivitas harian dari tiga individu yang sangat berbeda menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Tuban.
ditunjukkan pada penelitian ini sesuai dengan temuan Keberadaan tempat pembakaran kapur di Kabupaten
dari penelitian perilaku harian rusa di Tuban Jawa Tuban juga berdampak pada masyarakat sekitar. Upaya
Timur , menunjukkan bahwa aktivitas makan untuk mengurangi dampak yang ada pemerintahan
merupakan aktivitas harian yang paling tinggi kabupaten tuban memindahkannya pabrik pembakaran
dibandingkan dengan aktivitas istirahat, aktivitas kapur ke tempat yang jauh dari pemukiman masyarakat.
bergerak, dan aktivitas lainnya. Penguraian debu kapur ini pada akhirnya akan
menimbulkan polusi dan polusi udara, khususnya di
Data pengunjung taman wisata Kapur didatangi sekitar area pabrik kapur Tuban. Kekhawatiran
oleh kalangan masayarakat dari anak-anak hingga masyarakat akan pencemaran ini semakin diperparah
orang dewasa. Setiap hari pengunjung memberikan dengan pernyataan Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban
makanan pada hewan Rusa dengan membeli sayur terkait ancaman penyakit radang saluran pernapasan dan
kangkung ke penjual yang ada diarea taman. Harga silikosis. Salah satu upaya Pabrik Kapur Rongolawe
satuan kangung mencapai 3-5 ribu per ikat. Menurut untuk mengurangi pencemaran adalah pembangunan
hasil wawancara yang saya peroleh data pengunjung gudang yang berfungsi sebagai tempat menyaring kapur.
harian taman rusa kabupaten tuban dari tahun 1995- Namun, warga merasa langkah tersebut tidak efektif
1997 semakin meningkat hingga 80% pengunjung karena tidak mengurangi pencemaran kapur secara
terdiri dari orang dewasa , remaja hingga anak-anak. keseluruhan, dan salah satu upaya pabrik batu kapur
Yang sering berkunjung ke taman rusa ini baling adalah dengan mendirikan stan pengurangan
banyak didatangi oleh anak-anak Tk sebab selain untuk pencemaran udara. Namun, jumlah total kapur tidak
bersenang-senang juga bermanfaat untuk mengenal berkurang, dan dinilai upaya warga tidak efektif,
lingkungan alam sekitar yang harus dilesatarikan dan sehingga fasilitas dipindahkan ke lokasi yang jauh dari
harus dijaga. Pengunjung taman rusa ini mayoritas dari pemukiman warga.
kabupaten tuban saja, akan tetapi ada juga sebagian Dengan deikian setelah dipindahkanyya pabrik
pengunjung dari luar kota yang sedang bersilaturahmi pembakaran kapur Ronggolawe Tuban kini tempat
kepada saudara-saudara. Yang paling sering tersebut direvitalisasikan menjadi objek wisata taman
berkunjung yakni TK pertiwi Gesikharjo palang. rusa. Hewan rusa dulunya berada di lingkungan alun-
Dilingkungan taman rusa sudah disediakan alun tuban namun pemerintah memindahkannya
penjual yang menjual beragam jajan, minuman, serta ketempat yang lebih luas yakni di tempat bekas pabrik
makanan untuk hewan rusa. Untuk tempat parkir gratis pembakaran kapur, adanya taman rusa tersebut
dan tempat wisata taman rusanya juga sudah terjaga masyarakat berbondong-bondong untuk memberikan
bersih, nyaman untuk anak-anak yang sedang berlibur makanan untuk rusa dengan membeli kangkung di
maupun belajar. Tempatnya juga sangat luas. Dan juga tempat tersebut. Di balik permasalahan tersebut, pabrik
masih banyak batuan-batuan bekas pabrik kapur pembakaran kapur telah memberikan kontribusi yang
Tuban. signifikan bagi perekonomian dan keuangan Pemerintah
Kabupaten Tuban dalam banyak hal. Periode tahun 1987
Salah satu dengan memberikan ruang yang hingga 1997 merupakan periode dimana masyarakat
cukup bagi pengunjung dalam mengamati dan Tuban mulai mengenal penggunaan lahan untuk
mempelajari satwa. Akan tetapi dalam pengelolaannya, menghasilkan tenaga kerja oleh sektor industri. Setelah
perlu dilakukan pula upaya pencegahan yang dapat relokasi pabrik pembakaran kapur dari kelurahan
mengurangi gangguan terhadap satwa dengan Semanding ke kelurahan Kerek, kini lahan tersebut
melakukan perbaikan pengayaan kandang. Menurut digunakan untuk beternak hewan rusa kemudian sebagai
Fernandez et al. (2009) desain kandang yang baik bagi objek wisata dan menambah pemahaman anak-anak
satwa yang diperagakan adalah dengan menambahkan tentang alam yang harus dijaga dan dilindungi. lebih
beberapa vegetasi dengan pengaturan posisi penanaman berkembang kedepannya bagus.
yang tepat untuk membatasi interaksi satwa dengan
pengunjung. Hal tersebut dapat mengurangi gangguan
yang ditimbulkan pengunjung terhadap satwa karena
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 14, No. 1 Tahun 2023

DAFTAR PUSTAKA
Arsip Santi Puspitaviani. 2014. Aktivitas Ekonomi Etnis
Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Tuban Nomor Tionghoa di Tuban Tahun 1945-1959.
2 Tahun 1984 Tentang Pola Dasar “Skripsi” Sarjana Fakultas Ilmu Budaya
Pembangunan Daerah Kabupaten Daerah Universitas Airlangga, Surabaya.
Tingkat II Tuban 1984/1985- 1988/1989 Yeni Ekowati. 2006. Nasionalisasi Perusahaan
Petunjuk Operasional Pembokaran/ Penataan Bekas Belanda di Surabaya Tahun 1950-1965,
Pabrik Kapur Ronggolawe Tuban Tahun “Skripsi” Sarjana Fakultas Sastra
1997 Universitas Airlangga, Surabaya.
Surat Keputusan Dewan Perwakilan rakyat daerah
Kabupaten Tuban Nomor 2/1973 Tentang Verinita dan Lukito, Hendra. 2009. Strategi
penyewaan perusahaan Daerah Pabrik Pengembangan Pemasaran Industri Kapur
Gamping/ Kapur “Ronggolawe” Tuban Pertambangan Rakyat Di Kawasan Bukit
Surat Keputusan Bupati Daerah Tingkat II Tuban Tui Dalam Upaya Mengentaskan
Nomor 25/DIPDA/IV/1987 Tentang Kemiskinan Dan Peningkatan
Pengesahan Proyek yang Dibiayai Dari Perekonomian Masyarakat. Artikel Hibah
Anggaran pembangunan Daerah TK II Strategi Nasional Bidang Ilmu Ekonomi.
Tahun 1987/1989 Universitas Andalas
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun Novriyanti. (2011). Kajian Manajemen Penangkaran,
1974 Tentang pokok-pokok Pemerintah Tingkat Konsumsi, Palatabilitas Pakan,
di Daerah. dan Aktivitas Harian Trenggiling (Manis
javanca) di Penangkaran UD Multi Jaya
Koran dan Majalah Abadi, Sumatera Utara (Skripsi). Institut
Jawa Pos, Kamis 5 Juni 1986, Hlm. IV Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia
Jawa Pos, Senin 14 Juli 1986, Hlm. IV Purnomo, D. W. (2004). Rusa di Indonesia. Jakarta:
Jawa Pos, Sabtu 31 Mei 1986, Hlm IV Penerbit Erlangga.
Jurnal
Buku Retno Winarni dan Sartono Kartodirjo. 1999. “Aktivitas
Anonim, 1994. Fuller’s Instruction Hand Book For Ekonomi Perdagangan Orang-orang Cina
PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Pabrik di Pantai Utara Jawa Timur Pada Abad
Tuban, Jakarta : Gramedia Pustaka XVII. Jurnal Sosialhumanika”. Universitas
Utama. Gadjah Mada Yogyakarta. 12 September.
Anonim, 2002. Profil Kesenian Kabupaten Tuban.
Dinas Perekonomian dan Pariwisata Astuti, F. A., & Sungkowo, A. (2016). Kelayakan
Kabupaten Tuban. Ekonomi dan Lingkungan Kegiatan
Arsa, Ketut I. 1995. Diktat Teknologi Semen, PT. Pertambangan Rakyat di Kabupaten
Semen Gresik ( Persero ) Tbk. Pabrik Sleman. Jurnal Sains & Teknologi
Tuban. Lingkungan, 8(2), 101-111.
Basundoro, Purnawan. 2012. Pengantar Sejarah Anonim. 2012. Laporan Kaidah Teknik
Kota. Yogyakarta: Penerbit Ombak,. Pertambangan Yang Baik Aspek Teknis
Kasdi Aminuddin. 2005. Memahami Sejarah. Pertambangan. Direktorat Jenderal
Seurabaya: Unesa University Press. Mineral dan Batubara. Tidak diterbitkan.
Herlina, Nina. 2020. Metode Sejarah 2020. Bandung:
Satya Historika. Aziz, M. (2010). Batu Kapur Dan Peningkatan Nilai
M. Achmad Maenan, “Perusahaan Umum Daerah Tambah Serta Spesifikasi Untuk Industri.
Pabrik Kapur Ronggolawe Daerah Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara,
Tuban”. tanggal 22 Mei 1973, hlm.1. 6(3), 116-131
Samsuel Hartono dkk. 2005. “Alun-alun dan
Skripsi Revitalisasi Identitas Kota Tuban” dalam
Meliana Setyaningsih. 2015. Pabrik Kapur Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur. Surabaya:
Ronggolawe Tuban Tahun 1955-1989. Jurusan Arsitektur Universitas Kristen Petra.
„Skripsi” Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Taryati. 2010. “Faktor-faktor yang mempengaruhi
Universitas Negeri Surabaya. Tumbuh, Kembang dan Pudarnya
Nugroho Bayu Wijanarko. 2013. Industri Pabrik Gula pelabuhan Tuban”dalam Jurnal Jantra:
Pajarakan Di Probolinggo Dari Jurnal Sejarah dan Budaya Kota dan
Swastanisasi Hingga Nasionalisasi 1885- Pengembangan Wilayah. Vol. 5 No. 10 Edisi
1960. Surabaya: Jurusan Ilmu Sejarah Desember.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Agus Hermansyah. 1989. Geologi dan Studi
Airlangga. Lingkungan Pengendapan Formasi Tawun
Anggota Ngrayong Daerah Jojogan dan
Sekitarnya Kabupaten Tuban Jawa Timur.
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 14, No. 1 Tahun 2023

Yogyakarta: Fakultas Teknik Geologi


Universitas Pembangunan Nasional
Veteran.
Faisal Rahman Adcha. 2013 Kontrak Penebangan
Hutan Jati Di Tuban Tahun 1865-1942.
Jurnal Volume 1 No 2 Jurusan Pendidikan
Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Surabaya.
Natalina N, “Memahami Studi Dokumen dalam
penelitian kualitatif” jurnal Wacana,
Volume XIII No. 2,2014, hlm 180.
Syarifa Wahidah Al Idrus,”pencemaran udara akibat
pengolahan batu kapur”, jurnal Pijar Mipa,
Volume. VII No.2, September: 85-90.
Meliyana Setyaningsih, Pabrik Kapur Ronggolawe
Tuban Tahun 1955-1989, (Journal
pendidikan sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Surabaya, 2015) , Hlm
259
Wawancara
Bapak samitro, kepala devisi Tata Niaga pabrik
kapur Ronggolawe
Karmito selaku penjaga di bekas pabrik
pembakaran kapur Ronggolawe.
Web
Dina Zahrotul A, Bekas Pabrik Kapur, Sekarang Jadi
Tempat Penangkaran Rusa Dan Ramai
Dikunjungi” diakses pada 14 oktober 2021
dari https://bloktuban.com/2021/10/14/bekas-
pabrik-kapur-sekarang-jadi-tempat-
penangkaran-rusa-dan-ramai-
dikunjungi/?m=1
F Fairus, “metode penelitian” . Diakses
http://repository.stei.ac.id/2172/4/BAB%20II
I.pdf pada bulan july 2020
Ferdiandianto Diakses
https://www.fendiandianto.com/2022/05/tam
an-kapur-wisata-penangkaran-rusa.html pada
bulan mei 17, 2022

Anda mungkin juga menyukai