Anda di halaman 1dari 10

PROFESI DAN PROFESIONAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok

matakuliah Etika Profesi Profesional Pustakawan

dosen pengampu : Siti Asiah Wahyuni Hawasyi,


S.S., M.Hum

Disusun Oleh :

kelompok 1

Ardatia kurniawati (404210070)

Royhan Rizki Saputra(404210041)

PROGRAM STUDI

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SYAIFUDDIN

JAMBI

2023

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa disampaikan kepada Baginda
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan sampai pada alam
yang terang-benderang dengan cahaya ilmu pendidikan yang kita rasakan pada saat ini.

Berikut ini hasil dari makalah kami, melalui kata pengantar ini kami sebagai penulis terlebih
dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana makalah ini ada kekurangan.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Jambi, 20 Oktober 2023


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH...............................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
ISI..........................................................................................................................................2
A. PROFESI DAN PROFESIONAL............................................................................2
B. PEKERJAAN DAN PROFESI.................................................................................3
C. PROFESIONALISME..............................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................6
KESIMPULAN.....................................................................................................................6
DAFTAR ISI.............................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ada beberapa istilah yang sering dikaitkan dengan kata “profesi”, yaitu profesi,
profesional, profesionalisme, profesionalitas, dan profesionalisasi. Profesi dari bahasa latin
“Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan. Bila artinya
dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan apa saja dan siapa saja untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu dan sekaligus dituntut
dari pelaksanaanpelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesi adalah suatu pekerjaan
tertentu yang membutuhkan pelatihan terhadap suatu pengetahuan khusus. Profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk
bidang profesi tersebut. H.A.R Tilar (2009, hlm 86) menjelaskan “ profesi merupakan
pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu hierakri birikrasi, yang
menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayanan
baku terhadap masyarakat”. Suatu profesi dalam melakukan pekerjaan dengan bersungguh-
sungguh untuk menjadi seorang profesional.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu profesi dan profesional?
2. Perbedaan pekerjaan dan profesi?
3. Bagaimana cara menerapkan profesionalisme?

C. TUJUAN MASALAH
Agar dapat menegetahui tentang apa itu profesi dan profesional serta perbedaan pekerjaan
dan profesi dan bagaimana cara menerapkan sikap profesionalisme.
BAB II
ISI

A. PROFESI DAN PROFESIONAL


Menurut Rizal isnanto (2009) Istilah profesi telah di mengerti oleh banyak
orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi
dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan juga belum cukup
disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek
pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.

pengertian profesi yang di kemukakan oleh beberapa para ahli sebagai berikut

a. S. Wojowasito, W.J.S. Poerwadarminto dalam Kamus Umum Bahasa


Indonesia mengartikan : Profesional secara etimologi berasal dari bahasa inggris
“profession” yang berarti jabatan, pekerjaan, pencaharian, yang mempunyai keahlian.

b. Prof. H. M Arifin mengartikan : Profesi adalah suatu bidang keahlian


khusus untuk menangani lapangan kerja tertentu yang membutuhkan suatu keahlian.

c. Roestiyah yang telah mengutip pendapat Blackington mengatakan profesi


adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang terorganisir, tidak mengandung keraguan,
tetapi murni diterapkan untuk jabatan atau pekerjan fungsional.

d. Prof. Dr. Piet A. Sahertian dalam bukunya “profil Pendidikan Profesional”


menyatakan bahwa pada hakikatnya profesi adalah suatu janji terbuka yang
menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan karena
terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.

f. Menurut Martinis Yamin profesi mempunyai pengertian seseorang yang


menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur
berlandaskan intelektualitas

Dari perspektif sosiologis, profesi adalah suatu pekerjaan yang mengatur


dirinya melalui suatu latihan wajib dan sistematis dan disiplin kesejawatan, yang
didasarkan atas pengetahuan teknis yang spesialis, memiliki orientasi pelayanan dan
bukan keuntungan serta dijunjung tinggi melalui kode etiknya.(Hamzah B. Uno,2007)

Dari definisi diatas kita dapat mengetahui bahwa profesi merupakan


pekerjaan atau kegiatan sesuai dengan bidang dan keahlian seseorang. profesional
diartikan sebagai ciri-ciri kekuatan yang dimiliki seseorang berupa kemampuan
terhadap suatu bidang keahlian (kompetensi), kesiapan melakukan kompetisi,
kemampuan melakukan efisiensi waktu dan kerja, keterampilan, pandai membaca
situasi dan keadaan, berpengalaman, memiliki sifat dan hasil kerja yang
mengagumkan.

Contohnya Jika seorang manajer mengaku sebagai seorang yang profesional


maka ia harus mampu menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidangnya. Harus mampu
menunjukkan kualitas yang tinggi dalam pekerjaanya.

B. PEKERJAAN DAN PROFESI

Wiltshire (2016) mendefinisikan kerja/pekerjaan sebagai konsep yang dinamis


dengan berbagai sinonim dan definisi. (1) Pekerjaan mengacu pada pentingnya suatu
aktifitas, waktu, dan tenaga yang dihabiskan, serta imbalan yang diperoleh. (2)
Pekerjaan merupakan satu rangkaian keterampilan dan kompetensi tertentu yang
harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. (3) Pekerjaan adalah sebuah cara untuk
mempertahankan kedudukan daripada sekedar mencari nafkah. (4) Pekerjaan adalah
"kegiatan sosial” di mana individu atau kelompok menempatkan upaya selama waktu
dan ruang tertentu, kadang-kadang dengan mengharapkan penghargaan moneter (atau
dalam bentuk lain), atau tanpa mengharapkan imbalan, tetapi dengan rasa kewajiban
kepada orang lain.

Yaktiningsasi (1994) mendefinisikan bekerja sebagai suatu kegiatan yang


menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi orang lain, dan dalam pelaksanaannya
mereka harus berafiliasi dengan organisasi kerja yang formal.

Yaktiningsasi (1994) mendefinisikan bekerja sebagai suatu kegiatan yang


menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi orang lain, dan dalam pelaksanaannya
mereka harus berafiliasi dengan organisasi kerja yang formal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pekerjaan adalah pencaharian;


yang dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yang dilakukan untuk
mendapatkan nafkah. Sedangkan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Bisa
disimpulkan secara sederhana, jika semua profesi adalah pekerjaan, tapi belum tentu
semua pekerjaan bisa menjadi sebuah profesi.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang beda pekerjaan dan profesi, berikut beberapa
poin penting yang perlu diketahui:

1. Keahlian Khusus

Pekerjaan bersifat lebih umum dan bisa berupa kegiatan apa saja yang dilakukan
untuk mendapatkan penghasilan. Kegiatan itu bisa berupa menjadi penjual, pelayan,
kasir, pembersih, kurir atau satpam. Pekerjaan-pekerjaan ini tidak memerlukan
keahlian khusus misalnya seperti dokter, ilmuwan, chef profesional, jurnalis, dan
arsitek.
Sedangkan profesi adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus, di mana
keahlian itu tidak hanya diperoleh dari pengalaman saja, tapi juga perlu pendidikan,
pelatihan dan sertifikasi. Dan, untuk mendapatkan pendidikan, pelatihan dan
sertifikasi, diperlukan wakut dan biaya yang tak sedikit.

2. Sertifikasi

Sertifikasi menjadi salah satu beda pekerjaan dan profesi yang paling menonjol.
Semua profesi harus memiliki sertifikasi yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan
yang kredibel. Misalnya untuk menjadi dokter, maka harus sekolah kedokteran,
mengikuti asistensi, melanjutkan sekolah profesi, memilih pendidikan spesialisasi,
mengikuti berbagai pelatihan hingga workshop.

Berbeda dengan pekerjaan yang tidak memerlukan pendidikan dan pelatihan yang
terstruktur, atau sertifikasi. Pekerjaan bisa dilakukan oleh siapapun yang memiliki
keinginan untuk bekerja. Walau begitu, agar pekerjaan berjalan lancar dan hasilnya
baik, tetap memerlukan pelatihan, meski tidak dilakukan secara terstruktur dan
formal.

3. Kontrol Profesional

Beda pekerjaan dan profesi selanjutnya ialah persoalan kontrol profesional. Dalam
melakukan pekerjaan, tentu ada pengawasan dan pengecekan hasil pekerjaan. Begitu
juga profesi. Lalu apa yang membedakan kontrol pada profesi dan pekerjaan? Jika
dalam pekerjaan, kontrol yang dilakukan berupa pengawasan dan pengecekan oleh
atasan atau bos yang mempekerjakan. Misalnya seorang pelayan toko, pengawasnya
adalah pemilik toko, atau paling tidak manajer toko.

Sedangkan dalam profesi, pengawasan dan kontrol profesional yang ketat. Dalam
menjalankan pekerjaannya, seorang dengan profesi tertentu diawasi dengan
profesional oleh organisasi/aliansi profesi. Misalnya dokter, memiliki aliansi Ikatan
Dokter Indonesia (IDI), yang mengawasi dan membuat prosedural profesi dokter
dalam menjalankan pekerjaan mereka. Sehingga, sebuah profesi tanggung jawabnya
lebih besar.

4. Jangka Waktu dan Kestabilan

Setiap pekerjaan memiliki jangka waktu, ada pekerjaan yang bisa bertahan lama,
tapi ada juga yang sementara dan sebentar saja karena beberapa faktor. Contohnya,
seorang kasir di sebuah toko yang sudah bekerja 2 tahun, bisa saja dipecat dari
pekerjaannya karena banyak faktor, seperti kebangkrutan toko, pengurangan
anggaran, dan banyak lainnya. Pekerjaan seperti ini tidak stabil dan bisa berubah
sewaktu-waktu.

Berbeda dengan profesi yang memiliki jangka waktu lebih lama dan lebih stabil
dalam berkarier. Dalam profesi, ada jenjang karier yang jelas. Meskipun tidak
menutup kemungkinan pekerjaan memiliki jenjang karier dan kestabilan, tapi tidak
ada aturan pasti dan sifatnya lebih fleksibel.

5. Upah yang Didapatkan

Karena sifatnya yang tidak stabil dan sementara, struktur gaji pekerjaan lebih
sederhana. Sedangkan gaji profesi biasanya lebih kompleks, diikuti dengan beberapa
faktor, seperti pengalaman kerja, lokasi kerja, dan keahlian bersertifikasi apa saja
yang dimiliki. Tak heran jika seorang profesional memiliki gaji yang lebih besar
dibanding pekerja biasa.

Secara garis besar, beda pekerjaan dan profesi cukup signifikan terletak pada
persyaratan keterampilan, latar belakang pendidikan, dan kontrol profesional. Seorang
dengan profesi tertentu memiliki tingkat komitmen yang lebih tinggi dengan seorang
dengan pekerjaan biasa. Jika dalam memilih pekerjaan, pilihannya lebih banyak dan
tidak terlalu terikat. Sedangkan dalam profesi, karena jangka waktunya panjang, maka
dibutuhkan komitmen penuh terhadap profesi tersebut.

C. PROFESIONALISME

Menurut Andrias Harefa (2004:137) bahwa profesionalisme pertamatama


adalah soal sikap.Lalu dia mengatakan ada beberapa hal yang dapat dianggap
mewakili sikap profesionalisme yaitu, keterampilan tinggi, pemberian jasa yang
berorientasi pada kepentingan umum, pengawasan yang ketat atas perilaku kerja dan
suatu sistem balas jasa yang merupakan lambing prestasi kerja.
Siagian (2000:163) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
profesionalisme adalah keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana
dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah
dipahami dan diikuti oleh pelanggan.

Profesionalisme menurut Sedarmayanti (2010:96) adalah pilar yang akan


menempatkan birokrasi sebagai mesin efektif bagi pemerintah dan sebagai parameter
kecakapan aparatur dalam bekerja secara baik.

Menurut Imawan (1997:77) profesionalisme menunjukkan hasil kerja yang


sesuai sesuai dengan standar teknis atau etika sebuah profesi.Aktivitas kerja itu lazim
berhubungan dengan penghasilan dalam bentuk uang. Untuk menciptakan kadar
profesionalitas dalam melaksanakan misi institusi persyaratan dasarnya adalah
tersedianya sumber daya manusia yang andal, pekerjaan yang terprogram dengan
baik, dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan program tersebut serta adanya
dukungan dana yang memadai dan fasilitas yang memadai dan fasilitas yang
mendukung
Secara umum profesionalisme memiliki arti komitmen terhadap ptofesi yang
di jalani, dan komitmen itu harus ditunjukan dengan kebanggaan dirinya sebagai
tenaga profesional dan tidak henti untuk selalu mengembangkan dirinya.

Untuk menanamkan sikap profesionalisme kepada para tenaga profesional,


dibutuhkan kesadaran dari tenaga profesional akan pentingnya ;

1. Selalu meningkatkan kualitas kompetensi diri.


2. Bertugas seuai dengan profesi dan keahlian di bidangnya.
3. Selalu mengerjakan tugas dengan efektif dan efisien.
4. Bekerja berorientasi pada outcome (dampak) bukan hanya output
(keluaran)
5. Mempunyai sikap terbuka terhadap pendapat dan masukan dari orang lain
sebagai bahan perbaikan untuk terus meningkatkan kualitas.
6. Selalu menunjukan antusiasme dan menjalankan profesi dengan semangat.
7. Selalu berpikir positif dan ikhlas dalam mengerjakan pekerjaan.

BAB III
KESIMPULAN

Profesi adalah suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang digeluti, yang juga sangat
dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian. Orang yang memiliki keahlian tapi tidak ada
pengaruh pendidikannya maka itu tak bisa disebut dengan profesi. Sedangkan, Profesional
ialah sebagai ciri – ciri kekuatan yang dimiliki seseorang berupa kemampuan terhadap suatu
bidang (Kompetensi). Sedangkan Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dimana tujuannya
adalah untuk mendapatkan nafkah.

Antara Profesi, Profesional dan Pekerja itu saling berhubungan. Karena Profesi tidak ada jika
tidak ada Pekerjanya dan tujuan tidak akan sampai jika tidak profesional. Apalagi Profesi
Pustakawan sangat dibutuhkan pekerja dan profesionalnya dalam mengelola perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 1995

Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di


Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2007

Harefa, Andrias. 2004. Membangkitkan etos profesionalisme. Jakarta : Gramedia pustaka


utama.

Imawan. (1997). Membedah Politik Orde Baru. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada
Press, 2007

Poerwadarminto Wojowasito, W. J. S, Kamus Indonesia – Inggris, Bandung : Hasta, 1982

R. Rizal Isnanto, Etika Profesi, Semarang: Universitas Diponegoro, 2009

Roestiyah, NK, Masalah-Masalah Ikmu Keguruan, Yogyakarta : Bina Aksara

Siagian, SP, 2000, Teori Pengembangan Organisasi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Sedarmayanti, 2010, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja , cetakan kedua,
penerbit: Mandar Maju. Bandung

Anda mungkin juga menyukai