Anda di halaman 1dari 49

Customer Learning

DISUSUN OLEH kelompok 6;


A S A P( Hurry up don't be lazy)
Ulya Liana (210410054)
Nura Amalia (210410151)
Nahda Sri Wahyuni (210410175)
Farah Annisa (210410176)
Ulya Alfandi (210410248)
Cut Salsabila (210410282)
Fitriatun Nadila (210410282)

Dosen Pengampu : Widyaana verawaty Siregar Ph.D


Mata kuliah : Perilaku Konsumen
Apa itu konsumen? Mengapa kita
mempelajari pembelajaran konsumen?
Siapa saja yang harus mengetahui tentang
pembelajaran konsumen

Mereka merupakan pusat dalam kegiatan ekonomi, karena


permintaan konsumen menentukan pasar dan mengarahkan
aktivitas bisnis.
Dalam hal pembelajaran konsumen, apakah produk baru ini
cenderung berhasil?
Pengertian
Menurut Assael (1997): Pembelajaran konsumen adalah suatu
perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman
masa lalunya. Konsumen memperoleh berbagai pengalamannya dalam
pembelian produk dan merek produk apa yang disukainya. Konsumen akan
menyesuaikan perilakunya dengan pengalaman masa lalu.
Atau
Proses di mana individu memperoleh pengetahuan dan
pengalaman pembelian dan konsumsi yang mereka
terapkan pada perilaku terkait di masa depan.
Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang diakibatkan oleh
pengalaman. Syarat proses belajar :
Motivasi merupakan daya dorong dari dalam diri konsumen, muncul karena adanya
kebutuhan maupun keinginan.
Isyarat adalah stimulus yang mengarahkan motivasi tersebut. Iklan, kemasan, harga
dan produk display adalah stimulus/isyarat yang mempengaruhi konsumen untuk
memenuhi kebutuhannya.
Respon merupakan reaksi terhadap isyarat.
Pendorong atau Penguat adalah sesuatu yang meningkatkan kecenderungan
seorang konsumen untuk berperilaku pada masa datang karena adanya isyarat atau
stimulus.
ELEMEN ELEMEN TEORI PEMBELAJARAN &
Dua Teori pembelajaran utama

01 MOTIVASI DUA TEORI PEMBELAJARAN UTAMA


Pembelajaran perilaku
Berdasarkan perilaku yang dapat
Isyarat
02 diamati (respons) yang terjadi
sebagai hasil dari paparan
rangsangan
03 Respon Pembelajaran kognitif
Pembelajaran yang didasarkan pada
pemrosesan informasi secara mental,
pemikiran,dan pemahaman. Sering
04 Pendorong kali sebagai respons terhadap
pemecahan masalah.
atau penguat
PEMBELAJARAN PERILAKU

Pengkondisian Pengkondisian
klasik Operan
Menurut Ivan Pavlov pengkondisian
klasik adalah suatu proses belajar nyakni Menurut Edward Thorndike (1800-1900)
stimulus netral dapat memunculkan Pengkondisian instrumental adalah suatu
respon baru setelah dipasangkan dengan proses belajar yang meliputi manipulasi
stimulus yang biasanya mengikuti respon akibat – akibat dari suatu respon dengan
tesebut. ( Sumber Kutipan : surat kabar tujuan untuk menaikkan dan menurunkan
nasional indonesia dari jakarta yang probabilitas muncul nya respon tersebut.
terbit sejak 28 juni 1965 ) (Sumber Kutipan : Journal.ptiq.ac.id
pertama kali diindeks oleh geogle pada
february 2020)
PENGKONDISIAN KLASIK

Teori pembelajaran perilaku yang


menyatakan bahwa sebuah stimulus
dipasangkan dengan stimulus lain yang
memunculkan respon yang telah
diketahui yang berfungsi untuk
menghasilkan respon yang sama ketika
digunakan sendiri
MODEL PENGKONDISIAN KLASIK
Model pengkondisian klasik dibagi atas 3 bagian:
•stimulus tanpa syarat adalah stimulus yang sebelum
melakukan jenis proses apapun,menyebabkan respon
pada organisme biologis.
•stimulus terkondisi adalah elemen yang pada awalnya
netral dan tidak memprovokasikan orang atau hewan
apapun dengan sendirinya.
•Respon tanpa syarat adalah respon yang tidak dipelajari
yang terjadi secara alami sebagai reaksi terhadap
stimulus tidak berkondisi.
AFTER REPEATED PAIRINGS
Conditioned stimulus bell ( lonceng stimulus terkondisi )
lonceng stimulus terkondisi yaitu stimulus yang menghasilkan respon
terhadap asosiasi dengan stimulus lain yang menghasilkan reaksi.
Conditioned response salivation ( Respon Terkondisi )
Respons terkondisi adalah respons yang dipelajari terhadap stimulus
yang sebelumnya netral. Respons yang dikondisikan adalah bagian penting
dari pengkondisian klasik , sebuah teori pembelajaran yang ditemukan oleh
Ivan Pavlov. Konsep respon terkondisi memiliki asal-usul dalam
pengkondisian klasik .
Discussion Teks
Produk coca cola
Bagaimana mereka menggunakan
pengkondisian klasik dalam pemasaran mereka

Identifikasi rangsangan yang tidak dikondisikan


dan yang dikondisikan, respon yang
dikondisikan dan yang tidak dikondisikan.
Aplikasi strategis dari pengkondisian klasik
Konsep dasar :

1. Repetition ( pengulangan )

Pengulangan hanyalah pengulangan elemen dalam desain. Pengulangan dapat


bermanfaat dalam desain web dan aplikasi. Misalnya, kami memasang logo
perusahaan yang diulang di setiap halaman dan di tempat yang sama.

Meningkatkan asosiasi antara stimulus terkondisi dan tidak terkondisi

Memperlambat laju lupa

Keausan iklan adalah sebuah masalah


Mengapa Gillette Menggunakan dua Iklan
yang Berbeda untuk Mengiklankan Produk yang
Sama?
Aplikasi strategis dari pengkondisian klasik
2. Stimulus Generazition ( pemberian rangsangan )

Dalam pengkondisian, generalisasi stimulus adalah kecenderungan stimulus terkondisi


untuk menimbulkan respons terkondisi yang serupa. Misalnya, jika seorang anak
dikondisikan untuk takut pada kelinci putih yang diisi, mereka akan takut pada objek yang
mereka lihat menyerupai stimulus yang dikondisikan, seperti tikus mainan putih. Ada
eksperimen psikologis terkenal yang mengilustrasikan efek stimulasi.

Memiliki respons yang sama terhadap rangsangan yang sedikit berbeda

● Membantu produk yang "terlalu saya" untuk berhasil


Berguna dalam:

• perluasan produk

• pencitraan merek keluarga


Discussion Teks
Stimulus generelization
1. Bagaimana apotek seperti CVS atau Rite Aid
menggunakan generalisasi stimulus untuk merek
swatsta mereka?

2. Apakah ini efektif?

3. Apakah hal ini seharusnya diperbolehkan?


Konsep Pembelajaran Perilaku Manakah yang
Berlaku untuk Pengenalan Kedua Produk Ini?
Apa Nama Aplikasi Pemasaran yang Ditampilkan di
Sini dan Konsep Pembelajaran Perilaku Apa yang
Didasarkannya?
Aplikasi strategis dari pengkondisian klasik
3. Stimulus Discrimination

Diskriminasi stimulus adalah kecenderungan untuk merespon secara


berbeda terhadap dua atau lebih rangsangan serupa. Misalnya, seekor
anjing bernama Milo mungkin diludahi dengan suara C di piano dan
diasosiasikan dengan makanan.

• Pemilihan rangsangan tertentu dari rangsangan yang serupa

• Kebalikan dari generalisasi stimulus

• Diskriminasi ini adalah dasar dari positioning yang mencari cara unik
untuk memenuhi kebutuhan
Manfaat dari pengaplikasian strategi dari
pengkondisian klasik

adalah, meningkatkan asosiasi antara


dikondisikan dan ransangan tanpa syarat.
Kemudian memperlambat kecepatan lupa,
membantu dalam keberhasilan sebuah
produk, dan berguna dalam ekstensi produk,
merek keluarga, dan lisensi.
Apa Saja Nama Aplikasi Pemasaran dan Konsep
Pembelajaran Perilaku yang Ditampilkan di Sini?
DISKRIMINASI STIMULUS & DIFERENSIASI
PRODUK
Diskriminasi stimulus adalah Diferensiasi produk Kebanyakan strategi
lawan dari generalisasi stimulus diferensiasi produk direncanakan untuk
dan menghasilkan pilihan membedakan produk atau merk tertentu dari
stimulus yang khusus di antara produk atau merk pesaing atas dasar sifat yang
stimuli yang serupa. Kemampuan relevan,berarti, dan berharga bagi konsumen.
konsumen untuk melakukan Tetapi, banyak pemasar juga sukses
perbedaan di antara stimuli
membedakan merk-merk mereka atas dasar sifat
yang serupa merupakan dasar
yang sebetulnya mungkin tidak ada kaitannya
bagi strategi pengaturan posisi,
yang berusaha membangun ciri untuk menciptakan manfaat langsung, seperti

khas produk tertentu ke dalam unsur yang tidak penting atau warna. Sumber
pikirankonsumen.(s kutipan ( universitas-jenderal-soedirman/
consumer-behavior/kelompok-7-pembelajaran-
konsumen (2015))
PENGONDISIAN INSTRUMENTAL
sebuah teori pembelajaran perilaku yang didasarkan pada proses coba-coba, dengan
kebiasaan yang dipaksakan sebagai hasil dari pengalaman positif (penguatan) yang
dihasilkan dari respons atau perilaku tertentu.

Pengkondisian instrumental memerlukan hubungan antara stimulus dan tanggapan.


Tetapi, pada pengkondisian instrumental, stimulus yang menghasilkan tanggapan
yang paling memuaskan adalah stimulus yang dipelajari.Para pakar teori pembelajaran
instrumental percaya bahwa pembelajaran terjadi melalui proses mencoba (trial and
error), di mana kebiasaan dibentuk sebagai hasil ganjaran yang diterima untuk
tanggapan dan perilaku tertentu..
MODEL PENGONDISIAN INSTRUMENTAL
Penguatan Perilaku
Penguatan Perilaku Skinner membedakan dua tipe pengaturan
(atau ganjaran) yang mempengaruhi kemungkinan bahwa
tanggapan tertentu akan berulang. Tipe yang pertama,
penguatan positif, terdiri dari berbagai peristiwa yang
memperkuat kemungkinan timbulnya tanggapan yang khusus.
Sebuah iklan yang menunjukkan seorang model yang berkulit keriput
dirancang untuk mendorong para konsumen membelidan menggunakan
krim kulit yang diiklankan. Sumber kutipan ( universitas-jenderal-
soedirman/consumer-behavior/kelompok-7-pembelajaran-konsumen
(2015))
Contoh penguatan negatif yaitu perusahaan melakukan endorsement pada
seorang wanita berkulit keriput, kusam dan hitam. Mereka akan merawat
wanita tersebut dan membuat iklan disaat wanita ini merawat kulit nya
menggunakan produk mereka. Ketika wanita tersebut telah memiliki kulit
putih cerah dan mulus hal ini akan membuat para konsumen berpikir dan
tertarik akan perubahan wajah nya. Hal ini lah yang mendorong para
konsumen untuk membeli produk tersebut . Sumber ( Nahda Sri Wahyuni
2023)
PERILAKU REINFORCEMENT ( PENGUATAN )

Dari sudut pandang ilmu psychology, reinforcement theory ini merupakan


suatu pendekatan psikologi yang sangat penting bagi manusia. Teori ini
menjelaskan bagaimana seseorang itu dapat menentukan, memilih dan
mengambil keputusan dalam dinamika kehidupan teori ini bisa digunakan
pada berbagai macam situasi yang seringkali dihadapi manusia. {sumber
kutipan; Kajian Psikologis Tentang Pendekatan Teori Reinforcement
Dalam Proses Pembelajaran, jurnal Etty Ratnawati ; IAIN Syekh Nurjati
Cirebon (2015)}.
APLIKASI STRATEGIS PENGKONDISIAN
INSTRUMENTAL

01 Customer Satisfaction

03 Shaping
Reinforcement Schedules
02
Massed versus Distributed
04 Learning
OBSERVATIONAL LEARNING (MODELLING OR
VICARIOUS LEARNING)/ PEMBELAJARAN
OBSERVASIONAL (PEMODELAN ATAU
PEMBELAJARAN PERWAKILAN)
Sebuah proses di mana individu mempelajari perilaku dengan mengamati perilaku
orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut . Dilansir dari situs Water Bear
Learning, Pembelajaran observasional adalah proses belajar dengan mengamati
perilaku orang lain. Perilaku yang ditargetkan diamati, diingat, dan kemudian ditiru.
Juga dikenal sebagai pembentukan dan pemodelan, pembelajaran observasional
paling sering terjadi pada anak-anak karena mereka meniru perilaku orang
dewasa.
PEMROSESAN INFORMASI DAN
PEMBELAJARAN KOGNITIF
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pemrosesan informasi,
akuisisi, pencatatan, pengorganisasian, pengambilan, tampilan,
dan penyebaran informasi. Dalam beberapa tahun terakhir, istilah
ini sering digunakan untuk operasi berbasis komputer secara
khusus. Pemrosesan informasi terdiri dari mencari dan
menangkap informasi, menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya ke dalam bentuk yang diinginkan, dan
mengeluarkan data. Mesin pencari Internet adalah contoh alat
pemrosesan informasi, seperti halnya sistem pencarian informasi
yang canggih. Lihat juga pemrosesan data. (sumber kutipan:
Informatin Processing; Vladamir Slamecka; Britannica).
Teori Proses Informasi Atkinson & Shiffrin (1968)
DISCUSSION TEKS
1. Bagaimana seorang pembuat iklan mendorong konsumen untuk
mengulang informasi yang disampaikan?

2. Kapan konsumen tidak dapat mengulang informasi yang


disampaikan?

3. Dapatkah anda memikirkan contoh iklan yang mendorong anda


untuk mengulangi informasi yang disampaikan?
TOPIK KETERLIBATAN DAN PEMBELAJARAN PASIF

Menurut Ulya Liana (2023); Contoh dari penerapan pembelajaran pasif ini adalah televisi,
seluruh informasi yang ditayangkan ditelevisi merupakan informasi yang langsung datang pada
konsumen. Stimulus yang diberikan televisi berupa daya ingat yang melekat pada daya ingat
konsumen tercipta dengan pemutaran iklan secara terus menerus.

Factor factor adanya topic pembelajaran keterlibatan dan pembelajaran pasif, diantaranya:
(sumber kutipan ; Widyana Verawaty Siregar, Ph.D. Chapter Seven: Customer Learning, slide 36)
Definisi dan Ukuran Keterlibatan
Aplikasi Pemasaran dari Keterlibatan
Rute Pusat dan Periferal untuk Persuasi
Lateralisasi Belahan Otak dan Pembelajaran Pasif
tingkat relevansi pribadi yang dimiliki oleh produk atau pembelian bagi pelanggan tersebut.
KETERLIBATAN
Mowen dan Minor (2002) mendefinisikan bahwa keterlibatan konsumen adalah pribadi yang
dirasakan penting dan/atau minat konsumen terhadap perolehan, konsumsi, dan disposisi barang,
jasa, atau ide. Defiinisi keterlibatan menurut Setiadi (2005:115) adalah tingkat kepentingan pribadi
yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik hingga
jangkauan kehadirannya, konsumen bertindak dengan sengaja untuk meminimumkan resiko dan
memaksimumkan manfaat yang diperoleh dari pembelian dan pemakaian.
Ada beberapa hal yang memiliki ikatan benang antara keterlibatan dengan bisnis, diantaranya :
(sumber kutipan ; Widyana Verawaty Siregar, Ph.D. Chapter Seven: Customer Learning, slide 37)
tingkat relevansi pribadi yang dimiliki oleh produk atau pembelian bagi pelanggan tersebut.
pembelian dengan keterlibatan tinggi sangat penting bagi konsumen
keterlibatan rendah hanya memiliki sedikit relevansi, memiliki sedikit risiko yang dirasakan, dan
memiliki pemrosesan informasi yang terbatas
APLIKASI PEMASARAN DARI
KETERLIBATAN
Salah satu aplikasi pemasaran yang menerapkan konsep keterlibatan adalah aplikasi "
EngagePlus". Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan keterlibatan dan interaksi antara merek
dengan konsumen. Berikut adalah beberapa fitur dan konsep pembelajaran perilaku yang
mendasari aplikasi EngagePlus:

1. Fitur interaktif Iklan di video game


2. Konten yang menarik Avatar
3.Dukungan komunitas Daya tarik indrawi dalam iklan
4. Penghargaan dan intensif untuk mendapatkan lebih
banyak perhatian

Menjalin ikatan dan hubungan


dengan konsumen
Rute pusat dan periferal
untuk persuasi
Rute pusat dan periferal adalah dua pendekatan
dalam proses persuasi yang dijelaskan dalam Teori
Elaborasi-Persuasi (Elaboration Likelihood Model)
oleh Richard E. Petty dan John T. Cacioppo.
1. Rute Pusat (Central Route)
Rute pusat berfokus pada pengaruh persuasi melalui
pendekatan yang lebih rasional dan terperinci.

2. Rute Periferal (Peripheral Route):

Rute periferal melibatkan pengaruh persuasi


melalui pendekatan yang lebih emosional dan
berdasarkan faktor-faktor non-argumen.
LATERALISASI HEMISFER DAN PEMBELAJARAN PASIF
Lateralisasi hemisfer merujuk pada pembagian tugas dan
fungsi antara dua belahan otak manusia, yaitu belahan kiri dan
belahan kanan. Konsep ini menyiratkan bahwa masing-masing
belahan otak memiliki peran khusus dalam pemrosesan
informasi dan fungsi kognitif tertentu.

1. Lateralisasi belahan otak


Disebut juga teori otak terbelah
Teori ini menyatakan bahwa belahan otak manusia, yaitu
belahan kiri dan belahan kanan, memiliki peran dan fungsi yang
berbeda dalam pemrosesan informasi.
Secara umum, teori otak terbelah menyatakan bahwa:

1. Otak Kiri

Belahan kiri otak cenderung terkait dengan kemampuan verbal, logika,


analitik, dan pemrosesan berurutan. Ini mencakup kemampuan bahasa,
pemahaman verbal, matematika, dan logika.
2. Otak Kanan

Belahan kanan otak cenderung terkait dengan kemampuan spasial, visual,


holistik, dan pemrosesan paralel. Ini melibatkan kemampuan untuk
memahami gambaran keseluruhan, kreativitas, keterampilan musik, dan
pemrosesan visual-ruang.
Apa Nama Konsep Teori Pembelajaran yang Ditampilkan
dalam Iklan Ini dan Bagaimana Penerapannya pada air travel
Bagaimana Pembelajaran Pasif Diterapkan pada
Daya Tarik Promosi yang Ditampilkan dalam Iklan Ini?
UKURAN LOYALITAS MEREK PEMBELAJARAN
KONSUMEN
1. Ukuran Pengakuan dan Pengingatan Kembali

Menurut East (1997), “Brand awareness is the recognition and recall of a brand and its differentiation from
other brands in the field” (p. 29). Artinya brand awareness adalah pengakuan dan pengingatan dari sebuah
merek dan pembedaan dari merek yang lain yang ada di lapangan. Jadi brand awareness adalah kemampuan
konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan
brandlainnya.( sumber kutipan : Universitas Telkom Perguruan tinggi di Jawa Barat.Wikipedia )

2. Loyalitas Merek

Loyalitas merek (brand loyalty) didefinisikan sebagai sikap menyenangi terhadap suatu merek yang
direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu. ( Sumber Kutipan :
Universitas Telkom Perguruan tinggi di Jawa Barat.Wikipedia dictio.id pertama kali diindeks oleh Google pada
June 2016 )
Iklan ditargetkan untuk Otak Kanan

Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat


iklan yang menggunakan gambar pengaruh non-rasional.
Hal itu kurang menghambat perilaku seseorang dalam
merespons rangsangan tertentu. Artinya, kemampuan
seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan
membeli 0produk yang digambarkan dalam iklan dengan
teknik pengaruhnon-rasional. ( Sumber Kutipan : Situs web
dari PT Trans Corporation, sejak tanggal 3 agustus 2011
salah satu anak perusahaan CT Corp.Wikipedia)
UKURAN LOYALITAS MEREK PEMBELAJARAN KONSUMEN

Tiga kelompok faktor ( Three groups of factors )

1. Tingkat pribadi dari penghindaran risiko atau pencarian variasi ( Personal


degree of risk aversion or variety seeking )

2.Reputasi merek dan ketersediaan pengganti (The brand’s reputation and


availability of substitutes )

3.Pengaruh kelompok sosial ( Social group influences )


Empat Jenis Kesetiaan ( Four types of loyalty )
1. Tidak Ada Loyalitas ( No Loyalty )

Ada beberapa konsumen yang tidak mengembangkan loyalitas atau kesetiaan kepada suatu produk maupun jasa
tertentu. Tingkat keterikatan yang rendah dengan tingkat pembelian ulang yang rendah menunjukkan absennya suatu
kesetiaan. Pada dasarnya, suatu usaha harus menghindari kelompok no loyalty ini untuk dijadikan target pasar, karena
mereka tidak akan menjadi konsumen yang setia. ( Sumber Kutipan : shopback.co.id pertama kali diindeks oleh Google pada
August 2015 )

2. Loyalitas yang Lemah ( Inertia Loyalty )

Inertia loyalty merupakan sebuah jenis loyalitas konsumen yang dimana adanya keterikatan yang rendah dengan
pembelian ulang yang tinggi. Konsumen yang memiliki sikap ini biasanya membeli berdasarkan kebiasaan. Dasar
yang digunakan untuk pembelian produk atau jasa disebabkan oleh faktor kemudahan situasional. Kesetiaan
semacam ini biasanya banyak terjadi terhadap produk atau Jasa yang sering dipakai. ( Sumber Kutipan : shopback.co.
id pertama kali diindeks oleh Google pada August 2015 )
Empat Jenis Kesetiaan ( Four types of loyalty )
3. Loyalitas Premium ( premium Loyalty )

Loyalitas ini merupakan yang terjadi bilamana suatu tingkat keterikatan tinggi yang berjalan selaras dengan
aktivitas pembelian kembali. Setiap perusahaan tentunya sangat mengharapkan kesetiaan jenis ini dari setiap
usaha preferen yang tinggi. Contoh jenis loyalty premium adalah rasa bangga yang muncul ketika konsumen
menemukan dan menggunakan produk atau jasa tersebut dan dengan senang hati membagi pengetahuan dan
merekomendasikannya kepada teman, keluarga maupun orang lain. ( Sumber Kutipan : shopback.co.id pertama
kali diindeks oleh Google pada August 2015 )

4. Loyalitas Tersembunyi (Covetous Loyalty)

Jenis loyalitas tersembunyi merupakan sebuah kesetiaan atau keterikatan yang relatif tinggi yang disertai
dengan tingkat pembelian ulang yang rendah. ( Sumber Kutipan : shopback.co.id pertama kali diindeks oleh
Google pada August 2015 )
Ekuitas Merek – nilai yang melekat pada nama merek terkenal

Menurut David Aaker, ekuitas merek merupakan istilah yg digunakan untuk


menggambarkan nilai yang diakui dan dimiliki oleh merek, dari gagasan bahwa
merek yang kuat & bereputasi lebih sukses.

Ekuitas merek adalah serangkaian aset dan kewajiban merek yg ditautkan


menggunakan nama & simbol merek, yang menambah atau mengurangi nilai yg
diberikan oleh suatu produk atau layanan. ( Sumber Kutipan : accurate.id was first
indexed by Google in December 2015)
KESIMPULAN
Pembelajaran konsumen adalah suatu
perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil
dari pengalaman masa lalunya. Konsumen
memperoleh berbagai pengalamannya dalam
pembelian produk dan merek produk apa yang
disukainya. Konsumen akan menyesuaikan
perilakunya dengan pengalaman masa lalu. Tedapat
tiga pengelompokkan dalam teori pembelajaran
konsumen, yaitu pembelajaran perilaku yang
meliputi classical conditioning, instrumental
conditioning, dan pembelajaran vicarious,
pembelajaran konigtif dan pembelajaran pasif.
Dalam pemasaran, pendekatan
perilaku dan kognitif sangat berbeda,
oleh karena itu implikasi pada
pemasaran pun akan berbeda. .
Pendekatan perilaku akan cocok untuk
konsumen yang tidak begitu terlibat
dalam pembelian suatu produk. Teori
pembelajaran kognitif lebih relevan
untuk produk yang penting dan
memerlukan keterlibatan tinggi.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai