Pertemuan ke 2
KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADIS
Capaian Pembelajaran
Uraian Materi
Kedudukan Hadis dalam Islam
Kedudukan Hadis Nabi sebagai sumber otoritatif ajaran Islam yang kedua, telah
diterima oleh hampir seluruh ulama dan umat Islam, tidak saja di kalangan Sunni tapi
juga di kalangan Syi’ah dan aliran Islam lainnya. Legitimasi otoritas ini tidak diraih dari
pengakuan komunitas muslim terhadap Nabi sebagai orang yang berkuasa tapi
diperoleh melalui kehendak Ilahiyah. Oleh karena itu segala perkataan, perbuatan dan
takrir beliau dijadikan pedoman dan panutan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-
hari. Terlebih jika diyakini bahwa Nabi selalu mendapat tuntunan wahyu sehingga apa
saja yang berkenaan dengan beliau pasti membawa jaminan teologis. Bila menyimak
ayat-ayat al-Qur’an, setidaknya ditemukan sekitar 50 ayat yang secara tegas
memerintahkan umat Islam untuk taat kepada Allah dan juga kepada Rasul-Nya, di
antaranya dikemukakan sebagai berikut:
Artinya: Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya
bagimu, maka tinggalkanlah.
1
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 2
sebagai sumber ajaran Islam. Oleh karena itu, kewajiban patuh kepada Rasulullah
merupakan konsekuensi logis dari keimanan seseorang. Dalam surat al-Nisa’ ayat 80
juga dikemukakan:
Artinya: Barang siapa yang mengikuti Rasul maka sesunguhnya ia telah mentaati Allah.
Di atas dijelaskan bahwa perintah yang wajib ditaati dan larangan yang wajib
ditinggalkan adalah yang disampaikan oleh beliau dalam kapasitasnya sebagai
Rasulullah. Pada ayat lain dikemukakan bahwa kehadiran Nabi Muhammad adalah
menjadi panutan yang baik bagi umat Islam seperti dalam surat al-Ahzab ayat 21
dikatakan:
Artinya: Sesunguhnya telah ada pada diri Rasullah teladan yang baik bagimu
Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa Nabi Muhamad adalah teladan hidup bagi
orang-orang yang beriman. Bagi mereka yang sempat bertemu dengan Rasulullah maka
cara meneladaninya dapat mereka lakukan secara langsung sedang mereka yang tidak
sezaman dengan beliau maka cara meneladaninya adalah dengan mempelajari,
memahami dam mengikuti berbagai petunjuk yang termuat dalam hadis-hadisnya. Dari
petunjuk ayat-ayat di atas, jelaslah bahwa Hadis atau sunnah Nabi merupakan sumber
ajaran Islam di samping al-Qur’an. Orang yang menolak Hadis sebagi sumber ajaran
Islam, berarti orang itu pada hakikatnya menolak al-Qur’an.
2
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 2
Argumentasi kehujahan Hadits (Rasional/Teologis, Alqur’an, Sunnah dan Ijma’)
“Wahai orang-orang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan
pemimpin di antara kalian. Jika kalian berselisih faham dalam sesuatu maka
kembalikanlah kepada Allah dna Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan hari
akhirat. Yang demikian itu lebih baik dan sebaik-baik akibatnya” (An-Nisaa : 59).
3
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 2
Artinya: Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar
kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu.
Dengan demikian bila Al-Qur’an disebut sebagai sumber asli bagi hukum fiqh,
maka Hadis disebut sebagai bayani. Dalam kedudukannya sebagai bayani dalam
hubungannya dengan Al-Qur’an, ia menjalankan fungsi sebagai berikut:
4
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 2
Bayan Nasakh
artinya sebagai Conto
penghapus h 04
No Contoh
1 Al Qur’an QS Al An’am ayat 152
Hadis Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang merusak, dan
salah satu diantaranya perkara yang Rasulullah sebutkan
adalah memakan harta anak yatim (Muttafaqun ‘alaih)
2 Al Qur’an QS Al Baqarah ayat 43
Hadis Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat
(Muttafaqun alaih)
3 Al Qur’an QS At Taubah 103
5
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 2
Hadis Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah, beliau
memerintahkan agar menunaikannya sebelum orang-
orang berangkat untuk shalat ‘ied (HR. Bukhori 1407)
4 Al Qur’an QS Al Baqarah ayat 180
Hadis Sungguh Allah telah memberikan hak kepada setiap yang
berhak menerimanya, dan tidak ada wasiat bagi pewaris
(HR. Nasa’i)
Dengan demikian kelihatan bahwa Hadis menetapkan sendiri hukum yang tidak
ditetapkan dalam Al-Qur’an. Fungsi Hadis dalam bentuk ini disebut itsbat. Sebenarnya
bila diperhatikan dengan teliti akan jelas bahwa apa yang ditetapkan Hadis itu pada
hakikatnya adalah penjelasan terhadap apa yang disinggung Al-Qur’an atau
memperluas apa yang disebutkan Al-Qur’an secara terbatas. Umpamanya Allah SWT
mengharamkan memakan bangkai, darah, dan daging babi. Larangan Nabi ini menurut
lahirnya dapat dikatakan sebagai hukum baru yang ditetapkan oleh Nabi, karena
memang apa yang diharamkan Nabi ini secara jelas tidak terdapat dalam Al-Qur’an.
Tetapi kalau dipahami lebih lanjut larangan Nabi itu hanyalah sebagai penjelasan
terhadap larangan Al-Qur’an memakan sesuatu yang kotor.
Fungsi utama Hadis adalah sebagai penjelas atas al-Qur’an. Secara garis besar, fungsi
Hadis terhadap al-Qur’an ada tiga, di antaranya;
1. Menegakkan kembali keterangan atau Perintah yang terdapat di dalam al-Qur’an.
Dalam hal ini Hadis datang dengan keterangan atau perintah yang sejalan dengan
al-Qur’an.
2. Menjelaskan dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang datang secara mujmal
(global). Dalam hal ini kaitannya ada tiga hal (a). Menafsirkan serta memperinci
ayat-ayat yang bersifat umum, (b). Mengkhususkan ayat-ayat yang bersifat
umum, (c). Memberi batasan terhadap ayat bersifat mutlaq.
3. Menetapkan hukum-hukum yang tidak ditetapkan oleh al-Qur’an (bayan
Tasyri’)
6
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 2
Latihan
7
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021