Anda di halaman 1dari 28

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN FOOT MASSAGE TERHADAP


PENURUNAN TINGKAT NYERI IBU
POST SECTIO CAESAREA

DISUSUN OLEH

RISA SAPUTRI
211540102013

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH


PALEMBANG
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah


Pengaruh Pemberian Foot Massage Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Ibu
Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2023
Telah Disetujui Untuk Dipertahankan DihadapanTim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Kebidanan STIKES’ Aisyiyah Palembang

Dosen Pembimbing
1. Sri Handayani.,S.Tr.Keb.,M.Kes
(…………………………….)
NIK.

2. Rhipiduri Rivanica,S.SiT,M.Kes
(……………………………)
NIK.2009.07.002

Mengetahui
Ketua Prodi DIII Kebidanan

Rhipiduri Rivanica,S.SiT,M.Kes
NIK.2009.07.002

i
KARYA TULIS ILMIAH ( KTI )

Pengaruh Pemberian Foot Massage Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Ibu


Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2023

Disusun Oleh :
Risa Saputri
211540102013

Telah Dipertahankan Di Depan Tim Punguji


Pada Tanggal :

SUSUNAN TIM PENGUJI

Penguji I
1.
( ……………………………………)
NIK.

Penguji II
2.
(……………………………………)
NIK.

Penguji III
3.
(…………………………………….)
NIK.

Mengetahui ,
Ketua STIKES’Aisyiyah Palembang

Khoirin.,SKM,M.Kes
NIK.2000.10.014
LEMBAR PERSEMBAHAN

ii
Motto :
 “ Sukses Adalah Jumlah Dari Upaya Kecil yang diulangi Hari Demi Hari “
( Robert
Collier )
 “ Ilmu Adalah Kehidupan Bagi Pikiran “ ( Abu Bakar )
 “ Banyak Kegagalan Dalam Hidup Terjadi pada orang orang yang tidak
menyadari
seberapa dekat mereka dengan kesuksesan saat mereka memilih menyerah

( Thomas Alva Edison )

Ku Persembahkan Karya Sederhana Ini Untuk :


 Kedua Orang Tuaku Tercinta, Ayah Abdul Wahab dan Ibu Sri Haryati yang
aku sayangi yang telah membesarkan aku hingga sekarang ini , dan telah
membimbing , mendoakan , memberikan semangat , motivasi , keluruhan
kasih saying di setiap Langkah kaki dan detak jantung dalam
kehidupanku . terima kasih banyak ayah dan ibu kalian adalah anugrah
terindah yang ada dalam hidupku dan tidak ternilai , insyaallah anakmu ini
tidak mengecewakan kalian dan akan membahagiakan kalian .
 Kakakku ( Muhammad Ari Saputra ) Terimakasih Sudah Memberi
Semangat
 Adikku ( Devira Laquitta Putri ) Tercinta yang telah memberikan semangat
dan senyuman disetiap lelahku .
 Para Dosen STIKES’ Aisyiyah Palembang yang telah membimbing
dengan sabar dan memberikan ilmu yang tak ternilai harganya , khususnya
buat ibu Sri Handayani .,S.Tr.Keb.,M,Kes dan Ibu Rhipiduri
Rivanica,S.SiT,M.Kes yang telah membimbing saya dengan sepenuh hati ,
semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat untuk masa depan .
 Teman teman seperjuangan Angkatan STIKES’Aisyiyah Palembang Prodi
DIII Kebidanan

iii
RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI
Nama : Risa Saputri
Tempat , Tanggal Lahir : Pulau Burung , 23 Mei 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Ayah : Abdul Wahab
Nama Ibu : Sri Haryati
Alamat : Jl.Sirnaraga Lr.Melati Rt.035 Rw.007 Kec.kemuning
kel.pipa
reja , Palembang

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 2009 s.d 2014 : Tamat SD Negeri 63 Palembang
2. Tahun 2014 s.d 2017 : Taman SMP Negeri 4 Palembang
3. Tahun 2017 s.d 2020 : Tamat SMA Bina Warga 2 Palembang
4 . Tahun 2021 s.d 2023 : Prodi DIII Kebidanan STIKES’Aisyiyah Palembang

iv
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Risa Saputri
Nim : 211540102013
Tempat , Tanggal Lahir : Pulau Burung , 23 Mei 2002
Telepon / Hp : 0895604180328
Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Foot Massage Terhadap
Penurunan Tingkat
Nyeri Ibu Post Sectio Caesarea
Dipublikasikan di : STIKES’Aisyiyah Palembang

Dengan ini menyatakan menyatakan dengan sebenarnya bahwa penelitian


ini dibuat sendiri ( bukan plagiat ) . Apabila dikemudian hari ternyata saya
memberi pernyataan diatas, maka saya bersedia dituntut secara hukum.

Palembang ,
Yang
Menyatakan

Risa Saputri

NIM.211540102013

v
HALAMAN PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas STIKES’Aisyiyah Palembang saya yang bertanda tangan


Dibawah ini :
Nama : Risa Saputri
NIM : 211540102013
Program Studi : DIII Kebidanan
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah ( KTI )

Demi pengembangan ilmu pengetahuan , menyetujui untuk memberikan


kepada STIKES’Aisyiyah Palembang hak bebas Royalti Nonekslusif ( Non
Exsclusive royalty free right ) atas KTI yang berjudul Pengaruh Pemberian
Foot Massage Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Ibu Post Sectio Caesarea Di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2023 beserta perangkat yang
ada ( jika diperlukan ) . Dengan Hak bebas Royalti Nonekslusif ini STIKES
‘Aisyiyah Palembang berhak untuk menyimpan , mengalih media/format kan ,
mengelola dalam bentuk pangkalan data ( database ) , merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai hak cipta . demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya .

Di Buat di STIKES’Aisyiyah
Palembang
Pada Tanggal
Yang Menyatakan

( Risa Saputri )

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah SWT atas rahmat dan
karunianya sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul "Pengaruh Pemberian Foot
Massage Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Ibu Post Sectio Caesarea Di Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2023 " Dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi syarat ujian
Tingkat III semester V. Dalam penyususan karya tulis ilmiah ini penulis banyak
mengalami hambatan, namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
maka Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Khoirin .,SKM,M.Kes selaku Ketua STIKES 'Aisyiyah Palembang.
2. Ibu Rhipiduri Rivanica, SST. M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan
STIKES 'Aisyiyah
Palembang.
3. Ibu Sri Handayani.,S.Tr.Keb.,M.Kes selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya serta dengan penuh perhatian dan
kesabaran
memberikan bimbingan dan masukkan dalam perbuatan dan penyusunan Karya
Tulis Ilmiah
ini.
4. Ibu Rhipiduri Rivanica,SST.,M.Kes selaku dosen pembimbing II yang dengan
sabar
memberikan bimbingan dan masukan serta dukungan kepada penulis: selama
penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Aktifitas Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang yang telah memberikan izin


untuk
melakukan penelitian di wilayah Rumah Sakit

vii
6. Para dosen dan staf pendidikan STIKES 'Aisyiyah Palembang atas
partisipasinya dalam
proses penyususnan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Terima kasih kepada keluargaku khususnya kedua orang tua ku, kakak ku dan
adik ku. Atas
dukungan moril, material, do'a maupun semangat selama penulis menjalani di
STIKES
'Aisyiyah Palembang..
8. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam memberi
dukungan dan semangat, hingga dapat Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Sesungguhnya Masih banyak lagi pihak yang membantu , namun tidak sempat
penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam rangka
penulisan karya tulis ilmiah ini .
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu , penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun , penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan umumnya dan tenaga kesehatan pada khususnya.

Palembang ,
Oktober 2023

Penulis

viii
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN’AISYIYAH PALEMBANG
PRODI DIII KEBIDANAN

KARYA TULIS ILMIAH , OKTOBER 2023


RISA SAPUTRI

Pengaruh Pemberian Foot Massage Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri


ibu Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tahun 2023
( )

ABSTRAK
Latar belakang: Sectio caesarea merupakan proses mengeluarkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding abdomen dan dinding uterus. Metode
sectio caesarea yaitu membuat sayatan pada dinding abdomen yang
menyebabkan terputusnya inkontinuitas jaringan, pembuluh darah dan saraf-
saraf disekitar sayatan sehingga menyebabkan nyeri. Penatalaksanaan nyeri
dapat menggunakan intervensi farmakologi dan non farmakologi. Intervensi
non farmakologi yaitu dengan menggunakan teknik stimulasi kulit salah
satunya yaitu foot massage.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh dari foot massage untuk menurunkan
nyeri pada ibu post sectio caesarea.
Metode: Metode pengumpulan data menggunakan analisa deskriptif dan studi
literatur.
Hasil: Pada penelitian literature review ini didapatkan hasil bahwa foot
massage berpengaruh untuk menurunkan tingkat nyeri ibu post sectio caesarea
yang ditunjukkan dengan sebelum diberikan foot massage tingkat nyeri yang
dirasakan ibu post sectio caesarea yaitu nyeri sedang dan setelah diberikan
intervensi foot massage ibu post sectio casarea mengalami penurunan tingkat
nyeri menjadi nyeri ringan sampai sedang. Kesimpulan: Adanya pengaruh dari
foot massage terhadap penurunan tingkat nyeri ibu post sectio caesarea. Foot
massage dapat menjadi salah satu pengobatan non farmakologi bagi ibu post
sectio caesarea untuk menurunkan nyeri.
Kata kunci : Foot Massage, Nyeri, Sectio Caesarea
Studi literatur : 36 (2010-2020)

ix
AISYIYAH HEALTH SCIENCE COLLEGE OF PALEMBANG
MIDWIFERY DIPLOMA

Scientific Writing Task , OCTOBER 2023

Risa Saputri

The Effect Of Giving Foot Massage on reducing maternal pain levels after
caesarean section at the Muhammadiyah Palembang Hospital in 2023

( )

ABSTRACT
background: caesarean section is the process of expelling the fetus by making
an incision in the abdominal wall which causes incontinuity of the blood
vessels and nerves around the incision, causing pain. Pain management can
use pharmacological and non-pharmacological interventions. Non-
pharmacological intervention is by using skin stimulation techniques, one of
which is foot massage.
Objective: to determine the effect of foot massage on reducing pain in mothers
after cesarean section .
method: method of collecting foot massage to reduce pain in mothers post
caesarean section .
Results: in this literature review research, the results showed that foot massage
had an effect on reducing the pain level of post-cesarean section mothers as
indicated by the level of pain felt by post-cesarean section mothers before
being given foot massage, namely moderate pain and after being given post-
cesarean section foot massage intervention. experienced a decrease in the level
of pain to mild to moderate pain.
onclusion: There is an influence of foot massage on reducing the level of pain
in mothers after caesarean section. Foot massage can be a non-
pharmacological treatment for mothers post caesarean section to reduce pain.
Key words: foot massage, pain, caesarean section
literature studies: 36 (2010 - 2020)

x
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Persetujuan

Lembar Pengesahan

Lembar Persembahan

Riwayat Hidup

Halaman Pernyataan Orisinalitas

Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi

Kata Pengantar

Abstrak

Abstrack

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Lampiran

Daftar Skema

BAB 1 PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

B . Rumusan Masalah

C . Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

D . Manfaat Penelitian
1 . Bagi Tempat Penelitian
2 . Bagi STIKES’Aisyiyah Palembang
3 . Bagi Peneliti

xi
E . Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 . Konsep Dasar Sectio Caesarea

A. Definisi

B. Klasifikasi Sectio Caesarea

C. Indikasi Sectio Caesarea

D. Kontraindikasi Sectio Caesarea

E. Patofisiologi

F. Dampak Sectio Caesarea

2.2 . Konsep Nyeri

A. Definisi

B. Sifat Nyeri

C. Faktor faktor Nyeri

D. Pengkajian Nyeri

E. Penanganan Nyeri

2.3 Konsep Foot Massage

A. Definisi Foot Massage.

B. Manfaat Foot Massage

C. Cara Foot Massage

D. Prosedur Foot Massage

E. Pengaruh Foot Massaage

2.4 Pemberian Foot Massage pada Ibu Post Sectio Caesarea

2.5 Kerangka Teori

……………………………………………………………………

xii
BAB III KERANGKA KONSEP , DEFINISI OPERASIONAL , DAN

HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

B. Definisi Operasional

C. Hipotesis

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

A. Dasar Penelitian

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

2. Sampel Penelitian

C. Waktu dan Tempat Sampel

1. Tempat Penelitian

2. Waktu Penelitian…

D. Etika Penelitian

E. Pengumpulan Data

F. Pengelolahan Data

G. Analisis Data

1. Analisis Univariat

2. Analisis Bivariat

BAB V HASIL PENELITIAN

Profil Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

A. Visi , Misi , dan Tujuan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Univarat

xiii
2. Analisis Bivariat

BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

B. Pembahasan

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Tempat Penelitian
2. Bagi Institusi Pendidikan
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Pemberian Foot Massage Terhadap


Penurunan Tingkat
Nyeri Pada ibu Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit
Muhammadiyah
Palembang Tahun 2023
…………………………………………………….
Tabel 5.2 :
Tabel 5.3 : Pengaruh Pemberian Foot Massage Terhadap Penurunan Tingkat
Nyeri Ibu
Post Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tahun 2023
……………………………………………………………………
……………

xv
DAFTAR LAMPIRAN

xvi
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Konsep Teori


……………………………………………………….
Skema 3.1 Kerangka Konsep
……………………………………………………………..

xvii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan merupakan keadaan di mana ibu hamil akan mengeluarkan hasil
konsepso dari dalam rahim yang di keluarkan dengan cara pervagina atau Sectio
Caesarea (SC). SC merupakan pengeluaran konsepsional janin melalui
pembedahan abdomen (Oktarina, 2018). Prevalensi persalinan SC meningkat di
seluruh dunia. Ada berbagai alasan untuk peningkatan ini. Persalinan SC semakin
meningkat karena perkembangan indikasi dan kemajuan teknik bedah dan
anastesi. Namun tidak hanya itu, sebagian besar metode ini dipilih berdasarkan
faktor risiko yang terpapar pada janin maupun ibu (Cungnningham et.al, 2019).
Prevalensi SC dari tahun ke tahun terus meningkat, berdasarkan data dari
World Health Organization (WHO) bahwa mereka menetapkan standar rata-rata
SC di sebuah negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran didunia. Menurut
Budi Wiweko, menjelaskan bahwa data riset dasar kesehatan indonesia pada tahun
2018 terdapat kurang lebih 4,8 juta persalinan yang 19% di antaranya di tolong
dengan operasi sesar. Rumah sakit pemerintah kira-kira 11% sementara rumah
sakit swasta lebih dari 30% (Gibson, 2020). Menurut World Health Organization
(WHO, 2020) peningkatan persalinan dengan SC di seluruh negara selama tahun
2020- 2021 yaitu 110.000 per kelahiran di seluruh asia (Leveno, 2021).
Nyeri yang dirasakan oleh SC disebabkan oleh luka perut yang disebabkan
ketika bagian tubuh terluka oleh sayatan, disebabkan ketika bagian tubuh terluka
oleh sayatan akan mengeluarkan berbagai zat intraseluler dilepaskan ke ruang
ekstraseluler maka akan mengiritasi nosiseptor. Saraf ini akan merangsang dan
bergerak sepanjang serabut saraf atau neurotransmiter yang akan menghasilkan
zat yang disebut dengan neurotransmitter seperti prostaglandin dan epinefrin,
yang membawa pesan nyeri dari medulla spinalis ditransmisikan ke otak sebagai
rasa sakit. Nyeri biasanya terjadi pada 12 - 36 jam setelah operasi, dan mereda
pada hari ketiga (Judha, 2018).
Sangat penting bahwa proses keperawatan pasca operasi dilakukan secara
komprehensif sesegera mungkin untuk mengatasi munculnya masalah perawatan.

1
Peran perawat adalah mengatasi nyeri dan masalah keperawatan lain yang
dirasakan pasien pasca operasi dengan mengetahui kondisi pasien selama 24 jam
baik fisiologi maupun psikologi, adapun dampak jika tidak diberikan pijatan
seperti foot massage yaitu rasa tidak nyaman, nyeri yang berlebih, kurangnya
kualitas tidur (Uysal et.al, 2018).
Intervensi mengatasi nyeri tanpa obat yaitu dengan kompres hangat,
kompres dingin, akupuntur, alat TENS (Intervensi Dokter), teknik relaksasi,
massage (Rahayu, 2020). Foot massage dapat memberikan efek untuk mengurangi
rasa nyeri karena pijatan yang memberikan menghasilkan stimulus yang lebih
cepat sampai ke otak dibandingkan dengan rasa sakit yang diberikan
menghasilkan stimulus yang lebih cepat sampai ke otak dibandingkan dengan rasa
sakit yang dirasakan stimulus yang lebih cepat sampai ke otak dibandingkan
dengan rasa sakit yang dirasakan sehingga menghasilkan serotonin dan dopamin
(Gunnarsdottir & Jonsdottir, 2018). Terdapat pengaruh pemberian foot massage
terhadap intensitas nyeri pasca operasi abdomen di medical center taipei, taiwan
dengan hal ini terbukti bahwa foot massage bermanfaat dalam penurunan
intensitas nyeri akibat luka insisi post operasi abdomen atau laparatomi (Mitayani.
2019).
Foot massage lsangat ldianjurkan lsebagai lsalah lsatu lintervensi
lkeperawatan lyang lbisa lmeningkatan lperan lperawat ldalam lmengurangi
lnyeri, lkarena lsebagai lmetode lpenghilang lnyeri lyang lmudah, ltidak
lmembutuhkan lperalatan lspesial, lmudah ldilakukan ldan lmempunyai
lefektivitas lyang ltinggi. LFoot lmassage l ldapat ldilakukan lpada lpasien lpost
loperasi labdomen lseperti lSC l(Chanif, l2019).
Menurut penelitian Muliani et.al 2020 bahwa pemberian foot massage
pada ibu post SC dapat menurunkan nyeri dan meningkatkan kualitas hidup yang
meliputi pikologis, fisik, seksual, vokasional, dan gaya hidup.
Berdasarkan Latar Belakang diatas dapat ditarik bahwa terapi non
farmakologi foot massage mempunyai manfaat yaitu dapat menurunkan tingkat
nyeri pada ibu post sectio caesarea sehingga penulis tertarik untuk melakukan
analisis intervensi “Analisis Intervensi Foot massage Terhadap Tingkat Nyeri
Klien Post Operasi SC Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang “.

2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dan lpenelitian ini yaitu pentingnya food massage terhadap
penurunan tingkat nyeri.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penulis dapat mengidentifikasi pengaruh food massage terhadap
penurunan tingkat nyeri ibu post SC.
2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasi data karakteristik ibu post SC yang di intervensi pemberian
foot massage
di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
b. Teridentifikasi karakteristik tingkat nyeri post SC sebelum dan setelah
dilakukan
pemberian foot massage di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang .
c. Mendeskripsikan perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah pemberian
foot massage
di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Dapat digunakan sebagai bahan masukan pada rumah sakit dalam
memberikan Pengaruh
Pemberian Foot Massage terhadap penurunan tingkat nyeri ibu Post Sectio
Caesarea di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang .
2. Bagi STIKES’Aisyiyah Palembang
Dapat digunakan sebagai bahan referensi pada penelitian yang terkait pada
penelitian dan
Menambah bahan kepustakaan di STIKES’Aisyiyah Palembang .
3. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang
didapat

3
dalam penelitian terkait Pengaruh Pemberian Foot Masaage Terhadap
Penurunan tingkat
nyeri ibu post Sectio Caesarea .

E. Ruang Lingkup Penelitian

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Konsep Dasar Sectio Caesarea


A. Definisi
Sectio Caesarea (SC) atau sering disebut dengan operasi caesar adalah
melahirkan janin melalui pembedahan bagian abdomen (dinding perut) dan
dinding uterus (dinding rahim). SC merupakan suatu cara melahirkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui depan perut melalui
vagina atau bisa juga disebut histerotomi untuk melahirkan janin dari
dalam rahim (Padilla, 2019).
SC adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Jitowiyono, 2018).
B. Klasifikasi Sectio Caesarea

Dalam Solehati (2017) Sectio caesarea terbagi menjadi beberapa jenis:


a. Sectio caesarea klasik atau korporal
Pada sectio caesarea klasik dengan melakukan sayatan sekitar 10
cm yang memanjang pada korpus uteri. Saat dinding perut dan peritoneum
parietal tersayat dan terbuka pada garis tengahnya harus dibalut dengan
kain kasa panjang yang mencangkup antara dinding perut dan dinding
uterus untuk mencegah masuknya air ketuban dan darah ke rongga perut.

Pada bagian ujung bawah di atas batas plika vesiko uteria diberikan
sayatan insisi pada bagian tengah korpus uteri dengan panjang sekitar 10-
12 cm, agar air ketuban bisa terhisap dengan sempurna dibuat lubang kecil
pada kantong ketuban, kemudian tersebut dilebarkan untuk mempermudah
proses pengeluaran bayi dari rongga perut. Plasenta dan selaput ketuban
dikeluarkan secara manual dengan diberikan suntikan 10 oksitosin dalam
dinding uterus dan intravena. Tindakan selanjutnya yaitu dengan

5
melakukan jahitan cutgut untuk menutup dinding uterus, jahitan tersebut 8
memiliki dua lapisan: lapisan pertama dengan jahitan simpul dan lapisan
kedua atas jahitan terus menerus. Jahitan dilakukan secara terus menerus
dengan cutgut yang lebih tipis dengan mengikutkan peritoneum serta
bagian luar miomertrium dengan menutup jahitan dengan rapih dan
dinding perut tertutup seperti semula.

b. Sectio caesarea transperitonealis profunda


Dengan melakukan sayatan melintang konkaf di segmen bawah
rahim yang panjangnya sekitar 10 cm dengan ibu berbaring pada posisi
trendelenburg dan dipasang dauerchateter. Pada dinding perut bagian
garis tengah dari semfisi sampai di bawah pusat dilakukan insisi
beberapa sentimeter. Peritoneum pada dinding uterus bagian depan dan
bawah dipegang dengan pinset, kemudian plika vesiko uterine dibuka
dan insisi diteruskan melintang ke lateral; dan kandung kencing dengan
peritoneum di depan uterus didorong ke bawah menggunakan jari.
C. Indikasi Sectio Caesarea
Menurut (Nisyah, 2020) penyebab SC terbagi menjadi 2, yaitu :
1) Indikasi yang Berasal dari Ibu
Yaitu para primigravida dengan kelainan letak,primipara tua
disertai kelainan letak, pada sejarah kehamilan dan persalinan yang
buruk, terhadap kesempitan panggul, solutio plasenta I-II plasenta
previa terutama pada primigravida atas permintaan kehamilan yang
disertai dengan penyakit jantung atau DM, komplikasi kehamilan yaitu
preeklampsia-eklampsia, gangguan jalan persalinan seperti kista
ovarium, mioma uteri, dan sebagainya.
2) Indikasi Dari Janin
Beberapa indikasi yang bisa diakibatkan oleh janin sendiri adalah
distress/gawat janin, kegagalan persalinan vakum atau proses ekstraksi,
prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, mal presentasi dan mal
posisi kedudukan janin.

C. Kontraindikasi Sectio Caesarea

6
Dalam praktik kebidanan modern, tidak ada kontaindikasi tegas
terhadap SC, namun jarang dilakukan dalam kasus janin mati atau Intra
Uterine Fetal Death (IUFD), terlalu premature bertahan hidup, ada
infeksi pada dinding abdomen, anemia berat yang belum teratasi,
kelainan konginetal, kurangnya fasilitas (Fitri, 2017).

D. Patofisiologi

SC merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat di atas


500 gr dengan sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. Indikasi
dilakukan tindakan ini yaitu distorsi kepala panggul, disfungsi uterus,
distorsia jaringan lunak, placenta previa dll, untuk ibu. Sedangkan
untuk janin adalah gawat janin. Janin besar dan letak lintang setelah
dilakukan SC ibu akan mengalami adaptasi post partum baik dari aspek
kognitif berupa kurang pengetahuan. Akibat kurang informasi dan dari
aspek fisiologis yaitu produk oxsitosin yang tidak adekuat akan
mengakibatkan ASI yang keluar hanya sedikit, luka dari insisi
akanmenjadi post de entris bagi kuman. Oleh karena itu perlu diberikan
antibiotik dan perawatan luka dengan prinsip steril(Chania, 2018) .

Nyeri adalah salah utama karena insisi yang mengakibatkan


gangguan rasa nyaman. Sebelum dilakukan operasi pasien perlu
dilakukan anestesi bisa bersifat regional dan umum. Namun anestesi
umum lebih banyak pengaruhnya terhadap janin maupun ibu anestesi
janin sehingga kadangkadang bayi lahir dalam keadaan upnoe yang
tidak dapat diatasi dengan mudah. Akibatnya janin bisa mati, sedangkan
pengaruhnya anestesi bagi ibu sendiri yaitu terhadap tonus uteri berupa
atonia uteri sehingga darah banyak yang keluar. Untuk pengaruh
terhadap nafas yaitu jalan nafas yang tidak efektif akibat sekret yan
berlebihan karena kerja otot nafas silia yang menutup (Chania, 2018).

Anestesi juga mempengaruhi saluran pencernaan dengan


menurunkan mobilitas usus. Seperti yang telah diketahui setelah
makanan masuk lambung akan terjadi proses penghancuran dengan
bantuan peristaltic usus. Kemudian diserap untuk metabolism sehingga

7
tubuh memperoleh energi. Akibat dari mortilitas yang menurun maka
peristaltik juga menurun. Makanan yang ada di lambung akan
menumpuk dan karena reflek untuk batuk juga menurun. Maka pasien
sangat beresiko terhadap aspirasi sehingga perlu dipasang pipa
endotracheal. Selain itu motilitas yang menurun juga berakibat pada
perubahan pola eliminasi yaitu konstipasi (Chania, 2018).

E. Dampak Sectio Caesarea

Persalinan dengan menggunakan metode sectio caesarea akan


berdampak bagi ibu dan bayinya. Nyeri itu disebabkan pembedahan pada
dinding perut serta dinding uterus sehingga memberikan efek yang
diantaranya aktivitas menjadi terbatas, terganggunya bouding attachment
(adanya ikatan batin antara orang tua dan bayinya), terganggunya
Activity of Daily Living (ADL) pada ibu yang menyebabkan kurangnya
nutrisi pada bayi karena sejak awal untuk memberikan ASI tertunda yang
dapat berpengaruh terhadap kekebalan tubuh bayi yang dilahirkan secara
sectio caesarea (Masadah, 2020).

2.2 Konsep Nyeri

A . Definisi
Nyeri merupakan sebuah pengalaman personal dan subjektif serta
tidak ada dua individu yang merasakan nyeri dalam pola yang identik.
nternasional Association for the Study of Pain (IASP) mengartikan
definisi nyeri adalah sebuah pengalaman sensori dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan, aktual
ataupun potensial, atau digambarkan sebagaikan kerusakan yang sama
(Potter & Perry, 2019).

Nyeri post operasi akan meningkatkan stress post operasi dan


memiliki pengaruh yang negatif pada penyembuhan nyeri. Control nyeri
sangat penting sesudah pembedahan, nyeri yang dibebaskan dapat
mengurangi kecemasan, bernafas lebih mudah dan dalam, dapat
menoleransi mobilisai yang cepat. Pengkajian nyeri dan kesesuaian

8
analgesik harus digunakan untuk memastikan bahwa nyeri pasien post
operasi dapat di bebaskan(Mutia, l2018).

B. Sifat Nyeri

Pada dasarnya nyeri sangat bersifat objektif dan individual serta nyeri
merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang menandakan
adanya masalah (Kozier, 2018). Lamanya nyeri berdasarkan watu
dibedakan menjadi 2, yaitu :

1) Nyeri akut

Nyeri akut sebagian besar di sebabkan oleh sakit, radang atau injuri
jaringan. Nyeri akut biasanya berlangsung dalam waktu singkat
(kurang dari 6 bulan), dan memiliki omset yang tiba-tiba, seperti nyeri
pasca operasi, yang biasanya menghilang ketika luka itu sembuh dan
mengering. Nyeri ini biasanya revesibel atau bisa di kontrol dengan
pengobatan yang kuat (Black let.al, 2018)

2) Nyeri Kronik

Nyeri lkronik lbiasanya ldianggap lsebagai nyeri yang


berlangsung lebih dari 6 bulan atau 1 bulan lebih dari normal di masa-
masa akhir kondisi yang menyebabkan nyeri dan tidak diketahui
kapan berakhirnya nyeri kecuali jika terjadi proses penyembuhan yang
lambat, seperti pada luka terpapar. Nyeri ini dapat dimulai sebagai
nyeri akut atau penyebabnya dapat sangat tersembunyi sehingga
individu tidak mengetahui kapan nyeri tersebut muncul. Lamanya
nyeri ini di hitungan bulan maupun tahun (Haws, l2019)

c. Faktor-Faktor Nyeri

Karena nyeri merupakan suatu keadaaan yang komplek, banyak


faktor yang dapat mempengaruhi pengalaman dari beberapa individu,
dengan demikian sangat penting dalam melakukan pendekatan dengan
pengkajian dan perawatan klien yang mengalami nyeri. Menurut (Perry

9
& Petter, 2017) dapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nyeri,
yaitu :

10

Anda mungkin juga menyukai