DISUSUN OLEH
RISA SAPUTRI
211540102013
Dosen Pembimbing
1. Sri Handayani.,S.Tr.Keb.,M.Kes
(…………………………….)
NIK.
2. Rhipiduri Rivanica,S.SiT,M.Kes
(……………………………)
NIK.2009.07.002
Mengetahui
Ketua Prodi DIII Kebidanan
Rhipiduri Rivanica,S.SiT,M.Kes
NIK.2009.07.002
i
KARYA TULIS ILMIAH ( KTI )
Disusun Oleh :
Risa Saputri
211540102013
Penguji I
1.
( ……………………………………)
NIK.
Penguji II
2.
(……………………………………)
NIK.
Penguji III
3.
(…………………………………….)
NIK.
Mengetahui ,
Ketua STIKES’Aisyiyah Palembang
Khoirin.,SKM,M.Kes
NIK.2000.10.014
LEMBAR PERSEMBAHAN
ii
Motto :
“ Sukses Adalah Jumlah Dari Upaya Kecil yang diulangi Hari Demi Hari “
( Robert
Collier )
“ Ilmu Adalah Kehidupan Bagi Pikiran “ ( Abu Bakar )
“ Banyak Kegagalan Dalam Hidup Terjadi pada orang orang yang tidak
menyadari
seberapa dekat mereka dengan kesuksesan saat mereka memilih menyerah
“
( Thomas Alva Edison )
iii
RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Risa Saputri
Tempat , Tanggal Lahir : Pulau Burung , 23 Mei 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Ayah : Abdul Wahab
Nama Ibu : Sri Haryati
Alamat : Jl.Sirnaraga Lr.Melati Rt.035 Rw.007 Kec.kemuning
kel.pipa
reja , Palembang
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 2009 s.d 2014 : Tamat SD Negeri 63 Palembang
2. Tahun 2014 s.d 2017 : Taman SMP Negeri 4 Palembang
3. Tahun 2017 s.d 2020 : Tamat SMA Bina Warga 2 Palembang
4 . Tahun 2021 s.d 2023 : Prodi DIII Kebidanan STIKES’Aisyiyah Palembang
iv
SURAT PERNYATAAN
Palembang ,
Yang
Menyatakan
Risa Saputri
NIM.211540102013
v
HALAMAN PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Di Buat di STIKES’Aisyiyah
Palembang
Pada Tanggal
Yang Menyatakan
( Risa Saputri )
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah SWT atas rahmat dan
karunianya sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul "Pengaruh Pemberian Foot
Massage Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Ibu Post Sectio Caesarea Di Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2023 " Dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi syarat ujian
Tingkat III semester V. Dalam penyususan karya tulis ilmiah ini penulis banyak
mengalami hambatan, namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
maka Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Khoirin .,SKM,M.Kes selaku Ketua STIKES 'Aisyiyah Palembang.
2. Ibu Rhipiduri Rivanica, SST. M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan
STIKES 'Aisyiyah
Palembang.
3. Ibu Sri Handayani.,S.Tr.Keb.,M.Kes selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya serta dengan penuh perhatian dan
kesabaran
memberikan bimbingan dan masukkan dalam perbuatan dan penyusunan Karya
Tulis Ilmiah
ini.
4. Ibu Rhipiduri Rivanica,SST.,M.Kes selaku dosen pembimbing II yang dengan
sabar
memberikan bimbingan dan masukan serta dukungan kepada penulis: selama
penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
vii
6. Para dosen dan staf pendidikan STIKES 'Aisyiyah Palembang atas
partisipasinya dalam
proses penyususnan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Terima kasih kepada keluargaku khususnya kedua orang tua ku, kakak ku dan
adik ku. Atas
dukungan moril, material, do'a maupun semangat selama penulis menjalani di
STIKES
'Aisyiyah Palembang..
8. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam memberi
dukungan dan semangat, hingga dapat Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Sesungguhnya Masih banyak lagi pihak yang membantu , namun tidak sempat
penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam rangka
penulisan karya tulis ilmiah ini .
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu , penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun , penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan umumnya dan tenaga kesehatan pada khususnya.
Palembang ,
Oktober 2023
Penulis
viii
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN’AISYIYAH PALEMBANG
PRODI DIII KEBIDANAN
ABSTRAK
Latar belakang: Sectio caesarea merupakan proses mengeluarkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding abdomen dan dinding uterus. Metode
sectio caesarea yaitu membuat sayatan pada dinding abdomen yang
menyebabkan terputusnya inkontinuitas jaringan, pembuluh darah dan saraf-
saraf disekitar sayatan sehingga menyebabkan nyeri. Penatalaksanaan nyeri
dapat menggunakan intervensi farmakologi dan non farmakologi. Intervensi
non farmakologi yaitu dengan menggunakan teknik stimulasi kulit salah
satunya yaitu foot massage.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh dari foot massage untuk menurunkan
nyeri pada ibu post sectio caesarea.
Metode: Metode pengumpulan data menggunakan analisa deskriptif dan studi
literatur.
Hasil: Pada penelitian literature review ini didapatkan hasil bahwa foot
massage berpengaruh untuk menurunkan tingkat nyeri ibu post sectio caesarea
yang ditunjukkan dengan sebelum diberikan foot massage tingkat nyeri yang
dirasakan ibu post sectio caesarea yaitu nyeri sedang dan setelah diberikan
intervensi foot massage ibu post sectio casarea mengalami penurunan tingkat
nyeri menjadi nyeri ringan sampai sedang. Kesimpulan: Adanya pengaruh dari
foot massage terhadap penurunan tingkat nyeri ibu post sectio caesarea. Foot
massage dapat menjadi salah satu pengobatan non farmakologi bagi ibu post
sectio caesarea untuk menurunkan nyeri.
Kata kunci : Foot Massage, Nyeri, Sectio Caesarea
Studi literatur : 36 (2010-2020)
ix
AISYIYAH HEALTH SCIENCE COLLEGE OF PALEMBANG
MIDWIFERY DIPLOMA
Risa Saputri
The Effect Of Giving Foot Massage on reducing maternal pain levels after
caesarean section at the Muhammadiyah Palembang Hospital in 2023
( )
ABSTRACT
background: caesarean section is the process of expelling the fetus by making
an incision in the abdominal wall which causes incontinuity of the blood
vessels and nerves around the incision, causing pain. Pain management can
use pharmacological and non-pharmacological interventions. Non-
pharmacological intervention is by using skin stimulation techniques, one of
which is foot massage.
Objective: to determine the effect of foot massage on reducing pain in mothers
after cesarean section .
method: method of collecting foot massage to reduce pain in mothers post
caesarean section .
Results: in this literature review research, the results showed that foot massage
had an effect on reducing the pain level of post-cesarean section mothers as
indicated by the level of pain felt by post-cesarean section mothers before
being given foot massage, namely moderate pain and after being given post-
cesarean section foot massage intervention. experienced a decrease in the level
of pain to mild to moderate pain.
onclusion: There is an influence of foot massage on reducing the level of pain
in mothers after caesarean section. Foot massage can be a non-
pharmacological treatment for mothers post caesarean section to reduce pain.
Key words: foot massage, pain, caesarean section
literature studies: 36 (2010 - 2020)
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Lembar Persembahan
Riwayat Hidup
Kata Pengantar
Abstrak
Abstrack
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Daftar Skema
BAB 1 PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
B . Rumusan Masalah
C . Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D . Manfaat Penelitian
1 . Bagi Tempat Penelitian
2 . Bagi STIKES’Aisyiyah Palembang
3 . Bagi Peneliti
xi
E . Ruang Lingkup Penelitian
A. Definisi
E. Patofisiologi
A. Definisi
B. Sifat Nyeri
D. Pengkajian Nyeri
E. Penanganan Nyeri
……………………………………………………………………
xii
BAB III KERANGKA KONSEP , DEFINISI OPERASIONAL , DAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional
C. Hipotesis
A. Dasar Penelitian
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian…
D. Etika Penelitian
E. Pengumpulan Data
F. Pengelolahan Data
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univarat
xiii
2. Analisis Bivariat
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Tempat Penelitian
2. Bagi Institusi Pendidikan
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR SKEMA
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan keadaan di mana ibu hamil akan mengeluarkan hasil
konsepso dari dalam rahim yang di keluarkan dengan cara pervagina atau Sectio
Caesarea (SC). SC merupakan pengeluaran konsepsional janin melalui
pembedahan abdomen (Oktarina, 2018). Prevalensi persalinan SC meningkat di
seluruh dunia. Ada berbagai alasan untuk peningkatan ini. Persalinan SC semakin
meningkat karena perkembangan indikasi dan kemajuan teknik bedah dan
anastesi. Namun tidak hanya itu, sebagian besar metode ini dipilih berdasarkan
faktor risiko yang terpapar pada janin maupun ibu (Cungnningham et.al, 2019).
Prevalensi SC dari tahun ke tahun terus meningkat, berdasarkan data dari
World Health Organization (WHO) bahwa mereka menetapkan standar rata-rata
SC di sebuah negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran didunia. Menurut
Budi Wiweko, menjelaskan bahwa data riset dasar kesehatan indonesia pada tahun
2018 terdapat kurang lebih 4,8 juta persalinan yang 19% di antaranya di tolong
dengan operasi sesar. Rumah sakit pemerintah kira-kira 11% sementara rumah
sakit swasta lebih dari 30% (Gibson, 2020). Menurut World Health Organization
(WHO, 2020) peningkatan persalinan dengan SC di seluruh negara selama tahun
2020- 2021 yaitu 110.000 per kelahiran di seluruh asia (Leveno, 2021).
Nyeri yang dirasakan oleh SC disebabkan oleh luka perut yang disebabkan
ketika bagian tubuh terluka oleh sayatan, disebabkan ketika bagian tubuh terluka
oleh sayatan akan mengeluarkan berbagai zat intraseluler dilepaskan ke ruang
ekstraseluler maka akan mengiritasi nosiseptor. Saraf ini akan merangsang dan
bergerak sepanjang serabut saraf atau neurotransmiter yang akan menghasilkan
zat yang disebut dengan neurotransmitter seperti prostaglandin dan epinefrin,
yang membawa pesan nyeri dari medulla spinalis ditransmisikan ke otak sebagai
rasa sakit. Nyeri biasanya terjadi pada 12 - 36 jam setelah operasi, dan mereda
pada hari ketiga (Judha, 2018).
Sangat penting bahwa proses keperawatan pasca operasi dilakukan secara
komprehensif sesegera mungkin untuk mengatasi munculnya masalah perawatan.
1
Peran perawat adalah mengatasi nyeri dan masalah keperawatan lain yang
dirasakan pasien pasca operasi dengan mengetahui kondisi pasien selama 24 jam
baik fisiologi maupun psikologi, adapun dampak jika tidak diberikan pijatan
seperti foot massage yaitu rasa tidak nyaman, nyeri yang berlebih, kurangnya
kualitas tidur (Uysal et.al, 2018).
Intervensi mengatasi nyeri tanpa obat yaitu dengan kompres hangat,
kompres dingin, akupuntur, alat TENS (Intervensi Dokter), teknik relaksasi,
massage (Rahayu, 2020). Foot massage dapat memberikan efek untuk mengurangi
rasa nyeri karena pijatan yang memberikan menghasilkan stimulus yang lebih
cepat sampai ke otak dibandingkan dengan rasa sakit yang diberikan
menghasilkan stimulus yang lebih cepat sampai ke otak dibandingkan dengan rasa
sakit yang dirasakan stimulus yang lebih cepat sampai ke otak dibandingkan
dengan rasa sakit yang dirasakan sehingga menghasilkan serotonin dan dopamin
(Gunnarsdottir & Jonsdottir, 2018). Terdapat pengaruh pemberian foot massage
terhadap intensitas nyeri pasca operasi abdomen di medical center taipei, taiwan
dengan hal ini terbukti bahwa foot massage bermanfaat dalam penurunan
intensitas nyeri akibat luka insisi post operasi abdomen atau laparatomi (Mitayani.
2019).
Foot massage lsangat ldianjurkan lsebagai lsalah lsatu lintervensi
lkeperawatan lyang lbisa lmeningkatan lperan lperawat ldalam lmengurangi
lnyeri, lkarena lsebagai lmetode lpenghilang lnyeri lyang lmudah, ltidak
lmembutuhkan lperalatan lspesial, lmudah ldilakukan ldan lmempunyai
lefektivitas lyang ltinggi. LFoot lmassage l ldapat ldilakukan lpada lpasien lpost
loperasi labdomen lseperti lSC l(Chanif, l2019).
Menurut penelitian Muliani et.al 2020 bahwa pemberian foot massage
pada ibu post SC dapat menurunkan nyeri dan meningkatkan kualitas hidup yang
meliputi pikologis, fisik, seksual, vokasional, dan gaya hidup.
Berdasarkan Latar Belakang diatas dapat ditarik bahwa terapi non
farmakologi foot massage mempunyai manfaat yaitu dapat menurunkan tingkat
nyeri pada ibu post sectio caesarea sehingga penulis tertarik untuk melakukan
analisis intervensi “Analisis Intervensi Foot massage Terhadap Tingkat Nyeri
Klien Post Operasi SC Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang “.
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dan lpenelitian ini yaitu pentingnya food massage terhadap
penurunan tingkat nyeri.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penulis dapat mengidentifikasi pengaruh food massage terhadap
penurunan tingkat nyeri ibu post SC.
2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasi data karakteristik ibu post SC yang di intervensi pemberian
foot massage
di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
b. Teridentifikasi karakteristik tingkat nyeri post SC sebelum dan setelah
dilakukan
pemberian foot massage di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang .
c. Mendeskripsikan perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah pemberian
foot massage
di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Dapat digunakan sebagai bahan masukan pada rumah sakit dalam
memberikan Pengaruh
Pemberian Foot Massage terhadap penurunan tingkat nyeri ibu Post Sectio
Caesarea di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang .
2. Bagi STIKES’Aisyiyah Palembang
Dapat digunakan sebagai bahan referensi pada penelitian yang terkait pada
penelitian dan
Menambah bahan kepustakaan di STIKES’Aisyiyah Palembang .
3. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang
didapat
3
dalam penelitian terkait Pengaruh Pemberian Foot Masaage Terhadap
Penurunan tingkat
nyeri ibu post Sectio Caesarea .
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ujung bawah di atas batas plika vesiko uteria diberikan
sayatan insisi pada bagian tengah korpus uteri dengan panjang sekitar 10-
12 cm, agar air ketuban bisa terhisap dengan sempurna dibuat lubang kecil
pada kantong ketuban, kemudian tersebut dilebarkan untuk mempermudah
proses pengeluaran bayi dari rongga perut. Plasenta dan selaput ketuban
dikeluarkan secara manual dengan diberikan suntikan 10 oksitosin dalam
dinding uterus dan intravena. Tindakan selanjutnya yaitu dengan
5
melakukan jahitan cutgut untuk menutup dinding uterus, jahitan tersebut 8
memiliki dua lapisan: lapisan pertama dengan jahitan simpul dan lapisan
kedua atas jahitan terus menerus. Jahitan dilakukan secara terus menerus
dengan cutgut yang lebih tipis dengan mengikutkan peritoneum serta
bagian luar miomertrium dengan menutup jahitan dengan rapih dan
dinding perut tertutup seperti semula.
6
Dalam praktik kebidanan modern, tidak ada kontaindikasi tegas
terhadap SC, namun jarang dilakukan dalam kasus janin mati atau Intra
Uterine Fetal Death (IUFD), terlalu premature bertahan hidup, ada
infeksi pada dinding abdomen, anemia berat yang belum teratasi,
kelainan konginetal, kurangnya fasilitas (Fitri, 2017).
D. Patofisiologi
7
tubuh memperoleh energi. Akibat dari mortilitas yang menurun maka
peristaltik juga menurun. Makanan yang ada di lambung akan
menumpuk dan karena reflek untuk batuk juga menurun. Maka pasien
sangat beresiko terhadap aspirasi sehingga perlu dipasang pipa
endotracheal. Selain itu motilitas yang menurun juga berakibat pada
perubahan pola eliminasi yaitu konstipasi (Chania, 2018).
A . Definisi
Nyeri merupakan sebuah pengalaman personal dan subjektif serta
tidak ada dua individu yang merasakan nyeri dalam pola yang identik.
nternasional Association for the Study of Pain (IASP) mengartikan
definisi nyeri adalah sebuah pengalaman sensori dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan, aktual
ataupun potensial, atau digambarkan sebagaikan kerusakan yang sama
(Potter & Perry, 2019).
8
analgesik harus digunakan untuk memastikan bahwa nyeri pasien post
operasi dapat di bebaskan(Mutia, l2018).
B. Sifat Nyeri
Pada dasarnya nyeri sangat bersifat objektif dan individual serta nyeri
merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang menandakan
adanya masalah (Kozier, 2018). Lamanya nyeri berdasarkan watu
dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Nyeri akut
Nyeri akut sebagian besar di sebabkan oleh sakit, radang atau injuri
jaringan. Nyeri akut biasanya berlangsung dalam waktu singkat
(kurang dari 6 bulan), dan memiliki omset yang tiba-tiba, seperti nyeri
pasca operasi, yang biasanya menghilang ketika luka itu sembuh dan
mengering. Nyeri ini biasanya revesibel atau bisa di kontrol dengan
pengobatan yang kuat (Black let.al, 2018)
2) Nyeri Kronik
c. Faktor-Faktor Nyeri
9
& Petter, 2017) dapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nyeri,
yaitu :
10