2 Desember 2021
Natrium Benzoat pada Sambal Tradisional Khas Bima „Mbohi Dungga‟ Sambal Jeruk ISSN: 1410-3737(p) 2621-069X(e)
yang Difermentasi”, Sebatik, 25(2). Open access article licensed under CC-BY
Submitted: 2021/11/15 Accepted: 2021/11/25 Published: 2021/12/01 DOI:10.46984/sebatik.v25i2.1576
ABSTRAK
Kabupaten Bima yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki beraneka ragam makanan tradisonal yang juga
merupakan oleh-oleh khas dari Kabupaten Bima, salah satu makanan khas yang cukup terkenal dan digemari wisatawan
sebagai oleh-oleh adalah Mbohi Dungga. Mbohi Dungga merupakan salah satu sambal tradisional khas Bima yang sudah
terkenal akan kenikmatannya, Mbohi dungga berbahan dasar jeruk purut yang telah diolah kemudian difermentasi lalu
selanjutnya dimasak dan dikemas dengan menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan Natrium
Benzoat pada makanan tradisional khas Bima yaitu Mbohi Dungga. Terdapat 8 (delapan) sampel Mbohi Dungga yang
diperiksa, sampel Mbohi Dungga yang telah diambil kemudian di periksa di laboratorium untuk melihat kandungan
Natrium Benzoat pada Mbohi Dungga Tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yang
bersifat deskriptif yaitu menganalisis kandungan natrium benzoat pada Mbohi Dungga, sampel Mbohi Dungga yang dibeli
pada Produsen di analisis menggunakan Spektrofotometer UV-VIS di Balai Laboratorium kesehatan Pengujian dan
Kalibrasi Provinsi NTB. Hasil dari penelitian ini dari (8) delapan sampel Mbohi Dungga tidak ditemukan sampel yang
mengandung natrium benzoat. Diharapkan kepada para produsen pembuat Mbohi Dungga untuk selalu menerapkan
hygiene personal dalam setiap kegiatan dan menerapkan SOP (Standar Operasional) hygiene makanan dan minuman dalam
proses pengolahan Mbohi Dungga.
Kata Kunci:, Jeruk Purut , Kabupaten Bima, Mbohi Dungga, Natrium Benzoat, Spektrofotometer UV-Vis
311
Sebatik Vol. 25 No. 2 Desember 2021
ISSN: 1410-3737(p) 2621-069X(e)
Open access article licensed under CC-BY
jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (Jannah,O.Z,dkk benzoat sebagai bahan pengawet adalah berdasarkan
2021) permeabilitas membran sel mikroba terhadap molekul-
Sebagai salah satu kota yang berada di tepian laut, molekul asam benzoat. Penggunaan bahan pengawet
Kabupaten Bima menjadi salah satu pilihan untuk natrium benzoat tidak selalu aman terutama jika
destinasi wisata dari wisatawan baik wisatawan lokal digunakan dalam jumlah yang berlebihan. (Afifah
maupun mancanegara. Kabupaten Bima merupakan salah Azmi,dkk, 2020)
satu Daerah Otonom di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Diketahui 8 dari 11 sampel yang kandungan natrium
terletak di ujung timur dari Pulau Sumbawa bersebelahan benzoat nya sudah memenuhi syarat kesehatan. Dimana
dengan Kota Bima (pecahan dari Kota Bima). Secara jumlahnya sesuai dengan Permekes No.
geografis Kabupaten Bima berada pada posisi 117°40”- 722/Menkes/Per/IV/1988.
119°10” Bujur Timur dan 70°30” Lintang Selatan. Selain Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik
terkenal dengan tempat wisata nya, kabupaten Bima juga untuk memeriksa kadar natrium benzoat pada sambal
terkenal dengan berbagai macam kuliner tau makanan tradisional khas bima yaitu Mbohi Dungga, hal ini
khas nya, salah satunya Mbohi Dungga. dikarenakan Mbohi Dungga menjadi salah satu oleh-oleh
Mbohi Dungga merupakan penganan yang berbahan khas bima yang sangat digemari oleh masyarakat, baik
dasar jeruk purut, setelah diolah dengan berbagai macam masyarakat lokal maupun wisatawan.
bahan pendukung lainnya, Mbohi Dungga tersebut lalu
difermentasi sehingga menghasilkan rasa yang 2. RUANG LINGKUP
menggugah selera. Seiring perkembangan iptek, Ruang Lingkup dalam Penelitian ini adalah untuk
masyarakat yang dikhawatirkan dengan menyebarnya isu mengetahui kadar atau kandungan natrium benzoat pada
bahwa Mbohi Dungga yang dibuat di kabupaten bima sambal tradisional khas bima Mbohi Dungga: Sambal
menggunakan pengawet sehingga dapat bertahan dalam Jeruk yang difermentasi. Pada Penelitian ini, peneliti
kurun waktu yang relative lama. menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis tipe Single
Penambahan bahan tambahan makanan ke dalam Beam untuk mengetahui jumlah kadar atau jumlah
produk makanan diperlukan untuk meningkatkan mutu kandungan Natrium Benzoat yang ada pada sambal
sehingga produk makanan tersebut dapat bersaing di tradisional khas Bima Mbohi Dungga : Sambal Jeruk
pasaran . Bahan Tambahan Pangan (BTP) merupakan yang difermentasi.
bahan yang ditambahkan ke dalam makanan dengan
maksud untuk memengaruhi sifat ataupun bentuk pangan 3. BAHAN DAN METODE
atau produk makanan, baik yang memilki nilai gizi atau Pada bagian ini menjelaskan bahan-bahan dan
tidak memiliki nilai gizi (Ulya, M., Aronika, N. F., & metode apa yang akan digunakan dalam penelitian ini, di
Hidayat, K. 2020). Menurut FAO (Food and Agriculture antaranya :
Organization), bahan tambahan pangan adalah senyawa
yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dengan 3.1. Alat dan Bahan
jenis dan ukuran tertentu serta terlibat dalam proses Alat yang digunakan adalah Erlenmeyer
pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan. Bahan ini (Pyrex),corong pisah (Pyrex), gelas ukur (Pyrex), neraca
berfungsi untuk memperbaiki warna, bentuk, cita rasa, analitik (KERN ALJ 220-4 NM), pipet mikro 100- 1000
dan tekstur, serta memperpanjang masa simpan, dan mikro (Socorex isba S.A), Spektrofotometri UV-Vis tipe
bukan merupakan bahan (ingredient). (Kusuma W, Single Beam. Bahan yang digunakan adalah Bahan baku
R,dkk 2021) pembanding natrium benzoat, eter, HCl 1 M, NaCl,
Menurut Permenkes RI No.33 Tahun 2012 tentang NaOH 10 %, NH4OH, FeCl3 5%, etanol PA, aquades,
Bahan Tambahan Pangan, bahan pengawet adalah bahan kertas saring, sampel Mbohi Dungga.
tambahan pangan yang mencegah atau menghambat
fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap 3.2 Prosedur Kerja
pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Bahan Prosedur kerja yang pertama diawali dengan
pengawet adalah senyawa yang mampu menghambat dan Persiapan sampel, lalu dilanjutkan dengan Analisis
menghentikan proses fermentasi, pengasaman atau Kualitatif dan dilanjutkan dengan analisis Kuantitatif.
bentuk kerusakan lainnya, atau bahan yang dapat 1. Persiapan Sampel
memberikan perlindungan bahan pangan dari Sampel Mbohi Dungga diambil sebanyak 8 sampel
pembusukan. Bahan tambahan pangan ini ditambahkan dari pusat penjualan yang berbeda. Sampel Mbohi
ke dalam makanan yang mudah rusak, atau makanan Dungga dari masing-masing kemasan ditimbang
yang disukai sebagai media tumbuhnya bakteri atau sebanyak 150 g dan ditambahkan 300 mL larutan
jamur, misalnya pada produk daging, buah-buahan. NaCl jenuh sambil diaduk. Kemudian sampel
Asam Benzoat merupakan bahan pengawet yang luas ditambahkan 15 g NaCl yang telah dihaluskan dan
penggunaannya dan sering digunakan pada bahan suspensi Ca(OH)2 5% sampai alkalis terhadap kertas
makanan yang asam. Karena kelarutan garamnya lebih lakmus. Larutan hasil dipindahkan ke labu ukur 500
besar, maka biasa digunakan dalam bentuk mL lalu ditambah sampai tanda batas kalibrasi
garamnya/natrium benzoat. Mekanisme kerja natrium dengan larutan NaCl jenuh. Larutan didiamkan
312
© 2021, The Author(s). This is an open access article, free of all copyright, that anyone can freely read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full
texts or use them for any other lawful purpose. This article is made available under a Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits
unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. SEBATIK is a journal of the STMIK Widya Cipta
Dharma
selama lebih kurang 2 jam sambil sesekali dikocok, Tabel 1. Hasil Pemeriksan kadar Natrium Benzoat
kemudian disaring. Filtrat di pipet sebanyak 100 mL pada Mbohi Dungga
kemudian dimasukkan ke dalam corong pemisah. Hasil
Sampel Keterangan
Filtrat ditambahkan larutan HCl (1:3) sampai netral Pengamatan
terhadap kertas lakmus. Setelah larutan netral, Tidak Terdapat
ditambahkan kembali 5 mL larutan HCl (1:3). A Negatif Endapan Berwarna
2. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat Kecokelatan
Tidak Terdapat
Filtrat hasil dari ekstraksi sampel ditambahkan
B Negatif Endapan Berwarna
larutan NH4OH 5% sampai larutan tersebut menjadi Kecokelatan
basa terhadap kertas lakmus. Larutan dipindahkan ke Negatif Tidak Terdapat
dalam cawan porselen, kemudian di atas penangas air C Endapan Berwarna
larutan tersebut diuapkan. Residu yang didapat Kecokelatan
dilarutkan dalam 10 mL air panas, lalu disaring. Negatif Tidak Terdapat
Filtrat ditambah 3-4 tetes larutan FeCl3 5%. Jika D Endapan Berwarna
terbentuk endapan berwarna jingga kekuningan atau Kecokelatan
kecokelatan menunjukkan filtrat positif mengandung Negatif Tidak Terdapat
natrium benzoat. Berdasarkan hasil Analisis E Endapan Berwarna
Kecokelatan
Kualitatif pada sampel Mbohi Dungga tidak
Negatif Tidak Terdapat
terbentuk endapan berwarna jingga kekuningan atau
F Endapan Berwarna
kecokelatan (Bening). Kecokelatan
3. Analisis Kuantitatif Natrium Benzoat Negatif Tidak Terdapat
Sebanyak 1 g sampel ditimbang dengan teliti dan G Endapan Berwarna
dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 mL kemudian Kecokelatan
ditambahkan larutan NaCl jenuh hingga 20 mL, Negatif Tidak Terdapat
ditambahkan dengan HCl sampai bersifat asam H Endapan Berwarna
(kertas lakmus biru menjadi merah) selanjutnya di Kecokelatan
homogenkan sampai sempurna. Dimasukkan ke
dalam corong pemisah, pertama diekstraksi dengan 3.4. Spektrofotometer UV Vis
7,5 mL dietil eter terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah
atas atau lapisan eter dipisahkan ke dalam gelas alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Erlenmeyer sedangkan ekstrak eter dimasukkan ke Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan
dalam corong pemisah dan dicuci dengan 5 mL HCl panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat
0,1%, lapisan bawah dibuang dan lapisan atas dicuci pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
lagi dengan 4 mL HCl 0,1% dan seterusnya yang di absorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk
pencucian dilakukan dengan 3 mL HCl 0,1%. Ekstrak mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
eter dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml dan di ditransmisikan, direfleksikan atau di emisikan sebagai
sesuaikan sampai garis batas dengan etanol 70% dan fungsi dari panjang gelombang.
di homogenkan. Kemudian larutan di uap di lemari Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah
asam, residu yang didapat dilarutkan dengan etanol sebagai berikut; Tempatkan larutan pembanding,
96%. Proses ini dilakukan pengulangan sebanyak dua misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan
kali. Larutan yang didapat dibaca absorbansi nya yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih foto
dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada sel yang cocok 200 nm-650 nm agar daerah λ yang
panjang gelombang maksimum, kemudian diperlukan dapat terliput. Dengan ruang foto sel dalam
konsentrasi asam benzoat dalam sampel ditentukan keadaan tertutup “nol” galvanometer di dapat dengan
berdasarkan kurva standar. Pada penelitian ini tidak menggunakan tombol dark-current. Pilih λ yang
dilakukan pembuatan kurva standar karena tidak diinginkan, buka foto sel dan lewatkan berkas cahaya
terdapat kandungan natrium benzoat pada sampel. pada blangko dan “nol” galvanometer didapat dengan
memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan
3.3. Analisis Data tombol transmitans, kemudian atur besarnya pada 100%.
Analisis kadar natrium benzoat dilakukan dengan Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan
perhitungan sebagai berikut : Kadar natrium benzoat dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi
dihitung dalam g/kg Kesetaraan = 1 mL 1 N NaOH larutan sampel.
setara dengan 144 mg Na-Benzoat (Standar Nasional
Indonesia 01-2894-1992) Hasil analisis kadar natrium
benzoat tersebut kemudian dibandingkan dengan batas
maksimum natrium benzoat dalam SNI 01-0222-1995
yang sebesar 1 g/kg. Hasil Pemeriksaan kadar Natrium
Benzoat pada Mbohi Dungga terdapat pada Tabel 1.
313
Sebatik Vol. 25 No. 2 Desember 2021
ISSN: 1410-3737(p) 2621-069X(e)
Open access article licensed under CC-BY
jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik
314
© 2021, The Author(s). This is an open access article, free of all copyright, that anyone can freely read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full
texts or use them for any other lawful purpose. This article is made available under a Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits
unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. SEBATIK is a journal of the STMIK Widya Cipta
Dharma
Efek samping lain yang bisa timbul adalah edema tahun 2018 diperoleh hasil manisan sebagian besar tidak
akibat dari retensi cairan di dalam tubuh dan mengadung Natrium Benzoat (Rismawati Sirait, 2018).
meningkatnya tekanan darah sebagai akibat Sampel selai stroberi curah yang diperdagangkan di
bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh beberapa pasar tradisional Kecamatan Jebres Surakarta
natrium. Selain itu, menurut Penelitian Lembaga tidak semuanya positif mengandung natrium benzoat
Konsumen Jakarta (LKJ) terdapat hubungan konsumsi (Chintya Putri Wiradika dan Petrus Darmawan, 2019)
makanan dan minuman yang mengandung natrium Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa.
benzoat dengan pasien Penyakit Systemic Lupus Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari
Erythematous (SLE) yang berobat di Rumah Sakit Hasan tentang penggunaan spektrofotometer. Spektrofotometer
Sadikin, Bandung.(Sjarif, S. R, dkk, 2019) adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan
Metabolisme natrium benzoat yang masuk ke dalam fotometer. Spektrofotometer adalah alat yang digunakan
tubuh akan melewati membran-membran tubuh manusia untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
dan memasuki aliran darah karena tidak ada system yang ditransmisikan, direfleksikan, atau di emisikan sebagai
khusus pada manusia untuk tujuan tunggal mengenai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer
penyerapan zat-zat kimia. Natrium benzoat di absorbsi menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
dari usus halus dan di aktivasi melalui ikatan CoA untuk gelombang tertentu, dan fotometer adalah alat pengukur
menghasilkan benzoyl coenzyme A. selanjutnya benzoyl intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang di
coenzyme A terkonjugasi dengan glisin dalam hati untuk absorpsi.
membentuk asam hipurat yang kemudian dikeluarkan Kelebihan spektrofotometer dibandingkan dengan
melalui urine. Oleh karena itu, dianjurkan agar banyak fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih
meminum air putih untuk membantu proses hidrolisa dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
yang berfungsi sebagai ekskresi. Pengkonsumsian pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis.
natrium benzoat yang berlebihan dapat menyebabkan Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang
mual, sakit kepala dan iritasi tenggorokan. Natrium yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dengan
benzoat yang masuk ke dalam tubuh akan masuk ke berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan
aliran darah, diserap oleh lambung dan dapat mengiritasi trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter,
lambung. Pemberian batas maksimum terhadap natrium tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-
benzoat dilakukan karena penggunaan bahan pengawet benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang
natrium benzoat tidak selalu aman terutama jika gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer,
digunakan dalam jumlah yang berlebihan dapat panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat
menyebabkan keram perut, rasa kebas di mulut, bagi diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti
mereka yang mengalami lelah atau mempunyai penyakit prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
ruam. Pengawet ini bersifat menumpuk sehingga spectrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
berpotensi menimbulkan penyakit kanker dan dapat mengabsorpsi untuk larutan sampel dan blangko ataupun
merusak sistem saraf. Pemakaian bahan pengawet dari pembanding. (Great B, dkk 2018)
satu sisi menguntungkan karena bahan makanan dapat Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
dibebaskan dari kehidupan mikroba sehingga makanan spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
dapat tahan lebih lama. Namun dari sisi lain bahan pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blangko dan
pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara
merupakan bahan asing yang masuk bersama bahan sampel dan blangko ataupun pembanding (Great B,dkk
makanan yang dikonsumsi. Apabila pemakaian bahan 2018).
pengawet tidak diatur dosisnya dan diawasi
kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagai 5. KESIMPULAN
pemakainya, baik yang bersifat langsung misalnya Dari ke 8 (delapan) sampel Mbohi Dungga yang
keracunan atau pun yang bersifat tidak langsung atau diperiksa tidak terdapat kadar atau kandungan natrium
kumulatif bersifat karsinogenik. (Suryani H, 2019) benzoat di dalamnya. Sambal tradisional khas Bima
Dari hasil pemeriksaan ke 8 (delapan) sampel Mbohi Mbohi Dungga: Sambal jeruk yang difermentasi bisa
Dungga menggunakan Spektrofotometer UV-Vis ,tidak bertahan lama karena adanya kandungan minyak astiri di
ditemukan kandungan natrium benzoate di dalamnya, hal dalam jeruk purut, dimana jeruk purut merupakan bahan
ini dikarenakan rata-rata produsen pembuat Mbohi utama pembuatan Mbohi Dungga.
dungga sudah mengetahui tentang bahaya penggunaan
pengawet untuk kesehatan, selain itu tanpa harus 6. SARAN
menggunakan pengawet Mbohi Dungga juga bisa Saran untuk peneliti selanjutnya agar bisa melakukan
bertahan lama karena terdapat senyawa asterin di dalam pemeriksaan hygienists bahan-bahan yang digunakan
jeruk purut. dalam proses pembuatan sambal tradisional khas bima
Analisis kandungan natrium benzoat pada manisan Mbohi Dungga: Sambal Jeruk yang difermentasi.
buah serta tingkat pengetahuan pedagang di pasar rahmat
315
Sebatik Vol. 25 No. 2 Desember 2021
ISSN: 1410-3737(p) 2621-069X(e)
Open access article licensed under CC-BY
jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik
316
© 2021, The Author(s). This is an open access article, free of all copyright, that anyone can freely read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full
texts or use them for any other lawful purpose. This article is made available under a Creative Commons Attribution 4.0 International License, which permits
unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. SEBATIK is a journal of the STMIK Widya Cipta
Dharma
317