Anda di halaman 1dari 6

SILSILAH BANI UMAYYAH, SILSILAH BANI ABBASIYAH, DAN

CIRI-CIRI SISTEM MONARKI

Guru Pembimbing:
Ryan Wenang Irman, S.Pd.I.
Nama Anggota Kelompok:

1. Ajeng Tri Rahmaini


2. Nadya Ajeng
3. Afri Amelia
4. Muhammad Anif
5. M. Arif Hersa Putra
6. Aisyah Nurfadilah

Kementrian Agama Indonesia

MAN 1 Kota Bengkulu

Tahun Ajaran 2023/2024


Silsilah Bani Abbasiyah

Qushai

Abdul Manaf Abdul Uzza

Abdul Hasyim Hasyim

Abdul Muthalib

Abdullah Abu Thalib Abbas

Muhammad S.A.W Ali Abdullah

Hasan Husein Ali

Muhammad Ibrahim Abdullah Saleh Abdul Samad

Al-Iman

Abdullah I Abu Ja’far

(Abdul Abbas As-Safffah) Al-Mansur II

Muhammad Al-Mahdi III

Al-Mahdi IV Harun Al-Rasyid V

Al-Amin VI Al-Ma’mun
Cerita Singkat Bani Abbasiyah
Daulah Abbasiyah atau Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam ketiga yang
berkuasa antara 750-1258. Selain menjadi kekhalifahan yang paling lama memerintah, yaitu
selama lima abad, Abbasiyah juga berhasil menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan
dunia.Dinasti Abbasiyah resmi berdiri setelah memenangkan revolusi atas Kekhalifan Bani
Umayyah pada tahun 750. Pendiri Dinasti Abbasiyah yang sekaligus menjadi khalifah
pertamanya adalah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih dikenal
dengan Abdul Abbas As-Saffah.

Berdirinya dinasti Abbasiyah dimulai dari tahap perencanaan dan persiapan. Gerakan
bawah tanah dan propaganda untuk mendirikan dinasti Abbasiyah ini dimulai ketika dinasti
Ummayyah berada dibawah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz (717-720 M). Pada waktu itu
Umar bin Abdul Aziz memimpin dengan adil. Kondis ini memberi peluang bagi bani Abbasiyah
untuk melakukan gerakan bawah tanah dan propaganda di kota Al-Hummayyah. Untuk
melakukan mentari dukungan masyarakat luas, kelompok dinasti Abbasiyah melakukan
propaganda yang mereka sebut sebagai gerakan dakwah. Mereka mempropagandakan bahwa
“Bahwa menggulingkan kekuasaan pemerintahan dinasti Ummayyah merupakan perintah
agama”.

Perbedaan Bani Ummayyah dan Bani Abbasiyah


Perbedaan Bani Abbasiyah dan Bani Ummayyah antara lain adalah: perbedaan
kebijakan terhadap rakyat non-Arab: Bani Umayyah mendiskriminasi kalangan non-Arab,
sementara Bani Abbasiyah lebih menerima kalangan non-Arab. Bani Ummayyah lebih
menekankan pada aspek pertahanan, politik pemerintahan sedangkan pada masa bani Abbasiyah
tidak menonjolkan politik pemerintahan,
Silsilah Bani Ummmayyah di Damaskus

Kilab

Qusay Zuhra

Abdi Uzza Abdul Abdi Manaf Abdi Dar Abdi Qusay

Asad Hasyim Abdi Syam

Khuwailid Naufal Abd. Muthalib Ummayah

Al-Awwam Khadijah Waraqah Abdullah Abdul’ As Harb

Zubair Muhammad S.A.W Affan Abu Sofyan

Abdullah Ustman Muawiyah

Qasim Abdullah Ummu Kultsum Zainab Ruqayah Ibrahim Fatimah

Cerita singkat Bani Ummayyah


Bani Umayyah adalah kekhalifahan Islam pertama setelah Khulafaur Rasyidin atau
kekhalifahan kedua setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Kekhalifahan ini didirikan pada
661 Masehi. Pendiri sekaligus khalifah pertama Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abu
Sufyan atau sering disebut Muawiyah I. Muawiyah I pernah menjabat sebagai Gubernur Syam
pada masa Khulafaur Rasyidin, tepatnya pada pemerintahan Umar bin Khattab dan Utsman bin
Affan. Nama Bani Umayyah merujuk pada nama kakek buyut Muawiyah I, Umayyah bin 'Abd
asy-Syams bin Abdu Manaf. Kekhalifahan Bani Umayyah ini memerintah dari tahun 661-750
Masehi di Jazirah Arab dan sekitarnya. Dikutip dari buku Sejarah Peradaban Islam oleh Yudi
Irfan Daniel dan Shabri Shaleh Anwar, kekhalifahan ini juga memerintah dari 756-1031 di
Kordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Kordoba yang menjadi kekhalifahan Bani Umayyah
periode kedua.

Berikut penjelasan sejarah dan khalifah pertama Bani Umayyah,

Sejarah Berdirinya Bani Umayyah

Sejarah berdirinya kekhalifahan Bani Umayyah tak lepas dari masa krisis pada
pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Khilafah setelah Rasulullah SAW ini mencapai puncak
kejayaan pada masa Utsman bin Affan dan mengalami kemunduran pada masa Ali bin Abi
Thalib, terlebih ketika ia wafat dalam serangan balas dendam atas konflik kebijakan Utsman bin
Affan pada periode kedua.Setelah Ali bin Abi Thalib wafat, estafet kekhalifahan Islam
digantikan oleh putranya, Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Namun, pada tahun 661 Masehi, Hasan
undur diri dari kekhalifahan. Hal ini menyebabkan khilafah kaum muslimin dipegang oleh
Muawiyah. Maka, berdirilah Bani Umayyah dengan memindahkan ibukota kerajaan dari
Madinah ke Damaskus di Syam.

Khalifah Pertama Bani Umayyah

Bani Umayyah menerapkan sistem perundang-undangan yang bersifat kekeluargaan.


Kerajaan Islam ini dipimpin oleh 14 khalifah. Khalifah pertama Bani Umayyah adalah
Muawiyah dan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad.Muawiyah merupakan putra
dari Abu Sufyan dan Hindun binti 'Utbah. Ia lahir di Khif, Mina tepat 15 tahun sebelum hijrah.
Dikutip dari buku Belajar dari Runtuhnya Daulah-daulah Islam oleh Abdul Halim Uwais,
keluarga ini memeluk Islam pada masa penaklukan kota Mekkah.

Pendiri Bani Umayyah ini merupakan salah seorang penulis wahyu Rasulullah SAW. Ia
juga terlibat dalam peperangan melawan orang-orang murtad bersama saudara dan ayahnya.
Pada masa Khulafaur Rasyidin, Muawiyah diangkat sebagai gubernur untuk beberapa daerah di
Syam oleh khalifah Umar bin Khattab. Di bawah kepemimpinan Muawiyah, seluruh wilayah di
daerah syam berhasil disatukan.

Muawiyah wafat pada tahun 60 H. Kaum muslimin pada waktu itu membai'at putra
Muawiyah yang bernama Yazid untuk menjadi pengganti Muawiyah. Namun, Yazid bin
Muawiyah adalah seseorang yang wara' dan zuhud. Ia memilih untuk undur diri dari
kekhalifahan Bani Umayyah yang didirikan ayahnya.
Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Monarki
1. Terdapat Raja/Ratu

Dalam sistem pemerintahan monarki tentu ada raja atau ratu sebagai kepala negara dan memiliki
kekuasaan khusus dalam hal tata kelola negara. Kekuasaan eksekutif yang absolut tersebut
menjadikan segala bentuk kebijakan berasal dari keputusan raja ataupun ratu.

2. Terdapat Perdana Menteri

Dalam sistem monarki konstitusional dan monarki parlementer pelaksanaan negara dijalankan
oleh perdana menteri dan dewan perwakilan rakyat.

3. Rentang Waktu Kekuasaan Tidak Terbatas

Dalam sistem monarki seorang raja akan menjadi kepala negara seumur hidupnya sehingga tidak
ada batasan waktu yang jelas. Selama masih dapat menjalankan fungsi dan tugasnya maka
selama itu juga ia memimpin

Anda mungkin juga menyukai