Guru Pembimbing:
Ryan Wenang Irman, S.Pd.I.
Nama Anggota Kelompok:
Qushai
Abdul Muthalib
Al-Iman
Al-Amin VI Al-Ma’mun
Cerita Singkat Bani Abbasiyah
Daulah Abbasiyah atau Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam ketiga yang
berkuasa antara 750-1258. Selain menjadi kekhalifahan yang paling lama memerintah, yaitu
selama lima abad, Abbasiyah juga berhasil menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan
dunia.Dinasti Abbasiyah resmi berdiri setelah memenangkan revolusi atas Kekhalifan Bani
Umayyah pada tahun 750. Pendiri Dinasti Abbasiyah yang sekaligus menjadi khalifah
pertamanya adalah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih dikenal
dengan Abdul Abbas As-Saffah.
Berdirinya dinasti Abbasiyah dimulai dari tahap perencanaan dan persiapan. Gerakan
bawah tanah dan propaganda untuk mendirikan dinasti Abbasiyah ini dimulai ketika dinasti
Ummayyah berada dibawah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz (717-720 M). Pada waktu itu
Umar bin Abdul Aziz memimpin dengan adil. Kondis ini memberi peluang bagi bani Abbasiyah
untuk melakukan gerakan bawah tanah dan propaganda di kota Al-Hummayyah. Untuk
melakukan mentari dukungan masyarakat luas, kelompok dinasti Abbasiyah melakukan
propaganda yang mereka sebut sebagai gerakan dakwah. Mereka mempropagandakan bahwa
“Bahwa menggulingkan kekuasaan pemerintahan dinasti Ummayyah merupakan perintah
agama”.
Kilab
Qusay Zuhra
Sejarah berdirinya kekhalifahan Bani Umayyah tak lepas dari masa krisis pada
pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Khilafah setelah Rasulullah SAW ini mencapai puncak
kejayaan pada masa Utsman bin Affan dan mengalami kemunduran pada masa Ali bin Abi
Thalib, terlebih ketika ia wafat dalam serangan balas dendam atas konflik kebijakan Utsman bin
Affan pada periode kedua.Setelah Ali bin Abi Thalib wafat, estafet kekhalifahan Islam
digantikan oleh putranya, Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Namun, pada tahun 661 Masehi, Hasan
undur diri dari kekhalifahan. Hal ini menyebabkan khilafah kaum muslimin dipegang oleh
Muawiyah. Maka, berdirilah Bani Umayyah dengan memindahkan ibukota kerajaan dari
Madinah ke Damaskus di Syam.
Pendiri Bani Umayyah ini merupakan salah seorang penulis wahyu Rasulullah SAW. Ia
juga terlibat dalam peperangan melawan orang-orang murtad bersama saudara dan ayahnya.
Pada masa Khulafaur Rasyidin, Muawiyah diangkat sebagai gubernur untuk beberapa daerah di
Syam oleh khalifah Umar bin Khattab. Di bawah kepemimpinan Muawiyah, seluruh wilayah di
daerah syam berhasil disatukan.
Muawiyah wafat pada tahun 60 H. Kaum muslimin pada waktu itu membai'at putra
Muawiyah yang bernama Yazid untuk menjadi pengganti Muawiyah. Namun, Yazid bin
Muawiyah adalah seseorang yang wara' dan zuhud. Ia memilih untuk undur diri dari
kekhalifahan Bani Umayyah yang didirikan ayahnya.
Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Monarki
1. Terdapat Raja/Ratu
Dalam sistem pemerintahan monarki tentu ada raja atau ratu sebagai kepala negara dan memiliki
kekuasaan khusus dalam hal tata kelola negara. Kekuasaan eksekutif yang absolut tersebut
menjadikan segala bentuk kebijakan berasal dari keputusan raja ataupun ratu.
Dalam sistem monarki konstitusional dan monarki parlementer pelaksanaan negara dijalankan
oleh perdana menteri dan dewan perwakilan rakyat.
Dalam sistem monarki seorang raja akan menjadi kepala negara seumur hidupnya sehingga tidak
ada batasan waktu yang jelas. Selama masih dapat menjalankan fungsi dan tugasnya maka
selama itu juga ia memimpin