Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alfina Catur Wulandari

NIM : 14030120130187
Kelas 11 Manajemen Operasi

1. Jelaskan antara perencaraan produk dengan perencanaan produksi dalam perusahaan


industry!
- Perencanaan Produk merupakan proses penciptaan ide – ide dari sebuah produk yang
kemudian ditindaklanjuti sampai ke tangan konsumen dengan memperhatikan kualitas
produk, biaya produksi, waktu pengerjaan serta pengembangan produk, dan kapabilitas
pengembangan.
- Perencanaan Produksi merupakan perencanaan yang berhubungan dengan jenis dan
jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode.

2. Perusahaan industry dalam setiap melakukan perencanaan produk perlu memperhatikan 3


aspek yaitu produk inti, produk yang diperluas, dan produk format, mengapa demikian
jelaskan?
Karena dengan adanya pertimbangan dari produk inti, produk yang diperluas, dan produk
format perusahaan dapat memperhatikan kekurangan dan kelebihan yang ada dalam suatu
produk dan juga dapat meminimalisir resiko dari produk yang akan diproduksi.

3. Jelaskan tanda – tanda dan strategi apa yang perlu dilakukan pada setiap tahap dalam
siklus umur produk!
- Tahap Perkenalan, dalam tahap ini terdapat beberapa strategi antara lain sytrategi
peluncuran cepat, strategi peluncuran lambat, strategi penetrasi cepat, dan strategi
penetrasi lambat.
- Tahap Pertumbuhan, Tahap ini ditandai dengan adanya peningkatan penjualan.
Konsumen awal merasa senang dan konsumen berikutnya mulai membeli. Pesaing baru
mulai memasuki pasar, harga bertahan atau sedikit turun, dan laba meningkat
- Tahap Kedewasaan, Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan produk akan
menurun dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya
berlangsung lebih lama dari tahap sebelumnya dan merupakan tantangan berat bagi
manajer pemasaran. Dalam tahap ini terdapat beberapa fase antara lain, fase kedewasaan
ertumbuh, fase kedewasaan stabil dan fase kedewasaan menurun.
- Tahap Penurunan, Penurunan bisa cepat atau lambat, karena alasan teknologi,
pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan. Mempertahankan produk
adalah beban bagi perusahaan maupun karyawan

4. Perusahaan industry dalam melakukan pemilihan pola produksinya perlu


mempertimbangkan 4 jenis biaya kemungkinan akan terjadi. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan :
- Biaya Penyimpanan merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang
berkaitan dengan stok persediaan barang.
- Biaya Lembur merupakan upah yang diberikan kepada pekerja yang bekerja diluar jam
kerja
- Biaya Perputaran Tenaga Kerja merupakan biaya yang dikeluarkan Ketika adanya
pengurangan atau pemberhentian tenaga kerja.

5. Perusahaan menghadapi permintaan tahunan yang berfluktuasi sebagai berikut: Triwulan


1 jumlah permintaan 400 unit
Triwulan 2 jumlah permintaan 1.100 unit
Triwulan 3 jumlah permintaan 1.300 unit
Triwulan 4 jumlah permintaan 900 unit
Untuk memenuhi permintaan itu direncanakan 3 alternatif Pola Produksi sebagai berikut:
A. Pola Konstan sebesar 1.000 unit tiap triwulan
B. Pola Bergelombang sesuai dengan gelombang permintaan
C. Pola Moderat, dimana pada triwulan pertama dan kedua
sebesar 800 unit dan triwulan ke tiga dan keempat sebesar 1.200 unit

Pertanyaan:
Tentukan pola produksi yang mana yang sebaiknya dipilih oleh perusahaan bila
diketahui:
● biaya simpan Rp 2.500,00 per unit per triwulan
● biaya sub-kontrak Rp 6.000,00 per unit
● biaya kerja lembur Rp 2.000,00 per unit per triwulan dan biaya lembur harus dibayar
bila produksi melebihi 1500unit se triwulan
● setiap pertambahan 100unit produksi akan diperlukan labor turn-over cost Rp
150.000,00 sedang bila berkurang 100unit sebesar Rp 250.000,00. Kapasitas maksimum
mesin yang ada sebesar 2000unit se triwulan.

JAWAB

A. Pola Produksi Konstan


1. Biaya Simpan
● Triwulan I: (1000-400) xRp2.500 = Rp1.500.000
● Triwulan II: (1000+600-1100) xRp2.500 = Rp1.250.000
● Triwulan III: (1000+500-1300) xRp2.500 = Rp500.000
● Triwulan IV: (1000+200-900) xRp2.500 = Rp750.000

2. Biaya Kerja Lembur


Tidak ada biaya kerja lembur karena perusahaan memproduksi konstan sebesar
1000 unit, berarti tidak melebihi 1500 unit.

3. Biaya Sub Kontrak


Tidak ada biaya sub-kontrak karena kekurangan produksi dapat dipenuhi dengan
persediaan produksi yang cukup.

4. Biaya Perputaran Tenaga Kerja


Tidak ada biaya perputaran tenaga kerja karena perusahaan memproduksi secara konstan,
tidak pernah ada perubahan volume produksi.

B. Pola Produksi Bergelombang sesuai dengan gelombang permintaan


1. Biaya Simpan
Tidak ada pengeluaran untuk biaya simpan dikarenakan perusahaan memproduksi sesuai
gelombang permintaan sehingga tidak ada sisa yang harus disimpan.

2. Biaya Kerja Lembur


Tidak ada biaya kerja lembur karena perusahaan memproduksi tidak melebihi 1500
unit/triwulan.

3. Biaya Sub Kontrak


Tidak ada biaya sub-kontrak karena dapat dipenuhi dengan produksi yang cukup. 4.
Biaya Perputaran Tenaga Kerja
● Triwulan I: Tidak Ada
● Triwulan II: (1100-400)/100 xRp150.000 = Rp1.050.000
● Triwulan III: (1300-1100)/100 xRp150.000= Rp300.000
● Triwulan IV: (1300-900)/100 xRp250.000 = Rp1.000.000

C. Pola Moderat, dimana pada triwulan pertama dan kedua sebesar 800unit dan triwulan
ke tiga dan keempat sebesar 1.200 unit

1. Biaya Simpan
● Triwulan I: (800-400) x Rp2.500 = Rp1.000.000
● Triwulan II: (800+400-1100) x Rp2.500 = Rp250.000
● Triwulan III: (1.200+100-1300) xRp2.500 = Rp0
● Triwulan IV: (1.200+0-900) xRp2.500 = Rp750.000

2. Biaya Kerja Lembur


Tidak ada biaya kerja lembur karena perusahaan memproduksi tidak melebihi 1500
unit/triwulan.

3. Biaya Sub Kontrak


Tidak ada biaya sub-kontrak karena dapat dipenuhi dengan produksi yang cukup. 4.
Biaya Perputaran Tenaga Kerja

● Triwulan III: (1200-800)/100 xRp150.000 = Rp600.000 Masing-masing total biaya


sesuai pola produksi:
A. Pola Produksi Konstan = Rp4.000.000
B. Pola Produksi Bergelombang = Rp2.350.000
C. Pola Produksi Moderat = Rp2.600.000

Berdasarkan data diatas, sebaiknya perusahaan menggunakan Pola Produksi


Bergelombang dimana biaya tambahan lebih kecil disbanding biaya produksi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai