Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

HASIL OBSERVASI PEMBUATAN TAPAI UBI

Diajukan untuk memenuhi tugas Bahasa indonesia

Disusun Oleh: Kelompok 3

1.DERHA JULIA PADNI


2. GHERYYA MUTHHMAINAH
3.SALMA AULIA NISA
4.SHERLYNA SYAFIRA

Kelas: IX Alexandria

Guru Pembimbing:

IRA GUSNOVITA, S.Pd

SMP IT MEDINAH LENGAYANG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGNTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Sehingga


terselesainya laporan yang mengenai fermentasi pada tape ubi. Melalui laporan ini
kami ingin menjelaskan secara sederhana tentang proses pembuatan tape
khususnya bagi generasi muda. Laporan ini membantu untuk lebih jauh
mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape ubi dan manfaat yang ada
di balik tape singkong sebagai proses fermentasi makanan. “ Tak ada gading yang
tak retak ” itulah kata pepatah, demikian pula dengan makalah ini tentu masih
mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para pembaca
khususnya uztadzah mata pelajaran ini dimohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini.

Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu,


hingga selasai makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfa

Padang Marapalam,12Agustus 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tapai ubi adalah tapai dari singkong/ubi yang telah di fermentasi kan. Tapai
ini memiliki tekstur lunak dan lembab, tapai ini cukup popular di daerah jawa.
Tapai merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tapai dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon).

Pembuatan tapai melibatkan ubi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas
kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah
dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami
kerusakan

Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh


masyarakat Indonesia, terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara
difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri saccharomyces
cerivisiae.

B. Masalahan

1.Apa itu fermentasi?

2.Apa kegunaan ragi dalam tapai ubi?

C. Tujuan Penulisan

Tujuannya sebagai berikut:

1.Agar mengerti tentang fermentasi dan prosesnya

2.Paham alasan mengapa ragi berguna dalam tapai.


D. Metode penulisan

Karya tulis ini di buat dengan menggunakan metode langsung membuat tapai
ubi (metode percobaan)

E.Kegunaan Penulisan

Laporan ini di harapkan dapat berguna bagi sekolah, Khusus nya dalam proses
belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tapai Ubi
Tapai adalah makanan yang cukup di gemari oleh warga Indonesia
khusus nya amat populer di pulau jawa, tapai ubi/singkong ini tentu sudah
pasti dibuat dari ubi yang telah di fermentasi kan selama 2-3 hari lama
nya. Proses ini menyangkup bakteri yang telah membantu proses
fermentasi untuk tapi ubi, sebenarnya tapai juga bisa di sebut sebagai tape.

B. Ragi Tapai
Ragi atau fermen merupakan zat yang bisa di fermentasi kan untuk
tapai. Ragi terbagi dua, ada yang kering dan ada yang padat. Ragi kering
umum nya di buat untuk kue, sedangkan yang padat umum nya dii
gunakan dalam pembuatan tapai. Ragi memiliki mikrooganisme, seperti
saccharomyces cereviciae.
Agar tahan lama, ragi sebaik nya di simpan dengan baik, yaitu
dalam keadaan tidak terpakai. Ragi membutuhkan tempat yang hangat
dankering untuk sel nabati di dalam nya dapat bekerja. Suhu ragi agar
awet umum nya 7 derajat celcius.

C. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produk energi dalam sel yang keadaan nya
anaerobic (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu
bentuk respirasi aneorobik.
BAB III

PROSES PENELITIAN

A. Waktu Penelitian
1. Waktu: Jumat 10 agustus – 13 agustus 2023
2. Tempat: Di Rumah Sherly

B. Alat dan Bahan Pembuatan Tapai Ubi


a) Alat:
1) Baskom
2) Panci
3) Pisau
4) Kompor
5) Kain

b) Bahan:
1) Ubi ½ kilo gram
2)

Anda mungkin juga menyukai