Anda di halaman 1dari 8

SITASI OSCE ANAK AKTIF

ROTASI 4 2022

Rotasi 4 - 1 station 8 menit


Station Imunisasi
Sesi 1-3 sama semua
Soal: BIAS 2SD
Anak laki-laki, usia 8 tahun, Kelas 2 SD, mau imunisasi. Disebutkan imunisasi dasar sudah
lengkap &> VAKSINTd IM 0,5CC deltoid
,

a. Peragakan imunisasi secara legeartis


b. Sebutkan yang perlu dicatat di buku KIA & berikan edukasi

Pembahasan:
Vaksin yang diberikan adalah Td, IM deltoid kanan, dosis 0,5 cc

Step by step: ①perkenalkan di


1. Selamat siang Bu, perkenalkan saya dokter muda XXX, yang akan
BCAR
7 ② crotand an
membantu imunisasi adeknya hari ini ya. Cuci tangan 6 langkah.
imunisaSI
2. Ibu boleh dibantu nama lengkap adeknya? Oke, anak X. Boleh dibantu
① Benarana tanggal lahirnya? Oke, tanggal sekian. Usia saat ini 8 tahun ya bu.
Kondisi
· 3. Saat ini kondisi adeknya sehat ya Bu? Tidak ada demam, batuk, pilek, atau
anak infeksi kulit Bu? Oke, tidak ada. Sebelumnya pada imunisasi-imunisasi
·
KIPI Se8CUM >
sebelumnya, apakah ada reaksi ikutan pasca imunisasi pada adeknya,
·
infeksi kulit seperti kejang atau sakit berat? Oke, gak pernah ada ya
4. Baik, boleh pinjam buku imunisasi Bu? Oke imunisasi dasarnya lengkap ya,
② genak jadwal
jadi hari ini adeknya akan imunisasi Td ya. Saya izin siapin dulu alat-alatnya
Benar raksin dulu ya Bu. Cuci tangan 6 langkah dan gunakan handschoen

③ Benarvaksin 5. Siapkan alat, spuit 1 cc (atau 3 cc bebas), alcohol swab, kapas dan plester
-
untuk fiksasi, dan vial vaksin Td
6. Periksa kondisi vaksin: tanggal kadaluarsa (kalau sudah expired, bilang ke
7 penguji “kadaluarsanya xxx, vaksin ini sudah kadaluarsa, namun untuk
peragaan ini dianggap masih belum kadaluarsa”), VVM, warna, dan endapan
a. Khusus DPT: “sudah dilakukan uji kocok 60 menit sebelumnya dan tidak
terdapat endapan artinya vaksin tidak pernah beku sebelumnya”
7. Asepsis dan antiseptis vial vaksin, ambil spuit 1 cc, aspirasi 0,5 mL,
keluarkan udara dari spuit
8. Posisikan anak agar nyaman, minta perawat atau ibu memegang anak
9. Asepsis dan antisepsis lokasi penyuntikan dengan alcohol swab, yaitu pada
deltoid kanan pasien, tunggu sampai kering
10. Regangkan kulit pasien dengan jempol dan telunjuk, suntik dengan posisi 90O
(tegak lurus permukaan kulit) dan jarum masuk semua (kalau pakai jarum 1
cc), tidak perlu aspirasi
11. Suntikkan vaksin ke dalam otot, setelah suntik, cabut jarum, tekan tempat
suntikan dengan kapas dan plester
12. Buang spuit dengan kondisi no recapping ke dalam safety box
13. Lepaskan handschoen, cuci tangan 6 langkah
14. Catat imunisasi di buku, mencakup: tanggal imunisasi, nama vaksin,
nomor batch, tanggal kadaluarsa vaksin, teknik suntik, bagian badan
yang disuntik, nama dan paraf dokter yang menyuntik
15. Ibu, ini ditunggu sekitar 30 menit dulu ya, untuk melihat apakah ada
reaksi-reaksi yang tidak diinginkan pada adeknya. Ini dalam beberapa hari
kedepan, bisa ada efek samping setelah vaksin Bu, seperti nyeri, kemerahan,
dan bengkak di tempat penyuntikan, atau demam Bu. Untuk nyeri,
kemerahan, dan bengkak di tempat penyuntikannya ibu bisa kompres dingin,
dan demamnya bisa ibu berikan obat penurun panas seperti parasetamol
16. Untuk imunisasi selanjutnya, nanti di kelas 5 SD ya Bu, usia 11 tahun, nanti
akan diimunisasi Td juga, apakah ada pertanyaan Bu? Tidak ada, baik terima
kasih ibu. 10Bulan:pentadio, OPU
FAQ: 9 Brlar:MR
- Lokasi suntiknya kenapa deltoid kanan?
- Karena manekin anak yang disediakan itu busanya di sebelah kanan, tapi
sebenarnya bebas mau di kanan/kiri di real life
- Catat di buku imunisasi beneren catat atau ngomong aja?
- Ngomongin aja
- Milih spuit gimana?
- Bebas, yang penting 0,5 mL
- Mau pake 1 cc atau 3 cc bebas, kalau lu mau pake spuit 3 cc terus ganti
jarum jadi 1 cc kayak di poli jg gak masalah, tapi ya habisin waktu aja

Station Nutrisi
Sesi 1-2 sama, sesi 3 beda
Soal: [SESI 1-2] Anak Ridho, laki-laki usia 5 bulan datang dengan berat badan 7,6 kg,
panjang badan 65 cm, keluhannya berat badannya tidak naik seperti bulan-bulan
sebelumnya. Usia 3 bulan ibu sudah mulai bekerja, saat ini masih ASI, ibu merasa anaknya
kurang ASI. Berat lahir 3,2 kg, usia 3 bulan 6,2 kg, bulan sebelumnya (bulan 4) 7 kg.
a. Tentukan status gizi pada anak ini! 88 normal, perawak an normal status gizigaik
b. Apakah pasien ini membutuhkan susu formula? X kenakan 88 adekrat, status gizizaik
c. Edukasi terkait MPASI

Pembahasan:
● Status antropometri:
○ BB/U: diantara 0SD dan +2SD (BB baik)
○ PB/U: diantara -2SD dan 0SD (perawakan normal)
○ BB/PB: diantara 0SD dan +1SD (gizi baik)
○ Kenaikan 1 bulan (4 bulan → 5 bulan) 600 g (trimester 2 kenaikan 600 sudah
adekuat), kenaikan 1 bulan (3 bulan → 4 bulan) 800 g (trimester 1 naik
750-1000 g sudah adekuat)
● Selamat siang Bu, perkenalkan saya dokter muda XXX, yang akan berkonsultasi
dengan ibu terkait kondisi adeknya hari ini ya. Cuci tangan 6 langkah.
a. Status gizi: gizi baik, perawakan normal
b. Pasien belum membutuhkan susu formula, usia masih 5 bulan, sebaiknya diberikan
ASI eksklusif, kenaikan BB pasien sudah adekuat, status gizi pasien juga masih baik,
jika orang tua penasaran apakah ASI sudah adekuat, bisa evaluasi dari BAK-nya
kalau adekuat 6-8 kali/hari dan BAB 4-6 kali/hari
c. Edukasi terkait MPASI (dalam dialog): “Saat ini MPASI belum perlu diberikan, bisa
ASI eksklusif hingga 6 bulan, saat ini status gizi pasien baik. MPASI bisa diberikan
mulai bulan depan saat usia bayi 6 bulan, (kalau adeknya sudah tidak melet-melet
atau menjulurkan lidah, sudah bisa duduk dengan kepala tegak, kalau melihat
makanan tertarik seperti mencondongkan tubuh ke depan, kalau sudah kenyang jadi
menjauh dari makanan) dengan komposisi bubur nasi ditambah dengan
telur/ayam/wortel yang diblender dan disaring menjadi bubur kental, bisa mulai
berikan 2-3 sendok hingga ½ mangkok ukuran 250 mL (125 mL). Kalau adeknya gak
mau makan, tidak apa-apa bu, bisa dikasih berbagai variasi MPASI-nya, biar
adeknya bisa milih sendiri. Ibu juga bisa download aplikasi PrimaKu untuk melihat
resep-resep makanan MPASI, selain itu ibu juga bisa memantau tumbuh kembang
anak ibu”

Soal: [SESI 3] "Anak Ida, perempuan, 9 bulan, mengeluhakn pucat, BB 7kg, PB 68 cm.
Sejak 2 bulan lalu kenaikan berat badan 300 g. saat ini diberikan ASI dan MPASI 2 kali
sehari berupa nasi bubur kasar berisi ayam/ikan/ telur, wortel/bayam. Anak juga diberikan
buah potongan 1 kali sehari. Saat ini anak suka minum teh 1x sehari karena melihat orang
tuanya minum teh. Pemeriksaan fisik ditemukan anak pucat tanpa organomegali. xperdarahan
Pemeriksaan penunjang menunjukkan Hb 7,3 dengan gambaran mikrositik hipokromik.
a. Jelaskan status gizi, pertumbuhan, dan penjelasan hasil lab pada orang tua pasien
b. Edukasi ke ibu dan sebutkan tatalaksana untuk anak ini
ADD
Pembahasan:
● Status antropometri:
○ BB/U: diantara -2SD dan 0SD (BB baik)
○ PB/U: diantara -2SD dan 0SD (perawakan normal)
○ BB/PB: diantara -2SD dan -1SD (gizi baik)
● Selamat siang Bu, perkenalkan saya dokter muda XXX, yang akan berkonsultasi
dengan ibu terkait kondisi adeknya hari ini ya. Cuci tangan 6 langkah.
a. Interpretasi status gizi: gizi baik, perawakan normal
Pemeriksaan fisik: pucat, tidak ada organomegali
Pemeriksaan penunjang: Hb 7,3 (anemia mikrositik hipokrom)
Dialog: “Jadi ibu, status gizi anak ibu baik ya, dari hasil pemeriksaan fisik memang
anak ibu pucat, namun tidak ditemukan ada pembesaran organ di bagian perutnya.
Dari hasil pemeriksaan lab, didapatkan Hb 7,3 dimana artinya ini ada terjadi
penurunan ya atau kita sebut anemia, dan dari gambarannya ini mikrositik hipokrom
yang artinya kurang darahnya karena kurangnya zat besi”
b. Tatalaksana masalah anak dan edukasi (dalam dialog): Masalah anak ibu adalah
anemia yang dicurigai akibat kurangnya zat besi bu, yang kita sebut sebagai anemia
defisiensi besi. Untuk saat ini, saya akan meresepkan suplementasi besi untuk
dikonsumsi anak ibu selama 1 bulan, nanti kita evaluasi lagi perbaikan kondisinya
bagaimana. Ini resep suplementasi besinya bu, diminum 2 kali sehari, satu sendok
takar sebelum makan ya, nanti kita evaluasi lagi 1 bulan kemudian. Kemudian, untuk
makanan yang diberikan saat ini dapat dilanjutkan, bisa ditingkatkan MPASI jadi 3-4
kali sehari karena kenaikan 300 gram pada usia 7 ke 9 bulan agak kurang bu,
normalnya sekitar 400 gram per bulan, jadi harusnya kenaikannya 800 gram.
Komposisi MPASI sudah baik, sudah mencakup karbohidrat, protein, lemak, dan
mikronutrien, selain bubur kasar, ibu juga bisa tambah memberikan finger food atau
makanan yang bisa dipegang oleh anak. Selingan snack buah 1-2 kali sehari sudah
baik. ASI diberikan semaunya dengan perbandingan MPASI dan ASI itu 50:50.
Namun untuk menambah zat besi adeknya karena saat ini sedang kurang, ibu bisa
membuat bubur kasar dengan tambahan daging merah atau hati karena kedua
makanan ini tinggi zat besi. Selain itu, untuk pemberian teh bisa dihentikan dulu ya
bu karena teh mengandung zat yang dapat mengurangi penyerapan besi di usus, ibu
dan bapak kalau minum teh jangan terlihat oleh adeknya supaya adeknya tidak
ikut-ikutan. Ibu bisa download aplikasi PrimaKu untuk melihat resep-resep makanan
MPASI, selain itu ibu juga bisa memantau tumbuh kembang anak ibu. Apakah ada
pertanyaan Bu? Baik, tidak ada ya, terima kasih Bu”

Station PGD
Sesi 1-3 sama semua diazepam sing
Soal: Seorang anak laki-laki, usia 9 bulan, berat 11 kg datang dengan keluhan kejang
kelojotan seluruh tubuh, sekitar 1 menit. Pasien telah ke puskesmas diberikan obat dari
dubur 1x. Kejang berhenti dan anak sadar kembali, kemudian sekarang anaknya datang
dalam kondisi masih kejang datang ke IGD. Kondisi belum terpasang akses vena. Anak
sempat demam, batu, dan pilek 1 hari SMRS kejang demam kompleks
a. Lakukan tatalaksana awal untuk kejang pada pasien ini. Setelah itu tanyakan hasil
dari tata laksana Anda kepada penguji
b. Mintalah hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
c. Apa diagnosis kerja pasien

sa
d. Lakukan edukasi kepada orang tua pasien

Pembahasan: recovery

e
in
a. Tatalaksana awal: position
● Perkenalkan diri sebagai penolong, informed consent, cuci tangan, pasang
handschoen tonus

ir ativeness
- -
● PAT : appearance, breathing, circulation
consolability
->
○ Appearance: TICLS speech, cry
- e
↳ 100K/9 a z2
○Breathing: posisi abnormal, suara abnormal, napas cuping hidung,
retraksi -> Respiratory
○ Circulation: mottled skin, pucat, sianosis
● SAFE approach
○ Shout for help: tolong tolong ada pasien kejang
○ Approach with care: posisikan pasien miring, longgarkan pakaian
pasien yang ketat terutama di bagian leher
○ Free from danger

-
○ Evaluate ABC
● AVPU: masih kejang jadi unresponsive
● Evaluasi ABC posismiling
○ Airway: head tilt chin lift, kalau ada jejas leher atau cedera servikal,
L jaw thrust ~> Buny, nafas
○ Breathing: look, listen, feel → pasang nasal kanul 2 lpm
4 Rasain
pengembangan
dada
nembusan
natas
-
didorsal rein
○ Circulation: cek nadi, CRT, saturasi oksigen → pasang monitor dan IV
B rachialis
line
● Sudah dikasih diazepam rektal 1x, kondisi saat ini belum dipasang IV line →
berikan diazepam rektal 5 mg (<12 kg) <12kg 10mg =

○ Posisikan pasien dimiringkan


○ Buka tutup diazepam rektal, oleskan vaseline di leher tube ATAU
pencet keluar diazepamnya sedikit untuk dilumerin di leher tube
(INTINYA ada lubrikan deh di leher)
○ Kalau anak <3 tahun, masukin ½ leher, kalau anak >3 tahun, masukin
semua leher ke lubang anus, pastikan posisi leher mengarah ke
dalam anus
○ Sambil dipencet-pencet tubenya, keluarkan seluruh isi diazepam ke
dalam rektum, setelah keluar semua, cabut diazepam rektal
○ Rapatkan kedua pantat anak selama beberapa menit supaya obatnya
tidak keluar
● Tanya ke dokternya apakah masih kejang? Dokter: nope sudah tidak kejang
b. Hasil PF dan penunjang sudah ada di sebelah soal, jadi baca saja
i. Keadaan umum sakit ringan, HR 110x, suhu 39oC, TTV lain dbn, kepala mata
dbn, hidung mukosa hiperemis dan ada sekret, faring hiperemis, pf lainnya
dbn, pemeriksaan neurologis juga dbn
/SPA
ii. Kesimpulan: ada demam, faring hiperemis → curiga ISPA
c. Kejang demam kompleks: kejang didahului oleh demam, anaknya ada demam dan
faring hiperemis dari PF, curiga ISPA, kejangnya umum, <5 menit, serta terjadi 2x
dalam 24 jam (>1x) jadi kompleks
d. Edukasi orang tua: jangan panik dan tetap tenang, posisikan anak miring, jangan
memasukkan apapun ke mulut anak, ukur suhu, observasi, catat bentuk dan lama
kejang, jangan tinggalkan anak selama dan sesudah kejang, berikan diazepam rektal
jika kejang >5 menit (edukasi cara penggunaan diazepam rektal juga, baca yang
diatas), jangan berikan diazepam kalau kejang sudah berhenti. Bawa ke dokter/RS
jika kejang >5 menit, suhu >40oC, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal,
kejang fokal, ada kelumpuhan, setelah kejang anak tidak sadar
shock

Station Problems in Pediatrics


Sesi 1-2 sama, sesi 3 beda
Soal: [SESI 1-2] Anak laki-laki, Dani, usia 6 bulan. Hanya diberikan ASI, belum MP-ASI.
Datang keluhannya pucat dan lemas, tidak ada perdarahan. Berat badan 5,5 kg, berat lahir
2,8 kg, BB/TB di antara 0-2 SD. Anak ikutan minum teh karena orang tua minum. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik. Yang lain masih dalam
batas normal.
a. Interpretasikan data pemeriksaan yang ada di meja
b. Sebutkan diagnosis/masalah pasien
c. Tulis resep
d. Edukasi
Pembahasan:
● Selamat siang Bu, perkenalkan saya dokter muda XXX, yang akan berkonsultasi
dengan ibu terkait kondisi adeknya hari ini ya. Cuci tangan 6 langkah.
a. Interpretasi data:
Pemeriksaan fisik: konjungtiva pucat, tidak ada perdarahan, gizi baik
Dialog: “Jadi ibu, status gizi anak ibu baik ya, dari hasil pemeriksaan fisik memang
anak ibu pucat, namun tidak ditemukan ada perdarahan apapun.”
b. Anemia defisiensi besi
c. Resep:
KLINIK LULUS OSCE
dr. Koas
1806189876
Jalan Mulus Lulus Semua
—------------------------------------------------------------------
Jakarta, 30 September 2022
R/ Ferri sulfat drops 15 mg/mL fl No. III
S 2 dd drops 0,8 mL ac
—------------------------------------------------------paraf
Pro: An. Dani
Usia: 6 bulan
BB: 5,5 kg
Dosis: 3-5 mg/kgBB/hari → 16,5-27,5 mg/hari → 8,25-13,75 mg/kali → 9 mg → 0,6
mL
Jumlah fl: 0,6x2 = 1,2 cc/hari x 30 hari = 36 cc, 1 botol 15 cc → 3 botol

d. Edukasi (dalam dialog): Masalah anak ibu adalah anemia yang dicurigai akibat
kurangnya zat besi bu, yang kita sebut sebagai anemia defisiensi besi. Ini adeknya
sudah usia 6 bulan, ASI saja tidak bisa memenuhi kebutuhan zat besi adeknya,
karena kebutuhan zat besinya 97% itu didapatkan dari MPASI bu sekarang. Untuk
saat ini, saya akan meresepkan suplementasi besi untuk dikonsumsi anak ibu
selama 1 bulan, nanti kita evaluasi lagi perbaikan kondisinya bagaimana. Ini resep
suplementasi besinya bu, dikasih 0,8 mL, 2 kali sehari, sebelum makan ya, nanti kita
evaluasi lagi 1 bulan kemudian. Kemudian, untuk makanan yang diberikan saat ini
bisa diberikan MPASI berupa bubur halus 2-3 kali sehari, dimulai 2-3 sendok hingga
½ mangkok yang ukuran 250 mL. Komposisi MPASI mencakup karbohidrat, protein,
lemak, dan mikronutrien. Ibu bisa buat MPASI dengan bubur, wortel, ayam, daging,
telur, dan sayur. Selingan snack buah 1-2 kali sehari. ASI diberikan semaunya
dengan perbandingan MPASI dan ASI itu 70:30, jadi kalau MPASI 3 kali sehari, ASI
sekitar 6 kali sehari ya bu. Kemudian untuk menambah zat besi adeknya karena saat
ini sedang kurang, ibu bisa membuat bubur dengan tambahan daging merah atau
hati karena kedua makanan ini tinggi zat besi. Selain itu, hindari pemberian teh ya bu
karena teh mengandung zat yang dapat mengurangi penyerapan besi di usus, ibu
dan bapak kalau minum teh jangan terlihat oleh adeknya supaya adeknya tidak
ikut-ikutan. Ibu bisa download aplikasi PrimaKu untuk melihat resep-resep makanan
MPASI, selain itu ibu juga bisa memantau tumbuh kembang anak ibu. Apakah ada
pertanyaan Bu? Baik, tidak ada ya, terima kasih Bu”

Soal: [SESI 3] Anak laki-laki, usia 4 tahun, BB 12 kg, ruam merah sejak 1 hari yang lalu,
ruam awalnya dari kepala kemudian menyebar ke tubuh, sebelumnya ada demam, batuk,
pilek, serta mata merah dan berair (konjungtivitis) sejak 4 hari yang lalu, BAB cair 5x sehari,
ada ampas. (Ada foto wajah pasien dengan campak)
Yes, this kid in da left is da boi
a. Minta hasil PF ke penguji dan deskripsikan lesi kulit
b. Diagnosis pasien
c. Resepkan obat ke pasien dan berikan edukasi kepada orang tua pasien

Pembahasan:
a. Koas: “dok izin minta hasil PF”
Dokter: “yang terlihat di layar kamu saja” (yea basically cuman muka dis boi + yang
dari soal)
Deskripsi lesi kulit: lesi makulopapular multipel di bagian wajah
b. Diagnosis: campak/measles
Atas dasar: demam, 3C (cough, coryza, conjunctivitis), ruam dari kepala menyebar
ke tubuh
c. Resep dan edukasi:
KLINIK LULUS OSCE
dr. Koas
1806189876
Jalan Mulus Lulus Semua
—----------------------------------------------
Jakarta, 30 September 2022
R/ Vitamin A caps 200.000 IU No.II
S 1 dd caps I pc selama 2 hari
----------------------------------------------------------paraf
R/ Paracetamol sirup 120 mg/5 mL No.
S 4 dd c.orig I pc prn demam
----------------------------------------------------------paraf
Pro: Anak X
Usia: 4 tahun
BB: 12 kg

Edukasi: ibu ini anaknya terkena campak, saat ini istirahat dulu aja (tirah baring). Ini
vitamin A diresepin biar mencegah komplikasi yang berat karena campak ini. Ini saya
juga resepkan parasetamol sebagai penurun panas, ibu bisa berikan kalau demam
adeknya diatas 38OC ya. Saya gak resepin antibiotik karena campak disebabkan
oleh virus ya Bu, jadi nanti akan sembuh sendiri dalam beberapa hari, yang penting
adeknya istirahat dengan baik ya. Kemudian ini campak penularannya melalui cairan
tubuh adeknya seperti kalau batuk atau bersin, jadi sementara adeknya jangan
keluar/sekolah dulu ya biar gak nyebarin ke yang lain. Kalau di rumah ada anggota
keluarga lain, adeknya bisa pakai masker, dan di rumah juga ibu dan keluarga bisa
pake masker ya.
Tambahan: ibu apakah adeknya sudah vaksin campak? (seingat gua di soalnya
imunisasi sudah lengkap 9 bulan, tapi dokternya jawab gua imunisasinya baru
lengkap sampai 4 bulan yang artinya belum vaksin capak). Kalau belum vaksin bisa
vaksin campak ya (profilaksis pasca pajanan: vaksinasi dalam 72 jam pasca
pajanan), tapi adeknya sudah demam 4 hari jadi jangan gali kubur suruh vaksin
wkwk)

Station KPSP
Sesi 1-3 sama semua

Soal:
An. Khalifa (anak dr. Tartila), usia 9 bulan, lihatlah video kemudian isi kesimpulan KPSP
serta berikan kesimpulan dan saran di G-Form.

Pembahasan:
Video: dr. Tartila memperagakan KPSP 9 bulan ke Khalifa, yang gak bisa cuma kalau
dipanggil dengan lembut/bisik2 dari belakang anaknya tidak menjawab, jadi:
- Skor: 9
- Interpretasi/kesimpulan: perkembangan anak sesuai dengan usia
- Saran: puji orangtua karena telah mengasuh anak dengan baik, edukasi untuk terus
melanjutkan pola asuh dan stimulasi sesuai dengan umur dan kesiapan anak,
stimulasi setiap hari, edukasi buat datang 3 bulan lagi
- 0-2 tahun: per 3 bulan
- >2-6 tahun: per 6 bulan
- Contoh dialog kalau mau isi saran dalam bentuk dialog:
“Saya mau apresiasi ibu dulu ya karena perkembangan adeknya sudah sesuai
dengan usia, pola asuh dan stimulasi saat ini bisa dilanjutkan saja ya bu, stimulasi
diberikan setiap hari, buat satu lagi kemampuan yang belum bisa, yaitu belum
menoleh kalau dipanggil dari belakang dengan lembut, ibu stimulasi terus ya, nanti
datang lagi 3 bulan lagi untuk skrining perkembangan selanjutnya ya bu, ibu juga
bisa download aplikasi PrimaKu juga untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan adeknya, di PrimaKu ada contoh stimulasi sesuai dengan
kemampuannya gitu, jadi buat kemampuan yang adeknya belum bisa, bisa lihat di
PrimaKu juga untuk contoh gimana stimulasinya”
FAQ:
- KPSPnya disediain gak atau harus print, sama KPSPnya pilih sendiri atau gimana?
- Tilik KPSPnya sudah dalam pertanyaan G-Form, jadi lo tinggal milih aja
Ya/Tidak sesuai video
- Ada beberapa keterampilan yang sudah diisi di soalnya
- Station ini gak ada penguji, jadi murni nonton video terus isi G-Form aja
- Bawa earphone buat nonton video biar gak ganggu yang lain karena station
ini di koridor

Anda mungkin juga menyukai