Anda di halaman 1dari 15

BACAAN AL-QUR’AN UNTUK MAYAT

‫‪Pendapat Imam Ibnu Taimiah.‬‬


‫ﻓﺻﻝ ‪ :‬ﻭﺃﺍﻡ ﺍﻟﻘﺭﺍءﺓ ﻭﺍﻟﺻﺩﻗﺔ ﻭﻏﻳﺭﻫﻣﺎ ﻧﻡ ﺃﻋﻣﺎﻝ ﺍﻟﺭﺏ ﻓﺎﻝ ﻧﺯﻋﺎ ﺑﻳﻥ ﻋﻠﻣﺎء ﺍﻟﺳﻧﺔ ﻭﺍﻟﺟﻣﺎﺓﻉ ﻳﻑ ﻭﺻﻠﻭ ﺛﻭﺑﺎ ﺍﻟﻌﺑﺎﺩﺗﺎ ﺍﻟﻣﺎﻟﻳﺔ‬
‫ﻛﺎﻟﺻﺩﻗﺔ ﻭﺍﻟﻌﻘﺕ ﻛﻣﺎ ﻳﺻﻝ ﺇﻟﻬﻲ ﺃﻳﺎﺽ ﺍﻟﺩﻉءﺍ ﻭﺍﺍﻟﺳﺗﻐﻌﺭﺍ ﻭﺍﻟﺻﺎﻟﺔ ﻋﻠﻬﻲ ﺻﺎﺓﻝ ﺍﻟﺟﻧﺎﺯﺓ ﻭﺍﻟﺩﻋﺎء ﻋﻧﺩ ﻗﺑﻬﺭ‬
‫ﻭﺗﻧﺎﺯﻋﺎﻭ ﻳﻑ ﻭﺻﻠﻭ ﺍﺃﻟﻌﻣﺎﻝ ﺍﻟﺑﺩﻧﻳﺔ ‪ :‬ﻛﺎﻟﺻﻣﻭ ﻭﺍﺻﻝ ﺍﻟﺔ ﻭﺍﻟﻘﺭﺍﺓء ﻭﺍﻟﺻﻭﺍﺏ ﻧﺄ ﺍﻟﺟﻣﺎﻱ ﻳﺻﻝ ﺇﻟﻬﻲ ‪ ،‬ﻓﻘﺩ ﺛﺑﺕ ﻳﻑ ﺍﻟﺻﺣﻳﺣﻧﻲ‬
‫ﻧﻊ ﺍﻟﻧﺑﻲ ﺻﻠﻰ ﻫﻼﻝ ﻋﻠﻬﻲ ﻭ ﺳﻠﻡ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ] ‪ :‬ﻧﻡ ﻣﺎﺕ ﻭﻋﻠﻳﻪ ﺻﻳﻣﺎ ﺻﺎﻡ ﻋﻧﻪ ﻭﻟﻬﻲ [ ﻭﺛﺗﺏ ﺃﻳﺎﺽ ] ‪ :‬ﺃﻧﻪ ﺃﻣﺭ ﺃﻣﺭﺃﺓ ﻣﺎﺗﺕ ﺃﻣﺎﻩ‬
‫ﻭﻋﻠﻳﺎﻩ ﺻﻭﻡ ﻧﺄ ﺗﺻﻣﻭ ﻧﻊ ﺃﻣﺎﻩ [ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻣﺳﺩﻥ ﻧﻊ ﺍﻟﻧﺑﻲ ﺻﻠﻰ ﻫﻼﻝ ﻋﻠﻬﻲ ﻭ ﺳﻠﻡ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻟﻌﺭﻡ ﺏ ﻥ ﺍﻟﻌﺎﺹ ] ‪ :‬ﻭﻝ ﻧﺄ ﺃﺑﻛﺎ ﺃﺳﻣﻝ‬
‫ﻓﺗﺻﺩﺗﻖ ﻋﻧﻪ ﻭﺃ ﺻﻣﺕ ﻭﺃ ﺍﻋﺗﻘﺕ ﻋﻧﻪ ﻧﻌﻬﻊ ﺫﻟﻙ [ ﻭﻫﺎﺫ ﻣﺫﺑﻪ ﺃﺣﺩﻡ ﻭﺃﻳﺏ ﺣﻧﻳﻌﺔ ﻭﻁﺎﺋﺔﻉ ﻧﻡ ﺃﺻﺣﺎﺏ ﻣﺎﻛﻝ ﻭﺍﻟﺷﺎﻓﻳﻊ ‪.‬‬
‫ﻭﺃﺍﻡ ﺍﺣﺗﺟﺎ ﺑﻌﺿﻬﻡ ﺑﻘﻭﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ } ﻭﺃﻥ ﻟﻳﺱ ﻹﻟﻧﺳﺎﻥ ﺇﺍﻝ ﺍﻡ ﺳﻌﻰ { ﻓﻳﻘﺎﻝ ﻫﻝ ﺩﻕ ﺛﺑﺕ ﺑﺎﻟﺳﺔﻥ ﺍﻟﻣﺗﻭﺍﺗﺭﺓ ﻭﺇﺟﻣﻌﺎ ﺍﺃﻟﻣﺔ ‪ :‬ﺃﻧﻪ‬
‫ﻳﺻﯨﻝ ﻋﻠﻬﻲ ﻭﻳﻌﺩ ﻯ ﻫﻝ ﻭﻳﺳﺗﻐﻌﺭ ﻫﻝ ﻭﻫﺎﺫ ﻧﻡ ﺳﻌﻲ ﻏﻳﻬﺭ ‪ ،‬ﻭﻛﺫﻟﻙ ﺩﻕ ﺛﺑﺕ ﺍﻡ ﺳﻠﻑ ﻧﻡ ﺃﻧﻪ ﻳﻧﺗﻌﺎ ﺑﺎﻟﺻﺩﻗﺔ ﻋﻧﻪ ﻭﺍﻟﻌﻘﺕ ﻭﻫﻭ ﻧﻡ‬
‫ﺳﻌﻰ ﻏﻳﻬﺭ ﻭﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻧﻡ ﺟﻭﺍﺑﻣﻪ ﻳﻑ ﻣﻭﺍﺭﺩ ﺍﺇﻟﺟﻣﺎﻉ ﻓﻬﻭ ﺟﻭﺑﺎ ﺍﻟﺑﺎﻗﻳﻥ ﻳﻑ ﻣﻭﺍﻗﺎ ﺍﻟﻧﺯﻋﺎ ﻭﻟﻠﻧﺳﺎ ﻳﻑ ﺫﻟﻙ ﺃﺟﻭﺑﺔ ﻣﺗﻌﺩﺓﺩ‬
‫ﻟﻛﻥ ﺍﻟﺟﻭﺑﺎ ﺍﻟﻣﺣﻘﻖ ﻳﻑ ﺫﻟﻙ ﻧﺄ ﻫﻼﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻣﻝ ﻳﻘﻝ ‪ :‬ﻧﺈ ﺍﺇﻟﻧﺎﺱ ﻻﻥ ﻳﻧﺗﻌﺎ ﺇﺍﻝ ﺑﺳﯨﻊ ﻧﻌﻬﺱ ﻭﺇﻧﻣﺎ ﻗﺎﻝ } ‪ :‬ﻟﻳﺱ ﻹﻟﻧﺳﺎﻥ ﺇﺍﻝ ﺍﻡ ﺳﻌﻰ‬
‫{ ﻓﻬﻭ ﻻ ﻳﻣﻛﻝ ﺇﺍﻝ ﺳﻌﻬﻲ ﻭﺍﻝ ﻳﺳﺗﺣﻖ ﻏﻳﺭ ﺫﻟﻙ ﻭﺃﺍﻡ ﺍﻡ ﺳﻌﻰ ﻏﻳﻬﺭ ﻓﻬﻭ ﻫﻝ ﻛﻣﺎ ﻧﺄ ﺍﺇﻟﻧﺳﺎﻥ ﻻ ﻳﻣﻛﻝ ﺇﺍﻝ ﻣﺎﻝ ﻧﻌﻬﺱ ﻭﻧﺎﻉ ﻧﻌﻬﺱ ﻓﻣﻼ‬
‫ﻏﻳﻬﺭ ﻭﻧﺎﻉ ﻏﻳﻬﺭ ﻭﻫﻭ ﻛﺫﻛﻝ ﻟﻠﻐﻳﺭ ﻟﻛﻥ ﺇﺫﺍ ﺗﺑﻌﺭ ﻫﻝ ﺍﻟﻐﻳﺭ ﺑﺫﻛﻝ ﺟﺎﺯ ‪.‬‬
‫ﻭﻫﻛﺫﺍ ﻫﺫﺍ ﺇﺫﺍ ﺕ ﺑﺭﻉ ﻫﻝ ﺍﻟﻐﻳﺭ ﺑﺳﻌﻳﻪ ﻧﻌﻬﻊ ﻫﻼﻝ ﺑﺫﻛﻝ ﻛﻣﺎ ﻳﻧﻌﻌﻪ ﺑﺩﻋﺎﻫﺊ ﻫﻝ ﻭﺍﻟﺻﺩﻗﺔ ﻋﻧﻪ ﻭﻫﻭ ﻳﻧﺗﻌﺎ ﺑﻛﻝ ﺍﻡ ﻳﺻﻝ ﺇﻟﻬﻲ ﻧﻡ ﻟﻙ‬
‫ﻣﺳﻣﻝ ﺳﻭءﺍ ﻛﺎﻥ ﻧﻡ ﺃﻗﺎﺭﻫﺏ ﻭﺃ ﻏﻳﺭﻫﻡ ﻛﻣﺎ ﻳﻧﺗﻌﺎ ﺑﺻﺎﻟﺔ ﺍﻟﻣﺻﻠﻳﻥ ﻋﻠﻬﻲ ﻭﺩﻋﺎﺋﻬﻡ ﻫﻝ ﻋﻧﺩ ﻗﺑﻬﺭ‬
‫‪Pasal: adapun bacaan (al-Qur’an), sedekah dan amal kebaikan lainnya, tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama‬‬
‫‪Ahlussunnah wal Jama’ah tentang sampainya pahala ibadah bersifat harta seperti sedekah dan (memerdekakan) hamba‬‬
‫‪sahaya, sebagaimana sampainya doa, istighfar, shalat, shalat jenazah dan doa di kubur. Para ulama berbeda pendapat‬‬
‫‪tentang sampainya pahala amal yang bersifat badani (fisik) seperti puasa, shalat dan bacaan al-Qur’an. Menurut pendapat‬‬
‫‪yang benar, semua itu sampai kepada orang yang telah meninggal dunia. Disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih‬‬
‫‪Muslim dari Rasulullah Saw, beliau bersabda, “Siapa yang meninggal dunia, sedangkan ia masih memiliki kewajiban puasa,‬‬
‫‪maka walinya melaksanakan puasa untuknya”. Dalam hadits lain, “Rasulullah Saw Perintahkan seorang perempuan yang‬‬
‫‪ibunya telah meninggal dunia, sementara ibunya itu masih ada kewajiban puasa, agar anaknya itu berpuasa untuk ibunya”.‬‬
Bagaimana Hadits Yang Menyatakan Yang Mengalir Hanya Tiga Perkara? Yang lain terputus?

“Apabila manusia meninggal dunia, maka putuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak

shaleh yang mendoakannya”. (HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i). Yang dimaksud dengan kalimat : putuslah

amalnya. Maksudnya adalah: amal mayat tersebut terputus, terhenti, ia tidak dapat beramal lagi. Bukan amal orang lain

kepadanya terputus, karena amal orang lain tetap mengalir kepadanya, seperti badal haji, shalat jenazah, doa dan lain-

lain seperti yang telah dijelaskan di atas berdasarkan hadits-hadits shahih.


MEMBACA AL-QUR’AN DI SISI KUBUR.
Rasulullah Saw bersabda,
‫ە وﻟ@ﻘﺄر‬P‫ﻗ‬F R‫ﻪ إ‬4 ‫ﻋﻮا‬T‫ﺴﻮە وأ‬W‫ﻢ ﻗﺎل ﺗﺤ‬Z‫ ) إذا ﻣﺎت أﺣﺪ‬: ‫ﻘﻮل‬: ‫ ﻫﻠﻼ ﻋﻠ@ﻪ و ﺳﻠﻢ‬C‫ ﺻ‬G‫اﻟﻨ‬ E F ‫ﻘﻮل ﺳﻤﻌﺖ‬: : ‫ﺎ ن ﻋﻤﺮ‬4 ‫ﻧﻊ‬
b
‫ ﻗﺒﻬﺮ‬cE ‫ﻘﺮة‬e‫ﺨﺎﺗﻤﺔ اﻟ‬4 ‫ﺘﺎب وﻋﻨﺪ رﺟﻠ@ﻪ‬k‫ﻌﺎﺗﺤﺔ اﻟ‬4 ‫ﻋﻨﺪ رأﺳﻪ‬
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Apabila salah
seorang kamu meninggal dunia, maka janganlah kamu menahannya, segerakanlah ia ke kuburnya,
bacakanlah di sisi al-Fatihah dan di sisi kedua kakinya akhir surat al-Baqarah dikuburnya”.
Pendapat al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani: ‫ﺳﻨﺎد ﺣﺴﻦ‬n‫ ﺑ‬p‫ا‬ b
E P‫اﻟﻄ‬
F ‫أﺧﺮﺟﻪ‬
Diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani dengan sanad Hasan

Pendapat Ulama Mazhab Syafi’i:


Imam Syafi’i:
.‫ ﻓﺈﻥ ﺧﺗﻣﻭﺍ ﺍﻟﻘﺭﺁﻥ ﻛﻠﻪ ﻛﺎﻥ ﺣﺳﺎﻥ‬: ‫ ﻗﺎﻟﻭﺍ‬، ‫ ﻳﺳﺗﺣﺏ ﺃﻥ ﻳﻘﺭﺅﻭﺍ ﻋﻧﺩﻩ ﺷﻳﺋﺎ ﻣﻥ ﺍﻟﻘﺭﺁﻥ‬: ‫ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺷﺎﻓﻌﻲ ﻭﺍﺃﻟﺻﺣﺎﺏ‬
Imam Syafi’i dan para ulama Mazhab Syafi’i berkata, “Dianjurkan membaca sebagian al-Qur’an
di sisi kubur. Mereka berkata, jika mereka mampu mengkhatamkan al-Qur’an secara
keseluruhan, maka itu baik .

Imam an-Nawawi:
‫ﻭﺍﺳﺗﺣﺏ ﺍﻟﻌﻠﻣﺎء ﻗﺭﺍءﺓ ﺍﻟﻘﺭﺁﻥ ﻋﻧﺩ ﺍﻟﻘﺑﺭ ﻟﻬﺫﺍ ﺍﻟﺣﺩﻳﺙ ﺃﻟﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﺭﺟﻰ ﺍﻟﺗﺧﻌﻳﻑ ﺏ ﺗﺳﺑﻳﺢ ﺍﻟﺟﺭﻳﺩ ﻓﺗﺎﻟﻭﺓ ﺍﻟﻘﺭﺁﻥ ﺃﻭﻟﻰ ﻭﻫﻠﻼ‬
‫ﺃﻋﻣﻝ‬
Para ulama menganjurkan membaca al-Qur’an di sisi kubur berdasarkan hadits ini (hadits
tentang Rasulullah Saw menancapkan pelepah kurma). Karena, jika tasbih pelepah kurma saja
diharapkan meringankan azab kubur, maka bacaan al-Qur’an lebih utama. Wallahu a’lam
Dari Kalangan Ulama Mazhab Hanbali:

Pendapat Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah:


‫ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺧﺎﻟﻝ ﻭﺃﺧﺑﺭﻧﻲ ﺍﻟﺣﺳﻥ ﺑﻥ ﺃﺣﻣﺩ ﺍﻟﻭﺭﺍﻕ ﺣﺩﺛﻧﻰ ﻋﻠﻰ ﺑﻥ ﻣﻭﺳﻰ ﺍﻟﺣﺩﺍﺩ ﻭﻛﺎﻥ ﺻﺩﻭﻗﺎ ﻗﺎﻝ ﻛﻧﺕ ﻣﺎ ﺃﺣﻣﺩ ﺑﻥ ﺣﻧﺑﻝ ﻭﻣﺣﻣﺩ‬
‫ﺑﻥ ﻗﺩﺍﻣﺔ ﺍﻟﺟﻭﻫﺭﻯ ﻓﻲ ﺟﻧﺎﺯﺓ ﻓﻠﻣﺎ ﺩﻓﻥ ﺍﻟﻣﻳﺕ ﺟﻠﺱ ﺭﺟﻝ ﺿﺭﻳﺭ ﻳﻘﺭﺃ ﻋﻧﺩ ﺍﻟﻘﺑﺭ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺃﺣﻣﺩ ﻳﺎ ﻫﺫﺍ ﺇﻥ ﺍﻟﻘﺭﺍءﺓ ﻋﻧﺩ ﺍﻟﻘﺑﺭ‬
‫ﺑﺩﻋﺔ ﻓﻠﻣﺎ ﺧﺭﺟﻧﺎ ﻣﻥ ﺍﻟﻣﻘﺎﺑﺭ ﻗﺎﻝ ﻣﺣﻣﺩ ﺑﻥ ﻕ ﺩﺍﻣﺔ ﺃﻟﺣﻣﺩ ﺑﻥ ﺣﻧﺑﻝ ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﻋﺑﺩ ﻫﻠﻼ ﻣﺎ ﺗﻘﻭﻝ ﻓﻲ ﻣﺑﺷﺭ ﺍﻟﺣﻠﺑﻲ ﻗﺎﻝ ﺛﻘﺔ ﻗﺎﻝ ﻛﺗﺗﺏ‬
‫ﻋﻧﻪ ﺷﻳﺋﺎ ﻗﺎﻝ ﻧﻌﻡ ﻓﺄﺧﺑﺭﻧﻲ ﻣﺑﺷﺭ ﻋﻥ ﻋﺑﺩ ﺍﻟﺭﺣﻣﻥ ﺑﻥ ﺍﻟﻌﺎﻝء ﺍﻟﻠﺟﺎﻝ ﻋﻥ ﺃﺑﻳﻪ ﺃﻧﻪ ﺃﻭﺻﻰ ﺇﺫﺍ ﺩﻓﻥ ﺃﻥ ﻳﻘﺭﺃ ﻋﻧﺩ ﺭﺃﺳﻪ ﺑﻌﺎﺗﺔﺡ‬
‫ﺍﻟﺑﻘﺭﺓ ﻭﺧﺎﺗﻣﺗﻬﺎ ﻭﻗﺎﻝ ﺳﻣﻌﺕ ﺍﺑﻥ ﻋﻣﺭ ﻳﻭﺻﻲ ﺑﺫﻟﻙ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺃﺣﻣﺩ ﻓﺎﺭﺟﺎ ﻭﻗﻝ ﻟﻠﺭ ﺟﻝ ﻳﻘﺄﺭ‬
Al-Khallal berkata, “Al-Hasan bin Ahmad al-Warraq memberitahukan kepada saya, Ali bin Musa al-Haddad menceritakan
kepada saya, ia seorang periwayat yang shaduq (benar), ia berkata, ‘Saya bersama Imam Ahmad bin Hanbal dan
Muhammad bin Qudamah al-Jauhari pada suatu pemakaman jenazah, ketika mayat itu telah dimakamkan, ada seorang
laki-laki buta membaca al-Qur’an di sisi kepala jenazah. Lalu Imam Ahmad berkata kepadanya, “Wahai kamu, Sesungguh
-nya membaca al-Qur’an di sisi kubur itu bid’ah”. Ketika kami keluar dari pekuburan, Muhammad bin Qudamah berkata
kepada Imam Ahmad bin Hanbal, ‘Wahai Abu Abdillah (Imam Ahmad), apa pendapatmu tentang Mubasysyir al-Halabi?”.
Imam Ahmad bin Hanbal menjawab, “Tsiqah (terpercaya). Muhammad bin Qudamah bertanya, “Apakah engkau ada
menulis riwayat darinya?”. Imam Ahmad menjawab, “Ya”. Muhammad bin Qudamah berkata, “Mubasysyir telah
memberitakan kepadaku dari Abdullah bin al-‘Ala’ al-Lajlaj, dari Bapaknya, sesungguhnya ia berpesan, apabila ia
dikuburkan, agar dibacakan di sisi kepalanya awal surat al-Baqarah dan penutupnya. Ia berkata, ‘Aku telah mendengar
Abdullah bin Umar berpesan seperti itu’. Imam Ahmad berkata, “Kembalilah, katakanlah kepada laki-laki itu agar terus
membaca”.

‫ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺣﺳﻥ ﺑﻥ ﺍﻟﺻﺑﺎﺡ ﺍﻟﺯﻋﻌﺭﺍﻧﻲ ﺳﺄﻟﺕ ﺍﻟﺷﺎﻓﻌﻲ ﻋﻥ ﺍﻟﻘﺭﺍءﺓ ﻋﻧﺩ ﺍﻟﻘﺑﺭ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻝ ﺑﺄﺱ ﺑﻬﺎ‬
Al-Hasan bin ash-Shabah az-Za’farani berkata, “Saya bertanya kepada Imam Syafi’i tentang
membaca al-Qur’an di sisi kubur”. Imam Syafi’i menjawab, “Boleh”.
Al-Khallal menyebutkan riwayat dari asy-Sya’bi, ia berkata, “Orang-orang Anshar itu, apabila
ada yang meninggal dunia diantara mereka, maka mereka datang ke kuburnya, mereka
membacakan al-Qur’an di sisi kuburnya”.
MEMBACA AL-QUR’AN BERSAMA

Tidak makruh membaca (al-Qur’an) berjama’ah bersama-sama, bahkan dianjurkan

Qira’at al-Idarah itu baik menurut mayoritas ulama. Diantara bentuk Qira’at al-Idarah adalah
mereka membaca (al-Qur’an) bersama-sama dengan satu suara
‫‪KEUTAMAAN ZIKIR JAHR BERJAMA’AH‬‬

‫‪Salah satu ayat al-Qur’an menyebut kata zikir dalam bentuk jamak, Firman Allah Swt:‬‬

‫‪“Laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut‬‬
‫‪(nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. (Qs. Al-Ahzab [33]: 35).‬‬

‫‪Hadits Tentang Zikir Berjama’ah :‬‬

‫ﻋﻥ ﺃﺑﻲ ﻫﺭﻳﺭﺓ ﺭﺿﻲ ﻫﻠﻼ ﻋﻧﻪ ﻗﺎﻝ‪ :‬ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻭﻝ ﻫﻠﻼ ﺻﻠﻰ ﻫﻠﻼ ﻋﻠﻳﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻣﻝ » ﺇﻥ ﻫﻠﻝ ﻣﺎﻟﺋﻛﺔ ﻳﻁﻭﻓﻭﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻁﺭﻕ ﻳﺗﻠﻣﺳﻭﻥ ﺃﻫﻝ‬
‫ﺍﻟﺫﻛﺭ ﻓﺈﺫﺍ ﻭ ﺟﺩﻭﺍ ﻗﻭﻣﺎ ﻳﺫﻛﺭﻭﻥ ﻫﻠﻼ ﺗﻧﺎﺩﻭﺍ ﻫﻠﻣﻭﺍ ﺇﻟﻰ ﺣﺎﺟﺗﻛﻡ ﻗﺎﻝ‪ :‬ﻓﻳﺣﻌﻭﻧﻬﻡ ﺑﺄﺟﻧﺣﺗﻬﻡ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺳﻣﺎء ﺍﻟﺩﻧﻳﺎ ﻗﺎﻝ‪ :‬ﻓﻳﺳﺄﻟﻬﻡ ﺭﺑﻣﻪ‬
‫ﻭﻫﻭ ﺃﻋﻠﻡ ﻣﻧﻬﻡ‪ :‬ﻣﺎ ﻳﻘﻭﻝ ﻋﺑﺎﺩﻱ؟ ﻗﺎﻝ‪ :‬ﻳﻘﻭﻟﻭﻥ ﻳﺳﺑﺣﻭﻧﻙ ﻭﻳﻛﺑﺭﻭﻧﻙ ﻭﻳﺣﻣﺩﻭﻧﻙ ﻭﻳﻣﺟﺩﻭﻧﻙ ﻗﺎﻝ ﻓﻳﻘﻭﻝ‪ :‬ﻫﻝ ﺭﺃﻭﻧﻲ؟ ﻗﺎﻝ‬
‫ﻓﻳﻘﻭﻟﻭﻥ ﺍﻝ ﻭﻫﻠﻼ ﻣﺎ ﺭﺃﻭﻙ ﻗﺎﻝ‪ :‬ﻓﻳﻘﻭﻝ‪ :‬ﻛﻳﻑ ﻟﻭ ﺭﺃﻭﻧﻲ ؟ ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻭﻟﻭﻥ ﻟﻭ ﺭﺃﻭﻙ ﻛﺎﻧﻭﺍ ﺃﺷﺩ ﻟﻙ ﻋﺑﺎﺩﺓ ﻭﺃﺷﺩ ﻟﻙ ﺗﻣﺟﻳﺩﺍ ﻭﺃﻛﺛﺭ ﻛﻝ‬
‫ﺗﺳﺑﻳﺣﺎ ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻭﻝ ﻓﻣﺎ ﻳﺳﺄﻟﻭﻧﻲ؟ ﻗﺎﻝ‪ :‬ﻳﺳﺄﻟﻭﻧﻙ ﺍﻟﺟﻧﺔ ﻗﺎﻝ‪ :‬ﻳﻘﻭﻝ‪ :‬ﻭﻫﻝ ﺭﺃﻭﻫﺎ؟ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻭﻟﻭﻥ ﺍﻝ ﻭﻫﻠﻼ ﻳﺎ ﺭﺏ ﻣﺎ ﺭﺃﻭﻫﺎ ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻠﻭ‬
‫ﻓﻛﻳﻑ ﻟﻭ ﺃﻧﻬﻡ ﺭﺃﻭﻫﺎ؟ ﻗﺎﻝ ﻓﻳﻘﻠﻭﻥ ﻟﻭ ﺃﻧﻬﻡ ﺭﺍﻭﻫﺎ ﻛﺎﻧﻭﺍ ﺃﺷﺩ ﻋﻠﻳﻬﺎ ﺣﺭﺻﺎ ﻭﺃﺷﺩ ﻟﻬﺎ ﻁﻼﺏ ﻭﺃﻋﻅﻡ ﻓﻳﻬﺎ ﺭﻏﺑﺔ ﻗﺎﻝ ﻓﻣﻡ ﻳﺗﻌﻭﺫﻭﻥ ؟‬
‫ﻗﺎﻝ‪ :‬ﻳﻘﻭﻟﻭﻥ ﻣﻥ ﺍﻟﻧﺎﺭ ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻭﻝ ﻭﻫﻝ ﺭﺃﻭﻫﺎ ؟ ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻭﻟﻭﻥ ﺍﻝ ﻭﻫﻠﻼ ﻣﺎ ﺭﺃﻭﻫﺎ ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻭﻝ ﻓﻛﻳﻑ ﻟﻭ ﺭﺃﻭﻫﺎ؟ ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻭﻟﻭﻥ ﻟﻭ ﺭﺃﻭﻫﺎ‬
‫ﻛﺎﻧﻭﺍ ﺃﺷﺩ ﻣﻧﻬﺎ ﻓﺭﺍﺭﺍ ﻭﺃﺷﺩ ﻟﻬﺎ ﻣﺧﺎﻓﺔ ﻗﺎﻝ ﻓﻳﻘﻭﻝ ‪ :‬ﻓﺄﺷﻬﺩﻛﻡ ﺃﻧﻲ ﻗﺩ ﻏﻌﺭﺕ ﻟﻬﻡ ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻭﻝ ﻣﻠﻙ ﻣﻥ ﺍﻟﻣﺎﻟﺋﻛﺔ ﻓﻳﻬﻡ ﻓﺎﻧﻝ ﻟﻳﺱ‬
‫ﻣﻧﻬﻡ ﺇﻧﻣﺎ ﺟﺎء ﻟﺣﺎﺟﺔ ﻗﺎﻝ‪ :‬ﻫﻡ ﺍﻟﺟﻠﺳﺎء ﺍﻝ ﻳﺷﻘﻰ ﺑﻬﻡ ﺟﻠﻳﺳﻣﻪ‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt memiliki para malaikat
yang berkeliling di jalan-jalan mencari ahli zikir, apabila para malaikat itu menemukan sekelompok orang
berzikir, maka para malaikat itu saling memanggil: “Marilah kamu datang kepada apa yang kamu cari”. Para
malaikat itu menutupi majlis zikir itu dengan sayap-sayap mereka hingga ke langit dunia. Tuhan mereka
bertanya kepada mereka, Allah Maha Mengetahui daripada mereka: “Apa yang dikatakan hamba-hamba-
Ku?”. Malaikat menjawab: “Mereka bertasbih mensucikan-Mu, bertakbir mengagungkan-Mu, bertahmid
memuji-Mu, memuliakan-Mu”. Allah bertanya:“Apakah mereka pernah melihat Aku?”. Malaikat menjawab:
“Demi Allah, mereka tidak pernah melihat Engkau”. Allah berkata: “Bagaimana jika mereka melihat Aku?”.
Para malaikat menjawab: “Andai mereka melihat-Mu, tentulah ibadah mereka lebih kuat, pengagungan
mereka lebih hebat, tasbih mereka lebih banyak”. Allah berkata: “Apa yang mereka mohon kepada-Ku?”.
Malaikat menjawab: “Mereka memohon surga-Mu”. Allah berkata: “Apakah mereka pernah melihat surga?”.
Malaikat menjawab: “Demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya”. Allah berkata: “Bagaimana jika mereka
melihatnya?”. Malaikat menjawab: “Andai mereka pernah melihat surga, pastilah mereka lebih bersemangat
untuk mendapatkannya, lebih berusaha mencarinya dan lebih hebat keinginannya”. Allah berkata: “Apa yang
mereka mohonkan supaya dijauhkan?”. Malaikat menjawab: “Mereka mohon dijauhkan dari neraka”. Allah
berkata: “Apakah mereka pernah melihat neraka?”. Malaikat menjawab: “Demi Allah, mereka tidak pernah
melihatnya”. Allah berkata: “Bagaimana jika mereka pernah melihatnya?”. Malaikat menjawab: “Pastilah
mereka lebih kuat melarikan diri dari nereka dan lebih takut”. Allah berkata: “Aku persaksikan kepada kamu
bahwa Aku telah mengampuni orang-orang yang berzikir itu”. Ada satu malaikat berkata: “Ada satu diantara
mereka yang bukan golongan orang berzikir, mereka datang karena ada suatu keperluan saja”. Allah berkata:
“Mereka adalah teman duduk yang tidak menyusahkan teman duduknya”. (HR. al-Bukhari,
Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad bin Hanbal).
‫ ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻧﺎﺱ ﺇﻥ ﻫﻠﻝ ﺳﺭﺍﻳﺎ ﻣﺎﻥ ﺍﻟﻣﺎﻟﺋﻛﺎﺓ‬:‫ ﺧﺭ ﻋﻠﻳﻧﺎ ﺍﻟﻧﺑﻲ ﺻﻠﻰ ﻫﻠﻼ ﻋﻠﻳﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻡ ﻓﻘﺎﻝ‬:‫ﻋﻥ ﺟﺎﺑﺭ ﺭﺿﻲ ﻫﻠﻼ ﻋﻧﻪ ﻗﺎﻝ‬
‫ ﻣﺟﺎﻟﺱ ﺍﻟﺫﻛﺭ ﻓﺎﻏﺩﺍﻭ‬:‫ﺗﺣﻝ ﻭﺗﻘﻑ ﻋﻠﻰ ﻣﺟﺎﻟﺱ ﺍﻟﺫﻛﺭ ﻓﻲ ﺍﺃﻟﺭﺽ ﻓﺎﺭﺗﻌﻭﺍ ﻓﻲ ﺭﻳﺎﺽ ﺍﻟﺟﻧﺔ ﻗﺎﻟﻭﺍ ﻭﺃﻳﻥ ﺭﻳﺎﺽ ﺍﻟﺟﻧﺔ؟ ﻗﺎﻝ‬
‫ﻭﺭﻭﺣﻭﺍ ﻓﻲ ﺫﻛﺭ ﻫﻠﻼ ﻭﺫﻛﺭﻭﺍ ﺃﻧﻌﺳﻛﻡ ﻣﻥ ﻛﺎﻥ ﺣﻲ ﺏ ﺃﻥ ﻳﻌﻠﻡ ﻣﻧﺯﻟﺗﻪ ﻋﻧﺩ ﻫﻠﻼ ﻓﻠﻳﻧﻅﺭ ﻛﻳﻑ ﻣﻧﺯﻟﺔ ﻫﻠﻼ ﻋﻧﺩﻩ ﻓﺈﻥ ﻫﻠﻼ ﻳﻧﺯﻝ ﺍﻟﻌﺑﺩ‬
‫ﻣﻧﻪ ﺣﻳﺙ ﺃﻧﺯﻟﻪ ﻣﻥ ﻧﻌﻬﺱ‬.
Dari Jabir, ia berkata: “Rasulullah Saw keluar menemui kami, ia berkata: “Wahai manusia, Sesungguhnya
Allah Swt memiliki sekelompok pasukan malaikat yang menempati dan berhenti di majlis-majlis zikir di
atas bumi, maka nikmatilah taman-taman surga”. Para shahabat bertanya: “Di manakah taman-taman
surga itu?”. Rasulullah Saw menjawab: “Majlis-majlis zikir. Maka pergilah, bertenanglah dalam zikir
kepada Allah dan jadikanlah diri kamu berzikir mengingat Allah. Siapa yang ingin mengetahui
kedudukannya di sisi Allah, maka hendaklah ia melihat bagaimana kedudukan Allah bagi dirinya.
sesungguhnya Allah menempatkan seorang hamba di sisi-Nya sebagaimana hamba itu menempatkan
Allah bagi dirinya”. (Hadits riwayat Al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Komentar Imam al-Hakim terhadap hadits ini : ‫ﻫﺫﺍ ﺣﺩﻳﺙ ﺻﺣﻳﺢ ﺍﺇﻟﺳﻧﺎﺩ ﻭ ﻟﻡ ﻳﺧﺭﺟﻬﺎ‬
Hadits ini sanadnya shahih, tapi tidak disebutkan Imam al-Bukhari dan Muslim dalam kitab mereka.

Sesungguhnya mengeraskan suara ketika berzikir setelah selesai shalat wajib sudah ada sejak zaman
Rasulullah Saw. Ibnu Abbas berkata: “Aku tahu bahwa mereka telah selesai shalat Ketika aku mendengar -
nya (zikir dengan suara jahr)”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
‫ " ﺍﻝ ﺇﻻﻩ ﺇﺍﻝ ﻫﻼﻝ‬: ‫ ﺍﻙ ﻥ ﺭﺳﻭﻝ ﻫﻠﻼ ﺻﻠﻰ ﻫﻠﻼ ﻋﻠﻳﻪ ﻭﺳﻠﻡ ﺇﺫﺍ ﺳﻠﻡ ﻣﻥ ﺻﺎﺍﻟﺗﻪ ﻳﻘﺎﻭﻝ ﺑﺻﺎﻭﺗﻪ ﺍﺃﻟﻌﻼﻯ‬: ‫ﻭﻋﻥ ﻋﺑﺩ ﻫﻠﻼ ﺑﻥ ﺍﻟﺯﺑﻳﺭ ﻗﺎﻝ‬
‫ﻭﺣﺩﻩ ﺍﻝ ﺷﺭﻳﻙ ﻟﻪ ﻟﻪ ﺍﻟﻣﻠﻙ ﻭﻟﻪ ﺍﻟﺣﻣﺩ ﻭﻫﻭ ﻋﻠﻰ ﻛﻝ ﺷﻲء ﻗﺩﻳﺭ ﺍﻝ ﺣﻭﻝ ﻭﺍﻝ ﻗﻭﺓ ﺇﺍﻝ ﺑﺎﺍﻫﻠﻝ ﺍﻝ ﺇﻻﻩ ﺇﺍﻝ ﻫﻠﻼ ﺍﻝ ﺇﻻﻩ ﺇﺍﻝ ﻫﻠﻼ ﻭﺍﻝ ﻧﻌﺑﺎﺩ ﺇﺍﻝ‬
‫ ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺳﻣﻝ‬. " ‫ﺇﻳﺎﻩ ﻟﻪ ﺍﻟﻧﻌﻣﺔ ﻭﻟﻪ ﺍﻟﻌﺿﻝ ﻭﻟﻪ ﺍﻟﺛﻧﺎء ﺍﻟﺣﺳﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﺍﻝ ﻫﻠﻼ ﻣﺧﻠﺻﻳﻥ ﻟﻪ ﺍﻟﺩﻳﻥ ﻭﻟﻭ ﻛﺭﻩ ﺍﻟﻛﺎﻓﺭﻭﻥ‬
Dari Abdullah bin az-Zubair, ia berkata: Rasulullah Saw apabila telah salam dari shalat, ia mengucapkan
dengan suara yang tinggi:
‫ﺍﻝ ﺇﻟﻪ ﺇﺍﻝ ﻫﻠﻼ ﻭﺣﺩﻩ ﺍﻝ ﺷﺭﻳﻙ ﻟﻪ ﻟﻪ ﺍﻟﻣﻠﻙ ﻭﻟﻪ ﺍﻟﺣﻣﺩ ﻭﻫﻭ ﻋﻠﻰ ﻛﻝ ﻳﺵ ء ﻗﺩﻳﺭ ﺍﻝ ﺣﻭﻝ ﻭﺍﻝ ﻗﻭﺓ ﺇﺍﻝ ﺑﺎﻫﻠﻝ ﺍﻝ ﺇﻻﻩ ﺇﺍﻝ ﻫﻠﻼ ﺍﻝ ﺇﻻﻩ ﺇﺍﻝ ﻫﻼﻝ‬
‫ﻭﺍﻝ ﻧﻌﺑﺩ ﺇﺍﻝ ﺇﻳﺎﻩ ﻟﻪ ﺍﻟﻧﻌﻣﺔ ﻭﻟﻪ ﺍﻟﻌﺿﻝ ﻭﻟﻪ ﺍﻟﺛﻧﺎء ﺍﻟﺣﺳﻥ ﺍﻝ ﺇﻟﻪ ﺇﺍﻝ ﻫﻠﻼ ﻣﺧﻠﺻﻳﻥ ﻟﻪ ﺍﻟﺩﻳﻥ ﻭﻟﻭ ﻛﺭﻩ ﺍﻟﻛﺎﻓﺭﻧﻭ‬
Komentar Syekh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: Hadits Shahih.

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Allah Swt berfirman: “Aku menurut prasangka
hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berzikir mengingat Aku. Jika ia berzikir sendirian,
maka Aku menyebutnya di dalam diriku. Jika ia berzikir bersama kelompok orang banyak, maka aku
menyebutnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat satu jengkal
kepadaku, maka Aku mendekat satu hasta kepdanya. Jika ia mendekat satu hasta, maka Aku mendekat
satu lengan kepadanya. Jika ia datang berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari”. (HR.
al-Bukhari dan Muslim).
Makna Tradisi Haul

Haul adalah peringatan atas kematian seseorang yang biasanya diadakan selama setahun sekali dengan
tujuan utamanya yaitu untuk mendoakan ahli kubur agar semua amal beserta ibadah yang dilakukannya
dapat diterima oleh Allah SWT. Biasanya, para keluarga yang masih kerabat dekat dengan seseorang yang
telah meninggal tersebut akan mengadakan acara haul pada hari serta tanggal yang telah disepakati
bersama oleh keluarganya, dan pada saat mereka mempunyai waktu senggang serta bisa berkumpul
bersama.
◀ Al-Hasyr : 10 ▶

ٌ ُ َ َ ‫ َ َُ َﱠَ ﱠ‬8 T َ Fُ Y ْ َ ْ َ ََ َ ْ َ َُ َ َ 8 َ َ ْ َ َ> ْ ْ َ‫ َ َﱠ‬F َُ ْ


ٌ ‫وف َرﺣ‬ َ 8 َ
ْ -َ ‫ﻳﻦ َﺟ ُﺎءوا ﻣ ْﻦ‬
‫_ﻢ‬ ِ ‫ء‬‫ر‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻧ‬‫إ‬ِ ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬C‫ر‬ ‫ﻮا‬‫ﻨ‬‫آﻣ‬ ‫ﻳﻦ‬‫ﺬ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻟ‬ U‫ﻏ‬
ِ ِ ِ ِ ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬CV‫ﻠ‬ ‫ﻗ‬ ZXِ ‫ﻞ‬‫ﻌ‬ ‫ﺠ‬‫ﺗ‬ O‫و‬ ‫ﺎن‬ ‫ﻤ‬G
ِ ِ ِ‫ﺎﻹ‬ - ‫ﺎ‬ ‫ﻮﻧ‬‫ﻘ‬ 3‫ﺳ‬ ‫ﻳﻦ‬‫ﺬ‬ِ ‫اﻟ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬‫اﻧ‬
ِ ‫ﻮ‬‫ﺧ‬‫ﻹ‬ِِ ‫و‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬‫ﻟ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻔ‬ِ ‫اﻏ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬C‫ر‬ ‫ﻮن‬‫ﻮﻟ‬‫ﻘ‬ G ‫ﻢ‬‫ﻫ‬ ‫ﺪ‬
ِ ِ ‫ﻌ‬ ِ ‫واﻟ ِﺬ‬

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami,
beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah
Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami,
Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (QS. Al-Hasyr : 10)

Anda mungkin juga menyukai