Dilansir dari buku principles and exercise of Psychiatric Nursing (1998) karya Stuart
dan Sundeen, memaparkan bahwa komunikasi terapeutik terdiri dari empat tahap.
Tahap-tahap tersebut yaitu:
Tahap pre-interaksi
Tahap ini merupakan tahap persiapan perawat sebelum bertemu dan
berkomunikasi dengan pasien. Perawat perlu menilai dirinya seberapa kemampuan
yang dimilikinya dalam menjalankan komunikasi terapeutik.
Tahap orientasi atau perkenalan
Tahap ini dimulasi saat perawat dan pasien bertemu untuk pertama kalinya.
Perawat berkenalan dengan pasien. Tugas perawat pada tahap ini untuk
membangun hubungan saling percaya dengan pasien.
Tahap kerja
Tahap ini merupakan inti dari proses komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat
kepada pasien. Perawat dituntut mampu memberikan dukungan dan bantuan
kepada pasien.
Tahap terminasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses komunikasi terapeutik. Perawat dan
pasien diharapkan meninjau kembali proses yang telah dilalui dan dicapai.
2. PROMOSI KESEHATAN
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat mempunyai peran dan fungsi
sebagai perawat diantaranya pemberi perawatan, sebagai advokat keluarga,
pencegahan penyakit, pendidikan, konseling, kolaborasi, pengambil keputusan etik
dan peneliti (Hidayat, 2012).
1. Pemberi asuhan keperawatan
Memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan,
dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2. Advokat pasien / klien
Menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi
lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien- mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien.
3. Pendidik / Educator
Membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala
penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari
klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Koordinator
Mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim
kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai
dengan kebutuhan klien.
5. Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya 5 mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
6. Konsultan
Tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang
tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peneliti
Mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.