Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HERU KURNIAWAN

NIM : 2022D1B037
KELAS : 3B

TUGAS 2
AGREGAT
1. Pengertian
Dalam bidang konstruksi, "agregat" merujuk pada material-material alam seperti
pasir, kerikil, batu pecah, dan batu bara yang digunakan sebagai bahan dasar dalam
berbagai jenis konstruksi. Agregat ini digunakan untuk mencampur beton, membuat
aspal, atau mengisi konstruksi lainnya. Agregat merupakan komponen penting dalam
konstruksi, dan penggunaan agregat yang sesuai adalah kunci untuk mencapai hasil
konstruksi yang kuat dan tahan lama.

Agregat terdiri dari dua jenis utama:

 Agregat Kasar: Ini mencakup kerikil, batu pecah, atau batu besar
lainnya. Agregat kasar digunakan untuk memberikan kekuatan dan
kekerasan pada campuran beton atau aspal.
 Agregat Halus: Ini mencakup pasir dan serbuk batu. Agregat halus
digunakan bersama dengan agregat kasar dalam campuran beton untuk
mengisi rongga-rongga antara agregat kasar dan menciptakan campuran
yang koheren.

Kualitas dan jenis agregat yang digunakan dalam konstruksi sangat penting, dan
spesifikasi teknis yang ketat sering digunakan untuk memastikan agregat memenuhi
standar yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek konstruksi.
2. Refrensi agregat
Agregat dalam konstruksi mengacu pada bahan-bahan seperti pasir, kerikil, batu
pecah, atau bahan lain yang digunakan bersama dengan semen dalam pembuatan beton
dan campuran aspal. Agregat adalah komponen penting dalam konstruksi karena mereka
memberikan kekuatan, kekerasan, dan stabilitas pada material konstruksi.

Beberapa referensi terkait agregat dalam konstruksi yang dapat Anda eksplorasi lebih
lanjut termasuk:

 ASTM C33 - Standar Spesifikasi untuk Agregat Kasar untuk Beton:


Standar ini dikeluarkan oleh American Society for Testing and Materials
(ASTM) dan mengatur persyaratan agregat kasar yang digunakan dalam
beton.

 ASTM C136 - Metode Pengujian untuk Penyaringan Agregat Kasar dan


Halus: Ini adalah standar pengujian yang menentukan ukuran partikel
agregat kasar dan halus dalam konstruksi.

 ACI 211.1 - Standar Praktik untuk Pemilihan Agregat untuk Beton:


Diterbitkan oleh American Concrete Institute (ACI), standar ini
memberikan panduan dalam pemilihan agregat yang sesuai untuk berbagai
jenis beton.

Manual Desain Aspal untuk Jalan Raya (MSJ) - Jilid 1 dan 2: MSJ adalah
referensi penting dalam perencanaan dan konstruksi jalan raya, dan mengandung
informasi tentang penggunaan agregat dalam campuran aspal.
Anda dapat merujuk ke standar dan panduan tersebut untuk informasi lebih lanjut
tentang spesifikasi dan penggunaan agregat dalam konstruksi

3. Spesifikasi
Spesifikasi agregat adalah seperangkat persyaratan teknis yang mengatur karakteristik
dan kualitas agregat yang akan digunakan dalam konstruksi, seperti dalam campuran
beton atau aspal. Spesifikasi agregat ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa agregat
memenuhi standar tertentu sehingga hasil konstruksi akan kuat, tahan lama, dan sesuai
dengan tujuan proyek. Beberapa komponen umum dalam spesifikasi agregat mencakup:

 Ukuran Agregat: Spesifikasi akan mendefinisikan rentang ukuran partikel yang


diizinkan untuk agregat kasar dan halus. Ini mencakup ukuran maksimum, ukuran
minimum, dan distribusi ukuran yang sesuai.
 Bentuk dan Kekasaran: Spesifikasi dapat merinci bentuk partikel dan tingkat
kekasaran yang harus dimiliki oleh agregat. Bentuk partikel yang baik dan
kekasaran yang sesuai dapat mempengaruhi ikatan dalam campuran.

 Kekuatan dan Ketahanan: Persyaratan kekuatan agregat, seperti ketahanan


terhadap tekanan dan abrasi, dapat dicantumkan dalam spesifikasi agar sesuai
dengan tujuan proyek.

 Kadar Air dan Kandungan Debu: Spesifikasi dapat mencakup batasan pada kadar
air dan kandungan debu dalam agregat untuk memastikan kualitas campuran
beton atau aspal.
 Kontaminasi dan Material Asing: Agregat harus bebas dari kontaminan atau
material asing yang dapat memengaruhi kualitas campuran. Spesifikasi dapat
mengatur persyaratan terkait ini.

Pengujian dan Metode Pengujian: Spesifikasi akan menentukan metode pengujian yang
harus digunakan untuk memeriksa karakteristik agregat, seperti pengujian kekuatan
tekan, pengujian keausan, dan lainnya.

Spesifikasi agregat biasanya dikeluarkan oleh badan standar atau pemerintah setempat.
Penggunaan spesifikasi agregat ini adalah penting dalam industri konstruksi karena
membantu memastikan bahwa agregat yang digunakan memenuhi persyaratan teknis
yang diperlukan untuk proyek konstruksi tertentu. Spesifikasi agregat membantu
menghasilkan konstruksi yang berkualitas dan tahan lama.
4. Fungsi agregat dalam konstruksi

agregat dalam konstruksi adalah untuk memberikan kekuatan, stabilitas, dan


volume dalam campuran beton atau aspal. Agregat konstruksi yang kuat dan tahan lama.
Agregat membantu mendistribusikan beban secara merata, meningkatkan ketahanan
terhadap tekanan, dan memberikan sifat fisik yang dibutuhkan dalam struktur bangunan
atau jalan.

Fungsi agregat dalam konstruksi meliputi:

 Memberikan kekuatan: Agregat membantu meningkatkan daya tahan kompresi


dan ketahanan terhadap beban pada beton atau aspal.

 Stabilitas: Agregat digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan kemampuan


drainase dalam struktur jalan.
 Volume: Agregat memberikan volume dalam campuran konstruksi, sehingga
mengurangi penggunaan bahan pengikat yang lebih mahal.

 Isolasi termal: Agregat dapat digunakan untuk mengatur isolasi termal dalam
konstruksi, yang penting dalam aplikasi tertentu.

 Penyerapan air: Agregat yang cocok dapat membantu mengatur penyerapan air
dalam campuran beton.

 Pemilihan agregat yang tepat dan perbandingan yang sesuai dalam campuran
adalah kunci untuk mencapai hasil konstruksi yang kuat dan tahan lama.

Anda mungkin juga menyukai