Anda di halaman 1dari 7

1.

Definisi pender health promotion model

Health Promotion Model (HPM) adalah teori keperawatan yang menjelaskan interaksi
faktor lingkungan dan persepsi Individu yang dapat berpengaruh ke perllaku kesehatan.
Didalam teori Health Promotion Model dijelaskan mengapa individu melakukan atau tidak
terlibat dalam perilaku kesehatan dan bagaimana Individu mengubah perilaku negatif atau
menerapkan perilaku kesehatan baru. Dengan memahami mekanisme perubahan perilaku
melaui komponen-komponen yang ada dalam teori ini. Teori Health Promotion Model (HPM)
terdiri dari tiga komponen yaitu pengalaman dan karakteristik Individu, perilaku yang
didasarkan sikap dan kognitif dan perilaku promosi kesehatan. Tiga komponen yang terdapat di
dalam teori HPM ini dapat mempengaruhi perilaku kesehatan individu (Pender, 2011).

2. Model Promosi Kesehatan Menurut Nolla J. Pender

1. Pengertian Teori Model Promosi Kesehatan (Health Promotion Model/HPM)


Model Promosi Kesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia
dengan lingkungan fisik dan interpesonalnya dalam berbagai dimensi. Model ini
mengintegrasikan teori nilai harapan (Expectancy-value) dan teori kognitif sosial (Social
Cognitive Theory) dalam perspektif keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang holistik.
Bagan RPM dapat dilihat sebagai berikut
Model Promosi Kesehatan Nola J, Pender

Faktor persepi kognitif Factor modifikasi Partisipasi dlm perilaku

peningkatan kesehatan

Persepsi control kesehatan Karakteristik demografi

Menetapkan perilaku
Persepsi efektifitas diri
Karakteristik biologi promosi kesehatan

Definisi kesehatan Syarat untuk bertindak


interpersonal

Persepsi status kesehatan


Factor situasi

Persepsi manfaat perilaku

promosi kesehatan

Persepsi hambatan

terhadap perilaku promosi


Model Promosi Kesehatan Nola J, Pender

Sumber : Tommey dan Alliod, 2006. Nursing Theorist and Their Work
Philadelphia,. Mosby

2. Komponen Teori Model Promosi Kesehatan


Adapun komponen elemen dari teori ini adalah sebagai beriku .
a. Teori Nilai Harapan (Etpectancy-Value Theory)
Menurut teori nilai harapan, perilaku sehat bersifat rasional dan ekonomis.
Seseorang akan mulai bertindak dari perilakunya akan tetap digunakan dalam dirinya,
ada 2 hal pokok yaitu :
1) Hasil tindakan bernilai positif
2) Pengambilan tindakan untuk menyempurnakan hasil yang diinginkan.

b. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)


Teori model interaksi yang meliputi Iingkungan, manusia dan perilaku yang
saling mempengaruhi. Teori ini menekankan pada:
1) Pengarahan diri (self direction)
2) Pengaturan diri (self regulation)
3) Persepsi terhadap kemajuan diri (self efficacy).
Teori ini mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan dasar:
1) Simbolisasi yaitu proses dan transformasi pengalaman sebagai petunjuk untuk
tindakan yang akan datang.
2) Pikiran ke depan, mengantisipasi kejadian yang akan muncul dan
merencanakan tindakan untuk mencapai tujuan yang bermutu
3) Belajar dari pengalaman orang lain. Menetapkan peraturan untuk generasi dan
mengatur perilaku melalui observasi tanpa perlu melakukan trial dan error
4) Pengaturan diri menggunakan standar internal dan reaksi evaluasi diri untuk
memotivasi dan mengatur perilaku, mengatur lingkungan eksternal untuk
menciptakan motivasi dalam bertindak.
5) Refleksi diri, berpikir tentang proses pikir seseorang dan secara aktif
memodifikasinya.
Menurut teori ini kepercayaan diri dibentuk melalui observasi dan refleksi
diri. Kepercayaan diri terdiri dari :
1) Pengenal diri (self atribut)
2) Evaluasi diri (self evaluation)
3) Kemajuan diri (self efficacy).
Kemajuan diri adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan
tertentu yang berkembang melalui pengalaman, belajar dari pengalaman yang lain
persuasi verbal dan respons badaniah terhadap situasi tertentu. Kemajuan diri
merupakan fungsi dari kemampuan (capability) yang berlebihan yang membentuk
kompetensi dan kepercayaan diri. Kemajuan adalah konstruksi sentral dari HPM.

3. Asumsi dari Model Promosi Kesehatan


a. Manusia mencoba menciptakan kondisi agar tetap hidup di mana mereka dapat
mengekspresikan keunikannya.
b. Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk
penilaian terhadap kemampuannya.
c. Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan mencoba
mencapai keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
d. Setiap individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
e. Individu merupakan makhluk bio-psiko-sosial yang kompleks, berinteraksi dengan
lingkungannya secara terus menerus, menjelmakan lingkungan yang diubah secara
terus menerus.
f. Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal yang
berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.
g. Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah penting untuk
perubahan perilaku.
4. Proposisi Model Promosi Kesehatan
a. Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diperoleh mempengaruhi kepercayaan
dan perilaku untuk meningkatkan kesehatan.
b. Manusia melakukan perubahan perilaku di mana mereka mengharapkan keuntungan
yang bernilai bagi dirinya.
c. Rintangan yang dirasakan dapat menjadi penghambat kesanggupan melakukan
tindakan, suatu mediator perilaku sebagaimana perilaku nyata.
d. Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan untuk melakukan
tindakan dan perbuatan dari perilaku.
e. Pemanfaatan diri yang terbesar akan menghasilkan sedikit rintangan pada perilaku
kesehatan spesifik.
f. Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat menambah
hasil positif.
g. Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan perilaku, maka
kemungkinan menambah komitmen untuk bertindak.
h. Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model perilaku itu menarik,
perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat mendukung perilaku yang sudah ada.
i. Keluarga, kelompok dan pemberi layanan kesehatan adalah sumber interpersonal
yang penting yang mempengaruhi, menambah atau mengurangi keinginan untuk
berperilaku promosi kesehatan.
j. Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dapat menambah atau mengurangi
keinginan untuk berpartisipasi dalam perilaku promosi kesehatan.
k. Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih memungkinkan
perilaku promosi kesehatan dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.
l. Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukkan perilaku yang
diharapkan ketika seseorang mempunyai kontrol yang sedikit dan kebutuhan yang
diinginkan tidak tersedia.
m. Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukkan perilaku yang diharapkan
ketika tindakan-tindakan lain lebih atraktif dan juga lebih suka pada perilaku yang
diharapkan.

3. Kelebihan dan kelemahan model promosi kesehatan pender health promotion


model

1. Kelebihan.
A. Health Promotion Model, menjadi sumber informasi penting dan bermanfaat
bagi setiap orang yang ingin mengetahui bahwa promosi kesehatan sesorang
sangat didukung oleh nilai yang diharapkan serta teori kognitif sosial yang
menekankan pada selfregulation, self direction dan persepsi terhadap self
efficacy. Pengambilan keputusan, tindakan dan efficacy diri akan menentukan
status kesehatan.
B. Teori ini sangat lengkap untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
tindakan promotif dan preventif.

2. Kekurangan.
a. Seseorang cacat mental kemungkinan tidak mampu memiliki harapan nilai
dan kognisi sosial. Demikian juga dengan sesorang yang sudah mendapat
cacat bawaan sejak lahir seperti malfungsisel yang berperan untuk daya tahan
tubuh.
b. Teori ini juga sangat sulit diterapkan pada klien dengan ekonomi lemah dan
tingkat pendidikan yang rendah karena sesorang dengan sosial ekonomi
rendah lebih termotivasi atau cenderung untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
dibandingkan dengan motivasi meningkatkan status kesehatannya.
c. Membutuhkan role model yang sempurna untuk mempengaruhi masyarakat
disekitarnya. Tenaga kesehatan sendiri apakah telah mengetahui teori ini dan
kalau telah mengetahui apakah telah mengamalkannya sehingga bisa
mempengaruhi klien atau masyarakat
d. Masyarakat masih lebih mempercayai budayanya sendiri yang menjadi
hambatan dalam mensosialisasikan dan mengamalkan teori ini.

Referensi :
McCullagh, M. C. (2013). Health promotion. In S. J. Peterson, & T. S. Bredow (Eds.), Middle
range theories- application to nursing research (3rd ed. (pp. 224-234). Philadelphia, PA:
Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins.

Sakraida, T. J. (2014). Health promotion model. In M. R. Alligood (Ed.), Nursing theorists and
their work (8th ed. (pp. 396-416). St. Louis, MO: Elsevier/Mosby.

Stark, M., Chase, C., &DeYoung, A. (2010). Barriers to Health Promotion in Community
Dwelling Elders.Journal of Community Health Nursing, 27(4), 175-
186.doi:10.1080/07370016.2010.515451
Pender, N J,. (2011), Health Promotion Model Manual. University of Michigan. Available
at:http//hdl.handle.net/2027.42/85350[Accesed April 20,2017]

Anda mungkin juga menyukai