Bab 2 PHPM
Bab 2 PHPM
Health Promotion Model (HPM) adalah teori keperawatan yang menjelaskan interaksi
faktor lingkungan dan persepsi Individu yang dapat berpengaruh ke perllaku kesehatan.
Didalam teori Health Promotion Model dijelaskan mengapa individu melakukan atau tidak
terlibat dalam perilaku kesehatan dan bagaimana Individu mengubah perilaku negatif atau
menerapkan perilaku kesehatan baru. Dengan memahami mekanisme perubahan perilaku
melaui komponen-komponen yang ada dalam teori ini. Teori Health Promotion Model (HPM)
terdiri dari tiga komponen yaitu pengalaman dan karakteristik Individu, perilaku yang
didasarkan sikap dan kognitif dan perilaku promosi kesehatan. Tiga komponen yang terdapat di
dalam teori HPM ini dapat mempengaruhi perilaku kesehatan individu (Pender, 2011).
peningkatan kesehatan
Menetapkan perilaku
Persepsi efektifitas diri
Karakteristik biologi promosi kesehatan
promosi kesehatan
Persepsi hambatan
Sumber : Tommey dan Alliod, 2006. Nursing Theorist and Their Work
Philadelphia,. Mosby
1. Kelebihan.
A. Health Promotion Model, menjadi sumber informasi penting dan bermanfaat
bagi setiap orang yang ingin mengetahui bahwa promosi kesehatan sesorang
sangat didukung oleh nilai yang diharapkan serta teori kognitif sosial yang
menekankan pada selfregulation, self direction dan persepsi terhadap self
efficacy. Pengambilan keputusan, tindakan dan efficacy diri akan menentukan
status kesehatan.
B. Teori ini sangat lengkap untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
tindakan promotif dan preventif.
2. Kekurangan.
a. Seseorang cacat mental kemungkinan tidak mampu memiliki harapan nilai
dan kognisi sosial. Demikian juga dengan sesorang yang sudah mendapat
cacat bawaan sejak lahir seperti malfungsisel yang berperan untuk daya tahan
tubuh.
b. Teori ini juga sangat sulit diterapkan pada klien dengan ekonomi lemah dan
tingkat pendidikan yang rendah karena sesorang dengan sosial ekonomi
rendah lebih termotivasi atau cenderung untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
dibandingkan dengan motivasi meningkatkan status kesehatannya.
c. Membutuhkan role model yang sempurna untuk mempengaruhi masyarakat
disekitarnya. Tenaga kesehatan sendiri apakah telah mengetahui teori ini dan
kalau telah mengetahui apakah telah mengamalkannya sehingga bisa
mempengaruhi klien atau masyarakat
d. Masyarakat masih lebih mempercayai budayanya sendiri yang menjadi
hambatan dalam mensosialisasikan dan mengamalkan teori ini.
Referensi :
McCullagh, M. C. (2013). Health promotion. In S. J. Peterson, & T. S. Bredow (Eds.), Middle
range theories- application to nursing research (3rd ed. (pp. 224-234). Philadelphia, PA:
Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins.
Sakraida, T. J. (2014). Health promotion model. In M. R. Alligood (Ed.), Nursing theorists and
their work (8th ed. (pp. 396-416). St. Louis, MO: Elsevier/Mosby.
Stark, M., Chase, C., &DeYoung, A. (2010). Barriers to Health Promotion in Community
Dwelling Elders.Journal of Community Health Nursing, 27(4), 175-
186.doi:10.1080/07370016.2010.515451
Pender, N J,. (2011), Health Promotion Model Manual. University of Michigan. Available
at:http//hdl.handle.net/2027.42/85350[Accesed April 20,2017]