Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN DAN ATAU PENGELOLAAN SARANA

PENDUKUNG SEKOLAH

DOSEN PENGAMPU :

WIRA YUSTIKA RUSMAN, S. Farm., Apt., M.Kes

MATA KULIAH :

UKS DAN ADIWIYATA

Oleh :

KELOMPOK 8

MUH. NURUL HIDAYATULLAH

NURUL MAGFIRAH

HILMY HAFIDAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 10 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….……..1

A. Latar Belakang…………………………………………………………....1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………...2

C. Tujuan…………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3

A. Sarana Dan Prasarana………………………………………………….….3

B. Prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana…………………………6

C. Strategi Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan………………….7

D. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi Dalam Pengelolaan Sarana dan


Prasarana Pendidikan…………………………………………………….10

E. Pengelolaan Sarana Pendukung Yang Ramah Lingkungan Pada Program


Adiwiyata………………………………………………………………...12

BAB III PENUTUP………………………………………………………………14

A. Kesimpulan………………………………………………………………14

B. Saran……………………………………………………………………...15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...…….16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar setiap orang untuk mengembangkan
potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Tempat dimana setiap orang
dapat mendapatkan pembelajaran untuk pengembangkan diri ialah sekolah. Di
dalam sekolah akan mendapatkan pengembangan potensi fisik, intelektual,
dan moral setiap peserta didik. Dengan begitu pendidikan memerlukan sarana
dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran tersebut.

Proses pendidikan memerlukan adanya sarana dan prasarana untuk


kelancaran dalam mewujudkan tujuan yang telah dibuat oleh sebuah instansi
sekolah. Sarana dan prasarana dalam setiap sekolah tidaklah sama karena
perencanaan kebutuhan dan keinginan suatu sekolah juga berbeda. Sarana
adalah fasilitas yang berupa peralatan, perlengkapan, bahan, dan perabotan
yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar baik bergerak
atau tidak bergerak guna untuk memenuhi suatu tujuan pendidikan, sedangkan
prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan atau pengarahan dapat berupa gedung, halaman, jalan,
kebuh, dan sebagainya. Setiap sekolah membutuhkan sarana dan prasarana
yang dapat mendukung berlangsungnya proses pendidikan. Jadi, sarana dan
prasarana suatu alat yang memiliki peran penting untuk kelancaran dan
keberhasilan suatu proses dalam ruang lingkup pendidikan. Sarana prasarana
harus terpenuhi guna untuk menyelenggarakan kegiatan agar lebih mudah
dalam berlangsungnya kegiatan tersebut.

Sarana dan prasarana dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam


belajar. Dengan adanya sarana dan prasarana siswa dapat belajar melalui
fasilitas yang ada seperti komputer dan laboratorium yang dapat menambah
wawasan siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya upaya

1
pengadaan sarana prasarana yang layak agar kegiatan pembelajaran berjalan
dengan lancar dan memberikan hasil yang maksimal terhadap peserta didik.

B. Rumusan Masalah

A. Apa Yang Dimaksud Dengan Sarana Dan Prasarana ?

B. Bagaimana Prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana ?

C. Bagaimana Strategi Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan ?

D. Apa Hambatan-Hambatan yang Dihadapi Dalam Pengelolaan Sarana


dan Prasarana Pendidikan ?

E. Bagaimana Pengelolaan Sarana Pendukung Yang Ramah Lingkungan


Pada Program Adiwiyata ?

C. Tujuan

A. Untuk Mengetahui Sarana Dan Prasarana

B. Untuk Mengetahui Prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana

C. Untuk Mengetahui Strategi Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

D. Untuk Mengetahui Hambatan-Hambatan yang Dihadapi Dalam


Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

E. Untuk Mengetahui Pengelolaan Sarana Pendukung Yang Ramah


Lingkungan Pada Program Adiwiyata

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sarana dan Prasarana

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian


sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan. Mengutip dari buku Manajemen Pendidikan (2020) karya
Suhelayanti dan kawan-kawan, secara etimologis, sarana diartikan sebagai alat
langsung yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan prasarana
berarti alat tidak langsung yang dimanfaatkan untuk meraih tujuan. Bisa
disimpulkan jika sarana dan prasarana merupakan seluruh benda, baik yang
bergerak ataupun tidak, digunakan untuk meraih tujuan bersama. Pembuatan
sarana dan prasarana disesuaikan dengan yang dibutuhkan organisasi atau
Lembaga atau perusahaan.

Menurut H.M. Joharis Lubis dan Haidir dalam buku Administrasi dan
Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Optimalisasi Bagi
Personel Sekolah dan Korporasi) (2019), sarana dan prasarana membantu
proses kegiatan berjalan lancar, teratur, efektif, serta efisien.
Dalam menjalankan aktivitas atau kegiatan, adanya sarana dan prasarana
tentunya sangat membantu kelancaran serta efisiensi prosesnya. Pada
dasarnya, fungsi dari sarana dan prasarana bergantung pada penggunaan dan
bidangnya. Artinya antara bidang yang satu dengan lainnya, akan
membutuhkan sarana dan prasarana yang berbeda. Contoh kebutuhan sarana
dan prasarana di bidang pendidikan, tentunya berbeda dengan transportasi dan
kesehatan. Secara umum, sarana dan prasarana mempunyai empat fungsi
utama, yakni: Mempermudah proses kerja Sarana dan prasarana berfungsi
untuk mempermudah proses kegiatan, supaya tujuan bersama dapat tercapai.
Mempercepat proses kerja Selain mempermudah, adanya sarana dan prasarana
juga mempercepat proses kerja suatu organisasi atau lembaga. Meningkatkan
produktivitas Produktivitas kegiatan dapat meningkat karena terbantu oleh

3
adanya sarana dan prasarana. Hasilnya lebih berkualitas Oleh karena
produktivitas meningkat, hasil kerja juga lebih berkualitas. Karena adanya
sarana dan prasarana dapat mempermudah serta mempercepat proses kerja.
Baca juga: Kebijakan Publik: Pengertian, Tujuan dan Ciri-ciri Ruang lingkup
sarana dan prasarana Dalam jurnal Efektivitas Pemanfaatan Sarana dan
Prasarana dalam Meningkatkan Mutu Layanan (2018) karya Tri Firmansyah,
dkk, dituliskan jika ruang lingkup sarana dan prasarana dapat dibagi menjadi
tiga, yakni: Habis atau tidaknya penggunaan Sarana dan prasarana bisa
dikelompokkan berdasarkan habis atau tidaknya penggunaan.

Dengan demikian organisasi dapat menentukan sarana dan prasarana


apa saja yang diperlukan. Bergerak atau tidaknya Selain dari habis atau
tidaknya, sarana dan prasarana juga dapat ditinjau dari bergerak atau tidaknya
suatu alat. Contoh alat yang dapat bergerak adalah kendaraan. Sedangkan
contoh alat yang tidak dapat bergerak ialah mesin dan komputer.
Hubungannya dengan kegiatan Sarana dan prasarana juga dapat
dikelompokkan berdasarkan hubungan alat dengan kegiatan. Artinya alat
tersebut digunakan langsung atau tidak. Contohnya dalam sarana dan
prasarana pendidikan, kendaraan tidak menjadi alat langsung yang digunakan,
tetapi papan tulis dan meja bangku menjadi alat langsung yang dipakai.
Contoh 8 fasilitas Sarana dan Prasarana antaralain, sebagai berikut :

1. Letak bangunan sekolah

a) Dekat dengan perumahan penduduk

b) Agak jauh dari jalan besar yang ramai lalu-lintasnya, ini bisa mengganggu
kegiatan belajarmu
c) Jauh dari daerah:
· Pembangunan sampah
· Pabrik
· Rel kereta api, terminal, dll
d) Letak bangunan sekolah memanjang dari utara ke selatan

4
2. Halaman sekolah
a) Halaman sekolah harus selalu kering dan rata/tidak becek
b) Halaman cukup luas untuk bermain
c) Ditanami rumput yang selalu dipotong pendek

3. Bangunan sekolah/ruang kelas


a) Jumlah kelas, sebaiknya dalam satu kelas untu 35-40 orang
b) Ukuran ruang kelas sebaiknya tinggi 4 m, panjang 8 m, lebar 6 m
c) Lantai harus terbuat dari bahan yang tidak tembus air
d) Dinding rata, dicat dengan warna putih atau warna yang muda dan tidak
menyolok
e) Langit-langit harus kuat
f) Disetiap ruangan harus ada dua buah pintu masuk
g) Jangan meludah dilantai

4. Perlengkapan ruang kelas


a) Papan tulis:
· Papan tulis harus halus
· Papan tulis dicat redup sehingga tidak memantulkan cahaya
b) meja murid:
· Meja murid sebaiknya tidak terikat satu sama lainnya
· Meja murid berukuran lebar 40 cm, panjang 60 cm sedikit miring ke
belakang
· Permukaan meja harus halus
· Meja harus terjaga kebersihannya dan tidak dicoret
c) penghapus papan tulis:
· Hendaknya terbuat dari bahan yang daya ikatnya terhadap kapur cukup
tinggi sehingga debunya tidak berterbangan
· Harus dibersihkan setiap hari

5. Persediaan air bersih


5
a) Pada bangunan sekolah harus tersedia air bersih dari pompa air atau sumur
b) Air bersih harus memenuhi persyaratan berikut:
· Harus jernih, tak berbau, tak berasa
· Tidak mengandung zat yang berbahaya
· Tidak mengandung bahan penyakit
d) air bersih tersebut harus cukup memenuhi kebutuhan sekolah sehari-hari

6. Tempat cuci tangan


· Tempat cuci tangan harus ada disekolah
· Letak tempat cuci tangan harus baik
· Harus disalurkan ketempat saluran air kotor
· Harus dilengkapi sabun

7. Kamar mandi
· Harus ada kamar mandi paling sedikit 2 kamar mandi
· Kamar mandi harus bersih
· Pada kamar mandi harus ada peralatan kebersihan
· Pada kamar mandi harus ada peralatan mandi

8. Tempat sampah dan pembuangan sampah


· Tempat harus memenuhi syarat kesehataan
· Jumlah tempat sampah harus banyak
· Sampah dapat dubungkus untuk dibuang, dibakar. Sampah yang dibuang
jangan dibuang kesungai, kolam, selokan, dan saluran air

B. Prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Dalam pengelolaan sarana dan prasarana harus memperhatikan


prinsip-prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana agar tujuan dapat
tercapai dengan baik. Menurit Bafadal prinsip tersebut yaitu:

6
1. Prinsip pencapaian tujuan yakni manajemen sarana dan prasarana
sekolah dimaksudkan agar semua fasilitas yang dibutuhkan sekolah
dalam kondisi siap pakai dan dapat digunakan setiap saat oleh
personel sekolah, jikaprinsip diatas dapat digunakan maka manajemen
sarana dan prasarana dapat dikatakan berhasil.
2. Prinsip efisiensi yakni kegiatan pengadaan sarana dan prasarana harus
dilakukan dengan rencana yang matang dan sebaik-baiknya agar
nantinya tidak terjadi pemborosan dalam pemakaian sarana dan
prasarana sekolah.
3. Prinsip administratif yakni dalam melakukan pengelolaan sarana dan
prasarana sekolah harus selalu beracuan pada undang-undang,
peraturan, instruksi, dan pedoman yang berlaku atau yang telah di
tetapkan
4. Prinsip kejelasan tanggung jawabyakni dalam pengelolaan sarana dan
prasarana, harus ada pengorganisasian agar semua tugas dan tanggung
jawab semua orang yang terlibat perlu di deskripsikan dengan jelas dan
dapat dipertanggungjawabakan.
5. Prinsip kekohesifan yakni manajemen sarana dan prasarana
pendidikan harus dapat bekerja sama satu sama lain dengan kompak
dan baik antara satu sama lain meskipun memiliki tugas dan tanggung
jawab masing-masing.

C. Strategi Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dalam


beberapa tahapan dari awal hingga akhir diantaranya: 1) Tahap
perencanaan, 2) Analisis kebutuhan, 3) Pengadaan, 4)
Penginventarisasian, 5) Penggunaan sarana dan prasarana, 6)
Penyimpanan, 7) Pemeliharaan,8) Penghapusan, 9) Evaluasidan laporan
pertanggungjawaban.

7
Pada tahap perencanaan harus dilakukan dengan teliti, rinci dan
matang, karena hasil dari tahap perencanaan menjadi pedoman awal
dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. Setelah
perencanaan, menentukan analisis kebutuhan yang dimana pada bagian ini
menentukan kebutuhan apa saja yang di perlukan untuk menunjang
dalam proses pembelajaran baik akademik maupun non akademik. Dalam
analisis kebutuhan nantinya dapat ditentukan skala prioritas sarana dan
prasarana.Setelah merencanakan sarana dan prasarana langkah
selanjutnya dalam strategi pengelolaan ini ialah melakukan pengadaan
yang dilaksanakan oleh pihak pengadaan yang telah disusun guna
mempermudah dalam mengelola sarana dan prasarana agar tidak ada
kesalahan pada prosesnya.Dalam pengadaan sarana dan prasarana ini
disesuaikan dengan kebutuhan dari suatu sekolah. Pasal 1 Ayat 1 Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 dan Perubahannya menekankan
bahwa "Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa yang prosesnya dimulai dari identifikasi
kebutuhan hingga diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh
barang/jasa pemerintah".Pengadaan sarana dan prasarana barang dan jasa
dapat dilakukan dengan cara membeli, menyewa, dan menerima dari
hibah pihak lain. Perabot sekolah seperti meja, kursi pengadaannya
dengan membeli pada perusahaan yang memproduksi meja dan kursi.
Kalau alat peraga, media atau alat-alat untuk praktik serta alat-alat kantor
dengan jumlah yang besar dapat tender dengan perusahaan lainnya dan
kekurangan alat kantor yang berjumlah kecil dapat disediakan pihak
sekolah cara membeli barang yang dibutuhkan.Sebenarnya dalam proses
pengadaan dapat dilakukan dengan berbagan cara yaitu bisa dengan
pembelian, pembuatan sendiri, penyewaan, peminjaman, dan lainnya yang
dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dari sekolah. Setelah sarana dan
prasaran sudah dimiliki dari proses pengadaan di atas selanjutnya adalah
proses inventarisasi yaitu kegiatan yang menyusun dan pencatatan serta
pendataan sarana dan prasarana yang telah dimiliki secara tertib dan
8
teratursesuai dengan peraturan yang berlaku Penatausahaan barang milik
(kekayaan) suatu sekolah disebut dengan investarisasi. Investarisasi
merujuk pada barang/benda yang secara resmi menjadi miliki suatu
sekolah. Sedangkan investarisasi merupakan proses perhitungan,
pencatatan, penggolongan, pengklasifikasian, pengkodean terhadap barang
atau sarana dan prasarana yang dimuat dalam satu daftar,
Sehinggainvestarisasi meliputi pendaftaran, pencatatan dan penyusunan
barang atau sarana prasarana milik sekolah dan dibukukan agar dapat
lebih mudah dalam melihat ulang data tersebut. Jadi setelah adanya
pengadaan yang dilakukan oleh sekolah akan ada penerimaan barang yang
semula dari luar akan dimasukan kedalam sarana dan prasarana
sekolahdata dan menjadi hak milik sekolah yang sudah resmi berpindah
ahli dari pihak sebelumnya dan begitu sebaliknya(Kompasiana, 2021).
Setelah proses penginventarisan yang berupa pemberian kode
kode, daftar rekapitulasi dll. Proses penggunaan sarana dan prasarana
adalah inti dari proses pengelolaan karena barang-barang itu nantinya
berhubungan langsung dengan warga sekolah yang dimanfaatkan sesuai
dengan kebutuhan. Proses penyimpanan yaitu kegiatan menyimpan, menata
dan merapikan sarana dan prasana di tempat yang telah di tentukan. Yang
bertujuan untuk menjaga kondisi dan keawetan sarana dan prasarana
sekolah. Pemeliharaan dalam artian ini dapat cepat dan tanggap dalam
melakukan perbaikan atau menangani jika ada sarana dan prasarana yang
rusak.Tahap penghapusan adalah memilah-milah barang yang sekiranya
sudah tidak lagi dibutuhkan atau sudah tidak bisa digunakan maka
barang tersebut dapat di lakukan penghapusan dengan cara dilelang
atau di musnahkan.
Hal ini dilakukan agar menghindari pengeluaaran biaya untuk
pemeliharaannya. Tahap akhir yaitu evaluasi dan laporan pertanggung
jawaban yang bertujuan untuk mengetahui pengeloaan sarana dan prasarana
yang telah dilakukan dan utuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
dalam pengelolaannya. Laporan ini juga dapat menjadi acuan dalam
9
pengelolaan sarana dan prasarana kedepannya agar menjadi lebih baik dari
sebelumnya.

D. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi Dalam Pengelolaan Sarana


dan Prasarana Pendidikan

Kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang


rutin dan berkala yang dimana pihak sekolah baik guru maupun staf
menjadi penentu apakah pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
kedepannya akan terlaksana dengan baik atau justru sebaliknya.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi hambatan kegiatan pengelolaan sarana
dan prasarana yaitu:

1. Anggaran dana yang terbatas. Dengan terbatasnya dana maka


sekolah perlu menemukan solusi dalam permasalahan yang dialami
sejauh ini.

2. Kurangnya Sumber Daya Manusia terhadap pemahaman IT. Masih


ada beberapa staff yang kurang memahami secara menyeluruh
tentang komputerisasi, terutama dalam pengelolaan sarana dan
prasarana.

3. Penghapusan barang. Terhambatnya proses penghapusan barang


disebabkan karena proses yang berkepanjangan dan kerap
mengalami penolakan dari pusat.

Tentunya hal ini berdampak pada kapasitas ruang penyimpanan barang.


Terlebih karena barang tersebut milik Negara maka penanganannya harus
teliti untuk menghindari hilangnya barang di gudang penyimpanan.
Jadi,dapat diketahui beberapa hal tersebut itulah yang menjadi hambatan
dan kendala bagi sekolah dalam memanajemen sarana dan prasarana
10
pendidikan. Berkaitan dengan hambatan yang dihadapi dalam
pengelolaan sarana dan prasarana, beberapa solusi yang bisa dilakukan
oleh pihak sekolah antara lain:

1. Memaksimalkan pengalokasian dana yakni dengan keterbatasan


dana yang ada, maka sekolah dituntut untuk
dapat memaksimalkan kemana saja dana tersebut
digunakan. Salah satunya adalah dengan menganalisis
skala prioritas, baik dalam perencanaan barang, pengadaan
barang, dan perawatan barang. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari pemborosan dalam proses penanganan serta
menghindari pengadaan sarana yang sebetulnya tidak terlalu
dibutuhkan.

2. Mengadakan pelatihanyakni saat ini sekolah sedang


mengupayakanagar para staff dan guru dapat memahami
perkembangan teknologi terutama dalam dunia pendidikan
dan terkhusus dalam kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana.
Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
kepada para guru dan staff.

3. Pemanfaatan sarana kepada lembaga lainyakni ketika terdapat


kendala dalam proses penghapusan barang dari daftar
inventaris, maka pihak sekolah akan dihadapkan dengan dua
hal, yakni penumpukan barang dan biaya perawatanuntuk barang
yang tersimpan di gudang. Guna mengatasi hal tersebut, maka
sekolah memiliki alternatif untuk lembaga lain memanfaatkan barang
yang menumpuk di gudang, dengan catatan bahwa barang
tersebut adalah barang milik negara dan masih tercatat dalam
daftar inventaris sekolah.

11
E. Pengelolaan Sarana Pendukung Yang Ramah Lingkungan Pada
Program Adiwiyata

Program Adiwiyata merupakan salah satu program Kementrian


Negara Lingkungan Hidup untuk mendorong sekolah-sekolah berlomba-
lomba menciptakan lingkungan hidup mereka yang asri dan bersih serta
menjadikan siswa terbiasa menjaga lingkungan hidup mereka. Tujuan
Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah
untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah,
sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut
bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup
dan pembangunan berkelanjutan. Indikator evaluasi untuk melihat
pengelolaan/pengembangan sarana pendukung yang ramah lingkungan
dikembangkan dari Peraturan Mentri Negara Lingkungan hidup nomor 5
tahun 2013 tentang pelaksanaan program adiwiyata. Dalam aspek
pengelolaan /pengembangan sarana pendukung yang ramah lingkungan
terdiri dari enam komponen dan dua puluh sembilan sub komponen.
Komponen-komponen tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut:
komponen pertama, pemanfaatan sarana pendukung sekolah untuk media
pembelajaran lingkungan hidup yang terdiri dari sub komponen: tersedia
tempat sampah sebagai media pengelolaan sampah/komposting; toga;
tabulapot; flora untuk tanaman agar siswa mengerti nama, jenis dan
fungsi/kegunaan tanaman; fauna untuk fauna agar siswa mengerti nama
dan endemiknya; pembibitan tanaman; Greenhouse sebagai media
penelitian & laboratorium alam. Komponen kedua, pengelolaan sarana
pendukung dan fasilitas sekolah yang ramah lingkungan yang terdiri sub
komponen: pengaturan ventilasi sekolah secara alami sehingga hemat
listrik; pengaturan pencahayaan ruang sekolah sehingga hemat listrik;
Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh/penghijauan;
kegiatan yang dilaksanakan lebih dari 3 kegiatan. Komponen ketiga, upaya
12
pengelolaan fasilitas sanitasi yang terdiri dari sub komponen: penyediaan
tenaga khusus sanitasi; keterlibatan guru dan siswa dalam kebersihan
sanitasi; membuat jadwal kegiatan pembersihan sarana sanitasi;
ketersediaan air bersih untuk warga sekolah; kegiatan pembersihan gulma,
sampah dan sedimen di drainase didalam dan luar sekolah. Komponen
keempat, upaya implementasi untuk penghematan SDA yang terdiri sub
komponen: hemat Sumber Daya Alam (SDA) dengan efisien yaitu:
penggunaan air, listrik, ATK, Ada program penghematan SDA: listrik, air
dan ATK; ada Surat Keputusan penghematan SDA; ada pentunjuk
pelaksanaan, tatatertib, himbauan,slogan dan dokumentasi; ada kreativitas
dalam implementasi penghematan SDA; ada lebih dari 3 kegiatan
implementasi. Komponen kelima, upaya peningkatan pelayanan kantin
dan makanan sehat yang terdiri dari sub komponen: penempatan lokasi
kantin yg memenuhi syarat kebersihan (tidak dekat WC/TPS); ada tata
tertib penjualan makanan (misal tidak boleh menggunakan bungkus plastik
atau mengandung pewarna); pemeriksaan berkala kualitas makanan
dengan membuat jadwal pemeriksa; ada sanksi bila pengelola
warung/kantin melanggar tata tertib; upaya yg dilaksanakan lebih dari 3
macam. Komponen keenam, upaya pengelolaan sampah yang terdiri dari
sub komponen: penyediaan tempat sampah yang terpisah organik dan
anorganik (sampah basah-kering); sistem pengangkutan sampah (tersedia
gerobak, tempat penampungan sampah); ada kegiatan pengomposan dan
pemanfaatan sampah (3R); ada tenaga kebersihan dan keterlibatan siswa
dan guru dalam kebersihan sekolah; dan ada jadwal pengangkutan sampah
dan catatan jumlah timbulan sampah dan komposting.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sarana dan prasarana merupakan seluruh benda, baik yang bergerak


ataupun tidak, digunakan untuk meraih tujuan bersama. Pembuatan sarana
dan prasarana disesuaikan dengan yang dibutuhkan organisasi atau
Lembaga atau perusahaan.

2. Dalam pengelolaan sarana dan prasarana harus memperhatikan


prinsip-prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana agar tujuan
dapat tercapai dengan baik. Menurit Bafadal prinsip tersebut yaitu:
Prinsip pencapaian tujuan , Prinsip efisiensi, Prinsip administratif ,
Prinsip kejelasan tanggung jawab, dan Prinsip kekohesifan
3. Dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dalam
beberapa tahapan dari awal hingga akhir diantaranya: 1) Tahap
perencanaan, 2) Analisis kebutuhan, 3) Pengadaan, 4)
Penginventarisasian, 5) Penggunaan sarana dan prasarana, 6)
Penyimpanan, 7) Pemeliharaan,8) Penghapusan, 9) Evaluasidan laporan
pertanggungjawaban.
4. Terdapat beberapa faktor yang menjadi hambatan kegiatan pengelolaan
sarana dan prasarana yaitu: Anggaran dana yang terbatas, Kurangnya
Sumber Daya Manusia terhadap pemahaman IT, dan Penghapusan
barang.
5. Program Adiwiyata merupakan salah satu program Kementrian Negara
Lingkungan Hidup untuk mendorong sekolah-sekolah berlomba-lomba
menciptakan lingkungan hidup mereka yang asri dan bersih serta
menjadikan siswa terbiasa menjaga lingkungan hidup mereka. Tujuan
Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah
untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah,

14
sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut
bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup
dan pembangunan berkelanjutan.

B. Saran
Ketersediaan sarana dan prasarana sangat penting demi kemajuan
suatu lembaga Pendidikan atau dalam suatu sekolah. Maka dari itu,
sebaiknya pihak sekolah perlu menyiapkan dan mengelola sarana dan
prasarana dengan baik agar seluruh siswa bisa belajar dengan nyaman dan
sekolah dapat berkembang mengikuti perkembangan zaman serta mampu
bersaing.

15
DAFTAR PUSTAKA

Firman Saputra, (2016). 8 Fasilitas Serta Sarana dan Prasarana Sekolah yang
Perlu diketahui. https://www.matrapendidikan.com/2016/11/fasilitas-serta-sarana-
dan-prasarana.html

Nani Aprilia, (2015). Evaluasi Pengelolaan Sarana Pendukung Yang Ramah


Lingkungan Pada Program Adiwiyata Di Smp Muhammadiyah Di Kota
Yogyakarta. Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan.

Raihan Fikri, Syahrani. (2022). Strategi Pengembangansarana Dan Prasarana


Pembelajaran Di Pondok Pesantrenrasyidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai.
Educatioanl Journal: General and Specific Research Vol. 2No. 1Februari 2022,
page 79-88

16

Anda mungkin juga menyukai