Anda di halaman 1dari 39

DAFTAR ISI

Visi dan Misi ......................................................................... 1


BUKU SAKU AKREDITASI Jam Besuk ........................................................................... 1
Triage IGD ........................................................................... 1
TAHUN 2023 Bantuan Hidup Dasar .......................................................... 3
Etika Batuk .......................................................................... 4
6 Langkah Cuci Tangan ....................................................... 5
Prosedur Penggunaan APAR ............................................. 6
Helm K3RS ......................................................................... 7
Pokja PMKP ....................................................................... 8
Pokja PPI ........................................................................... 14
Pokja MFK .......................................................................... 16
Pokja MRMIK ...................................................................... 19
Pokja Prognas .................................................................... 21
Pokja PP ............................................................................ 23
Pokja KE ............................................................................ 27
Pokja PAP .......................................................................... 31
Pokja SKP ........................................................................... 48
Pokja HPK ......................................................................... 55
Pokja AKP ............................................................................ 64
Pokja PKPO ......................................................................... 72

RSUD PROF.DR.H.M.CHATIB QUZWAIN


KABUPATEN SAROLANGUN
VISI DAN MISI TRIAGE IGD

VISI :
“Menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan Berorientasi
Kepuasan Pelanggan Tahun 2022”

MISI :
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Petugas dalam Hal
Kemampuan dan Mutu Pelayanan;
2. Melengkapi Sarana dan Prasarana Penunjang
Pelayanan;
3. Membuat Sistem Pelayanan yang Efektif, Efisien,
Transparan sesuai Standarisasi;
4. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.

MOTO :
“Kepuasan Anda Kebanggaan Kami”

JAM BESUK

1 2
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) untuk tiap pemberian napas. Pastikan dan mengembang
untuk tiap pemberian bantuan napas lakukan dalam 5
1. Danger siklus.
- Aman lingkungan 7. Cek nadi, bila nadi masih tidak ada lakukan kembali
- Aman diri prosedur Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) selama
- Aman pasien 5 siklus.

2. Cek kesadaran (Respon) panggil dan sambil menepuk 8. Bila nadi ada, napas (-) lakukan nesque breafing
bahu. (bantuan nafas) 20 – 24 x/detik dalam 2 menit.

3. Aktifkan Sistem Emergency / panggil bantuan. 9. Ada nadi ada nafas lakukan Recovery Posision.

4. Periksa nadi dan nafas, bila korban tidak bernafas dan


nadi tidak ada segera lakukan Cardiopulmonary ETIKA BATUK
Resuscitation (PCR).

5. a. Pastikan bagian dada korban terbuka untuk


menyakinkan penempatan tangan yang benar dan untuk
rekoil dada.
b. Letakan tangan di tengah dada korban, tupukan salah
satu pangkal tangan pada daerah separuh bawah tulang
dada korban dan tangan yang lain di atas tangan yang
bertumpu tersebut.
c. lengan harus lurus 90 derajat terhadap dada korban,
dengan bahu penolong sebagai tumpuan atas.
d. tekan dada dengan kecepatan 100 – 120 kali per
menit, dengan kedalaman minimal 5 cm tetapi tidak
boleh berlebih dari 6 cm.
e.Selama melakukan penekanan, pastikan bahwa
dinding dada diberikan kesempatan untuk
mengembangkan kembai ke bentuknya semula (rekoil
penuh).

6. Berikan 2 kali bantuan napas setiap selesai melakukan


30 kali penekanan nada dengan durasi selama 1 detik

3 4
5 momen Kebersihan Tangan Prosedur penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

 Sebelum Kontak Dengan Pasien Ingat “ C A R RA “ :


 Sebelum Melakukan Tindakan Aseptik - Cabut Pin Pengaman.
 Setelah Terkena Darah Dan Cairan Tubuh Pasien - Arahkan Nozle ke pangkal api.
 Setelah Kontak Dengan Pasien - Remas Katup APAR.
 Setelah Kontak Dengan Lingkungan Pasien - Ratakan kiri ke kanan.

6 LANGKAH CUCI TANGAN

5 6
HELM K3RS PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)

7 8
10
9
INDIKATOR MUTU UNIT genset
15 Pasien rehabilitasi medis yang
Unit Rehab medis 25 %
drop out
No Indikator Mutu Unit Ruangan Target 16 Ketepatan Identifikasi Bayi Baru
Instalasi PRT 100 %
Lahir Di Kamar Operasi
1 Kematian pasien di IGD IGD < 2% 17 Kepatuhan Penggunaan
2 Ketidaklengkapan laporan Farmasi ≥80 %
OKA <1% Formularium Nasional
operasi
3 Pasien yang kembali ke
pelayanan insentif ( ICU ) dengan ICU < 3% INDIKATOR NASIONAL MUTU
kasus yang sama < 72 jam
4 Kelengkapan Asesmen Medis No Indikator Target
dalam waktu 24 jam setelah Rawat inap 100 % 1 Kepatuhan Kebersihan Tangan ≥85%
pasein masuk rawat inap
5 Kematian pasien persalinan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri 100%
VK < 30 % 2
karena pre eklamsia/ eklamsia (APD)
3 KepatuhanIdentifikasi Pasien 100%
6 Kepatuhan penggunaan APD Kemuning 100 %
7 Waktu tunggu rawat jalan Rawat jalan ≥80 % WaktuTanggap operasi Sectio Caesarea ≥80%
4
8 Waktu tunggu hasil pemeriksaan Emergensi
Laboratorium 100 %
laboratorium 5 Waktu Tunggu Rawat Jalan ≥80%
9 Emergency respon time waktu <5%
ekspertisi gawat darurat < 60 Radiologi 100 % 6 Penundaan Operasi Elektif
menit 7 Kepatuhan Waktu Visit Dokter ≥80%
10 Kesalahan diit pasien Gizi < 20 % 100%
8 Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
11 Kesalahan penulisan jenis
komponen darah pada kitir / UTD 0% Kepatuhan Penggunaan Formularium ≥80%
9
label darah Nasional
12 Keterlambatan waktu penyediaan Kepatuhan terhadap alurklinis(Clinical ≥80%
Gas Medis 0% 10
gas medis Pathway)
13 Kesesuaian penerimaan linen Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien 100%
11
kotor dan penyerahan linen Laundry 80 % Jatuh
bersih 12 Kecepatan Waktu Tanggap Komplain ≥80%
14 Keterlambatan respon time IPRS 100 % 13 Kepuasan Pasien ≥ 76,61%

11 12
INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT (IMP-RS)

14
13
MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN (MFK)

No Pertanyaan Jawaban Penanggung


Jawab
1 Bagaimana Semua
prosedur Petugas /
evakuasi Pegawai
rumah
sakit?

Jalur evakuasi menuju


pintu emergensi (arah
selatan), menuruni
tangga lantai 2 menuju
titik berkumpul di lantai
dasar/ halaman luar arah
selatan.

15 16
HAL-HAL YANG PERLU
KODE SIMBOL Ancaman bom KUNING
DIWASPADAI

Kebakaran MERAH
Bencana di dalam
TRIAGE DI RS
RS

Henti jantung pada


BIRU
dewasa TRIAGE DI LUAR
Bencana di luar RS
RS

Henti jantung pada Tumpahan bahan


BIRU ORANYE
anak-anak berbahaya

Penculikan bayi /
MERAH MUDA
anak-anak

Orang yang
ABU-ABU
membahayakan

Orang yang
membahayakan PERAK
dengan senjata

17 18
Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
(MRMIK)

20
19
PROGRAM NASIONAL

21 22
PENGKAJIAN PASIEN perawatan pasien
3. Pengembangan
No Pertanyaan Jawaban Penanggung Rencana perawatan
Jawab pasien untuk
1 Apa yang Untuk menentukan DPJP memenuhi kebutuhan
Tujuan perawatan, pengobatan yang telah di
pengkajian dan pelayanan yang identofikasi
pasien akan memenuhi 4 Apa yang anda 1. Keluhan saat ini Dokter IGD
kebutuhan awal dan ketahui tentang 2. Status Fisik DPJP
kebutuhan berkelanjutan isi minimal 3. Psiko sosio spiritual Perawat
pasien Pengkajian 4. Ekonomi Bidan
5. Riwayat kesehatan
2 Standar 1. Pengkajian awal Dokter IGD awal pasien ?
pasien
Pengkajian Pasien DPJP 6. Riwayat alergi
pasien 2. Pengkajian Ulang Perawat 7. Riwayat Penggunaan
berfokus pada pasien Bidan obat
3. Pelayanan Gizi 8. Pengkajian Nyeri
laboratorium dan Apoteker 9. Resiko jatuh
pelayanan darah PPA laiinya 10.Pengkajian Fungsional
4. Pelayanan radiologi 11.Resiko Nutrisional
kl;inik 12.Kebutuhan edukasi
3 Bagai mana 1. Pengumpulan 13. Perencanaan
Prosedur informasi dan data Pemulangan pasien
(discharge Planning )
dalam Mengenai Kondisi
Pengkajian fisik , psikologis dan
5 Apa yang anda  Pengkajian medis di
ketahui tentang laksanakan dan di
Pasien status social serta
pengkajian dokumentasikan
riwayat kesehatan
awal medis dan dalam kurung waktu
pasien sebelumnya
keperawatan 24 jam
2. Analisis data dan
informasi , termasuk
rawat inap  Pengkajian awal
hasil pemeriksaan keperawatan di
laboratorium dan uji lakukan pada saat
diagnostic shif berlansung
pencitraan, Untuk 6 Apa yang anda Pengkajian Ulang DPJP
mengidentifikasi ketahui tentang dilakukan setiap PPA
Kebutuhan Pengkajian professional pemberi

23 24
ulang asuhan ( PA) yang di sakit dengan penyakit P sebelum
dokuntasikan di lembar diagnose yang !atau sama dengan 30
Catatan perkembangan sama tidak hari di lakukan lagi
pasien terintegrasi kronis berobat pengkajian awal , jika
(CPPT) dalam bentuk kurang dari / pasien A datang dengan
SOAPI/ ADIME. sama dengan penyakit B Lebih dari 30
Pengkajian Ulang 30 hari hari di lakukan lagi
dilakukan setiap pengkajian awal
pergantian shif setiap 10 Bagaimana Untuk pasien yang DPJP
hari termasuk hari pengkajian penyakit kronis , Perawat
minggu dan libur awal yang di pengkajian awal di Bidan
7 Bagaimana Staus gizi di nilai dengan lakukan di lakukan setelah 3 bulan
Prosedur menggunakan criteria layanan rawat
Pengkajian Untuk jalan rumah
Status gizi  dewasa MST sakit dengan
pasien di (Malnutrition Universal diagnose yang
rumah sakit screening Tool) sama kronis
 Anak anak Strong Kids berobat
8 Bagaimana Untuk pengkajian nyeri DPJP
Prosedur  Dewasa ( Numerik ) Perawat
pengkajian  Pasien tidak sadar Bidan
nyeri di rumah (BPS)
sakit  FLACCS untuk anak
29 hari - 3 tahun
 Wong Baker faces >
3 tahun
 Neonatal infant pain
scale / NIPS ( 0 hari
– 28 hari )
9 Bagaimana Jika pasien A datang
pengkajian dengan penyakit B pada DPJP
awal yang di tanggal 1 januari 2022, Perawat
lakukan di di lakukan pengkajian Bidan
layanan rawat awal, Jika pasien A
jalan rumah datang lagi dengan

25 26
KOMUNIKASI DAN EDUKASI (KE) Pasien, keluarga
Pasien, sumber daya
N Pertanyaan Jawaban Penanggung manusia Rumah
O Jawab Sakit, pengunjung
1. Apa yang Edukasi kesehatan  Dokter Rumah Sakit, dan
saudara adalah pendidikan  Perawat masyarakat sekitar
ketahui tentang kesehatan merupakan  Bidan Rumah Sakit untuk
pengertian salah satu berperan serta aktif
edukasi kompetensi yang dalam proses asuhan
kesehatan? dituntut dari tenaga untuk mendukung
kesehatan, karena perubahan perilaku
merupakan salah satu dan lingkungan
peranan yang harus serta menjaga dan
dilaksanakan dalam meningkatkan
setiap memberikan kesehatan menuju
pelayanan kesehatan, pencapaian derajat
baik itu terhadap kesehatan
individu, keluarga, yangoptimal.
kelompok ataupun
masyarakat. 3. Apa yang anda Komunikasi efektif  Dokter
2. Apa yang anda Menurut PMK No  Dokter ketahui tentang adalah komunikasi  Perawat
ketahui tentang 44 Tahun 2018  Perawat komunikasi yang mampu  Bidan
PKRS? Tentang  Bidan efektif? menghasilkan
Penyelenggaraan perubahan
Promosi Kesehatan sikap(attitude
Rumah Sakit change) ada orang
Promosi Kesehatan yang terlibat dalam
Rumah Sakit yang komunikasi.
selanjutnya Contoh: serah terima
disingkat PKRS pasien dalam proses
adalah proses pengalihan informasi
memberdayakan dan tanggung jawab

27 28
perawatan pasien dari efektif? a. Tepat Waktu  Bidan
satu petugas b. Akurat
kesehatan ke petugas c. Lengkap
penggantinya. d. Jelas
4. Bagaimana Melakukan verifikasi  Dokter e. Mudah
cara anda bahwa pasien dan  Perawat dipahami oleh
mengetahui keluarga bisa  Bidan penerima,
pencapaian menerima dan sehingga
keberhasilan memahami edukasi dapat
edukasi yang yang diberikan. mengurangi
diberikan?  SPO Pemberian tingkah
Informasi dan kesalahan
Edukasi. (kesalah
 SPO pahaman)
Profesional
Pemberi
Asuhan
 SPO Pemberian
Edukasi Pada
Pasien atau
Keluarga
Pasien

5. Apa saja bukti Ada beberapa bahan  Dokter


bentuk sarana materi yang diberikan  Perawat
edukasi kepada kepada pasien dan  Bidan
pasien? keluarga yang berupa
leaflet, brosur,
banner, slide show
dan sebagainya.
6. Apa saja syarat Syarat komunikasi  Dokter
komunikasi efektif adalah :  Perawat

29
30
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP) I keperawatan yang
sama
NO PERTANYAAN JAWABAN PENANGGUNG menerima pelayanan
JAWAB keperawatan yang
1 Asuhan 1. Akses untuk 1. DPJP setingkat diseluruh
pasien pelayanan dan 2. PPJA rumah sakit.
seragam pengobatan, serta 3. MPP 2 Pelayanan Terdokumentasi di dalam 1. DPJP
memadai, tidak 4. Pasien / asuhan pasien CPPT Dimana: 2. PPJA
tergantung atas keluarga terintegrasi 1. DPJP sebagai clinical 3. MPP
kemampuan pasien dan leader/ketua tim PPA 4. Pasien/ke
untuk membayar atau terkoordinasi 2. PPA bekerja sebagai tim luarga
tidak tergantung atas kepada pasien intra dan interdisiplin
sumber dengan kolaborasi
pembiayaannya. interprofesional dibantu
2. Akses untuk antara lain dengan
pelayanan dan panduan PPK,alur
pengobatan,serta klinis/clinical pathway
memadai,yang 3. MPP menjaga
diberikan oleh kesinambungan pelayanan
praktisi berkualifikasi Keterlibatan serta
memadai tidak pemberdayaan pasien
tergantung atas hari- dan keluarga dalam
hari tertentu atau asuhan bersama
waktu tertentu. 3 Tata cara Ada 2 DPJP
3. Dengan kejelasan pemberian 1. Intruksi secara tertulis PPJA
kondisi pasien,lokasi intruksi yaitu dilakukan pada saat
sumberdaya dokter visite atau dokter
ditetapkan untuk sedang berada di dalam
memenuhi kebutuhan rumah sakit
pasien. 2. Intruksi verbal/lisan yaitu :
4. Tingkat pelayanan  Melalui telp metodenya
yang diberikan SBAR dilakukan ketika
kepada pasien dokter tidak berada di
(misalnya pelayanan lokasi ,atau diluar
anestesia) sama rumah sakit atau
diseluruh rumah dalam situasi darurat
sakit.  Verbal/lisan diizikan
5. Pasien dengan dimana dokter sedang
kebutuhan pelayanan dalam melakukan

31 32
tindakan atau prosedur 9 Bagai mana - Dilakukan sesuai intruksi DPJP
steril misalnya diruang cara bila PPA PPJA
operasi pasien - Mengisi form prosedur
dilakukan tindakan
4 Bagaimana Masuk pasien rawat inap DPJP prosedur dan - Di dokumentasikan di RM
rencana dilakukan pengkajian awal PPJA tindakan
asuhan medis rawat inap dan harus selesai 10 Bagai mana - Dilakukan pengkajian DPJP
dan dalam waktu 1x 24 jam sejak bila ada - Di dokumentasikan di RM PPJA
keperawatan pasien masuk di ruang rawat pasien yang
pasien di kemudian dilakukan rencana menjalani
rawat inap asuhan medis dan tindakan
keperawatan invasive yang
5 Pemberian Ditulis dalam kolom intruksi DPJP beresiko
intruksi PPA kolom 4 PPJA dirawat jalan
Dalam CPPT
dituliskan
dalam PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN PAP II
6 Bagai mana Pada pengkajian SOAP DPJP
pelaksanan Di P (plening) : disertai dengan PPJA NO PERTANYAAN JAWABAN PENANGGUNG
JAWAB
rencana sasaran yang dapat diukur
1 Daftar 1. Pasien emergency DPJP
asuhan yang SMART
pelayanan 2. Pasien coma PPJA
ditulis dalam
pasien resiko 3. Pasien dengan alat bantu Kepala unit
CPPT
tinggi di hidup /ventilator pelayanan
7 Evaluasi/reve Dilakukan oleh DPJP setiap DPJP Rumah Sakit 4. Pasien resiko tinggi
w berkala dan hari atau dalam waktu 24 jam PPJA Chatib lainnya yaitu pasien
verifikasi stempel verifikasi kemudian Quzwain dengan penyakit jantung,
harian oleh ditandatangani, nama Sarolangun hipertensi,struke,
DPJP lengkap,tanggal jam verifikasi diabetes
DPJP 5. Pasien dengan resiko
8 Bagai mana Harus di sertai indikasi klinis DPJP
bunuh diri
cara STAF Unit
laboratorium, 6. Pelayanan pasien
Permintaan dengan penyakit menular
pemeriksaan Sataf unit
radiologi dan penyakit yang
laboratorium berpotensi menyebabkan
imajing kejadian luar biasa
7. Pelayanan pada pasien
dengan immune
suppressed

33 34
8. Pelayanan pada pasien geriatri Tim
yang direstren terpadu
9. Pelayanan pada populasi geriatri
rentan, pasien lanjut usia 5 Apa itu EWS EWS adalah early warning Staf klinis
geriatric,anak anak,dan score dilakukan pada usia
pasien beresiko tindak ≥18 tahun
kekerasan atau Merupakan perangkat untuk
ditelantarkan misalnya membantu petugas
pada pasien dengan kesehatan mampu
gangguan jiwa mengidentifikasi penurunan
2 Bagaimana 1. melakukan identifikasi DPJP kondisi pasien sedini
cara pasien dan pelayanan PPJA mungkin dan bila perlu
melakukan yang dianggap beresiko mencari bantuan yang lebih
pelayanan tinggi di rumah sakit kompeten
pada pasien 2. Menerapkan prosedur, 6 Skor EWS, Skor 0-1 dilakukan observasi Staf klinis
dengan resiko panduan praktek klinik monitoring tiap sift
tinggi di rumah (PPK),Clinical pathway Skor 2 dilakukan observasi
sakit (CP) Dan rencanaa tiap 6 jam
perawatan secara Skor 3 dilakukan observasi
kolaboratif tiap 4 jam
3 Bagaimana Caranya yaitu DPJP Skor 4-6 dilakukan setiap
cara 1. Membuat rencana PPA lainnya 1jam
melakukan asuhan pasien Staf klinis Skor 7 dilakuan tiap 30 menit
pelayanan 2. Mencatat di CPPT
pada pasien 3. Pemberian informed 7 Tindakan yang Staf klinis
resiko tinggi consent dilakukan bila
yang telah 4. Pemantauan atau nilai score
diidentifikasi observasi selama 1. Skor 0-1 Lanjutkan
berdasarkan pemberian pelayanan dilakukan observasi/monitoring secara
populasi yaitu 5. Ada kualifikasi atau observasi rutin
anak,pasien kompetensi staf yang tiap sift
dewasa, dan memberikan pelayanan
geriatric 6. Ketersediaan peralatan 2. Skor 2 Lanjutkan
medis khusus untuk dilakukan observasi/monitoring secara
pemeberian pelayanan observasi rutin
4 Apakah rumah Ya 1. Pimpinan tiap 6 jam
sakit 1. Rawat jalan RS
memberikan 2. Rawat inap 2. Ketua / 3. Skor 3 Perawat pelaksana
pelayanan 3. Home care anggota dilakukan menginformasikan kepada

35 36
observasi ketua tim / penanggung 8 Apa itu moews moews adalah maternal Staf klinis
tiap 4 jam jawab jaga ruangan tentang obstetric early warning score
siapa yang melaksanakan dilakukan pada usia
assesmen selanjutnya. kehamilan 20 mg sampai
Ketua tim / 6mg post partum.
penanggungjawab membuat
Merupakan perangkat untuk
keputusan:
membantu petugas
1. Meningkatkan frekuensi
kesehatan mampu
observasi / monitoring
mengidentifikasi penurunan
2. Perbaikan asuhan yang
kondisi pasien sedini
dibutuhkan oleh pasien
mungkin dan bila perlu
mencari bantuan yang lebih
kompeten
4. Skor 4-6 1. Ketua Tim (Perawat) 9 Skor EWS, Skor 1- 4 observasi tiap 4-6 Staf klinis
dilakukan segera memberikan monitoring jam
setiap 1 informasi tentang Skor 5-6 observasi tiap 1
jam kondisi pasien kepada jam
dokter jaga atau DPJP Skor 7 atau lebih observasi
2. Dokter jaga atau DPJP secara continue
melakukan assesmen Henti nafas/jantung
sesuai komperrensinya
dan menentukan kondisi 10 Tindakan yang Staf klinis
pasien apakah dalam dilakukan bila
penyakit akut nilai score
Siapkan fasilitas 1. Skor 1- 4  Asesmen segera oleh
monitoring yang lebih observasi perawat senior
canggih tiap 4-6 jam  Respon segera maks 5
menit
1. Ketua Tim (Perawat)  Jika perlu dilakukan
5. Skor 7 melaporkan kepada Tim pengkajian oleh dokter
dilakuan tiap Code Blue jaga bangsal
30 menit 2. Skor 5-6  Pengkajian oleh dokter
2. Tim Code Blue observasi jaga
melakukan assesmen tiap 1 jam  Respon segera maks 5
segera menit
3. Stabilisasi oleh Tim Code  Konsul DPJP
Blue dan pasien dirujuk ke  Pertimbangan perawatan
Intermediate Care. HCU

38
37
code blue Tolong aktifkan code blue blue
3. Skor 7 atau  Resusitasi oleh perawat area….lokasi
lebih  Aktivasi code blue Bila dirawat inap
observasi  Informasikan dan Tolong aktifkan code blue….
secara konsultasikan DPJP Bangsal…ruangan….
kontinue 15 Bagai mana 1. Ada intruksi dari DPJP DPJP
prosedur 2. Pemberian persetujuan PPJA
11 Apa itu tim Code blue response team Staf klinis pemberian 3. Tes kecocokan Staf klinis
code blue atau tim code blue adalah Tim code darah 4. Pengadaan darah Kepala /staf
suatu tim yang dibentuk oleh blue 5. Penyimpanan darah UTDRS
rumah sakit yang bertugas 6. Identifikasi pasien
merespon kondisi code blue 7. Distribusi dan pemberian
didalam area rumah sakit. darah
Tim ini terdiri dari dokter dan 8. Pemantauan pasien dan
perawat yang sudah terlatih respon terhadap reaksi
dalam penanganan kondisi tranfusi
cardiac respiratory 9. Staf yang kompeten dan
arrest.respon timenya dari berwenang
panggil adalah 5 menit melaksanakan pelayanan
sampai kedatangan tim code darah dan prodak
blue darahsserta melakukan
pemantauan dan
12 Ada berapa Ada 3 area Staf klinis evaluasi
area Tim code 16 Bagai mana Screening nyeri DPJP
penanganan blue cara Pengkajian awal nyeri PPJA
cardiac pengelolaan Pengkajian ulang nyeri Staf klinis
respiratory nyeri Pasien /
arrest (code keluarga
blue) di RSUD 17 Cara Ada 5
Prof.Dr.H.M Pengkajian 1. SKALA NYERI – NIPS
Chatib nyeri ada (NEONATAL INFANT
Quzwain: berapa PAIN SCORE) usia 0-28
sebutkan 2. FLACCS (Face, Legs,
13 Nomor 125 Staf klinis Activity, Cry, Consolability
panggilan Tim code Scale)
code blue blue Digunakan untuk menilai
14 Cara Ucapkan salam Staf klinis nyeri pada pasien
mengaktifkan Sebut nama Tim code neonatus, bayi dan anak
usia 29 hari- 3 tahun

39 40
3. Wong Baker Faces Pain farmacologi
Scale dilakukan oleh
Untuk anak usia diatas 3 – 20 Tatalaksana Dokter
< 18 tahun ataupasien nyeri
dewasa dan geriatri farmakologi
dengan gangguan dilakukan oleh
komunikasi yang tidak 21 Tatalaksana Tatalaksana
dapat menggambarkan a. Pasien yang
intensitas nyerinya dengan mengalami nyeri
angka, gunakan asesmen derajat ringan (skala
(gambar wajah tersenyum 1-3) dilakukan edukasi
– cemberut-menangis untuk relaksasi dan
4. Numeric Rating Scale distraksi.
(NRS) atau Visual b. Apabila dengan tehnik
Analogue Scale (VAS) relaksasi dan distraksi,
Untuk anak usia≥18 tahun keluhan nyeri tidak
atau anak pasien dewasa, berkurang dilakukan
geriatri, dan pasien kolaborasi medis
bersalin yang bisa untuk pemberian
menyampaikan nyeri terapi jenis NSAID.
secara verbal, untuk c. Pasien yang
Instruksi: pasien akan mengalami nyeri
ditanya mengenai derajat sedang (skala
intensitas nyeri yang 4-6) dilakukan
dirasakan dan kolaborasi medis
dilambangkan dengan untuk pemberian
angka antara 0 – 10. terapi jenis
5. Behavioral Pain Scale NSAID/opioid dosis
Digunakan untuk pasien ringan.
dengan penurunan d. Pasien yang
kesadaran mengalami nyeri
derajat berat(skala 7-
18 Tata laksana Ada 2 10) dilakukan
nyeri Non farmakologi bila scor kolaborasi medis
nyerinya 1-3 untuk pemberian
Farmacologi bila score nyeri terapi jenis opioid.
lebih dari 3 e. Apabila dengan
19 Tata laksana Perawat bidan atau nakes pemberian terapi
nyeri Non lainnya farmasi jenis opioid,

41 42
tetapi keluhan nyeri tentang pasien
belum teratasi maka, 6. Lakukan pengkajian awal
bila diperlukan DPJP menjelang akhir kehidupan
akan merujuk. 7. Lakukan perawatan
Asuhan pelayanan pada
22 Pengkajian pengkajian ulang nyeri Pengkajian pasien menjelang akhir
Ulang Nyeri dilakukan pada : Ulang Nyeri kehidupan Pasien yang
Lanjutan 1. 15 Menit setelah Lanjutan dalam proses kematian
intervensi obat injeksi mempunyai kebutuhan
2. 1 jam setelah intervensi khusus untuk dilayani
obat oral / lainnya dengan penuh hormat dan
3. 1 x / shift bila skor nyeri 1- kasih.
3 8. Perhatian terhadap
4. Setiap 3 jam bila skor kenyamanan dan
nyeri 4-6 martabat pasien
5. Setiap 1 jam bila skor mengarahkan semua
nyeri 7-10 aspek asuhan selama
6. Dihentikan bila skor nyeri stadium akhir hidup.
0
Pelayanan Pemenuhan kebutuhan
23 Bagai mana 1. Lakukan scring pasien Bagai mana pasien yang psikologis,, maupun sosio-
pelaksanan menjelang akhir kehidupan pelaksanan diberikan pada spiritual,
asuhan 2. Atau bila pasien dirawat asuhan pasien
menjelang akhir beberapa hari sudah menjelang menjelang
kehidupan diberikan tindakan dan akhir akhir
pengobatan semakin hari kehidupan kehidupan
semakin terjadi perburukan adalah
kepada pasien
3. Yang mentukan pasien
menjelang akhir kehidupan
adalah DPJP
4. Kemudian DPJP
memberikan informasi
kepada keluarga pasien
yang mengatakan bahwa
pasien menjelang akhir
kehidupaan
5. Kemudian keluarga
mengambil keputusan

43 44
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN PAP III 2 Instruksi Bukti dalam rekam medis 1.Staf Klinis
PEMBERIAN MAKANAN DAN TERAPI GIZI Pemberian tentang instruksi 2.Nutrisionis
Makanan pemberian makanan / Dietisien
NO PERTANYAAN JAWABAN PENANGGUNG pasien sesuai dengan 3. Pasien /
JAWAB
status gizi dan kebutuhan Keluarga
1 Pilihan 1. Tersedia berbagai 1. PPA
pasien (CPPT)
Makanan pilihan makanan 2. Kepala
atau terapi gizi yang Instalasi / 3 Makanan Dari 1. Makanan dari luar 1. PPA
sesuai usia, Unit Gizi Luar Rumah rumah sakit dapat 2. Staf
budaya, pilihan, Sakit diadakan sesuai Klinis
rencana asuhan, ketentuan RS. 3. Nutrisio
diagnosis pasien 2. Makanan yang nis/
termasuk juga disediakan keluarga Dietisien
antara lain diet (dari luar rumah
khusus seperti sakit), edukasi
rendah kolesterol, diberikan mengenai
dan diabetes batasan-batasan diet
melius. pasien dan
2. Berdasarkan penyimpanan yang
pengkajian baik untuk mencegah
kebutuhan dan kontaminasi dan ada
rencana asuhan, bukti edukasinya
maka DPJP atau pada form edukasi
PPA lain yang terintegrasi.
kompeten 4 Terapi gizi 1. Skrining risiko gizi 1. PPA
memesan makanan terintegrasi dilakukan pada 2.Staf Klinis
dan nutrisi lainnya (asuhan gizi) pengkajian awal, jika 3.Nutrisionis
untuk pasien. pada saat skrining / Dietisien
3. Pasien berhak ditemukan pasien 4.Pasien /
menentukan dengan risiko tinggi Keluarga
makanan sesuai maka terapi gizi
nilai yang dianut. terintegrasi diberikan,
4. Menu makan pasien dipantau, dan
yang ditetapkan di dievaluasi
Instalasi Gizi 2. Ada bukti dalam rekam
menggunakan medis tentang
menu standar yaitu pemberian terapi gizi
Siklus Menu 10 hari terintegrasi pada
untuk 1 tahun pasien risiko tinggi
mencakup rencana,

45 46
pemberian dan SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
evaluasi terapi gizi
dengan metode NO PERTANYAAN JAWABAN PENANGGUNG
JAWAB
ADIME (Asessmen,
Diagnosa, Intervensi
1 Apa yang Ada 6 sasaran keselamatan Semua
dan Monitoring anda ketahui pasien di rumah sakit : Petugas /
Evaluasi) tentang (Acuan : Peraturan Pegawai
sasaran Menteri Kesehatan RI
5 Pemantauan 1. Ada bukti dalam 1. PPA keselamatan No.1961
Dan Evaluasi rekam medis tentang 2.Staf Klinis pasien di tahun 2011)
Terapi Gizi hasil evaluasi dan 3.Nutrisionis
rumah sakit? Ketepatan Identifikasi
(Monev) monitoring terapi gizi. / Dietisien
Pasien
2. Monev dilakukan 4.Pasien /
sesuai dengan Keluarga Peningkatan komunikasi
parameter antara lain: yang efekif;
- Intake/Asupan di Peningkatan keamanan
monev pada 3 hari obat yang perlu diwaspadai;
yang akan datang
Kepastian tepat-‐lokasi,
- Pengetahuan
Pasien/Keluaga di tepat-‐prosedur, tepat
Monev minimal 24 jam pasien operasi.
sebelum pasien Pengurangan risiko infeksi
pulang terkait pelayanan
- Berat Badan di Monev kesehatan; dan
pada 1 minggu yang
akan datang
Pengurangan risiko pasien
3. Evaluasi akhir dari terapi jatuh.
gizi sesuai tujuan 2 Bagaimana Setiap pasien yang masuk Admision
pemberian terapi diet. prosedur rawat inap dipasang Seluruh
rumah kan gelang Paramedis
sakit identitas pasien.
dalam Ada 2 cara identitas yaitu
mengident menggunakan NAMA,
ifikasi TANGGAL LAHIR dan
pasien ? No MR yang disesuaikan
dengan tanda pengenal
resmi.

47 48
Pengecualian prosedur 6 Dapatkah Rumah sakit tehnik SBAR Dokter
identifikasi dapat dilakukan anda (Situation – Background – Perawat
pada kondisi menjelaskan Asessment – Bidan
kegawat daruratan pasien tentang cara Recomendation) dalam
di IGD, ICU dan kamar komunikasi melaporkan kondisi
operasi dengan tetap efektif di pasien untuk
memperhatikan data Rumah Sakit? meningkatkan efektivitas
pada gelang identitas komunikasi antar pemberi
pasien. layanan.
3 Kapan Saat pemberian obat, Dokter Situation : Kondisi terkini
dilakukan Saat pemberian transfusi Perawat yang terjadi pada pasien.
proses darah, Saat pengambilan Bidan Background : Informasi
verifikasi sampel untuk Admision penting apa yang
identitas pemeriksaan laboratorium Farmasi berhubungan dengan
pasien ? dan pemeriksaan radiologi Labor kondisi pasien terkini.
Saat dilakukan tindakan Radiologi Asessment : Hasil
medis.
pengkajian kondisi pasien
4 Gelang Gelang identitas Semua
terkini.
identifikasi Petugas /
apa saja Recommendation : Apa
Pasien laki-‐laki : BIRU Pegawai
yang yang perlu dilakukan
digunakan Pasien perempuan : untuk mengatasi masalah
di rumah MERAH MUDA pasien saat ini.
sakit? Rumah sakit konsisten
Risiko jatuh : KUNING dalam melakukan
verifikasi terhadap akurasi
Alergi : MERAH dari komunikasi lisan
dengan catat, baca
Menolak Resusitasi : UNGU kembali dan konfirmasi
5 Bagaimana SPO Pemasangan UGD ulang (CABAK) terhadap
prosedur gelang identifikasi Perawat perintah yang diberikan.
pemasangan pasien Bidan Pelaporan kondisi pasien
gelang kepada DPJP pasien
identifikasi ? menjadi tanggung jawab

49 50
dokter ruangan yang berwarna merah
bertugas. bertuliskan “High Alert”
7 Apa saja yang Obat-obatan yang termasuk Dokter dan khusus untuk
termasuk dalam high alert medication Perawat elektrolit pekat, harus
obat-obatan adalah : Bidan ditempelkan stiker yang
medication di 1. Elektrolit pekat : KCI, Farmasi dituliskan “Elektrolit Pekat,
rumah sakit ? MgSO$, Natrium harus diencerkan sebelum
Bikarbonat, NaCL > 0,9% diberikan diberikan”
2. NORUM (Nama obat Rupa 8 Tahukah An Proses time out ini merupa Ruang OK
Ucapan Mirip)/ LASA (Look da bagaimana kan standar operasi yang m
Alike Sound Alike) prosedur eliputi pembacaan dan pen
Pengelolaan high alert check list kese gisian formulir sign in yang
medication : lamatan dilakukan sebelum pasien
Penyimpanan lokasi operasi? dianestesi di holding area,
khusus dengan akses time out yang dilakukan
terbatas dan diberi diruang operasi sesaat
penandaan yang jelas sebelum
berupa stiker berwarna incisi pasien operasi dan
bertuliskan “High Alert” sign out setelah operasi
NaCI > 0,9% dan KCI tidak selesai (dapat dilakukan di
boleh disimpan di ruang recovery room). Proses sign
perawatan kecuali di Unit in, time out dan sign out ini
perawatan Internal (ICU) dipandu oleh perawat
Ruang perawatan yang sirkuler dan
boleh menyimpan diikuti oleh operator,
elektrolit pekat harus dokter anestesi,
perawat.
memastikan bahwa
elektrolit pekat disimpan
9 Bagaimana Penilaian risiko jatuh Semua
dilokasi dengan akses kah cara dilakukan saat pengkajian Petugas /
terbatas bagi petugas yang mengkaji awal dengan menggunakan Pegawai
diberi wewenang. pasien risiko metode pengkajian risiko
jatuh yang telah ditetapkan
Obat diberi penandaan jatuh ?
oleh Rumah Sakit.
yang jelas berupa stiker

51 52
Penilaian risiko jatuh 10 Apa yang Dilakukan tatalaksana pasien Semua
pada pasien anak dilakukan jatuh dan membuat laporan Petugas /
menggunakan scoring jika ada insiden keselamatan pasien. Pegawai
HUMPTY DUMPTY dan Pasien yang
pada pasien dewasa jatuh?
menggunakan scoring
MORSE.
Pengkajian tersebut
dilakukan oleh perawat
dan kemudian dapat
dijadikan dasar
pemberian rekomendasi
kepada dokter untuk
tatalaksana lebih lanjut.
Perawat memasang
gelang risiko berwarna
KUNING di pergelangan
tangan pasien dan
mengedukasi pasien dan
atau keluarga maksud
pemasangan gelang
tersebut.
SPO Pengkajian dan
pencegahan pasien
risiko jatuh
Pengkajian ulang
dilakukan oleh perawat
secara berkala sesuai
hasil penilaian risiko
jatuh pasien dan jika
terjadi perubahan
kondisi pasien atau
pengobatan.

53 54
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK) terhindar dari kerugian
fisik dan materi.
NO PERTANYAAN JAWABAN PENANGGUNG
JAWAB f. Pasien berhak
1 Tahukah anda RSUD Prof.DR.H.M.Chatib Semua mengajukan pengadaan
tentang Quzwain Kab.Sarolangun Petugas / atas kualitas pelayanan
bagaimana bertanggung jawab untuk pegawai yang didapatkan.
hak melindungi dan g. Pasien berhak memilih
pasien di mengedepankan hak pasien dokter dan kelas
rumah sakit ? dan keluarga sesuai UU RI perawatan sesuai dengan
No. 44 Tahun 2009 tentang keinginannya dan
Rumah Sakit yaitu : peraturan yang berlaku di
a. Pasien berhak Rumah Sakit.
memperoleh informasi h. Pasien berhak meminta
mengenai tata tertib dan konsultasi tentang
peraturan yang berlaku di penyakit yang
Rumah Sakit. dideritanya kepada
b. Pasien berhak informasi dokter lain yang
tentang hak dan mempunyai Surat Ijin
kewajiban pasien. Praktek (SIP) baik di
c. Pasien berhak dalam maupun diluar
memperoleh layanan Rumah Sakit.
yang manusiawi, adil, i. Pasien berhak mendapat
jujur dan tanpa privasi dan kerahasiaan
deskriminasi. penyaki yang diderita
d. Pasien berhak termasuk data-data
memperoleh layanan medisnya.
kesehatan yang bermutu j. Pasien berhak mendapat
sesuai dengan standar informasi yang meliputi
profesi dan standar dignosis dan tata cara
prosedur operasional. tindakan medis, tujuan
e. Pasien berhak meperoleh tindakan medis, alternatif
layanan yang efektif dan tindakan, resiko dan
efisien sehingga pasien komplikasi yang mungkin

55 56
terjadi danprognosis dengan agama dan
terhadap tindakan yang kepercayaan yang
dilakukan serta perkiraan dianutnya.
biaya pengobatan. q.Pasien berhak
k. Pasien berhak menggugat dan/ atau
memberikan persetujuan menuntut rumah sakit
atau menolak atas apabila rumah sakit
tindakan yang dilakukan diduga memberikan
oleh tenaga kesehatan pelayanan yang tidak
terhaap penyakit yang sesuai dengan standar
dideritanya. baik secara perdata
l.Pasien berhak maupun pidana.
didampingi keluarganya r. Pasien berhak mengeluh
dalam keadaan kritis. pelayanan Rumah sakit
m.Pasien berhak yang tidak sesuai dengan
menjalankan agama/ standar pelayanan.
kepercayaan yang elektronik sesuai dengan
dianutnya selama hali itu ketentuan peraturan
tidak mengganggu pasien perundang-undangan.
lainnya.
n.Pasien berhak 2 Tahukah anda 8 Kewajiban pasien Semua
memperoleh keamanan tentang menurut permenkes no.69 Petugas /
dan keselamatan dirinya bagaimana tahun 2014 : pegawai
selama dalam perawatan Kewajiban 1. Mematuhi peraturan
di Rumah Sakit. pasien di yg berlaku di rumah
o.Pasien berhak rumah sakit ? sakit.
mengajukan usul, saran, 2. Menggunakan
perbaikan atas perilaku fasilitas rumah sakit
Rumah Sakit terhadap secara bertanggung
dirinya. jawab.
p. Pasien berhak menolak 3. Menghormati hak hak
pelayanan bimbingan pasien lain ,
rohani yang tidak sesuai pengunjung dan hak

57 58
tenaga kesehatan informed tindakan kedokteran dari Admission
serta petugas lainnya consent Konsil Kedokteran
yang berada di rumah kepada Indonesia) Pernyataan
sakit . pasien dan persetujuan
4. Memberikan keluarga ? - (Informed Consent)
informasi yang jujur , Siapa yang dari pasiesn didapat
lengkap dan akurat memberikan melalui suatu proses
sesuai kemampuan informed yang ditetapkan
dan pengetahuannya consent ? rumah sakit dan
tentang masalah Apa saja dilaksanakan oleh staf
kesehatannya. yang yang terlatih, dalam
5. Memberikan di bahasa yang
informasi tentang informasikan dipahami pasien.
kemampuan finansial saat SPO Pemberian Informed
dan jaminan6 informed Consent Informed
kesehatan yang di consent ? Consent
milikinya. - diperoleh sebelum
6. Mematuhi rencana operasi, anestesi,
terapi yang di penggunaan darah
rekomendasikan oleh atau produk darah
tenaga kesehatan di dan tindakan serta
3 Bagaimana Pemberian informasi dan Dokter pengobatan lain yang
prosedur edukasi diberikan sesuai Perawat berisiko tinggi.
pemberian kebutuhan, dan diberikan Bidan - Semua tindaka
informasi oleh petugas dengan kedokteran harus
dan edukasi kompetensi yang sesuai mendapat
kepada pasien yaitu PANITIA PKRS. persetujuan pasien
dan SPO Pemberian dan atau keluarga
keluarga ? Informasi setelah mendapat
dan Edukasi. penjelasan yang
4 Bagaimana Persetujuan Tindakan Dokter cukup tentang hal-hal
prosedur Kedokteran Acuan : Perawat yang berkaitan
pemberian manual persetujuan Bidan dengan tindakan

59 60
tersebut dari Dokter 7 Bagaimana RS - Kriteria kekerasan Dokter
Penanggungjawab melindungi fisik di lingkungan Perawat
Pasien (DPJP). pasien Rumah sakit Bidan
- Informed Consent terhadap tediriatas : Pelecehan Security
menginformasikan kekerasan seksual, pemukulan,
tentang : diagnosis fisik? penelantaran, dan
(WD&DD), dasar pemaksaan fisik
diagnosis, tindakan terhadap pasien baik
kedokteran, indikasi yang dilakukan oleh
tindakan, tata cara, penunggu/
tujuan, resiko, pengunjung pasien
komplikasi, prognosis, maupun petugas.
alternatif dan risiko. - Kecuali terdapat
5 Bagaimana Pelayanan kerohanian Admission indikasi, petugas
pasien terdiri dari pelayanan Perawat kesehatan dapat
mendapatkan kerohanian rutin dan atas Bidan melakukan
informasi permintaan. Pasien yang pemaksaan fisik
pelayanan membutuhkan pelayanan (seperti pengekangan
kerohanian kerohanian akan mengisi )sesuai standar medis
di RS ? formulir permintaan dan etika rumah sakit
pelayanan kerohanian, yanag berlaku.
kemudian perawat akan - Setiap petugas
menghubungi petugas keamanan sudah
terkait sesuai daftar yang terlatih untuk
ada. menangani hal
SPO Pelayanan tersebut.
Kerohanian. - Setiap pasien /
6 Bagaimana Saat dilakukan Dokter pengunjung /
RS pemeriksaan, konsultasi, Perawat karyawan yang
melindungi tatalaksana antar pasien Bidan berada dalam rumah
kebutuhan akan dibatasi dengan tirai. sakit harus
privasi SPO Perlindungan menggunakan tanda
pasien ? Kebutuhan Privasi Pasien. pengenal berupa

62
61
gelang identitas semua orang yang terlibat
pasien , kartu visitor / dalam aspek perawatan
pengunjung atau pasien. SPO Penolakan
name tag karyawan. Tindakan atau
SPO Perlindungan Pengobatan.
Terhadap Kekerasan
Fisik.
8 Bagaimana SPO Perlindungan Barang Perawat Akses dan Kontinuitas Pelayanan (AKP)
prosedur Milik Pasien Bidan NO PERTANYAAN JAWABAN PENANGGUNG
melindungi Security JAWAB

barang milik
1 Apa itu Suatu proses identifikasi Dokter
pasien ? skrinning ? melalui kriteria triage, Perawat
9 Apa yang Rumah sakit menghormati Perawat evaluasi visual / Bidan
dilakukan RS keinginan dan pilihan Bidan pengamatan fisik,
jika pasien pasien untuk menolak psikologi, laboratorium
menolak / pelayanan resusitasi. klinik / diagnostic imaging.
memberhen Keputusan untuk tidak
2 Bagaimana Skrining dilakukan pada Dokter
tikan melakukan RJP harus prosedur kontak pertama untuk Perawat
tindadakan dicatat di rekam medis skrining di menetapkan apakah Bidan
(resusitasi) pasien dan di formulir Do IGD? pasien dapat dilayani oleh
atau Not Resuscitate (DNR). RS.
pengobatan Formulir DNR harus diisi Skrining dilaksanakan
yang dengan lengkap dan melalui kriteria triase,
diberikan? disimpan di rekam medis visual atau pengamatan,
pasien. Alasan pemeriksaan fisik,
diputuskannya tindakan psikologik, labolatorium
DNR dan orang yang klinik atau diagnostik
terlibat dalam imajing sebelumnya.
pengambilan keputusan SPO Skrining Pasien
harus dicatat di rekam 3 Bagaimana SPO Penerimaan Pasien Dokter
medis pasien dan formulir prosedur Rawat Inap Perawat
DNR. Keputusan harus penerimaan Bidan
dikomunikasikan kepada pasien

63
64
rawat inap SPO penerimaan Pasien TRANSFER INTRA RUMAH SAKIT
dan rawat Rawat Jalan
jalan ? PASIEN PETUGAS KETRAMPILAN PERALATAN
PEDAMPING YANG UTAMA
4 Apa itu Yaitu Proses penilaian pasien Dokter
DIBUTUHKAN
TRIAGE ? berdasarkan tingkat Perawat
kegawatan dan jenis Bidan DERAJAT 0 TPK/ Petugas Bantuan hidup
penyakit agar dapat Keamanan dasar
ditentukan apakah pasien DERAJAT 0,5 TPK/ Petugas Bantuan hidup
perlu ditangani dengan (ORANG Keamanan dasar
segera dan ditentukan TUA /
tempat penanganannya. DELIRIUM)
5 Bagaimana Rumah sakit melaksanakan Dokter DERAJAT 1 Perawat/ Bantuan hidup Oksigen,
Prosedur proses triase berbasis bukti Perawat petugas dasar, pelatihan sunction,
Triase? untuk memprioritaskan Bidan berpengala man tabung gas, tiang infuse
pasien sesuai dengan (sesuai dengan pemberian obat- portabel,
kegawatannya. kebutuhan obatan, kenal pompa
6 Bagaimana Lihat TRANSFER INTRA Brankar pasien) akan tanda infuse
prosedur RUMAH SAKIT Man deteriorasi, dengan
transfer yang Dan ANTAR RUMAH Driver keterampilan baterai,
SAKIT Ambulance trakeostomi dan oksimetri
berlaku di
Di Halaman Berikutnya Dokter suctioni denyut
Rumah sakit ?
Perawat DERAJAT 2 Perawat dan Semua Semua
Bidan petugas ketrampilan peralatan di
Security
keamanan/ TKP diatas, atas,
7 Bagaimanan Dalam 48 jam setelah pasien Dokter ditambah : dua ditambah :
prosedur masuk, perawat akan Perawat tahun monitor EKG
pemulangan membuat discharge planning Bidan pengalaman dan tekanan
pasien ? pasien yang mencangkup dalam darah dan
beberapa topik dan kriteria perawatan defibrillator.
tentang bagaimana pasien intensif
akan dirawat setelah pulang. (oksigen,
Hal ini didokumentasikan di sungkup
formulir pengkajian awal pernafasan,
keperawatan rawat inap.

65 66
defibrillator, pelatihan
monitor). untuk
DERAJA T 3 Dokter, Standar Monitor ICU transfer
perawat, dan kompetensi portabel pasien
TPK/ petugas dokter harus di yang dengan sakit
keamanan atas standar lengkap, berat/ kritis
(WAJIB) minimal : ventilator Perawat :
Dokter : dan alat ● Minimal 2
● Minimal 6 transfer yang tahun
bulan memenuhi bekerja di ICU
pengalaman standar ● Ketrampilan
mengenai minimal. bantuan
perawatan hidup dasar
pasien dan lanjut.
intensif dan ●Harus
bekerja di mengikuti
ICU pelatihan
● Ketrampilan untuk
bantuan transfer
hidup dasar
dan lanjut
● Ketrampilan
menangani
masalah
jalan napas
dan
pernapasan
minimal
level ST3
atau
sederajat.
● Harus
mengikuti

67 68
TRANSFER ANTAR RUMAH SAKIT penggunaan bantuan
kantong hidup
PASIEN PETUGAS KETRAMPILAN PERALATAN pernafasan (bag lanjut,
PEDAMPING YANG UTAMA DAN valve mask), penggunaan
DIBUTUHKAN JENIS penggunaan kantong
KENDARAAN defibrilator, pernafasan
DERAJAT 0 Petugas Bantuan hidup Kendaraan penggunaan (bag
ambulan dasar High monitor intensif valve mask),
Dependency penggunaan
Service defibrilator,
(HDS/ penggunaan
Ambulance monitor
DERAJAT 0,5 Petugas Bantuan hidup Kendaraan intensif
(ORAG TUA/ Ambulan dan dasar HDS/ DERAJAT 3 Doktr Dokter : Ambulan
DELIRIUM) Paramedis Ambulance perawat Minimal 6 lengkap /
DERAJAT 1 Petugas Bantuan hidup Kendaraan dan bulan AGD 118,
ambulan dasar, pemberian HDS/ petugas pengalaman monitor ICU
dan oksigen, ambulan, ambulans mengenai portable
perawat pemberian oksigen, perawatan pasien yang
obatobatan, suction, intensif dan lengkap,
kenal tiang infus bekerja di ICU ventilator
tanda deteriorasi, portable,
Ketrampilan dan
keterampilan infus pump peralatan
bantuan hidup
perawatan, dengan transfer yang
dasar dan lanjut.
trakeostomin dan baterai,
Ketrampilan memenuhi
suction oksimetri standar
menangani
DERAJAT 2 Dokter, Semua Semua minimal.
permasalahan
perawat ketrampilan ketrampilan
jalan napas dan
dan diatas, ditambah : diatas,
pernapasan,
petugas Penggunaan alat ditambah :
minimal level ST3
ambulans pernafasan, Penggunaan
atau sederajat.
bantuan hidup alat
Perawat :
lanjut, pernafasan,
Minimal 2tahun

69 70
bekerja di ICU Pelayanan Farmasi dan Pengelolaan Obat (PKPO)
Ketrampilan PENANGGUNG
NO PERTANYAAN JAWABAN
bantuan hidup JAWAB

dasar dan lanjut 1 Apa saja Daftar obat-obatan LASA Dokter


Harus mengikuti daftar (Look a like sound Alike) Perawat
pelatihan untuk obatobatan dapat ditemukan di SPO Bidan
transfer pasien yang termasuk Obat-Obatan Sound Alike Farmasi
dengan sakit dalam Look Alike dan juga pada
berat/ kritis NORUM? buku Quality and safety.
Contoh obat look alike
adalah obat-obatan
dengan tampilan mirip
namun sebenarnya
berbeda dosis (Misal
Amlodipin 5 mg dan
Amlodipin 10 mg).
Sementara contoh obat
sound alike adalah
azithromycin dan
erithromycin (terdengar
mirip)
2 Bagaimana Obat-obatan high alert Dokter
kebijakan (kaliun klorida 7, 46% Perawat
elektrolit dalam ampul dan Natrium Bidan
pekat Klorida 3% dalam Kolf) Farmasi
hanya disimpan di ruang
rawat intensif (ICU, NICU,
HCU) (Ditempat yang
ditandai stiker merah).
Obat high alert tersebut
diberi stiker “high alert”
berwarna merah dan
khusus untuk larutan

71 72
elektrolit pekat juga diberi 4 Bagaimana Resep harus memenuhi Dokter
penandaan stiker kebijakan kelengkapan : Perawat
bertuliskan “elektrolit persyarata n Nama pasien, tanggal lahir Bidan
pekat, harus diencerkan resep yang atau umur pasien (jika Farmasi
sebelum diberikan”. lengkap? tidak dapat mengingat
Obat emergensi disimpan tanggal lahir), no rekam
dalam troli/ kit/ lemari medis dan berat badan
emergensi pasien (untuk pasien anak)
terkunci,diperiksa, Nama dokter, tanggal
dipastikan selalu tersedia penulisan resep dan ruang
dan harus diganti segera pelayanan
jika jenis dan jumlahnya Mengisi kolom riwayat
sudah tidak sesuai lagi alergi obat pada bagian
dengan daftar yang kanan atas lembar resep
ditempel/ digantung di manual
troli/ kit/ lemari Menuliskan tanda R/ pada
emergensi. setiap sediaan. Untuk
Perbekalan farmasi dan nama obat tunggal ditulis
penguncian troli tersebut dengan nama generik.
dikontrol oleh farmasi. Untuk obat kombinasi
Troli akan dibuka 3 bulan dutulis sesuai nama dalam
sekali untuk dilakukan formularium, dilengkapi
pemeriksaan kesesuaian dengan bentuk sediaan
perbekalan farmasi dengan obat (contoh: injeksi,
daftar, ketepatan tablet, kapsul, salep),serta
penyimpanan dan tanggal kekuatannya (contoh :
kadaluarsa. 500mg, 1 gram)
3 Bagaimana Baik dokter maupun perawat Dokter Bila obat berupa racikan
alur pelaporan yang menemukan terjadinya Perawat dituliskan nama setiap
insiden medication error boleh Bidan jenis/ bahan obat dan
apabila terjadi melaporkan kejadian Farmasi jumlah bahan obat (untuk
medication tersebut. SPO Pelapor Manajemen bahan padat: mikrogram,
error? Insiden. miligram, gram) dan untuk

73 74
cairan : tetes, mililiter,
liter.
Pencampuran beberapa
obat dalam bentuk
campuran tersebut telah
terbukti aman dan efektif.
Aturan pakai
(frekuensi, dosis, rute
pemberian). Untuk aturan
pakai jika perlu atau prn
atau “pro re nata”, harus
dituliskan dosis maksimal
dalam sehari.

Sarolangun, 17 Maret 2023

75

Anda mungkin juga menyukai