1. Autonomy (Kemandirian)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir secara logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang
dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus
menghargainya.
3. Justice (Keadilan)
Prinsip ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat
keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai standar
praktik dan hukum yang berlaku.
Contoh ketika perawat dinas sendirian dan saat itu ada klien baru
masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan
perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor
dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas
keadilan.
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki
oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
8. Accountability (Akuntabilitas)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.
Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat
digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas
delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.
Rumus Naegele
Nama rumus ini berasal dari nama penemunya, Franz Karl Naegele, dokter
kandungan di Jerman yang hidup di abad 19. Hari perkiraan lahiran (HPL) dihitung
berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda. Rumus Naegele adalah
sebagai berikut:
Rumus pertama digunakan jika HPHT ada di bulan Januari sampai Maret. Misalnya,
HPHT Anda adalah 21 Januari 2018, maka perkiraan tanggal persalinan Anda
adalah:
Tahun: tetap 2018
Bulan: 1+9 = 10
Hari: 21+7= 28
Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 28 Oktober 2018.
Rumus kedua digunakan jika HPHT ada di bulan April sampai Desember. Jadi, jika
hari pertama haid terakhir Anda adalah 1 Mei 2018 maka perkiraan tanggal
persalinan Anda adalah:
Tahun: 2018+1= 2019
Bulan: 5-3=2
Hari: 1+7= 8
Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 8 Februari 2019.
Leopold 1
Dokter menempatkan kedua telapak tangan di bagian atas perut untuk menentukan
letak bagian tertinggi rahim. Kemudian dokter meraba perlahan area ini untuk
memperkirakan bagian tubuh bayi yang berada di sana.
Kepala bayi akan teraba keras dan bentuknya bundar. Sedangkan bokong bayi,
akan terasa seperti objek besar dengan tekstur lembut. Pada sekitar 95%
kehamilan, posisi bokong berada di bagian tertinggi rahim ini.
Leopold 2
Pada tahap Leopold 2, kedua telapak tangan dokter akan meraba perlahan kedua
sisi perut Bunda, tepatnya di area sekitar pusar. Langkah ini dilakukan untuk
mengetahui bayi Bunda menghadap ke kanan atau ke kiri.
Caranya adalah dengan membedakan letak punggung bayi dan anggota tubuh lain.
Punggung bayi akan terasa lebar dan keras. Sedangkan, bagian tubuh lain akan
terasa lebih lembut, tidak beraturan dan dapat bergerak.
Leopold 3
Di pemeriksaan Leopold tahap 3, dokter akan meraba bagian bawah perut Bunda
menggunakan jempol dan jari-jari dari salah satu tangannya saja (tangan kanan atau
tangan kiri).
Mirip dengan Leopold 1, cara ini bertujuan untuk memastikan bagian tubuh bayi
yang berada di bagian bawah rahim. Bila teraba keras, berarti kepala. Namun bila
terasa seperti objek bergerak, berarti tungkai atau kaki.
Jika teraba kosong, bisa jadi bayi berada dalam posisi melintang dalam rahim.
Tahap perabaan ini juga bisa membantu dokter memperkirakan berat bayi
dan volume air ketuban.
Leopold 4
Pada tahap terakhir, dokter akan meraba bagian bawah perut Bunda dengan kedua
telapak tangannya. Cara ini dapat membantu dokter mengetahui apakah kepala bayi
sudah turun sampai rongga tulang panggul (jalan lahir) atau masih di area perut. Bila
sudah masuk penuh sampai rongga panggul, seharusnya kepala bayi akan sulit atau
tidak lagi bisa diraba.
Selanjutnya, pemeriksaan Leopold juga umum diikuti dengan pemeriksaan tekanan
darah ibu serta detak jantung bayi, dan menjelang persalinan, dokter mungkin juga
akan melakukan pemeriksaan Cardiotocography (CTG).
CARA 1
1. Tentukan tanggal lahir anak, dalam format tanggal, bulan, tahun misalnya : 5-4-2011
2. Tulis tanggal kunjungan, misalnya : 19-9-2012
3. Hitung umur anak dengan mengurangi tanggal kunjungan dengan tanggal lahir, misalnya:
Penyelesaian
CARA 2
1. Tentukan tanggal lahir anak, dalam format tanggal, bulan, tahun misalnya : 19-9-2011
2. Tulis tanggal kunjungan, misalnya : 05-04-2012
3. Hitung umur anak dengan mengurangi tanggal kunjungan dengan tanggal lahir, misalnya
Penyelesaian:
Formatif Sumatif Evaluation Model adalah model evaluasi yang dilaksanakan dalam waktu
yang berbeda, jika melaksanakan evaluasi ketika kegiatan atau program sedang
berlangsung ini disebut evaluasi formatif. Sedangkan melaksanakan evaluasi di akhir
kegiatan atau program ini disebut evaluasi sumatif.
Gaya Kepemimpinan
Adalah suatu cara yang digunakan peminpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Umumnya
dikenal 5 gaya kepemimpinan, yakni:
1. Kepemimpinan otokratis.
Disebut juga kepemimpinan diktator atau directif. Orang yang menganut pendekatan ini mengambil
keputusan tanpa berkonsultasi dengan para bawahannya yang harus melaksanakan keputusannya
atau karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut.
2. Kepemimpinan demokratis.
Gaya kepemimpinan ini dikenal pula dengan kepemimpinan konsultif atau konsensus. Orang yang
menganut pendekatan ini melibatkan para karyawan yang harus melaksanakan keputusan dalam
proses perbuatannya. Sebenarnya yang membuat keputusan akhir adalah pemimpin, namun
sebelumnya telah menerima masukan dan rekomendasi dari anggota tim.
3. Kepemimpinan partisipatif.
Gaya kepemimpinan ini juga dikenal dengan istilah kepemimpinan terbuka, bebas dan non directif.
Orang yang menganut pendekatan ini hanya sedikit memegang kendali dalam proses pengambilan
keputusan. Ia menyajikan informasi mengenai sesuatu permasalahan dan memberikan kesempatan
kepada anggota tim ( bawahan ) untuk mengembangkan strategi dan pemecahannya.
4. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
Gaya kepemimpinan ini juga disebut kepemimpinan berdasarkan hasil-hasil atau sasaran. Orang
yang menganut pendekatan ini meminta anggota tim / bawahannya untuk memusatkan perhatian
hanya pada tujuan / sasaran yang ada.
5. Kepemimpinan situasional.
Gaya kepemimpinan ini dikeanl sebagai kepemimpinan tidak tetap. Asumsi yang digunakan dalam
gaya ini adalah bahwa tidak ada suatupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manager
dalam semua kondisi.
ALOS = ————————–
Jumlah Pasien Keluar hidup & meninggal = 5 orang
25
ALOS = —————–
5
ALOS = 5 hari
Untuk mendapatkan lama dirawat pada setiap pasien dihitung dari kapan
pasien pulang dan pasien tersebut masuk. Misalnya. Pasien A masuk
tanggal 31 Agustus dan pulang tanggal 4 Sep, maka lama dirawat Pasien
A adalah 4 hari.
BTO = Bed Turn Over yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu
periode atau berapa kali tempat tidur yang dipakai dalam satu satuan
waktu (periode)
Contoh : Pasien keluar hidup & meninggal ada 5 orang pada tanggal 4 Sep
Jumlah Tempat tidur ada 200 TT
Maka BTOnya adalah :
BTO = ——————————————————
5
BTO = ——————–
200
BTO = 0.025 kal
(Jumlah Tempat Tidur X periode) – Hari Perawatan
TOI = —————————————————————-
Jumlah pasien keluar Hidup & Meninggal
TOI = Turn Over Interval yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya
........