LP, Askep, Resume, Oksigenisasi (Afrilia Yelsa)
LP, Askep, Resume, Oksigenisasi (Afrilia Yelsa)
Disusun Oleh:
Afrilia Yelsa
230517002
Profesi Ners
B. Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi menurut
Potter &Perry tahun 2018 yakni:
1. Faktor fisiologis
D. Manifestasi Klinis
g. pucat
h. Sianosis
i. Clubbing
j. Dispnea
k. Peningkatan tekanan darah
l. Peningkatan frekuensi nadi
m. Peningkatan frekuensi kedalaman pernafasan
E. Fisiologi Pernafasan
Menurut Potter & Perry tahun 2008, berdasarkan tempatnya
proses pernafasanterbagi menjadi dua yaitu:
1. Pernafasan Eksternal
Memacu pada keseluruhan proses pertukaran O2 dan CO2 antara
lingkungan eksternal dan sel tubuh, ada 3 proses dalam
pernafasan eksternal
a. Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya O2 dari atmosfer kedalam
alveoli atau dari alveoli ke atmosver dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti bersih jalan nafas sistem saraf pusat
dan sistem pernafasan yang utuh
b. Difusi gas
Merupakan pertukaran antara O2 di alveoli dengan kapiler
paru dan CO2 dikapiler dengan alveoli yaitu dari yang
bertekanan tinggi ke arah yang bertekanan rendah,
dipengaruhi oleh permukaan paru, konsentrasi O2 dan
perbedaan tekanan
c. Transportasi gas
Gas pada proses ini, O2 diangkut dari paru menuju jaringan
dan CO2 diangkat dari jaringan menuju keparu.
1) Transport O2
Terjadi pada sistem jantung dan paru-paru normalnya
sebagian besar O2 ( 97% ) berikatan lemah dengan hb dan
diangkut ke seluruh tubuh dalam bentuk ( hb2 ) dan sisa
terlarut dalam plasma
2) Transportasi CO2
CO2 sebagai hasil metabolisme terus menerus diproduksi
dandiangkat menuju paru dalam 3 cara
a) Sebagian besar CO2 diangkat dalam sel darah dalam
bentukbikarbonat HCO3
b) Sebanyak 23% CO2 berikatan dengan Hb membentuk
karbomino hemoglobin ( HbCO2 )
c) Sebanyak 7% diangkut dalam bentuk larutan dalam
plasmadan bentuk asam karbonat
2. Pernafasan Internal (Pernafasan jaringan)
Mengacu pada proses metabolisme intrasel
yangberlangsung dalam mitokondria yang
menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selama proses
penyerapan energi molekul nutrie dalam proses ini darah yang
banyak mengandung O2 dibawa keseluruh tubuh
F. Patofisiologi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan
trasportasi. Proses ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen
yang masuk dan keluar dari dan ke paru-paru), apabila pada proses
ini terdapat obstruksi maka oksigen tidak dapat tersalur dengan baik
dan sumbatan tersebut akan direspon jalan nafas sebagai benda asing
yang menimbulkan pengeluaran mukus. Proses difusi (penyaluran
oksigen dari alveoli ke jaringan) yang terganggu akan menyebabkan
ketidakefektifan pertukaran gas. Selain kerusakan pada proses
ventilasi, difusi, maka kerusakan pada transportasi seperti perubahan
volume sekuncup, afterload, preload, dan kontraktilitas miokard juga
dapatmempengaruhi pertukaran gas (Brunner & Suddarth, 2008).
G. Pathway Oksigenasi
H. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilaksakan menurut Kozier, 2011.
1. Spyromtry : Untuk mengetahui fungsi paru
2. Hematologi : Untuk mengetahui:
a Infeksi : Leukosit biasanya meningkat
b Alergi : Eusinofil
c Pertukaran gas : ABG ( Analisa Blood Gas )
3. Radiologi ( Foto rontgen, Scanning paru )
4. Thoracocentesis
5. Pemeriksaan laboratoriuma Hbb
Leukosit
c Gusinofil
d Basofil
e Limfosit
f Monosit
I. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan KeperawatanTeknik
pernafasan
a Latihan nafas dalam, batuk efektif
b Pursed lip breating (pada pasien yang biasa mengontrol pernafasan)c Abdominal
breating (pada pasien dengan disfungsi pernafasan kronik) d Insentive spirometri (pada
pasien post operasi bersamaan dengan deep
breating)
e Suction
f Pemberianoksigen g
Posisi (semifowler)
2. Penatalaksanaan Medis
Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian medikasi oleh dokter, seperti,
Nebulizer, kanul nasal, oksigenasi melalui master untuk pemberian oksigen jika
diperlukan
3. Fisioterapi dada
a. Perkusi dan fibrasi dada
b. Postural drainage
RENCANA KEPERAWATAN
Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta :EGC Nanda
International. 2015. Diagnosis Keperawatan : definisi & Klasifikasi.
Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2005. Fundamental Kepe rawatan. Jakarta:EGC Tarwonto dan
Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan
AsuhanKeperaweatan. Jakarta : Salemba Medika
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DASAR
MAHASISWA PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes Abdi Nusantara Jakarta
TAHUN AKADEMIK 2019/2021
PENGKAJIAN
I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
- Nama ( nama lengkap, nama panggilan ) : Ny.S
- Usia / tanggal lahir : 46 Th
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat ( lengkap dengan no.telp ) : Jl Kh Muchtar thairani Rt 04/05
- Suku / bangsa : Jawa
- Status pernikahan : Kawin
- Agama / keyakinan : Islam
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan / sumber penghasilan : IRT
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak napas
2. Therapi / Obat-obatan
Klien mengatakan tidak ada
2. Keterangan
F. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Psikologi
Cemas
Pada saat dikaji pasien tampak lemah, kepribadian terbuka, hal yang dipirkan pasien saat ini adalah pasien
mengatakan ingin cepat pulih dari penyakitnya agar bisa beraktivitas dan bekerja seperti biasa
2. Sosial
Baik
Hubungan pasien dengan anggota keluarga baik, keluarga selalu berada didekat pasien dan selalu mensuport
pasien untuk sembuh
3. Spiritual
Baik
Sebelum sakit pasien mengikuti kegiatan keagamaan dilingkungan tempat tinggalnya dan melakukan ibadah
sesuai dengan kepercayaan
G. POLA KEBIASAAN
H. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : CM
c. Tanda-tanda Vital
1. Tekanan Darah : 130/90 mmHg
2. Nadi : 80x/menit
3. Pernafasan : 25x/menit
4. Suhu tubuh : 36, 5 C
e. Inspeksi
1. Rambut : Terlihat acak-acakan, dan berwarna hitam
2. Muka : Simetris
3. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
4. Hidung : Simetris, tidak ada polip dan bersih
5. Telinga : Simetris, tidak ada kotoran dan tidak ada benda asing
6. Mulut : Tidak ada sariawan
7. Gigi : Gigi bersih, gigi lengkap dan tidak memakai gigi palsu
8. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid dan getah bening
9. Dada : Simetris
10. Perut : Simetris
11. Genitalia :-
12. Ekstrimitas atas : CRT 3 detik sianosis
13. Ekstrimitas bawah : Teraba hangat
14. Kulit : Sawo matang
15. Kuku : Bersih
f. Palpasi
1. Leher : Tidak ada nyeri tekan,dan tidak ada pembengkakan kelenjar tyiroid
2. Dada : Tidak adan yeri tekan, dan tidak ada pembengkakan dada
3. Abdomen : Tidak ada pembengkakan di daerah abdomen
4. Tungkai :-
g. Perkusi
1. Perut : Terdengar bising usus normal
2. Muskuloskeletal :-
h. Auskultasi
1. Jantung : Terdengar bunyi jantung normal
2. Paru-paru : Tidak ada wheezing
3. Abdomen : Terdengar bising usus normal
D0:
- Ku : lemah
- Pasien terpasang nasal kanul
- TD: 130/90 mmhg
- N: 80
- RR: 25
- SPO: 90%
S: 36,5
DO:
- Klien tampak malas beraktivitas
- Klien tampak lemas
- Ku : lemah
- Pasien terpasang nasal kanul
- TD: 130/90 mmhg
- N: 80
- RR: 25
- SPO: 90%
S: 36,5
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
NO DIAGNOSIS
TGL LUARAN DAN KRITERIA HASIL
KEPERAWATAN
26-09- 1 Pola Nafas Tidak Efektif LUARAN :
2023 b.d HambatanUpaya Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x4 jam
Napas diharapkan pola nafas nafas membaik
KRITERIA HASIL :
5. Dispnea bekurang
6. Frekuensi napas membaik
7. Penggunaan otot bantunapas menurun
8. Kedalaman nafas membaik
26-09- 2 Intoleransi aktivitas b.d LUARAN :
2023 Ketidakseimbangan antara Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x4 jam
suplai dan kebutuhan diharapkan Intoleransi aktivitas membaik
oksigen
KRITERIA HASIL :
1. Frekuensi nadi membaik
2. Saturasi oksigen meningkat
3. Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
meningkat
4. Kekuatan otot bagian atas dan bawah meningkat
5. Frekuensi napas membaik
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSIS
TGL INTERVENSI UTAMA INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
26- 1 Pola Nafas Tidak INTERVENSI Observasi :
09- Efektif b.d UTAMA: Manajemen - Monitor pola nafas (frekuensi,
2023 HambatanUpaya jalan nafas kedalaman, usaha nafas)
Napas
- Monitor bunyi nafas tambahan
(mis. Gurgling, mengi, wheezing,
ronkhi kering)
Terapeutik :
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi :
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Intoleransi aktivitas
26- 2 Intervensi utama : Observasi :
b.d
09- Manajemen energi - Identifikasi gangguan fungsi
Ketidakseimbangan
2023 tubuh yang menyebabkan
antara suplai dan
kelelahan
kebutuhan oksigen
- Monitor pola dan jam tidur
Terapeutik :
- Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus ( mis. Cahaya,
suara, kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak
pasif / aktif
- Fasilitasi duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
Edukasi :
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
CATATAN IMPLEMENTASI
CATATAN EVALUASI
2 Klien mengatakan mulai - Klien tampak tidak Masalah intoleransi Intervensi di hentikan
bisa beraktivitas lemas aktivitas teratasi
menggerakkan badan nya - TD: 120/90 mmhg Sebagian
- N: 80
- RR: 20
- SPO: 90%
- S: 36,5
RESUME
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN Nama
Klien :ny z
Usia :49 TAHUN
Diagnosa Medik : Diabetes Melitus
2. ALASAN MASUK
Karena terdapat luka ulkus pedis dekstra.
3. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan lemas, kehilangan kakinya, dan nyeri pada luka di kaki sebelah kiri
4. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
Data Objektif :
- KU :Sedang,
- Kesadaran : Composmentis,
- TD : 140/90 mmHg,
- N : 82x/mnt,
- RR : 20x/mnt,
- S : 36,6°C,
- SPo2 : 99%
- GDS : 305,0 mg/Dl
- Terdapat ulkus pedis sinistra, ada
sebagian yang tampak menghitam,
Tampak sangat pucat dibagian lukanya
INTERVENSI
7. Kolaborasi pemberian
cairan IV
P :Intervensi di lanjutkan