Anda di halaman 1dari 2

Darren Anthonius Situmorang

2206035704
Pertemuan 5
Perbedaan Perkawinan dalam KUHPer dan BW
1. Bedakan Unsur dalam Pasal 1 UU Perkawinan dengan pasal 26 KUHPer

a. UU Perkawinan: Memperhatikan unsur agama, sosial, juga. Ikatan batin antara


seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang Bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Mahaesa.
b. KUHPer pasal 26: Perkawinan hanya mengatur tentang keperdataan saja, tak ada
ikatan lahir batin. Tak harus ada seorang wanita dan pria, tak perlu ada tujuan
(bisa kawin kontrak), tak perlu berdasarkan ketuhanan yang mahaesa. Disini,
faktor agama, sosial, biologis, ekonomi taklah penting.
UU Administrasi Kependudukan: Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 Pasal 35.
Perkawinan yang sah berd. Pasal 34 adalah
A. Perkawinan yang ditetapkan oleh pengadilan
B. perkawinan Warga Negara Asing yang dilakukan di
Indonesia atas permintaan Warga Negara Asing yang
bersangkutan.

Pasal 2 UUP jo. Pasal 35 UU Adminduk, SEMA No.2 Tahun 2023: Umat beragama
beda agama tak boleh menikah, tetapi diserahkan kepada agamanya masing-masing
SEMA No. 2 Tahun 2023: Ada yang ditolak oleh putuan pengadilan, yaitu putusan PN
Manado. Antar umat beragama katolik dan protestan.

Pasal 3 UUPer: Perkawinan sifatnya monogami, tetapi boleh oligami dengan


terbatas. Tergantung dengan agamanya apa. Syaratnya ada di pasal 4 ayat (1)
dan (2) (Syarat fakultatif).
Syarat kumulatif: Pasal 5 ayat (1) Harus dilengkapi semuanya.
2. Syarat sah perkawinan
A. Syarat Formil: Tata cara perkawinan
B. Syarat Materil: Isinya, subjek yang kawin
, pasal 6

Apa perbedaan persetujuan pasal 6 ayat (1) UUPer dan Perjanjian pada buku III
KUHPer?
1.) Perjanjian utk pihak tertentu, perkawinan untuk semua orang
2.) Perjanjian untuk pihak yang berkpenetingan, perkawinan dilangsungkan oleh
pejabat negara sipil
3.) Perjanjian asas kebebasan berkontrak, perkawinan ditentukan dalam UU
Darren Anthonius Situmorang
2206035704
Pertemuan 5
4.) Prestasi dapat perjanjian dapat dialihkan, perkawinan tidak
5.) Perjanjian dapat dihapuskan kapan saja, perkawinan dibatasi dalam UU.
Pertanyaan: Apakah jika suami tidak menafkahi istri, sami melakukan
wanprestasi?

C. Syarat umum:
1.) Kata sepakat (persetujuan bebas), Pasal 6 UUper
2.) Usia, 19 tahun dan 16 tahun , Pasal 7 UUper
3.) Asas Monogami relative, Pasal 3 UUper
4.) Tenggang waktu tunggu untuk wanita, pasal 11 UUper, Pasal 39 PP 9/1975.
130 hari jika cerai mati,3 kalo kali suci dengan sekurang2nya

3. Larangan perkawinan
Pasal 8 UUPerkawinan.

Bagaimana letak SEMA No. 2 tahu 2023? Apakah SEMA Menyingkirkan ketentuan
undang-undang? Surat Edaran tersebt hanya berfungsi sebagai anjuran saja bagi para
hakim. Jika makin banyak hakim yang mengikuti, maka akan menjadi yurisprusdensi,
kedudukannya setara dengan undajg-undang.

4. Izin perkawinan:
Pasal 6 UUPerkawinan ayat (2) hingga ayat (6).

Anda mungkin juga menyukai