Anda di halaman 1dari 3

1. Sebutkan definisi perkawinan menurut UU Perkawinan ?

Menurut Kuhper : Perkawinan hanya dipandang sebagai perikatan perdata saja (Pasal
26 KUHPerdata)

Menurut UU No. 1 tahun 1974


Pasal 1 UU No. 1 tahun 1974 : “Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia
dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
1. Perkawinan merupakan baik ikatan perdata maupun ikatan keagamaan
2. Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan seorang
wanita

a). apakah pada perkawinan boby dan ada unsur-unsur perkawinan yang tidak
terpenuhi ? jika ya jelaskan dan unsur perkawinan yang mana? Sebutkan pula unsur-
unsur perkawinan ?

Unsur-Unsur perkawinan
1. Unsur ikatan lahir
    Ikatan lahir = Ikatan fisik = ikatan dengan keluarga dan masyarakat.
2. Unsur ikatan batin
    Ikatan batin = niat yang sungguh-sungguh untuk hidup bersama
3. Unsur seorang pria dengan seorang wanita
    Asas perkawinan adalah asas monogami
4. Unsur tujuan membentuk keluarga kekal dan bahagia
    Asas perkawinan harus berlangsung seumur hidup
5. Unsur Ke-Tuhanan Yang Maha Esa
a) Agama dan Kepercayaan diberi peran menentukan
       sah/ tidak sahnya perkawinan.
   b) Unsur ini dijadikan landasan perkawinan

 Tidak memenuhi unsur perkawinan yaitu


1. Unsur ikatan lahir (karna tidak meminta persetujuan lia selaku keluarga)
2. Unsur ke-tuhanan yang maha esa (karna menikah berbeda agama)

b). apakah pada perkawinan boby dan lili, ada syarat – syarat perkawinan yang tidak
dipenuhi? Jika ya jelaskan dan sebutkan pula macam-macam syarat perkawinan ?

SYARAT MATERIIL
 Bersifat umum :
1. Persetujuan calon suami dan istri (Pasal 6 ayat 1 UU No. 1 tahun 1974).Tidak ada / boleh
ada paksaan, ancaman atau salah sangka mengenai diri suami istri.
2.Pemenuhan syarat-syarat umur minimal  (Pasal 7 ayat 1). Batas umur minimal untuk
melangsungkan perkawinan :
a. 19 tahun untuk pria
b. 16 tahun wanita
3.Calon suami dan calon istri harus tidak terikat dalam tali perkawinan dengan orang lain
(Pasal 9 UU No. 1 tahun 1974)
4.Bagi wanita ada kewajiban memenuhi suatu jangka waktu tunggu tertentu untuk
melangsungkan perkawinan (Pasal 11 UU No. 1 tahun 1974 dan Pasal 39 PP No. 9 tahun
1975)

 Bersifat khusus
1.Larangan perkawainan
2. Kewajiban bagi calon suami dan istri yang belum berumur 21 tahun untuk
mendapatkan izin dari orang tua

SYARAT FORMIL
 Pemberitahuan ke PPP (lisan atau tertulis)
 Penelitian syarat dan kelengkapan lainnya (10 hari pengumuman)
 Pengumuman pencegahan
 Pelaksanaan pencatatan

 Syarat perkawinan bobi dan lili tidak memenuhi

3.
A). Sah kah perkawinan antara bobi dan lili, jelaskan pendapat saudara!
Sah menurut Indonesia, tapi menurut peraturan UU Perkawinan tidak sah karena
tidak memenuhi syarat perkawinan
 Perkawinan dilangsungkan diluar negeri harus didaftarkan di kantor pencatatan
perkawinan tempat tinggal mereka
B). Dapatkah perkawinan boby dan lili dicatatkan di Indonesia ? jelaskan pendapat
Anda?
Dapat, setelah suami-istri kembali di Indonesia, dalam satu tahun surat bukti perkawinan
harus didaftarkan di kantor pencatatan perkawinan tempat tinggal mereka.
c). Jelaskan mengapa sebuah perkawinan perlu dicatat/didaftarkan

Pasal 2 ayat (2) Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, yang menyebutkan
bahwa : “Tiap – tiap   perkawinan    dicatat   menurut   peraturan  perundang-undangan yang
berlaku”

 Karna akta perkawinan tersebut sebagai alat bukti yang kuat untuk melakukan upaya
pencegahan suatu perbuatan lain yang dapat mendatangkan kerugian bagi salah satu
pihak dalam perkawinan

d). adakah asas yang dilanggar boby dan lili, jelaskan pula perbedaan asas tersebut
sebagimana permahaman pada UU No.1/1994

azas monogamy karna menganut azas perkawinan monogamy


(pasal 3 ayat 1 UU No.1 Tahun 1974)
Suami yang akan beristri lebih dari seorang isteri wajib mengajukan permohonan kepada
pengadilan di daerah tempat tinggalnya dengan alasan-alasan :
1. Istri tidak menjalankan kewajibannya sebagai istri
2. Istri mendapat cacat badan/ penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
3. Istri tidak dapat melahirkan keturunan
 Boby melanggar azas monogami
4. A). Melihat kasus diatas atas perkawinan boby dan lili, upaya hukum apa yang
dapat dilakukan LIA?

Penceraian (putusnya perkawinan)


Negara Republik Indonesia berdasarkan Undang-undang No. 1 tahun 1974 membolehkan,
tapi berusaha mempersempitnya.
Caranya : perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan yang berwenang.

a.Pasal 39 (1) UUP               perceraian harus dilakukan dihadapan sidang pengadilan dan


hakim harus terlebih dahulu mengusahakan perdamaian diantara para pihak;

b.Pasal 39 (2) UUP jo Pasal 19 PP 9/75                     salah satu alasan perceraian adalah
tidak dapat hidup rukun sama sekali antara suami isteri;

c.Pasal 39 (3)  UUP                   tata cara  perceraian  diatur   dalam  peraturan perundang-
undangan yang  khusus, yaitu PP 9 Tahun 1975 dimana dibagi dalam 2 macam, yaitu talak
dan gugat cerai.

B). Perbedaan pembatalan dan pencegahan perkawinan ?

PENCEGAHAN (sebelum terjadi perkawinan berlangsung)


Alasan untuk mencegah perkawinan perkawinan dapat dicegah, bila ada pihak yang tidak
memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan perkawinan (Pasal 13 UU No. 1 tahun 1974).

PEMBATALAN (terjadi setelah perkawinan berlangsung)


Pasal 22 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 perkawinan dapat dibatalkan apabila para pihak
tidak memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan perkawinan.

5. A). Dapatkah Lia dan Boby melakukan perjanjian perkawinan ? jelaskan

Anda mungkin juga menyukai