HALAMAN JUDUL
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya variasi harapan atau tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan
kesehatan membuat para penyedia jasa pelayanan kesehatan / provider
berlomba untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan cara
melengkapi sarana dan prasarana yang dimiliki serta meningkatkan
profesionalisme sumber daya manusia. Salah satu pelayanan kesehatan yang
harus beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan adalah dibidang pelayanan Radioterapi.
Pada saat ini banyak didirikan center Radioterapi di Indonesia, hal ini
akan membutuhkan sumber daya manusia yang akan melaksanakan
pelayanan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu adanya
pelatihan yang berhubungan dengan pelayanan Radioterapi. Di samping itu
juga untuk memenuhi peningkatan kompetensi itu sendiri.
Di sisi lain, masih terdapat Radiografer yang belum mengenal atau belum
pernah melakukan pelayanan di radioterapi dikarenakan rumah sakit tersebut
baru akan mendirikan center Radioterapi. Pengurus Pusat Perhimpunan
Radiografer Indonesia (PARI) senantiasa berupaya memfasilitasi anggota
dalam update keilmuan dan keterampilan bidang Radioterapi. Salah satu upaya
tersebut, adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) Radiografer dengan
topik Pelayanan Radioterapi Dasar. Melalui pelatihan yang diadakan dengan
metode pembelajaran teori dan penugasan serta mendapatkan sertifikat,
diharapkan para peserta memiliki bekal dalam melayani pasien yang akan
menjalankan praktik profesinya khususnya di pelayanan Radioterapi.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan melalui kerjasama antara Pengurus
Pusat Perhimpunan Radiografer Indonesia dengan Balai Pelatihan Kesehatan
Kemenkes RI.
1
2
2. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi yaitu melakukan
radioterapi eskterna pada nasofaring, paru dan leher rahim tingkat dasar di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
BAB II
KOMPONEN KURIKULUM
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melakukan persiapan hingga
pelaksanaan teknik radioterapi eksterna nasofaring, paru dan leher rahim tingkat
dasar.
B. Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu:
1. Menjelaskan standar prosedur penggunaan modalitas dan alat bantu radioterapi
eksterna.
2. Melakukan prosedur simulasi perencanaan radioterapi dengan pesawat simulator
konvensional.
3. Melakukan prosedur verifikasi portal lapangan radiasi di pesawat radioterapi
eksterna dengan film portal dan EPID.
4. Melakukan prosedur treatment delivery teknik SSD (source skin distance) pada
kanker nasofaring.
5. Melakukan prosedur treatment delivery teknik SSD (source skin distance) pada
kanker paru.
6. Melakukan prosedur treatment delivery teknik SSD (source skin distance) pada
kanker leher rahim.
C. Struktur Kurikulum
Sturktur Kurikulum Pelatihan Teknik Radioterapi Dasar dapat ditampilkan dalam
tabel sebagai berikut :
WAKTU
No MATA PELATIHAN
T P OL Jml
MATA PELATIHAN DASAR
1. Kebijakan Pengembangan Kompetensi SDM Kesehatan 2 0 0 2
A
2. Kebijakan standar profesi radiografer 2 0 0 2
Sub Total 4 0 0 4
MATA PELATIHAN INTI
1. Standar prosedur penggunaan modalitas radioterapi eksterna 2 3 0 5
2. Prosedur simulasi perencanaan radioterapi dengan pesawat
simulator konvensional 2 3 0 5
B 3. Prosedur verifikasi portal lapangan radiasi di pesawat
radioterapi eksterna 2 4 0 6
4. Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker
nasofaring 2 3 1 6
5. Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker paru 2 3 1 6
3
4
WAKTU
No MATA PELATIHAN
T P OL Jml
6.Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker leher
rahim 2 3 1 6
Sub Total 12 19 3 34
MATA PELATIHAN PENUNJANG
1. Building Learning Commitment (BLC) 0 3 0 3
C 2. Anti Korupsi 2 0 0 2
3. RTL 0 2 0 2
Sub Total 2 5 0 7
TOTAL 18 24 3 45
Keterangan
T: Teori; P: Penugasan; PL: Praktek Lapangan
1 JPL @45 menit
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang pengembangan kompetensi sesuai
dengan standar profesi radiografer, pengembangan kompetensi radiografer
dan peran organisasi profesi dalam pengembangan kompetensi
Radiografer.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan standar
profesi radiografer.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengkuti mata pelatihan ini, peserta dapat menjelaskan:
a) Kewenangan radiografer
b) Kompetensi radiografer
c) Kewajiban radiografer
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Kewenangan dan kompetensi radiografer
b) Kode etik profesi
5) Waktu Pembelajaran
Alokasi waktu: 2 JPL (T: 2 JPL, P:0 JPL, PL: 0 JPL)
2. Mata Pelatihan Inti (MPI)
a. MPI.1. Standar Prosedur Penggunaan Modalitas Radioterapi Eksterna
1) Deskripsi singkat
Mata Pelatihan ini membahas tentang intrumentasi, alat bantu dan cara
penggunaan pesawat radioterapi eksterna (telecobalt 60 dan Linac).
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan standar
prosedur penggunaan pesawat radioterapi eksterna.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
a) Menjelaskan instrumen pesawat radioterapi eksterna.
b) Memilih alat bantu radioterapi (fiksasi, immobilasi dan kompensator)
sesuai dengan perencanaan teknik radioterapi.
c) Menjelaskan cara penggunaan pesawat radioterapi eksterna.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Instrumentasi pesawat radioterapi eksterna
6
4) Materi Pokok
Materi pokok pada pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a) Verifikasi portal lapangan radiasi dengan film di pesawat radiasi
eksterna.
b) Verifikasi portal lapangan radiasi dengan EPID di pesawat radiasi
eksterna.
5) Waktu Pembelajaran
Alokasi waktu 6 JPL (T=2 JPL, P=4 JPL, OL=0 JPL)
b) Kepemimpinan;
c) Kerjasama; dan
d) Prakarsa.
Bobot masing-masing unsur disesuaikan dengan jenis pelatihan
yang diselenggarakan. Kisaran nilai antara 0 (nol) sampai dengan
100 (seratus).
2) Penilaian Sikap dan perilaku dilakukan oleh antar peserta,
fasilitator, penyelenggara, dan pejabat lainnya yang secara
fungsional bertanggung jawab selama pelatihan berlangsung.
Kegiatan penilaian dilakukan pada saat:
a) Belajar di kelas;
b) Diskusi/Seminar/Praktik;
c) Pelaksanaan tugas-tugas;
d) Praktik Kompetensi;
e) Ekstra Kurikuler.
b. Aspek Akademis/Penguasaan Materi (Bobot 70%)
1) Penilaian terhadap aspek penguasaan materi diperoleh dari:
a) Penyelesaian tugas-tugas:
b) Hasil praktik;
c) Aktifitas diskusi;
d) Hasil observasi lapangan;
e) Laporan Praktik Kompetensi;
f) Ujian tertulis.
2) Penilaian aspek akademis/penguasaan materi dilakukan oleh
pengajar/pelatih.
c. Kualifikasi Keberhasilan Peserta
Kualifikasi keberhasilan peserta ditetapkan dengan nilai sebagal
berikut:
Kategori Rentang Nilai
Sangat Memuaskan 95 – 100
Memuaskan 90 – 94
Baik Sekali 80 – 89
Baik 70 - 79
A. Alur Pelatihan
Diagram alur proses pembelajaran pada pelatihan dengan pendekatan
pelatihan klasikal dapat digunakan sebagai berikut:
PRE TEST
PEMBUKAAN
13
14
c. Anti Korupsi.
5. Pembekalan pengetahuan dan keterampilan
Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses
pelatihan mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh
peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan
berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan aktif
dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu curah pendapat, ceramah
tanya jawab, diskusi kelompok, bermain peran dan Latihan. Materi
Pengetahuan dan Keterampilan meliputi:
a. Standar prosedur penggunaan modalitas dan alat bantu radioterapi
eksterna.
b. Prosedur simulasi perencanaan radioterapi dengan pesawat simulator
konvensional.
c. Prosedur verifikasi portal lapangan radiasi di pesawat radioterapi
eksterna dengan film portal dan EPID.
d. Prosedur treatment delivery teknik SSD (source skin distance) pada
kanker nasofaring.
e. Prosedur treatment delivery teknik SSD (source skin distance) pada
kanker paru.
f. Prosedur treatment delivery teknik SSD (source skin distance) pada
kanker leher rahim.
Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, pelatih/ fasilitator
melakukan kegiatan refleksi dimana pada kegiatan ini pelatih/fasilitator
bertugas untuk menyamakan persepsi tentang materi yang sebelumnya
diterima sebagai bahan evaluasi untuk proses pembelajaran berikutnya.
6. Evaluasi Penyelenggaraan dan Fasilitator
Post test dilakukan setelah semua materi disampaikan dan sebelum
penutupan dengan tujuan melihat peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan
Evaluasi penyelenggaraan dan fasiltator pelatihan dilakukan untuk
mendapatkan masukan dari peserta tentang penyelenggaraan dan
fasilitator pelatihan yang akan digunakan untuk penyempurnaan
penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
16
7. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan,
dengan susunan acara sebagai berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
b. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.
c. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang.
d. Pembacaan doa.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)
Nomor : MPD 01
Judul Mata pelatihan : Kebijakan Pengembangan Kompetensi SDM Kesehatan
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang pengembangan kompetensi dalam pencapaian
kompetensi nakes, jenis pengembangan kompetensi N a k e s , dan peran Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga
Kesehatan dalam pengembangan kompetensi nakes.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu menjelaskan kebijakan Pengembangan Kompetensi SDM
kesehatan
Waktu : 2JPL (T =2 JPL, P =0 JPL, PL =0 JPL)
1. Menjelaskaan Pengertian 1. Pengertian dan Ruang Lingkup RTL 1. CTJ 1. Slide/Bah 1. Buku dinamika
dan ruang lingkup RTL 2. Diskusi an kelompok
2. Menjelaskan unsur-unsur 2. Unsur-Unsur RTL 3. Kelompok tayang 2. Buku team Building
RTL 3. Langkah Penyusunan RTL 4. Pleno 2. Laptop/kom
3. Menjelaskan puter
langkah-langkah 3. LCD
penyusunan RTL 4. Penyusunan RTL 4. White Board
4. Menyusun rencana 5. Spidol
tindak lanjut setelah 6. Panduan
mengikuti pelatihan diskusi
kelompok
Lampiran 2. Master Jadwal
Waktu JPL JPL JPL
No Mata Pelatihan Narasumber/Fasilitator
(Pukul) Teori Praktek OL
Hari Pertama
1 07:00 - 08:00 Pembukaan Panitia
2 08:00 - 10:15 Building Learning Commitment 3 Widyaiswara di BBPK/Bapelkes
3 10:15 - 11:45 Anti Korupsi 2 Widyaiswara di BBPK/Bapelkes
Kebijakan Pengembangan Kompetensi SDM Pejabat Pimpinan Tinggi di Dirjen
4 11:45 - 13:15 2
Kesehatan Nakes
5 13:15 - 13:45 Makan Siang & Sholat Dhuhur Panitia
6 13:45 - 15:15 Kebijakan standar profesi radiografer 2 Pejabat Pimpinan Tinggi OP PARI
7 15:15 -15:30 Sholat Ashar Panitia
Standar prosedur penggunaan modalitas radioterapi
8 15:30 - 17:00 2 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
eksterna
Standar prosedur penggunaan modalitas radioterapi
9 17:00 - 19:15 3 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
eksterna
10 19:15 - 19:30 Ishoma Panitia
Prosedur simulasi perencanaan radioterapi dengan
11 19:30 - 21:00 2 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
pesawat simulator konvensional
Hari Kedua
1 07:30 - 08:00 Refleksi Materi Pengendali Diklat
Prosedur simulasi perencanaan radioterapi dengan
2 08:00 - 10:15 3 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
pesawat simulator konvensional
Prosedur verifikasi portal lapangan radiasi di pesawat
3 10:15 - 11:45 2 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
radioterapi eksterna
4 11:45 - 12:30 Makan Siang & Sholat Dhuhur Panitia
Prosedur verifikasi portal lapangan radiasi di pesawat
5 12:30 - 15:30 4 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
radioterapi eksterna
Waktu JPL JPL JPL
No Mata Pelatihan Narasumber/Fasilitator
(Pukul) Teori Praktek OL
6 15:30 - 16:00 Coffee Break & Sholat Ashar Panitia
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker
7 16:00 - 17:30 2 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
nasofaring
8 17:30 -18:00 Bersih Diri & Sholat Maghrib Panitia
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker
9 18:00 - 20:15 3 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
nasofaring
Hari Ketiga
1 07:30 - 08:00 Refleksi Materi Pengendali Diklat
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker
2 08:00 - 09:30 2 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
paru
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker
3 09:30 - 11:45 3 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
paru
4 11:45 - 12:30 Makan Siang & Sholat Dhuhur Panitia
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker
5 12:30 - 14:00 2 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
leher rahim
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker
6 14:00 - 15:45 3 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
leher rahim
7 15:45 - 16:30 Ishoma & Perjalanan ke Lokasi Observasi Lapangan Panitia
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker
8 16:30 - 17:15 1 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
nasofaring
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker
9 17:15 - 18:00 1 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
paru
10 18:00 - 18:30 Bersih Diri & Sholat Maghrib Panitia
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada kanker
11 18:30 - 19:15 1 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
leher rahim
12 19:15 - 20:45 RTL 2 Pakar/Praktisi di bidang Diklat
TOTAL JPL 18 24 3
Lampiran 3. Instrumen Evaluasi Hasil Belajar
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 3 kelompok (sebagaimana pada lampiran
pembagian kelompok).
2. Setiap Kelompok memilih ketua dan sekretaris
3. Kelompok I membahas tentang instrumentasi pesawat radiasi eksterna
4. Kelompok II membahas tentang alat bantu radioterapi eksterna
5. Kelompok III membahas tentang penggunaan pesawat radioterapi eksterna
6. Masing-masing kelompok berdiskusi selama 30 - 45 menit
7. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi (dalam bentuk
ppt) sekaligus dalam 1 panel selama 15 menit per kelompok
8. Diskusi dilanjutkan dengan tanya jawab, kelompok penyaji mendapat
masukan dari setiap kelompok lainnya.
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan simulasi prosedur simulasi
perencanaan teknik radioterapi dengan pesawat simulator konvensional
Waktu:
3 JPL x 45 menit = 135 menit
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 kelompok (sebagaimana pada lampiran
pembagian kelompok).
2. Setiap Kelompok memilih ketua dan sekretaris
3. Kelompok I melakukan simulasi tentang tahap persiapan simulasi
4. Kelompok II melakukan simulasi tentang prosedur simulasi perencanaan teknik
radioterapi dengan pesawat simulator konvensional
5. Masing-masing kelompok melakukan simulasi selama 90 menit, lalu bergantian
6. Masing-masing kelompok menyusun laporan simulasi selama 45 menit
Tema Diskusi Kelompok
Kelompok I Kelompok II
Tema : Tahap persiapan Tema : Prosedur simulasi perencanaan
1. Identifikasi pasien teknik radioterapi
2. Persiapan pasien 1. Posisioning pasien simulasi
3. Persiapan alat 2. Tahapan simulasi target radiasi
sesuai perencanaan
3. Tahapan radiografi dan penetapan
hasil simulasi
4. Dokumentasi data hasil simulasi
Mata Pelatihan Inti MPI 03
Verifikasi Portal Lapangan Radiasi di Pesawat Radioterapi Eksterna
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan simulasi verifikasi portal
lapangan radiasi dengan film dan EPID di pesawat radioterapi eksterna dengan tepat
Waktu:
4 JPL x 45 menit = 180 menit
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 kelompok (sebagaimana pada lampiran
pembagian kelompok).
2. Setiap Kelompok memilih ketua dan sekretaris
3. Kelompok I melakukan simulasi tentang verifikasi portal lapangan radiasi dengan
film
4. Kelompok II melakukan simulasi tentang verifikasi portal lapangan radiasi dengan
EPID
5. Masing-masing kelompok melakukan simulasi selama 90 menit, lalu bergantian
6. Masing-masing kelompok menyusun laporan simulasi selama 90 menit
Tema Simulasi
Kelompok I Kelompok II
Tema : Verifikasi portal lapangan Tema : Verifikasi portal lapangan radiasi
radiasi dengan film dengan EPID
1. Persiapan verifikasi posisi pasien 1. Persiapan verifikasi posisi pasien
2. Set up penyinaran sesuai data 2. Set up penyinaran sesuai data
perencanaan radiasi perencanaan radiasi
3. Proses pengambilan gambar 3. Proses pengambilan gambar
verifikasi posisi pasien verifikasi posisi pasien
4. Dokumentasi data hasil verifikasi 4. Dokumentasi data hasil verifikasi
posisi pasien posisi pasien
Mata Pelatihan Inti MPI 04
Prosedur Treatment Delivery Teknik SSD Pada Kanker Nasofaring
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan simulasi prosedur treatment
delivery teknik SSD pada kanker nasofaring
Waktu:
3 JPL x 45 menit = 135 menit
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 kelompok (sebagaimana pada lampiran
pembagian kelompok).
2. Setiap Kelompok memilih ketua dan sekretaris
3. Kelompok I melakukan simulasi tentang tahap persiapan treatment delivery pada
kanker nasofaring
4. Kelompok II melakukan simulasi tentang set up treatment delivery sesuai
perencanaan teknik radioterapi pada kanker nasofaring
5. Masing-masing kelompok melakukan simulasi selama 90 menit, lalu bergantian
6. Masing-masing kelompok menyusun laporan simulasi selama 45 menit
Tema Simulasi
Kelompok I Kelompok II
Tema : tahap persiapan treatment Tema : set up treatment delivery sesuai
delivery pada kanker nasofaring perencanaan teknik radioterapi pada
1. Identifikasi pasien kanker nasofaring
2. Persiapan pasien 1. Edukasi pelaksanaan tindakan
3. Persiapan alat 2. Pengaturan kesesuaian titik
isosenter
3. Pengaturan parameter geometrik
4. Melakukan pengendalian proses
treatment delivery dari ruang
operator
5. Dokumentasi data radiasi
Mata Pelatihan Inti MPI 04
Prosedur Treatment Delivery Teknik SSD Pada Kanker Nasofaring
Tujuan:
Setelah mengikuti observasi lapangan ini, peserta diharapkan dapat mengintegrasikan
antara teori-teori dan latihan-latihan tentang prosedur treatment delivery teknik SSD pada
kanker nasofaring yang telah diberikan selama pelatihan dengan pelaksanaannya di
lapangan
Waktu:
1 JPL x 45 menit = 45 menit
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi dua kelompok dan bahan materi yang akan diamati.
2. Setiap Kelompok memilih ketua dan sekretaris
3. Kelompok I melakukan pengamatan tentang tahap persiapan treatment delivery pada
kanker nasofaring
4. Kelompok II melakukan pengamatan tentang set up treatment delivery sesuai
perencanaan teknik radioterapi pada kanker nasofaring
5. Masing-masing kelompok melakukan pengamatan selama 30 menit
6. Masing-masing kelompok menyusun laporan hasil observasi selama 15 menit
Mata Pelatihan Inti MPI 05
Prosedur Treatment Delivery Teknik SSD Pada Kanker Paru
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan simulasi prosedur treatment
delivery teknik SSD pada kanker paru
Waktu:
3 JPL x 45 menit = 135 menit
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 kelompok (sebagaimana pada lampiran
pembagian kelompok).
2. Setiap Kelompok memilih ketua dan sekretaris
3. Kelompok I melakukan simulasi tentang tahap persiapan treatment delivery pada
kanker tulang belakang
4. Kelompok II melakukan simulasi tentang set up treatment delivery sesuai
perencanaan teknik radioterapi pada kanker Paru
5. Masing-masing kelompok melakukan simulasi selama 90 menit, lalu bergantian
6. Masing-masing kelompok menyusun laporan simulasi selama 45 menit
Tema Simulasi
Kelompok I Kelompok II
Tema : tahap persiapan treatment Tema : set up treatment delivery sesuai
delivery pada kanker paru perencanaan teknik radioterapi pada
1. Identifikasi pasien kanker paru
2. Persiapan pasien 1. Edukasi pelaksanaan tindakan
3. Persiapan alat 2. Pengaturan kesesuaian titik isosenter
3. Pengaturan parameter geometrik
4. Melakukan pengendalian proses
treatment delivery dari ruang
operator
5. Dokumentasi data radiasi
Mata Pelatihan Inti MPI 05
Prosedur Treatment Delivery Teknik SSD Pada Kanker Paru
Tujuan:
Setelah mengikuti observasi lapangan ini, peserta diharapkan dapat mengintegrasikan
antara teori-teori dan latihan-latihan tentang prosedur treatment delivery teknik SSD pada
kanker paru yang telah diberikan selama pelatihan dengan pelaksanaannya di lapangan.
Waktu:
1 JPL x 45 menit = 45 menit
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi dua kelompok dan bahan materi yang akan diamati.
2. Setiap Kelompok memilih ketua dan sekretaris
3. Kelompok I melakukan pengamatan tentang tahap persiapan treatment delivery pada
kanker paru
4. Kelompok II melakukan pengamatan tentang set up treatment delivery sesuai
perencanaan teknik radioterapi pada kanker paru
5. Masing-masing kelompok melakukan pengamatan selama 30 menit
6. Masing-masing kelompok menyusun laporan hasil observasi selama 15 menit
Mata Pelatihan Inti MPI 06
Prosedur Treatment Delivery Teknik SSD Pada Kanker Leher Rahim
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan simulasi prosedur treatment
delivery teknik SSD pada kanker leher rahim
Waktu:
3 JPL x 45 menit = 135 menit
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 kelompok (sebagaimana pada lampiran
pembagian kelompok).
2. Setiap Kelompok memilih ketua dan sekretaris
3. Kelompok I melakukan simulasi tentang tahap persiapan treatment delivery pada
kanker leher rahim
4. Kelompok II melakukan simulasi tentang set up treatment delivery sesuai
perencanaan teknik radioterapi pada kanker leher rahim
5. Masing-masing kelompok melakukan simulasi selama 90 menit, lalu bergantian
6. Masing-masing kelompok menyusun laporan simulasi selama 45 menit
Tema Simulasi
Kelompok I Kelompok II
Tema : tahap persiapan treatment Tema : set up treatment delivery sesuai
delivery pada kanker leher rahim perencanaan teknik radioterapi pada
1. Identifikasi pasien kanker leher rahim
2. Persiapan pasien 1. Edukasi pelaksanaan tindakan
3. Persiapan alat 2. Pengaturan kesesuaian titik isosenter
3. Pengaturan parameter geometrik
4. Melakukan pengendalian proses
treatment delivery dari ruang
operator
5. Dokumentasi data radiasi
Mata Pelatihan Inti MPI 06
Prosedur Treatment Delivery Teknik SSD Pada Kanker Leher Rahim
Tujuan:
Setelah mengikuti observasi lapangan ini, peserta diharapkan dapat mengintegrasikan
antara teori-teori dan latihan-latihan tentang prosedur treatment delivery teknik SSD pada
kanker leher rahim yang telah diberikan selama pelatihan dengan pelaksanaannya di
lapangan.
Waktu:
1 JPL x 45 menit = 45 menit
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi dua kelompok dan bahan materi yang akan diamati.
2. Setiap Kelompok memilih ketua dan sekretaris
3. Kelompok I melakukan pengamatan tentang tahap persiapan treatment delivery pada
kanker leher rahim
4. Kelompok II melakukan pengamatan tentang set up treatment delivery sesuai
perencanaan teknik radioterapi pada kanker leher rahim
5. Masing-masing kelompok melakukan pengamatan selama 30 menit
6. Masing-masing kelompok menyusun laporan hasil observasi selama 15 menit
Lampiran 5. Ketentuan Penyelenggaraan Pelatihan
1. Peserta
a. Kriteria Peserta
Peserta adalah Radiografer dengan kriteria sebagai berikut :
1) Radiografer Indonesia dengan memiliki Nomor Induk Radiografer (NIR)
2) Sehat jasmani dan rohani.
3) Bebas dari obat – obatan terlarang (narkoba)
4) Belum pernah mengikuti Pelatihan sejenis.
5) Sanggup mematuhi peraturan yang berlaku selama Pelatihan.
6) Membawa Baju Putih, Celana / Rok Hitam dan Dasi Hitam
7) Bersedia hadir tepat waktu pelaksanaan pelatihan.
8) Membawa pas foto terbaru ukuran 3 x 4 dengan latar belakang
warna merah sebanyak 3 lembar.
9) Membawa surat penugasan dari dinas/instansi pengirim
10) Prioritas Radiografer yang bekerja di daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan
Terdepan)
11) Membawa hasil Rapid Antigen pada saat registrasi (biaya
ditanggung peserta)
b. Efektivitas Pelatihan
Demi Efektivitas Pelatihan, Jumlah Peserta dalam Satu Kelas Maksimal 25 Orang
2. Pelatih/Fasilitator
Kriteria Pelatih/Fasilitator/Narasumber pada pelatihan Teknik Radioterapi Dasar
adalah sebagai berikut :
Kode
Mata Mata Pelatihan Kriteria Pelatih/Fasilitator
Pelatihan
Kebijakan Pengembangan Kompetensi SDM Pejabat Pimpinan Tinggi di Dirjen
MPD. 01
Kesehatan Nakes
MPD. 02 Kebijakan standar profesi radiografer Pejabat Pimpinan Tinggi OP PARI
Standar prosedur penggunaan modalitas
MPI. 01 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
radioterapi eksterna
Prosedur simulasi perencanaan radioterapi dengan
MPI. 02 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
pesawat simulator konvensional
Prosedur verifikasi portal lapangan radiasi di
MPI. 03 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
pesawat radioterapi eksterna
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada
MPI. 04 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
kanker nasofaring
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada
MPI. 05 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
kanker paru
Prosedur treatment delivery teknik SSD pada
MPI. 06 Pakar/Praktisi di bidang Radioterapi
kanker leher rahim
MPP. 01 Building Learning Commitment (BLC) Widyaiswara di BBPK/Bapelkes
MPP. 02 Anti Korupsi Widyaiswara di BBPK/Bapelkes
MPP. 03 RTL Pakar/Praktisi di bidang Diklat
3. Ketentuan Penyelenggara
Syarat Penyelenggara Pelatihan Diklat Teknik Radioterapi Dasar ini adalah harus
mendapatkan rekomendasi dari Organisasi Profesi Perhimpunan Radiografer Indonesia
(PARI)
4. Sertifikat
Peserta akan mendapatkan Sertifikat Pelatihan dengan 1 Angka Kredit dan 4 SKP
apabila mengikuti Pelatihan dengan Persentase kehadiran minimal 95% dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Mengisi Pre Test dan Post Test
b. Sertifikat dengan 4 SKP akan diberikan dalam bentuk Sertifikat Elektronik (E-
Certificate) dan dikirim melalui akun siap.pari.or.id masing-masing peserta.
Lampiran 6. Instrumen Evaluasi Fasilitator
45
Lampiran 7. Instrumen Evaluasi Penyelenggara
46
TIM PENYUSUN