Anda di halaman 1dari 5

REVIEW MAKALAH KELOMPOK 4

ASURANSI KESEHATAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko dan Asuransi
Dosen Pengajar :
Prof. Dr. H. Deden Mulyana, S.E., M.Si., CRA., CRP., CHRMP., CSBA.

Disusun Oleh :

CINTA WATI
213402095
Kelas E

PROGRAM STUDI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2023
Judul Makalah:
“ASURANSI KESEHATAN”
Penyusun:
Kelompok 4, Mata Kuliah Manajemen Risiko dan Asuransi Kelas E

Isi Review:
ASURANSI KESEHATAN
A. Tinjauan Umum Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah suatu bentuk pembiayaan yang menawarkan jaminan
penggantian sosial untuk risiko yang disebabkan oleh penyakit, termasuk kondisi yang
dapat diobati dengan rawat jalan dan rawat inap.
Adapun sejarah asuransi kesehatan:
 Asuransi kesehatan dimulai pada abad ke-17 di Eropa, awalnya dalam bentuk yang
terbatas.
 Abad kesembilan belas melihat perkembangan pertama dalam asuransi kesehatan,
dengan pendirian perusahaan asuransi kesehatan pertama di Amerika Serikat pada
tahun 1847.
 Model Bismarck Jerman menjadi dasar bagi banyak negara dalam mengadopsi sistem
asuransi kesehatan wajib.
 Program pemerintah seperti Medicare dan Medicaid diperkenalkan untuk memberikan
asuransi kesehatan kepada orang lanjut usia dan orang miskin.
 Asuransi kesehatan menjadi fenomena global dengan pengembangan sistem asuransi
kesehatan nasional atau swasta.
 Perkembangan teknologi informasi dan kesehatan digital memengaruhi operasional
asuransi kesehatan.
Dampak historis asuransi kesehatan meliputi peningkatan akses perawatan kesehatan,
pembiayaan perawatan kesehatan, perkembangan sistem kesehatan, serta perdebatan
tentang biaya dan akses yang adil.
Jenis-Jenis Asuransi Kesehatan:
1. Berdasarkan Jenis Perawatan:
 Asuransi Rawat Inap membayar biaya rawat inap di rumah sakit.
 Asuransi Rawat Jalan menanggung biaya perawatan medis tanpa rawat inap,
termasuk diagnosis, tes, dan resep.
2. Berdasarkan Badan Penyelenggara:
 Asuransi Kesehatan Pemerintah, seperti BPJS Kesehatan, dengan batasan
limit dan biaya premi yang bervariasi.
 Asuransi Kesehatan Swasta, dikelola oleh perusahaan swasta, dengan
cakupan yang lebih luas, biaya premi yang mungkin lebih tinggi, dan pilihan
rumah sakit yang lebih banyak.
3. Berdasarkan Pihak Tertanggung:
 Asuransi Kesehatan Personal, untuk satu orang.
 Asuransi Kesehatan Kelompok, memberikan manfaat kepada sejumlah orang,
seperti keluarga atau bisnis.

Manfaat Asuransi Kesehatan:


1. Manfaat Rawat Inap:
 Menanggung biaya rumah sakit, laboratorium, persalinan, dan layanan gawat
darurat.
 General Check Up: Biaya pemeriksaan kesehatan sesuai dengan program
yang relevan.
2. Manfaat Rawat Jalan:
 Menanggung biaya konsultasi dokter, obat resep, tindakan pencegahan, dan
alat bantu.
 Dibatasi setiap tahunnya.
3. Manfaat Nilai Tunai:
 Memberikan uang pengganti biaya transportasi atau kehilangan pendapatan
selama perawatan di rumah sakit.
 Premi asuransi kesehatan dibayarkan di muka.
Asuransi kesehatan memberikan perlindungan luas dan nilai tambah ketika kita
memerlukan perawatan medis mahal, melebihi biaya premi yang telah dibayarkan.
Istilah-Istilah dalam Asuransi Kesehatan mencakup beberapa konsep kunci. Klaim
adalah permohonan untuk penggantian biaya yang diajukan oleh pemilik polis asuransi.
Lapse adalah kondisi di mana jaminan perlindungan polis hilang, sering kali karena
berhenti membayar premi atau premi telah melebihi batas waktu pembayaran. Medical
Check-up adalah proses pemeriksaan kesehatan yang biasanya diwajibkan oleh pemilik
polis dan keluarga yang menjadi tertanggung. Polis adalah dokumen yang berisi kontrak
atau perjanjian asuransi, sementara premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan
sesuai dengan kesepakatan awal. Terakhir, Kapital Berbasis Risiko adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur kesehatan keuangan penyedia asuransi dan kemampuannya
untuk menanggung kerugian dengan mengacu pada modal yang dimilikinya. Semua istilah
ini penting dalam memahami asuransi kesehatan dan menjalani proses klaim dengan
sukses.
Cara kerja asuransi kesehatan melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, pemilik
asuransi harus memilih jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti
asuransi rawat inap atau rawat jalan. Ada asuransi pemerintah, seperti BPJS Kesehatan, dan
asuransi swasta yang dikelola oleh perusahaan swasta.
Langkah berikutnya adalah membuat perjanjian polis asuransi kesehatan, di mana
semua detail mengenai kondisi klaim, identitas tertanggung, manfaat yang diterima, dan
pembayaran premi dijelaskan secara rinci. Membaca polis dengan cermat sangat penting.
Pembayaran premi asuransi kesehatan merupakan langkah berikutnya, yang harus
dilakukan sesuai dengan jadwal untuk menjaga kelangsungan asuransi. Tertanggung harus
menghindari keterlambatan pembayaran premi.
Setelah semua kewajiban terpenuhi, tertanggung berhak menerima dan mengajukan
klaim asuransi kesehatan saat mereka membutuhkannya, seperti saat sakit dan memerlukan
perawatan medis. Proses klaim ini memungkinkan pemilik asuransi untuk mendapatkan
manfaat dari produk yang mereka pilih.
Tips memilih asuransi kesehatan yang paling sesuai mencakup beberapa langkah
penting. Pertama, Anda perlu memahami kebutuhan kesehatan Anda, seperti jenis cakupan
yang diperlukan, risiko penyakit, atau perlindungan terhadap penyakit kritis. Selanjutnya,
pilih perusahaan asuransi yang terpercaya dan memiliki reputasi baik, serta terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Setelah itu, bandingkan manfaat asuransi yang ditawarkan dengan besarnya premi yang
harus dibayarkan. Pertimbangkan faktor-faktor seperti cakupan perlindungan, nilai plafon
atau uang pertanggungan, jaringan rumah sakit, dan batas biaya per perawatan. Pastikan
untuk memahami proses klaim asuransi, terutama apakah mereka memiliki sistem cashless
yang lebih mudah.
Terakhir, pilih asuransi kesehatan yang lebih mudah dan praktis, seperti yang
memungkinkan pembelian online tanpa perlu bertemu langsung dengan agen atau pihak
asuransi. Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat memaksimalkan manfaat asuransi
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
B. Analisis Komparatif
Analisis Perbandingan Badan Penyelenggaran JaminanSosial (Bpjs) Kesehatan Dan
Asuransi Kesehatan Swasta
Perbandingan antara BPJS Kesehatan dan Asuransi Kesehatan Swasta mencakup beberapa
aspek penting:
Manfaat Pertanggungan: BPJS Kesehatan menawarkan manfaat yang lebih luas, mencakup
biaya rawat inap, rawat jalan, dan banyak penyakit. Asuransi kesehatan swasta
menyediakan manfaat yang lebih fleksibel, tetapi dengan premi yang lebih tinggi.

Biaya Premi: BPJS Kesehatan menawarkan premi yang terjangkau dan tidak bergantung
pada faktor individu. Asuransi kesehatan swasta memiliki premi yang bervariasi
berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.

Medical Check-Up: BPJS Kesehatan tidak memerlukan pemeriksaan medis saat mendaftar.
Asuransi kesehatan swasta sering mengharuskan pemeriksaan medis sebagai syarat.

Pre Existing Condition: BPJS Kesehatan tidak memperhatikan riwayat penyakit bawaan.
Asuransi kesehatan swasta dapat mengabaikan klaim untuk penyakit bawaan.

Batas Limit atau Plafon: BPJS Kesehatan tidak memiliki batasan jumlah penggantian biaya.
Asuransi swasta memiliki batasan harian atau kamar rawat inap.

Layanan Kesehatan: BPJS Kesehatan memiliki sistem berjenjang dan seringkali antrean
panjang. Asuransi swasta memberikan kenyamanan dan perawatan yang lebih cepat.

Proses Klaim: Proses klaim BPJS Kesehatan bisa lebih lama dan rumit. Asuransi swasta
menawarkan klaim yang lebih cepat dan nyaman.

Double Claim: Asuransi swasta memungkinkan klaim ganda untuk menutupi kekurangan
biaya. BPJS Kesehatan hanya mengizinkan klaim kedua dari asuransi tambahan.

Pemilihan Rumah Sakit Rekanan: BPJS Kesehatan memiliki pembatasan pada pemilihan
rumah sakit. Asuransi swasta memberikan kebebasan untuk memilih rumah sakit.
Kelebihan BPJS Kesehatan meliputi iuran premi yang terjangkau dan cakupan yang
luas. Namun, ada kendala dalam pemilihan rumah sakit dan sistem klaim yang lebih rumit.
Asuransi kesehatan swasta memberikan kenyamanan dan fleksibilitas, tetapi dengan premi
yang lebih tinggi dan batasan biaya pengobatan.
Pilihan antara BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta harus didasarkan pada
kebutuhan dan kemampuan finansial individu.

Anda mungkin juga menyukai