Dunia Satu Keluarga 1. TES KANDIDAT DAN SELEKSI 2. MEWAWANCARAI KANDIDAT LEARNING OBJECTIVES 1. Mengapa penting untuk menguji dan menyeleksi karyawan? 2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan reliabilitas dan validitas. 3. Menjelaskan secara singkat kategori dasar tes seleksi, dengan contoh. 4. Menjelaskan cara menggunakan dua simulasi kerja untuk seleksi. 5. Menjelaskan cara untuk meningkatkan proses pemeriksaan latar belakang bagi pemberi kerja. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Menurut Dessler, tes kandidat adalah suatu teknik untuk mengukur kemampuan atau karakteristik seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Teknik ini meliputi berbagai macam tes, seperti tes kognitif, tes kepribadian, tes kemampuan fisik, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan obyektif mengenai kemampuan dan karakteristik kandidat yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Sementara itu, seleksi adalah proses pemilihan karyawan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses seleksi ini meliputi berbagai tahapan, seperti pemeriksaan latar belakang, wawancara, tes, dan verifikasi referensi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa karyawan yang dipilih memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Dalam proses tes kandidat dan seleksi, Dessler menekankan pentingnya untuk memperoleh informasi yang akurat dan obyektif mengenai kandidat, serta untuk menghindari diskriminasi dalam proses seleksi. Dessler juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses seleksi, termasuk memberikan umpan balik yang jelas kepada kandidat yang tidak lolos seleksi. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Menurut Flippo, tes kandidat adalah suatu teknik untuk mengukur kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan karakteristik pribadi seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kandidat memiliki kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dalam pekerjaan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Sementara itu, seleksi adalah proses pemilihan karyawan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses seleksi ini meliputi berbagai tahapan, seperti wawancara, tes, dan pemeriksaan latar belakang. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa karyawan yang dipilih memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Dalam proses tes kandidat dan seleksi, Flippo menekankan pentingnya menggunakan teknik yang valid dan reliabel dalam mengukur kemampuan kandidat, serta menghindari diskriminasi dalam proses seleksi. Flippo juga menekankan pentingnya memberikan umpan balik yang jelas kepada kandidat yang tidak lolos seleksi, sehingga mereka dapat memperbaiki diri dan meningkatkan peluang mereka untuk berhasil di masa depan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Menurut Bohlander dan Snell, tes kandidat adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengukur kemampuan, keterampilan, dan karakteristik seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Tes ini meliputi berbagai macam tes, seperti tes psikologi, tes kepribadian, tes kognitif, dan tes keterampilan. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan obyektif mengenai kemampuan dan karakteristik kandidat yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Sementara itu, seleksi adalah proses pemilihan karyawan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses seleksi ini meliputi berbagai tahapan, seperti wawancara, tes, pemeriksaan referensi, dan pemeriksaan latar belakang. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa karyawan yang dipilih memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Dalam proses tes kandidat dan seleksi, Bohlander dan Snell menekankan pentingnya menggunakan teknik yang valid dan reliabel dalam mengukur kemampuan kandidat. Mereka juga menekankan pentingnya menghindari diskriminasi dalam proses seleksi, serta memberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada kandidat yang tidak lolos seleksi. Hal ini dapat membantu kandidat memperbaiki diri dan meningkatkan peluang mereka untuk berhasil di masa depan. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya fleksibilitas dalam proses seleksi, sehingga perusahaan dapat mempertimbangkan berbagai faktor, seperti pengalaman, latar belakang, dan kebutuhan bisnis, dalam memilih karyawan yang paling sesuai. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Menurut Armstrong, tes kandidat adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengukur kemampuan, keterampilan, dan karakteristik pribadi seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kandidat memiliki kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dalam pekerjaan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Sementara itu, seleksi adalah proses pemilihan karyawan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses seleksi ini meliputi berbagai tahapan, seperti wawancara, tes, pemeriksaan latar belakang, dan pemeriksaan referensi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa karyawan yang dipilih memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Dalam proses tes kandidat dan seleksi, Armstrong menekankan pentingnya menggunakan teknik yang valid dan reliabel dalam mengukur kemampuan kandidat. Ia juga menekankan pentingnya menghindari diskriminasi dalam proses seleksi, serta memberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada kandidat yang tidak lolos seleksi. Hal ini dapat membantu kandidat memperbaiki diri dan meningkatkan peluang mereka untuk berhasil di masa depan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Selain itu, Armstrong juga menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek-aspek yang lebih luas dalam proses seleksi, seperti pengalaman, latar belakang pendidikan, dan nilai- nilai budaya perusahaan. Hal ini dapat membantu perusahaan memilih karyawan yang tidak hanya memiliki kemampuan dan keterampilan yang diperlukan, tetapi juga cocok dengan budaya perusahaan dan dapat berkontribusi secara positif terhadap kesuksesan perusahaan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Menurut Cascio, tes kandidat adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengukur kemampuan, keterampilan, dan karakteristik pribadi seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan obyektif mengenai kemampuan dan karakteristik kandidat yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Sementara itu, seleksi adalah proses pemilihan karyawan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses seleksi ini meliputi berbagai tahapan, seperti wawancara, tes, pemeriksaan latar belakang, dan pemeriksaan referensi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa karyawan yang dipilih memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Dalam proses tes kandidat dan seleksi, Cascio menekankan pentingnya menggunakan teknik yang valid dan reliabel dalam mengukur kemampuan kandidat. Ia juga menekankan pentingnya menghindari diskriminasi dalam proses seleksi, serta memberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada kandidat yang tidak lolos seleksi. Hal ini dapat membantu kandidat memperbaiki diri dan meningkatkan peluang mereka untuk berhasil di masa depan. TES KANDIDAT & SELEKSI MENURUT PARA AHLI Selain itu, Cascio juga menekankan pentingnya perusahaan mempertimbangkan berbagai faktor dalam proses seleksi, seperti ketersediaan tenaga kerja, anggaran, dan kebutuhan bisnis. Hal ini dapat membantu perusahaan memilih karyawan yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis dan terjangkau dari segi biaya. Cascio juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan aspek-aspek lain dalam proses seleksi, seperti kepatuhan hukum dan etika, serta kebutuhan untuk mempromosikan diversitas dan inklusivitas dalam organisasi. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, perusahaan dapat memastikan bahwa proses seleksi yang dilakukan adil, obyektif, dan memberikan manfaat bagi seluruh organisasi. PENTINGNYA SELEKSI KARYAWAN Tujuan diadakannya seleksi karyawan adalah untuk menempatkan tenaga kerja sesuai dengan bidang pekerjaannya. Ini berarti harus sesuai dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan kompetensi lainnya (KSAC – Knowledge, Skills, Abilities, and Competences) yang dilakukan untuk menganalisis pekerjaan yang disesuaikan dengan KSAC pelamar. Seleksi karyawan yang cermat adalah hal penting karena beberapa alasan sebagai berikut: PENTINGNYA SELEKSI KARYAWAN - Kinerja perusahaan selalu tergantung pada kinerja karyawannya; · - Membutuhkan biaya yang mahal untuk merekrut dan mempekerjakan karyawan; dan - Salah dalam mengatur proses perekrutan memiliki berbagai implikasi hukum termasuk ketenagakerjaan yang setara, perekrutan yang lalai (mempekerjakan pekerja dengan latar belakang yang dipertanyakan tanpa perlindungan yang tepat), dan pencemaran nama baik. RELIABILITAS DAN VALIDITAS Dalam mengelola tes atau membuat keputusan berdasarkan hasil tes, seorang manajer perlu memahami beberapa konsep pengujian dasar, yaitu reliabilitas dan validitas dari alat seleksi. Keandalan/reliabilitas mengacu pada konsistensi tes (konsistensi skor dapat diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama atau juga dalam bentuk yang lain dari tes yang sama). RELIABILITAS DAN VALIDITAS Reliabilitas adalah persyaratan pertama alat seleksi dan merujuk pada konsistensi: “Tes yang andal adalah tes yang menghasilkan skor konsisten ketika seseorang mengambil dua bentuk tes alternatif atau ketika dia melakukan tes yang sama pada dua atau lebih kesempatan yang berbeda.” Jika seseorang mendapat nilai 90 pada tes kecerdasan pada hari Senin dan 130 ketika tes ulang pada hari Selasa, maka kita mungkin tidak akan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap tes tersebut. RELIABILITAS DAN VALIDITAS Sedangkan validitas akan memberi tahu kepada kita tentang bagaimana hasil tes dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sehingga dapat terlihat keakuratan hasil tes, wawancara, dan sebagainya, dan mengukur apa yang memenuhi setiap fungsi yang dirancang untuk diisi. Terdapat beberapa cara untuk menunjukkan validitas alat seleksi sebagai berikut: RELIABILITAS DAN VALIDITAS Kriteria validitas dapat menunjukkan secara statistik bagaimana hubungan antara skor pada prosedur seleksi dan kinerja pekerjaan untuk setiap sampel pekerja, misalnya, dengan adanya kriteria validitas ini berarti menunjukkan bahwa pekerja yang mengerjakan dengan baik pada tes juga akan melakukannya dengan baik pada pekerjaannya, dan bahwa mereka yang mengerjakan dengan buruk pada tes maka juga akan bekerja dengan buruk. Tes tersebut memiliki validitas sejauh mana seseorang dengan nilai tes yang lebih tinggi memiliki kinerja yang lebih baik dalam pekerjaannya RELIABILITAS DAN VALIDITAS Validitas konten menunjukkan bahwa konten dari setiap prosedur seleksi akan mewakili aspek penting kinerja di tempat kerja. Misalnya, pemberi kerja dapat menunjukkan validitas konten suatu pengujian dengan menunjukkan bahwa pengujian tersebut merupakan sampel yang adil dari konten pekerjaan tersebut. RELIABILITAS DAN VALIDITAS Prosedur dasar di sini adalah untuk mengidentifikasi tugas pekerjaan yang penting bagi kinerja, dan kemudian secara acak memilih contoh tugas tersebut untuk diuji, misalkan: dalam memilih mahasiswa untuk sekolah kedokteran gigi, seseorang dapat memberikan kepada pelamar sebuah kapur, dan meminta mereka untuk menggambar sesuatu seperti gigi. Jika konten yang dipilih untuk tes adalah contoh representatif dari pekerjaan, maka tes tersebut mungkin valid secara konten. Tes perlu mencantumkan uraian tugas dan keterampilan yang benar-benar dibutuhkan untuk pekerjaan yang dimaksud. RELIABILITAS DAN VALIDITAS Konstruk validitas berarti menunjukkan bahwa: (1) prosedur pemilihan mengukur setiap konstruk misalnya (ide abstrak seperti moral atau kejujuran) dan (2) bahwa konstruk itu sangat penting untuk keberhasilan kinerja pekerjaan. RELIABILITAS DAN VALIDITAS Uji tes yang tidak valid hanya akan membuang waktu dan yang paling buruk tes tersebut malah akan bersifat diskriminatif. Alat tes karyawan yang dibeli biasanya harus menyertakan informasi tentang validitasnya. Namun idealnya, kita tetap harus memvalidasi ulang tes untuk pekerjaan yang ada. Bagaimanapun, alat tes jarang memprediksi kinerja dengan akurasi 100% (atau mendekati itu). Oleh karena itu, jangan menjadikan alat tes sebagai satu-satunya alat pilihan kita dalam seleksi karyawan; namun kita juga perlu menggunakan alat lainnya seperti wawancara dan pemeriksaan latar belakang. Dalam memvalidasi tes biasanya melibatkan analisis pekerjaan, memilih tes, mengelola tes, menghubungkan skor dengan kriteria tes, serta melakukan validasi silang dan validasi ulang. Peserta tes memiliki hak privasi dan umpan balik serta kerahasiaan terhadap hasil tes. RELIABILITAS DAN VALIDITAS Hampir sebagian besar pengusaha mengetahui bahwa mereka tidak boleh menggunakan tes yang bias dalam proses seleksi. Misalnya, di Amerika tes IQ dapat memberikan ukuran yang valid tentang perbedaan warna kulit untuk masyarakat kulit putih kelas menengah, namun tidak Bab 6 | Tes Kandidat dan Seleksi 75 untuk beberapa minoritas, dan nilainya tergantung pada keakraban yang sesuai dengan aspek-aspek tertentu dari budaya kelas menengah. Baru-baru ini, banyak psikolog industri percaya bahwa mereka cukup mampu mengendalikan bias tes, tetapi masalah tersebut masih sedang ditinjau. Oleh karena itu, pengusaha perlu melipatgandakan upaya mereka untuk memastikan bahwa tes yang mereka pergunakan tidak menghasilkan keputusan yang bias. RELIABILITAS DAN VALIDITAS Setelah menyadari bahwa hasil suatu tes yang digunakan dalam memprediksi kinerja tidak selalu berguna secara praktis, misalnya: jikalau jumlah biaya untuk ujian akan membebani perusahaan sebesar 1 juta rupiah per pelamar, sedangkan terdapat ratusan pelamar yang harus diuji, maka biaya tes dapat melebihi manfaat yang diperoleh dari mempekerjakan beberapa karyawan yang dianggap memiliki kemampuan. KATEGORI DASAR TES SELEKSI Dengan mudah kita dapat mengklasifikasikan tes berdasarkan pada apakah tes tersebut dapat mengukur kemampuan kognitif (mental), kemampuan motorik dan kemampuan fisik, kepribadian dan minat, atau pencapaian. Berikut adalah kategori dasar tes tersebut: · Uji kemampuan kognitif, meliputi uji kemampuan penalaran umum (kecerdasan) dan uji kemampuan mental tertentu seperti memori dan penalaran induktif: KATEGORI DASAR TES SELEKSI - Tes kecerdasan (IQ) adalah uji kemampuan intelektual umum. Uji ini tidak hanya mengukur satu sifat saja, melainkan berbagai kemampuan, termasuk memori, kosakata, kefasihan verbal, dan kemampuan numerik. - Tes tingkat kemampuan mental tertentu, selain penalaran deduktif, pemahaman verbal, memori, dan kemampuan numerik pemberi kerja biasanya juga ingin mengukur kemampuan motorik, seperti ketangkasan jari, ketangkasan manual, dan waktu reaksi (jika mempekerjakan pilot). KATEGORI DASAR TES SELEKSI Mengukur kepribadian dan minat. Kemampuan kognitif dan fisik seseorang jarang menjelaskan kinerja pekerjaannya. Seperti yang dikatakan seorang konsultan, kebanyakan orang dipekerjakan 76 Manajemen Sumber Daya Manusia berdasarkan kualifikasi, tetapi dipecat karena sikap, motivasi, dan temperamen. Uji kepribadian akan mengukur segala aspek yang mendasari kepribadian pelamar, seperti introversi, stabilitas, dan motivasi. Para psikolog industri sering berfokus pada dimensi kepribadian “lima besar”, yaitu: ekstraversi, menjaga stabilitas emosional/neurotisme, keramahan, kesadaran, dan keterbukaan terhadap pengalaman. KATEGORI DASAR TES SELEKSI Tes prestasi dapat mengukur hasil apa yang telah dipelajari seseorang. Misalnya sebagian besar tes yang kita ambil di sekolah adalah tes prestasi. Tes tersebut mengukur “pengetahuan pekerjaan” di berbagai bidang seperti ekonomi, pemasaran, atau sumber daya manusia. Tes prestasi juga populer di tempat kerja, misalnya, Uji Purdue untuk teknisi dan operator mesin menguji pengetahuan pekerjaan dari teknisi yang berpengalaman dengan pertanyaan seperti: “Apa yang dimaksud dengan ‘toleransi’?” Beberapa tes prestasi mengukur kemampuan pelamar; tes renang adalah salah satu contohnya. SIMULASI KERJA SEBAGAI PROSES SELEKSI Berikut adalah beberapa simulasi kerja yang biasanya dilakukan dalam proses seleksi karyawan: - Dengan contoh (sampel) dan simulasi pekerjaan, pemberi kerja dapat menghadirkan peserta ujian dengan situasi yang mewakili pekerjaan yang mereka lamar. Contoh (sampel) kerja merupakan tugas pekerjaan aktual yang digunakan dalam menguji kinerja pelamar. Pemberi kerja biasanya mempresentasikan kepada peserta ujian dengan situasi yang mewakili pekerjaan yang mereka lamar, dan mengevaluasi tanggapan mereka. Teknik pengambilan sampel kerja merupakan metode pengujian berdasarkan pengukuran kinerja pada tugas pekerjaan dasar aktual. Di sini kita mencoba untuk memprediksi kinerja pekerjaan dengan meminta kandidat untuk melakukan satu atau lebih sampel tugas pekerjaan, misalnya: sampel pekerjaan untuk kasir dapat mencakup mengoperasikan mesin kasir dan menghitung uang. SIMULASI KERJA SEBAGAI PROSES SELEKSI Tes penilaian situasional adalah tes pekerja yang dirancang untuk menilai penilaian pelamar mengenai situasi yang dihadapi di Bab 6 | Tes Kandidat dan Seleksi 77 tempat kerja, misalnya: Anda adalah rekanan penjualan di beberapa platform penjualan online. Toko Anda menjual barang elektronik, termasuk ponsel pintar (smart phone). Persaingan berasal dari pengecer lingkungan lain, dan dari perusahaan online. Banyak pelanggan yang mengunjungi toko hanya untuk memeriksa produk dengan Anda, dan kemudian membelinya di Amazon. Sebagai rekanan penjualan, Anda bertanggung jawab untuk menyediakan layanan pelanggan yang luar biasa, menunjukkan pengetahuan produk, dan memaksimalkan penjualan. Anda mendapatkan gaji mingguan, tanpa insentif penjualan. Bagaimana Anda merespons situasi ini? SIMULASI KERJA SEBAGAI PROSES SELEKSI Contoh Situasi: Seorang pelanggan mendatangi Anda dengan cetakan untuk ponsel Samsung Galaxy dari Amazon.com, dan mulai mengajukan pertanyaan terperinci tentang masa pakai baterai, dan cara kerja telepon, sambil menyebutkan bahwa: “Harga di Amazon lebih murah Rp500.000,00 dari harga di toko Anda.” Anda telah bersama pelanggan ini selama hampir satu jam, dan ada pelanggan lain yang menunggu. Maka yang akan Anda lakukan adalah: SIMULASI KERJA SEBAGAI PROSES SELEKSI a. Beri tahu pelanggan untuk membeli ponselnya di Amazon. b. Beri tahu pelanggan untuk menunggu 20 menit saat Anda melayani pelanggan lain. c. Beri tahu pelanggan bahwa beberapa dealer lokal memiliki ponsel dengan harga lebih murah dari Amazon. d. Menjelaskan keunggulan ponsel serupa yang Anda miliki yang mungkin lebih baik memenuhi persyaratan pembeli. e. Meminta atasan Anda untuk datang untuk menangani pelanggan tersebut. SIMULASI KERJA SEBAGAI PROSES SELEKSI Pusat penilaian manajemen, yaitu sebuah simulasi di mana kandidat manajemen diminta untuk melakukan tugas realistis dalam situasi hipotetis dan dinilai berdasarkan kinerja mereka. Biasanya juga melibatkan pengujian dan penggunaan permainan manajemen. Salah satu contoh dari pusat penilaian manajemen adalah simulasi 2 hingga 3 hari di mana 10 hingga 12 kandidat melakukan tugas manajemen yang realistis di bawah pengawasan para ahli yang menilai potensi kepemimpinan masing-masing kandidat. SIMULASI KERJA SEBAGAI PROSES SELEKSI Pengujian situasional dan simulasi berbasis video: - Tes situasional merupakan tes yang mengharuskan peserta ujian merespons situasi yang mewakili pekerjaan tersebut. - Simulasi berbasis video merupakan tes situasional di mana peserta ujian merespons simulasi video dari situasi pekerjaan yang realistis.
Pelatihan dan evaluasi miniatur kerja melibatkan calon pekerja untuk
melakukan beberapa tugas pekerjaan dan kemudian mengevaluasi kinerja mereka sebelum dipekerjakan. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa seseorang yang menunjukkan bahwa dia dapat belajar dan melakukan contoh tugas akan dapat belajar dan melakukan pekerjaan itu sendiri. PROSES PEMERIKSAAN LATAR BELAKANG Tes hanyalah bagian dari proses seleksi dari pemberi kerja. Alat lain mungkin dibutuhkan juga termasuk investigasi latar belakang dan pemeriksaan referensi, layanan informasi pra-kerja, pengujian kejujuran, dan penyaringan penyalahgunaan zat. Poin utama melakukan pemeriksaan latar belakang adalah untuk memverifikasi informasi pemohon dan untuk mengungkap informasi yang berpotensi merusak/destruktif. Namun, perlu kehati-hatian dalam hal ini, terutama ketika memberikan referensi, bahwa karyawan tersebut tidak diremehkan dan bahwa hak privasinya terjaga dengan baik. PROSES PEMERIKSAAN LATAR BELAKANG Mengingat keengganan dari mantan pemberi kerja untuk memberikan laporan komprehensif, pengecekan referensi tersebut perlu dilakukan dengan beberapa cara, seperti: memastikan pemohon secara eksplisit mengesahkan pemeriksaan latar belakang, menggunakan daftar periksa atau formulir untuk mendapatkan referensi telepon, dan secara gigih memperhatikan potensi tanda bahaya dari pelamar tersebut. PROSES PEMERIKSAAN LATAR BELAKANG Saat ini sudah semakin populer tentang basis data latar belakang pekerjaan yang terkomputerisasi, sebagian besar pemberi kerja menggunakan layanan informasi pra-pekerjaan untuk mendapatkan informasi latar belakang tersebut. Beberapa jenis pekerjaan memiliki kebutuhan akan pengujian kejujuran karena dianggap sangat penting. Sebagian besar pengusaha juga mengharuskan karyawan barunya, sebelum benar-benar diterima bekerja untuk mengikuti ujian fisik dan penyaringan penyalahgunaan zat terlarang (narkoba) untuk Bab 6 | Tes Kandidat dan Seleksi 79 menghindari klaim bahwa telah melakukan kesalahan dalam perekrutan dari peraturan perudang- undangan yang berlaku. RANGKUMAN Tujuan dari seleksi karyawan adalah untuk mencapai kecocokan antara orang dengan pekerjaan. Dalam mengelola tes atau membuat keputusan berdasarkan hasil tes, seorang manajer perlu memahami beberapa konsep pengujian dasar, yaitu reliabilitas dan validitas dari alat seleksi. Dengan mudah kita dapat mengklasifikasikan tes berdasarkan pada apakah tes tersebut dapat mengukur kemampuan kognitif (mental), kemampuan motorik dan fisik, kepribadian dan minat, atau pencapaian. RANGKUMAN Terdapat beberapa simulasi kerja yang biasanya dilakukan dalam proses seleksi karyawan, seperti: sampel pekerjaan, penilaian situasional, penilaian manajemen, simulasi berbasis video, dan pelatihan miniatur kerja. Tes hanyalah bagian dari proses seleksi dari pemberi kerja. Alat lain yang mungkin dibutuhkan juga adalah investigasi latar belakang dan pemeriksaan referensi, layanan informasi pra-kerja, pengujian kejujuran, dan penyaringan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Quiz Questions 1. Apa perbedaan antara reliabilitas dan validitas? 2. Jelaskan bagaimana Anda akan mengatasi masalah mantan majikan yang tidak mau memberikan referensi buruk tentang mantan karyawan mereka! 3. Mengapa penting untuk melakukan investigasi latar belakang sebelum bekerja? Dan bagaimana Anda melakukannya? 4. Bagaimana pemberi kerja dapat melindungi diri mereka sendiri dari tuduhan telah melakukan tindakan perekrutan yang menyalahi peraturan perundang-undangan?