➔ Penggunaan antibiotik
➔ Penggunaan dengan
➔ Penggunaan
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping yang lebih besar
dibandingkan dengan efek terapi, berikut dampak yang dapat terjadi:
➔ Pertumbuhan mikroorganisme tidak bisa dicegah, mikroorganisme menjadi kuat, dan obat
menjadi diinaktivasi oleh enzim dari mikroorganisme
Mengubah mutasi gen mikroorganisme dan terjadi secara spontan sehingga mikroorganisme
tidak sensitif terhadap antibiotik
Antibiotik/antimikroba tidak memengaruhi mikroorganisme. Inaktivasi metabolit
mikroorganisme.
➔
Infeksi disebabkan oleh >1 mikroorganisme, biasanya aerob dan anaerob
Pada kasus odontogenik, bakteri anaerob lebih banyak sehingga obat yang dipilih yang
memiliki spektrum luas dengan efek untuk anaerob yang lebih baik
➔
Terapi pada bakteri penyebab infeksi, bisa berupa aerob maupun anaerob
Diberikan pada pasien dengan kondisi tertentu (risiko tinggi, kelainan sistemik, dan pasien
imunokompromised)
➔ Apakah ada efek samping obat terhadap ibu dan fetus? (penetrasi ke plasenta)
➔ Toksisitas obat selama kehamilan (efek teratogenik obat)
➔ Perhatikan hepar dan ginjal, karena berfungsi sebagai tempat metabolisme obat
➔ Perhatikan lambung, karena terdapat beberapa obat yang dapat meningkatkan asam lambung
Dalam pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh anak, baik jaringan keras maupun lunak
Fungsi hati, ginjal, lambung diperhatikan karena dapat memengaruhi kerja obat dalam tubuh.
Utamanya karena pada anak-anak yang organnya belum sempurna.
Proses kalsifikasi tulang dan gigi dapat dipengaruhi oleh beberapa jenis antibiotik, seperti
contohnya tetrasiklin.
Kasus-kasus pada kedokteran gigi yang sebetulnya tidak perlu diberikan antibiotik:
Kasus inflamasi yang masih dapat diatasi dengan obat antiinflamasi, karena bakteri belum
masuk ke dalam jaringan yang lebih dalam.
Antibiotik bukan indikasi untuk menghilangkan sakit (tidak ada efek analgesik)
Infeksi periapikal lokal dapat diatasi dengan tindakan operatif. Jika infeksi meluas, seperti
pembengkakan hingga leher, dan kondisi yang disertai kelainan sistemik baru diberikan
antibiotik sebagai profilaksis.
Kasus abses harus dilakukan drainase, jika hanya diberikan antibiotik saja tanpa terapi lokal
tidak akan sembuh. Antibiotik berperan sebagai pendukung saja.
Keadaan gusi postekstrasi yang masih dapat diatasi dengan tindakan operatif
Cukup dengan tindakan pembersihan karang gigi, kecuali disertai kelainan sistemik
➔ Berefek terhadap semua jenis bakteri (aerob, anaerob, gram +, dan gram -)
➔ Drug of choice?
➔ Untuk infeksi multibakteri → bakteri penyebab infeksi odontogenik
➔ Berefek pada bakteri yang spesifik (harus tau dulu bakterinya apa dari pemeriksaan)
➔ Penyebab utama odontogenik : anaerob fakultatif
Aminoglikosid, tetrasiklin
➔ Untuk dengan
penggunaan antibiotik single dan
➔
Karena bakteri penyebab penyakit endodontik memiliki kepekaan terhadap penisilin G dan
amoksilin
Keduanya menunjukkan kombinasi agonis (saling menguatkan, sehingga infeksi yang terjadi bisa
dicegah dan dihilangkan)
Text
➔ Efektif untuk
➔
Karena kepekaan bakteri anaerob yang sangat rendah
➔ Obat-obatan yang digunakan untuk
dibutuhkan oleh tubh; : membantu fungsi organ di dalam tubuh, Inhibit sekresi asam lambung, stimulus sintesis
prostaglandin dibutuhkan
ginjal,pembuluh darah,dll mukosa gastrointerstinal, menjaga aliran darah di ginjal, meningkatkan agregasi/pengumpulan
trombosit kalo terhambat, maka cox 2 dan 3
juga akan terganggu
: faktor penyebab inflamasi
: reaksi inflamasi dan nyeri (penelitian paling terbaru ada COX 3)
COX 2
➔ Karena efek samping/toksisitas yang dimilikinya lebih besar, harganya lebih mahal, dan jarang
sekali digunakan.
Memiliki potensi yang baik sebagai analgesik dan antipiretik dibandingkan sebagai antiinflamasi
: pada kondisi sakit tanpa reaksi inflamasi
➔ Peningkatan dosis NSAID akan meningkatkan efek antiinflamasi karena dapat mencapai target
yang tepat (pada perifer)
➔ Namun terdapat obat yang tidak bisa mencapai perifer sebesar apapun dosisnya
: efek analgesik dan antipiretik
: + efek antiinflamasi
➔ 200-400 mg ibuprofen dosis tunggal efektif untuk menurunkan rasa sakit dan deman
➔ 1600-2400 mg ibuprofen per hari dapat menekan inflamasi
➔ >4000 mg per hari dpat menyebabkan hipersensitivitas pada seluruh NSAID nonselektif
➔ Toksisitasnya juga lebih tinggi, sehingga untuk anak-anak harus lebih diperhatikan.
(tidak di SSP)
Diklofenak sangat asam dan bisa meningkatkan asam lambung. Jika diberikan obat NSAID lain
yang juga asam, dapat menimbulkan kelainan berat pada lambung.