Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN UTS

PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL

“Disusun dalam rangka memenuhi Tugas Laporan UTS pada mata


kuliah Permainan Olahraga Tradisional dengan dosen pengampu mata
kuliah

Drs. Muliadi, M. Kes”

OLEH :

SAHRIANI SASKIA MALISA


NIM 200407561061
30E

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS VI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ’alamin segala puji hanya layak untuk Allah atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini.
Penyusunan laporan ini merupakan hasil kajian teori yang didapatkan dari
berbagai sumber google dan praktek langsung di lapangan. Saya menyampaikan terima
kasih kepada dose yang telah membimbing saya. Tidak lupa saya sampaikan
permohonan maaf kepada semua pihak mengenai hal-hal yang tidak berkenan selama
proses pembuatan laporan ini.
Laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya memohon
maaf atas kesalahan penulisan serta mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar laporan ini dapat lebih baik lagi. Saya berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat.

Bone, 30 November 2020

Sahriani Saskia Malisa


HAL YANG PERLU DILAKUKAN SEBELUM BEROLAHRAGA

Sebelum melakukan olahraga, kita melakukan gerakan pemanasan terlebih dahulu


karena pemanasan merupakan pergerakan setiap anggota tubuh manusia, terutama otot,
memerlukan adaptasi terhadap aktivitas tubuh. Dalam berolahraga, hal tersebut dilakukan
dengan cara pemanasan dan stretching, alias peregangan. Pemanasan adalah suatu sesi
kegiatan sebelum berolahrag,a yang berfungsi untuk menyiapkan tubuh untuk melakukan
aktivitas fisik. Sesuai dengan namanya, pemanasan bertujuan meningkatkan suhu tubuh
sebelum berolahraga, sehingga tubuh akan mulai beradaptasi dengan peningkatan intensitas
gerakan fisik yang akan dilakukan. Pemanasan dapat dilakukan secara umum maupun
spesifik. Pemanasan secara umum (general warm-up) tidak melibatkan gerakan spesifik,
hanya dilakukan dengan melakukan serangkaian olahraga ringan seperti push-up,
memutarkan tangan, lari di tempat, melompat, dan squat-jump. Sedangkan pemanasan
spesifik dilakukan dengan melakukan beberapa gerakan yang akan dilakukan saat
berolahraga, hanya saja dengan intensitas yang lebih ringan. Pemanasan yang tepat akan
menyiapkan kapasitas fisik yang diperlukan saat berolahraga. Sedangkan stretching atau
peregangan adalah serangkaian gerakan untuk melatih fleksibilitas anggota badan seperti
punggung, kaki, dan tangan. Peregangan dilakukan untuk melemaskan otot dengan
membuatnya berkontraksi.
Stretching juga tidak harus dilakukan sebelum berolahraga karena tidak terlalu
membantu tubuh untuk beradaptasi. Bahkan sebagian orang sudah memiliki tingkat
fleksibilitas otot yang sangat baik sehingga tidak perlu melakukan kegiatan tersebut sebelum
beraktivitas.
Stretching berguna untuk mengembalikan fleksibilitas otot setelah tubuh melakukan
kegiatan berulang atau tidak melakukan gerakan sama sekali dalam beberapa waktu. Inti dari
kegiatan ini adalah melakukan gerakan untuk mendekati, atau melewati, batas jangkauan
normal otot pada tubuh. Misalnya dengan berdiri dan kemudian menyentuh lutut dan ibu jari
kaki, memutarkan dada, dan melakukan split

Berikut berbagai kelebihan dalam melakukan pemanasan sebelum berolahraga, antara


lain:
 Melenturkan otot
 Meningkatkan detak jantung
 Meningkatkan suhu tubuh
 Meningkatkan sirkulasi darah
 Mengurangi risiko cedera
 Meningkatkan performa tubuh
 Meningkatkan pernapasan tubuh
 Mempersiapkan kelenturan sendi

 Meningkatkan metabolisme otot

 Meningkatkan konduksi impuls saraf

Berbagai kelebihan dari gerakan pemanasan sangat baik untuk mengatur kesiapan tubuh
secara keseluruhan. Efek yang hadir setelah melakukan pemanasan adalah kelancaran
kegiatan olahraga.

Adapun pemanasan yang dapat lakukan secara berurutan sebagai berikut.

1. Memutar Kepala
Gerakan ini sangat mudah dilakukan, cukup gerakan bagian leher searah jarum jam
untuk hitungan 8 detik. Setelah itu lakukan ke arah sebaliknya juga dengan hitungan
8 detik. Kepala akan merespon dengan meningkatkan fungsi otak, detak jantung,
dan penyerapan oksigen untuk membantu melakukan kegiatan olahraga yang prima.

2. Memutar Pinggang
Seperti memutar kepala, bagian kali ini hanya berbeda di bagian tubuh saja.
Regangkan bagian kaki searah pundak, lalu putar searah jarum jam selama hitungan
8 detik. Begitu juga ke arah sebaliknya dengan waktu hitungan yang sama. Fungsi
gerakan pemanasan ini menjaga kelenturan pinggang saat melakukan berbagai
kegiatan. Dengan menjaga kelenturan pinggang, maka banyak kegiatan olahraga
yang dapat dilakukan lebih intensif.

3. Memutar Lutut
Lutut perlu juga melakukan berbagai pemanasan sebelum digunakan dalam kegiatan
yang memakan tenaga. Rapatkan lutut, lalu goyangkan searah jarum jam dalam
hitungan 8 detik, begitu juga sebaliknya. Fungsi dari pemanasan ini menjaga lutut
tetap lentur dan meminimalisasi terkilirnya pergelangan kaki.

4. Memutar Bahu
Gerakan pemanasan selanjutnya adalah di bagian bahu. Pergerakan tubuh tidak
terlepas dari bahu yang terus melakukan fungsinya untuk memudahkan kegiatan
olahraga, seperti berlari. Cara melakukan pemanasan satu ini adalah dengan
memegang pundak dengan tangan, lalu memutarnya ke arah depan dalam hitungan
8 detik, begitu juga sebaliknya ke arah belakang.

5. Memutar Kedua Lengan


Lengan juga tidak lepas dari area gerak untuk pemanasan. Kali ini, kedua lengan
digerakkan layaknya kincir angin. Gerakan selama 8 detik dalam jangka waktu
gerak yang teratur. Tidak lupa melakukannya secara hati-hati, karena bila diforsir
atau terlalu bersemangat bisa saja ada ngilu atau kesalahan sendi yang memang
belum siap melakukan kegiatan olahraga.

6. Meregangkan Pergelangan Paha


Pergelangan paha menjadi bagian selanjutnya yang penting, apalagi bagi Anda yang
gemar melakukan lari dalam jarak yang jauh seperti 10 kilometer. Caranya pun
cukup mudah, lebarkan jarak kaki dan berpangku pada salah satu paha baik di sisi
kiri atau kanan. Lakukan gerakan ini secara bertahap, biasanya dalam waktu 8 detik
guna menjaga kelenturan otot paha yang menopang berat badan terlebih dahulu
dibanding pergelangan kaki.

7. Menekuk Pergelangan Kaki


Angkat kaki Anda sekaligus menjaga keseimbangan dengan melakukan pemanasan
yang benar. Untuk gerakan ini, diperlukan hampir di semua kegiatan berolahraga
baik berenang, bersepeda, berlari, maupun sepak bola. Langkah pemanasan ini
berguna melatih kelenturan kaki, paha, dan tumit. Tubuh juga akan mengatur
keseimbangan yang dibutuhkan dan memberikan sinyal untuk mengatur suhu tubuh
sebelum berolahraga.

8. Menekuk Pergelangan Tangan


Pergelangan tangan juga perlu ditekuk guna mengamankan gaya olahraga di tempat,
seperti Pull Up, Push Up, Sit Up, maupun Plank. Agar pergelangan tangan tidak
mengalami kejadian buruk, perlu diterapkan pemanasan seperti ini. Caranya adalah
dengan melipat tangan ke bagian berlawanan, seperti tangan kanan ke bagian kiri
lalu ditekan secara perlahan dengan tangan kiri. Begitu juga sebaliknya tangan kiri
ke bagian kanan yang ditahan dengan tangan kanan.

9. Meluruskan Kaki
Gerakan ini sangat berguna bagi Anda yang ingin melakukan kegiatan berlari jarak
jauh. Biasanya paha bagian bawah dan pergelangan kaki akan menjadi titik tumpu
utama. Lakukan pemanasan dengan melakukan duduk di tanah dengan meluruskan
kaki dengan arah yang cukup lebar. Lalu gerakan tubuh secara perlahan
menyesuaikan arah kaki, baik kanan maupun kiri.

10. Menekuk Tubuh ke Depan


Salah satu gerakan pemanasan yang tidak kalah penting adalah menekuk bagian
tubuh ke bagian depan. Caranya kurang lebih sama dengan pemanasan meluruskan
kaki, namun ketika bagian kaki sudah diluruskan ke masing-masing sisi, kemudian
bagian tubuh ditekuk ke depan dengan tangan lurus.

A. gasing

Gasing (atau juga disebut Gangsing) adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan
berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di
berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan
orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.

Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-
bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing
umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon.
Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

Gasing dari Jepang

Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung


untuk beberapa saat hingga interaksi bagian kaki (paksi) dengan permukaan tanah
membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum
sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya bagian badan
terjatuh secara kasar ke permukaan tanah.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan setelah melakukan pemanasan adalah
melakukan permainan tradisional, yaitu :

a. Nama Permainan : gasing dan yoyo

b. Alat dan bahan : gasing dan yoyo

Cara bermain :

Cara memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu
saat melempar gasing ke tanah.

Cara:

1. Gasing dipegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.


2. Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasin, lilit kuat
sambil berputar.
3. Lempar gasing ke tanah.

Gasing yang dilempar akan berputar untuk beberapa saat hingga interaksi kakinya dengan
permukaan tanah membuatnya tegak lalu berputar untuk beberapa waktu. Lama-lama
putaran semakin memelan dan momentum sudut dan efek giroskopik berkurang, hingga
akhirnya badan gasing jatuh ke permukaan tanah.

B. Yoyo

Yoyo adalah suatu permainan yang tersusun dari dua cakram berukuran sama (biasanya
terbuat dari plastik, kayu, atau logam) yang dihubungkan dengan suatu sumbu, dimana
tergulung tali yang digunakan. Satu ujung tali terikat pada sumbu, sedangkan satu ujung
lainnya bebas dan biasanya diberi kaitan. Permainan yoyo adalah salah satu permainan
yang populer di banyak bagian dunia. Walaupun secara umum dianggap permainan anak-
anak, tidak sedikit orang dewasa yang memiliki kemampuan profesional dalam memainkan
yoyo.

Yoyo dimainkan dengan mengaitkan ujung bebas tali pada jari tengah, memegang yoyo,
dan melemparkannya kebawah dengan gerakan yang mulus. Sewaktu tali terulur pada
sumbu, efek giroskopik akan terjadi, yang memberikan waktu untuk melakukan beberapa
gerakan. Dengan menggerakkan pergelangan tangan, yoyo dapat dikembalikan ke tangan
pemain, dimana tali akan kembali tergulung dalam celah sumbu.
a. Peraturan permainan

 Langkah pertama – potong tali rapia, ikatkan tali tersebut ke bagian


rongga kerupuk, selanjutnya bentangkan tali rapia pada satu tiang
dengan tiang lainnya.

 Langkah kedua – ikatlah satu persatu kerupuk yang telah di beri tali
rapia sebelumnya, letakkan kerupuk secara memanjang hingga ujung
tiang (porsinya tergantung jumlah kerupuk yang ada)

 Langkah ketiga – peserta berbaris dalam posisi selang-seling, ada yang


di depan dan ada yang dibelakang, masing-masing peserta berdiri di
depan kerupuk mereka masing-masing

 Langkah keempat – peraturan permainan makan kerupuk yaitu, tangan


masing-masing peserta diletakkan dibelakang, dan tidak boleh
memegang kerupuk ataupun tali kurupuk. Peserta yang melakukan
pelanggaran dianggap gugur. Selain itu peserta juga diwajibkan
memakan kerupuk yang ada, peserta yang membuang kerupuk (tidak
dimakan) dianggap gugur. Jika terjadi insiden kerupuk lepas dari tali
yang ada dan jatuh, maka dianggap gugur (mungkin belum
beruntung)

b. Nilai kearifan lokal dalam permainan ini :

 Berani, mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar
dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut
(gentar, kecut).

 Jujur, dalam perbuatan adalah selalu jujur dalam perbuatan atau tidak
curang dalam perbuatan kepada orang lain. Dan selalu bersikap baik
kepada orang lain. jujur artinya tidak melakukan kecurangan, mengikuti
kaidah atau aturan yang berlaku dan memiliki kelurusan hati.

 Disiplin, merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang


dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha
usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek
memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan.

 Sopan santun, adalah kaidah atau peraturan hidup bagi tingkah laku
manusia yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu yang berisi
perintah, larangan dan sanksi tertentu.
 Tanggung jawab, adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatan baik yang disengaja maupun tidak. berkewajiban
menanggung; memikul tanggung jawab

 Menghormati, adalah sikap menganggap dan menerima bahwa ada dan


lebih atau sama kedudukannya dengan kita. Mengakui dan menaati
(tentang aturan, perjanjian).

 Kreativitas, merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk


menemukan dan menciptakan suatu hal baru, cara-cara baru, model
baru, yang berguna bagi dirinya dan masyarakat.

 Adil, adalah di mana semua orang mendapat hak menurut


kewajibannya.

 Kerja sama atau kooperasi adalah suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama
dilakukan sejak manusia berinteraksi dengan sesamanya.

 Kebersamaan, permainan ini dilakukan secara kelompok sehingga dapat


meningkatkan rasa kebersamaan diantara peserta.

 Saling menghormati, tidak mengganggu peserta lain saat permainan


berlangsung merupakan salah satu tindakan yang mencerminkan sikap
saling menghormati antara satu kelompok dengan kelompok lain.

 Menghargai, mengikuti permainan sesuai dengan peraturan yang telah


diteapkan merupakan salah satu wujud sikap saling menghargai antara
peserta dengan panitia pelaksana.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Gasing

https://bobo.grid.id/read/081249628/bermain-kendama-mainan-yo-yo-tradisional-anak-
anak-di-jepang?page=all

Anda mungkin juga menyukai