Anda di halaman 1dari 12

KEHAMILAN

1. Tindakan komplementer
a. Buah jeruk manis (oranges)

Gambar 2.1
Buah jeruk oranges/manis
Buah jeruk manis (Citrus sinensis) merupakan jenis tanaman perdu di daerah
tropis. Jeruk manis mempunyai rasa yang manis, mengandung air yang banyak dan
memiliki kandungan vitamin C yang tinggi (berkisar 27-29 mg/100 gram daging
buah). Vitamin C bermanfaat sebagai antioksidan dalam tubuh yang dapat mencegah
kerusakan sel akibat aktivitas molekul radikal bebas. Sari buah jeruk manis
mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung usia jenis jeruknya. Makin
tua buah jeruk umumnya kandungan vitamin C semakin berkurang, tetapi rasanya
semakin manis (Wariyah, 2010).
Jus jeruk segar merupakan sumber nutrisi bermanfaat seperti mineral, vitamin,
flavonoid dan nutrisi nabati. Nutrisi yang terkandung memainkan peran penting
dalam menjaga kesehatan tubuh. Konsumsi vitamin C berfungsi untuk melindungi
sel-sel tubuh dari radikal bebas. Kehadiran mangan, kalium, zat besi, klorin, seng,
asam folat, natrium, fosfor dan pektin membuatnya lebih berharga, dan yang paling
penting kalori dalam jus jeruk adalah nol (Sofia, 2016).
Vitamin C terdapat pada sari buah, daging, dan kulit, berperan dalam proses
penyerapan zat besi non organic, kelompok Orange atau Jeruk Manis produk jeruk
lokal (Ichsan, 2015).
Besi adalah salah satu nutrien yang tidak dapat diperoleh dalam jumlah yang
adekuat dari makanan yang dikonsumsi selama hamil, karena merupakan zat yang
sulit diserap oleh tubuh maka dibutuhkan vitamin C agar zat besi dapat diserap
secara maksimal. Zat besi merupakan mineral yang berperan penting dalam proses
pembentukkan sel darah merah. Apabila produksi sel darah merah dalam tubuh dapat
tercukupi, maka kadar hemoglobin dalam darah akan normal (Neila Sulung & Beauty
Hartini, 2018).

Tabel 2.1 Nilai Kandungan Gizi Jeruk per 100 gram


Zat Gizi Jumlah
Jus jeruk 250 ml (2 gelas)
Kalori 45 kcal
Jumlah Karbohidrat 11,2 gram
Jumlah gula 21 gram
Jumlah serat 1,4 gram
Protein 0,9 gram
Jumlah lemak 0,2 gram
Vitamin
Vitamin C 49 mg
Vitamin B1 0,02 mg
Folat 45 mcg
Vitamin B6 0. 13 mg
Vitamin A
Vitamin B3 0.70 mg
Mineral
Kalium 473 mg
Magnesium 27 mg
Kalsium 25/350-500 mg
Zat besi 0.4 mg
Tembaga 160 mg
Sodium 2 mg
Sumber: USDA (United State Department of Agrriculture) Nutrient Database, 2019

b. Manfaat Buah Jeruk


1) Jeruk (Citrus) merupakan salah satu komoditi buah-buahan yang memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Beberapa manfaat buah jeruk
diantaranya adalah sebagai buah segar atau makanan olahan, dimana mempunyai
kandungan vitamin C yang tinggi. Tingginya kadar vitamin C pada buah jeruk
memungkinkan buah jeruk dikonsumsi sebagai pencegah maupun penyembuh
penyakit influenza (Martasari et al, 2013).
2) Membantu mencegah bayi cacat lahir
Bagi Ibu hamil atau wanita yang sedang menjalankan program hamil, sangat
penting untuk mendapatkan asupan asam folat yang cukup. Hal ini karena asam
folat berperan dalam membantu mencegah terjadinya gangguan pembentukan
otak dan tabung saraf, seperti anensefali dan spina bifida.
Jeruk diketahui memiliki kandungan asam folat yang cukup tinggi. Jadi,
konsumsi jeruk saat hamil bisa membantu Bumil memenuhi kebutuhan asam
folat dan menurunkan risiko terjadinya cacat lahir.

2) Mencegah sembelit
Jeruk juga merupakan sumber serat yang baik untuk menjaga kesehatan sistem
pencernaan. Dengan memenuhi asupan serat yang cukup, Bumil akan
terhindarkan dari masalah sembelit yang umum dialami selama kehamilan.
Selain itu, kadar serat yang cukup tinggi di dalam buah jeruk juga bisa
membantu Bumil merasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah makan
berlebihan yang bisa menimbulkan kenaikan berat badan berlebih. Hal ini juga
tidak baik jika terjadi selama kehamilan.
3) Menjaga kesehatan kulit
Manfaat jeruk untuk ibu hamil yang jarang diketahui adalah membantu menjaga
kesehatan kulit. Selama kehamilan, Bumil bisa mengalami kulit yang tampak
kusam, kering, dan berjerawat.
Untuk mengatasi masalah ini, perawatan kulit dari luar saja sebenarnya tidak
cukup. Bahkan, ada beberapa perawatan kulit yang tidak diperbolehkan selama
kehamilan. Jadi, mengonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi juga diperlukan
agar kesehatan kulit tetap terjaga.
Salah satu makanan yang baik untuk kulit adalah buah jeruk. Buah yang kaya
akan antioksidan dan vitamin C dapat membantu mencegah kerusakan kulit dan
membantu tubuh menghasilkan kolagen, sehingga kulit akan tetap lembap dan
kencang.
4) Membantu menurunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi saat hamil atau hipertensi gestasional bisa membahayakan
ibu dan janinnya jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, kondisi ini
lebih baik untuk dicegah.
Cara sederhana seperti rutin mengonsumsi jeruk utuh atau dalam bentuk jus
jeruk bisa membantu Bumil mencegah masalah tekanan darah. Ini bisa terjadi
berkat kadar kalium yang cukup tinggi pada jeruk. Kalium berguna untuk
membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengatur tekanan darah.
5) Mencegah anemia
Selama kehamilan, tubuh ibu hamil perlu memproduksi lebih banyak darah
untuk mendukung pertumbuhan janin. Oleh sebab itu, Bumil membutuhkan
lebih banyak nutrisi, terutama zat besi, asam folat, dan vitamin B12, agar tidak
terjadi anemia saat hamil.
Asam folat dalam jeruk dapat membantu meningkatkan produksi sel darah
merah, sementara kandungan vitamin C-nya dapat meningkatkan penyerapan zat
besi di usus. Oleh karena itu, jeruk bisa membantu tubuh Bumil memproduksi
sel darah merah.
6) Buah jeruk mengandung tinggi akan vitamin C
Perlu di ketahui bahwa vitamin C membantu penyerapan zat besi hingga 30%.
Ketika kebutuhan zat besi yang besar maka vitamin C sangat dibutuhkan untuk
membantu proses penyerapan zat besi. Selain mengandung vitamin C, buah
jeruk mudah didapatkan, ekonomis, praktis dan hampir semua orang menyukai
jeruk (Almatsier, 2010).
a. Mengkonsumsi tablet Fe bersamaan jus buah jeruk
Minum tablet fe bersamaan jus buah jeruk sebanyak 250 ml/hari setiap malam
selama 7 hari berturut-turut dapat meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,40
gr/dl. Hal ini disebabkan oleh kandungan yang terdapat dalam buah jeruk
mengandungan zat besi sebesar 0,4 mg/100 gramnya, vitamin C sebesar 49 mg/100
gramnya dan vitamin C membantu penyerapan zat besi hingga 30% (Almatsier,
2010).
b. Cara membuat jus buah jeruk
Bahan-bahan :
1) 4 buah jeruk manis berukuran sedang
2) Air matang secukupnya
3) 1 sdm madu (bila selera)
4) Es batu secukupnya (bila selera)
Cara membuatnya:
1) Bersihkan jeruk, remas jeruk dengan kuat atau gelindingkan di meja, kemudian
tekan jeruk tersebut dengan telapak tangan untuk melunakkannya.
2) Belah jeruk menjadi dua bagian dan buang bijinya.
3) Genggam salah satu potongan jeruk dengan erat dan remas dengan tangan
menggunakan perasan jeruk biasa untuk memeras jeruknya.
4) Ambil sisa jeruk yang ada dengan sendok, kemudian masukkan bulir ke dalam
jus. Jika Anda lebih menyukai jus tanpa bulir, saringlah jus terlebih dahulu
sebelum diminum.
5) Tambahkan es batu, madu (bila selera) dan jus jeruk siap disajikan

PERSALINAN
1. Komplementer modifikasi senam hamil dengan Gym Ball
a. Modifikasi senam hamil dan Gym Ball
Gym ball adalah bola latihan yang digunakan untuk berolahraga selama kehamilan
yang bertujuan untuk membantu mengurangi rasa sakit punggung, mengurangi rasa
sakit pada saat kontraksi, mengurangi kecemasan, dan mengurangi rasa sakit saat
persalinan. Birth ball dapat membantu memberi posisi nyaman selama kehamilan,
persalinan, dan setelah bayi lahir (Makvandi, 2015).
b. Tujuan modifikasi senam hamil dan gym ball
1) Melalui latihan yang teratur dapat menjaga kondisi otot dan persendian yang
berperan dalam proses mekanisme persalinan.
2) Untuk meningkatkan kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri
sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.
3) Untuk penguatan otot tungkai, mengingat bahwa tungkai akan menopang berat
tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan.
4) Untuk membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu
mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak nafas.
5) Dapat mengatur diri pada ketenangan.
a. Manfaat Modifikasi Senam Hamil dan Gym ball
Watkins (2001), menjelaskan bahwa manfaat penggunaan gym ball yaitu:
1) Latihan dengan menggunakan ball dapat memperbaiki postur, keseimbangan,
koordinasi dan kesadaran tubuh.
2) Latihan dengan menggunakan ball meningkatkan kebugaran kardiovaskuler,
kekuatan dan fleksibilitas otot terutama pada otot punggung dan hamstring.
3) Dapat menghilangkan ketidak nyamanan selama kehamilan. Bagi ibu hamil
yang masih bekerja di kantor, bola ini dapat digunakan sebagai kursi untuk
membantu menurunkan ketegangan otot.
4) Latihan dengan menggunakan ball dapat meminimalisir atau meringankan nyeri
pinggang.
5) Memperluas ruang gerak bayi karena pinggul terbuka secara optimal sehingga
membantu bayi mengoptimalkan posisi masuk ke panggul.
6) Sebagai sarana latihan dan permainan yang dapat mereduksi stress dan
ketegangan
a) Gerakan Modifikasi Senam Hamil dan Gym ball
Gerakan Gym ball pada dasarnya mengacu pada semua gerakan senam
hamil konvensional. Beberapa geraka senam hamil yang dilakukan pada
lantai di atas bola. Gerakan-gerakan pada pemanasan senam hamil yang
dimodifikasi diantaranya:
1) Duduk diatas bola
Duduk tegak di atas bola dapat membantu mendukung dan membuka
panggul. Gerakan dasar yang bisa dilakukan pada saat duduk diatas
bola adalah :
a) Duduk diatas bola, jaga panggul dan tulang belakang pada posisi
netral
b) Angkat tangan keatas kepala secara perlahan sambil menarik nafas
c) Turunkan tangan perlahan ke posisi semula sambil
menghembuskan nafas
d) Goyangkan panggul dari sisi ke sisi dan dari depan ke belakang.
Usahakan untuk tetap menjaga bahu sehingga gerakan tersebut
berasal dari pinggang dan di pinggul. Putar pinggul searah jarum
jam kemudian berlawanan arah jarum jam.

Gambar 2.2
Duduk di atas bola (Fournier, et al., 2017)

2) Latihan ringan Bersandar di atas bola dari posisi berlutut, lalu goyang
pinggul ke depan dan ke belakang.

Gambar 2.3
Bersandar di atas bola (Fournier, et al., 2017)

3) Latihan penguatan otot kaki Posisi berbaring terlentang, kedua tangan


berada disamping badan. Letakkan kedua kaki diatas bola, lakukan
penekanan pada bola menggunakan tungkai dengan 1 kaki. Lakukan
bergantian dengan kaki yang lain

Gambar 2.4
Penguatan otot tungkai (Fournier, et al., 2017)

4) Duduk diatas bola bersandar ke depan Setelah menggerakkan pinggul


mengikuti irama gelinding bola, lakukan fase istirahat dengan
bersandar ke depan pada kursi atau pendamping (bisa instruktur atau
salah satu anggota keluarga). Rileksasi dengan menarik nafas dalam-
dalam dan hembuskan secara perlahan (Sukerti, 2015).

Gambar 2.5
Duduk bersandar ke depan (Fournier, et al., 2017)

NIFAS
1. Tindakan komplementer dengan buah papaya
Pepaya adalah tanaman dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah,
Hindia Barat, bahkan kawasan sekitar Costa Rica dan Meksiko. Tanaman pepaya banyak
ditanam di daerah tropis dan subtropis, di daerah kering dan basah atau dataran dan
pegunungan sampai dengan 1000 meter diatas permukaan laut. Buah ini merupakan buah
yang memiliki gizi tinggi.
Tanaman pepaya merupakan tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat
sejak dulu. Senyawa aktif yang terkandung di dalamnya yaitu enzim papain, karotenoid,
alkaloid, flavonoid, monoterpenoid, mineral, vitamin, glukosinolat, dan karposida
vitamin C, A, B, E, serta mineral. Dikatakan juga bahwa pepaya memiliki efek
gastroprotektif, antibakterial, laksatif, dan laktagogum yang khasiatnya terlah terbukti
secara ilmiah dari buah pepaya. Kandungan laktagogum (lactagogue) dalam pepaya dapat
menjadi salah satu cara untuk meningkatkan laju sekresi dan produksi ASI dan menjadi
strategi untuk menanggulangi gagalnya pemberian ASI eksklusif yang disebabkan oleh
produksi ASI yang rendah.
Mekanisme kerja laktagogum dalam membantu meningkatkan laju sekresi dan
produksi ASI adalah dengan secara langsung merangsang aktivitas protoplasma pada
selsel sekretoris kelenjar susu dan ujung saraf sekretoris dalam kelenjar susu yang
mengakibatkan sekresi air susu meningkat, atau merangsang hormon prolaktin yang
merupakan hormon laktagonik terhadap kelenjar mamae pada sel-sel epitelium alveolar
yang akan merangsang laktasi.
2. Kunjungan Masa Nifas di Bidan Praktik Mandiri (BPM)
Kunjungan Nifas dilaksanakan paling dikit sedikit empat kali dilakukan untuk mencegah,
mendeteksi, dan menangani masalah yang terjadi (Bahiyatun, 2016).
Tabel 2.3
Table kunjungan masa nifas
Kunjungan Waktu Tujuan
Kunjungan I 6-8 jam 1. Menanyakan kondisi ibu secara umum
2. Melakukan pengukuran tekanan darah, suhu
tubuh, pernafasan, dan nadi
3. Melakukan pemeriksaan lochia dan
perdarahan
4. Melakukan pemeriksaan kondisi jalan lahir
dan tanda infeksi
5. Melakukan pemeriksaan kontraksi Rahim dan
TFU
6. Melakukan pemeriksaan payudara dan
anjurkan pemberian ASI Eksklusif
7. Memberikan Vitamin A (2 kapsul)
8. Memberikan pelayanan kontaksi pasca
persalinan
9. Memberikan konsling
10. Melakukan tatalaksana pada ibu nifas sakit
atau ibu nifas dengan komplikasi
11. Memberikan nasihat yaitu :
- Makan makanan yang beraneka ragam
yang mengandung karbohidrat,
protein hewani, protein nabati, sayur
dan buah-buahan seperti pepaya
- Kebutuhan air minum pada ibu
menyusui pada 6 bulan pertama 14
gelas sehari dan pada 6 bulan kedua
adalah 12 gelas sehari
- Menjaga kebersihan diri
- Istirahat yang cukup
- Melakukan aktifitas fisik
- Perawatan bayi yang benar
- Memberikan konsling KB
Kunjungan II 3-7 hari 1. Menanyakan kondisi ibu secara umum
2. Melakukan pengukuran tekanan darah, suhu
tubuh, pernafasan, dan nadi
3. Melakukan pemeriksaan lochia dan
perdarahan
4. Melakukan pemeriksaan kondisi jalan lahir
dan tanda infeksi
5. Melakukan pemeriksaan kontraksi Rahim dan
TFU
6. Melakukan pemeriksaan payudara dan
anjurkan pemberian ASI Eksklusif
7. Memberikan Vitamin A (2 kapsul)
8. Memberikan pelayanan kontaksi pasca
persalinan
9. Memberikan konsling
10. Melakukan tatalaksana pada ibu nifas sakit
atau ibu nifas dengan komplikasi
11. Memberikan nasihat yaitu :
- Makan makanan yang beraneka ragam
yang mengandung karbohidrat,
protein hewani, protein nabati, sayur
dan buah-buahan seperti papaya
- Kebutuhan air minum pada ibu
menyusui pada 6 bulan pertama 14
gelas sehari dan pada 6 bulan kedua
adalah 12 gelas sehari
- Menjaga kebersihan diri
- Istirahat yang cukup
- Melakukan aktifitas fisik
- Perawatan bayi yang benar
- Memberikan konsling KB
Kunjungan III 8-28 hari 1. Menanyakan kondisi ibu secara umum
2. Melakukan pengukuran tekanan darah, suhu
tubuh, pernafasan, dan nadi
3. Melakukan pemeriksaan lochia dan
perdarahan
4. Melakukan pemeriksaan kondisi jalan lahir
dan tanda infeksi
5. Melakukan pemeriksaan kontraksi Rahim dan
TFU
6. Melakukan pemeriksaan payudara dan
anjurkan pemberian ASI Eksklusif
7. Memberikan Vitamin A (2 kapsul)
8. Memberikan pelayanan kontaksi pasca
persalinan
9. Memberikan konsling
10. Melakukan tatalaksana pada ibu nifas sakit
atau ibu nifas dengan komplikasi
11. Memberikan nasihat yaitu :
- Makan makanan yang beraneka ragam
yang mengandung karbohidrat,
protein hewani, protein nabati, sayur
dan buah-buahan seperti pepaya
- Kebutuhan air minum pada ibu
menyusui pada 6 bulan pertama 14
gelas sehari dan pada 6 bulan kedua
adalah 12 gelas sehari
- Menjaga kebersihan diri
- Istirahat yang cukup
- Melakukan aktifitas fisik
- Perawatan bayi yang benar
- Memberikan konsling KB
Kunjungan IV 29-42 hari 1. Menanyakan kondisi ibu secara umum
2. Melakukan pengukuran tekanan darah, suhu
tubuh, pernafasan, dan nadi
3. Melakukan pemeriksaan lochia dan
perdarahan
4. Melakukan pemeriksaan kondisi jalan lahir
dan tanda infeksi
5. Melakukan pemeriksaan kontraksi Rahim dan
TFU
6. Melakukan pemeriksaan payudara dan
anjurkan pemberian ASI Eksklusif
7. Memberikan Vitamin A (2 kapsul)
8. Memberikan pelayanan kontaksi pasca
persalinan
9. Memberikan konsling
10. Melakukan tatalaksana pada ibu nifas sakit
atau ibu nifas dengan komplikasi
11. Memberikan nasihat yaitu :
- Makan makanan yang beraneka ragam
yang mengandung karbohidrat,
protein hewani, protein nabati, sayur
dan buah-buahan seperti pepaya
- Kebutuhan air minum pada ibu
menyusui pada 6 bulan pertama 14
gelas sehari dan pada 6 bulan kedua
adalah 12 gelas sehari
- Menjaga kebersihan diri
- Istirahat yang cukup
- Melakukan aktifitas fisik
- Perawatan bayi yang benar
- Memberikan konsling KB

Anda mungkin juga menyukai