ILMU KOMUNIKASI
DOSEN PENGAMPU
PUTRI NURIDA FITRIANI M.A
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil Alamin , pertama_tama mari sama sama kita haturkan puja dan
puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan keimanan
sehingga dapat merasakan nikmatnya hidup dan bias menjalankan kewajiban kita sebagai
seorang muslim
Kedua kalinya tak lupa pula kita haturkan sholawat dan salam kehadirat rahmatan
lilalamin (rahmat sekalian alam) sayyidina wamaulana Nabi Muhammad SAW. Karena dengan
perjuangan beliau dalm berdakwah dan menyampaikan kebenaran kepada ummatnya maka kita
sebagai ummat islam bisa merasakan nikmatnya islam pada saat ini , dan semoga kita
mendapatkan syafaat beliau nanti di akhirat.
Terakhir kami mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
ikut hadir dalam penyelesaikan makalah ini yang tentunya masih banyak sekali kekurangan di
dalamnya sehingga kami perlu kritikan, masukan dan saran untuk lebih menyempurnakan lagi
makalah ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Ibu Putri Nurida Fitriani M.A
selaku dosen pengampu pada mata kuliah ILMU KOMUNIKASI yang telah meberikan kami
kesempatan untuk bisa belajar dan membuat makalah ini .
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi dakwah adalah proses penyampaian informasi atau pesan dari
seseorang atau kelompok kepadaseseorang atau kelompok, dimana pesannnya bersumber
dari Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan menggunakan lambang verbal maupun non verbal,
menggunakan media ataupun tidak dengan tutjuan untuk mengubah pemahaman, sikap dan
prilaku orang sekelompok orang ke arah yang lebih baik sesuai ajaran islam.1
Saat kita berkomunikasi ataupun berdakwah, upaya kita adalah agar pesan dakwah
kita tersampaikan dantujuan kita tercapai yakni mad’u mengubah prilakunya agar lebih
baik sesuai dengan pesan dakwah yang kita sampaikan. Namun akan sangat tidak
komunikatif bila pesan yang kita sampaikan tidak dimengerti tau dipahami oleh mad’u
karena adanya hambatan hambatan yang membuat komunikasi dakwah gagal baik itu yang
terduga maupun yang tak terduga. Untuk itu perlu dipersiapkan segala hal yang diperlukan
agar komunikasi dakwah kita berjalan dengan efektif dan dapat diterima mad’u.
Atas dasar itu, dalam makalah ini penulias akan membahas apa saja indikasi
komunikasi agar berjalan efektif dan disebutkan pula hambatannya agar dalam komunikasi
dakwah kita sukses dan tercapainya tujuan kita.
B. Rumusan Masalah
2. Apa Saja Factor Yang Perlu Diperhatikan Agar Kmunikasi Dakwah Berlangsung
Efektif ?
C. Tujuan Penulisan
1
Ilahi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Remaja rosdakarya, 2010). Hal. 24
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Efektifitas Dan Hambatan Komunikasi Dakwah
1. Pengertian
Efektivitas merupakan wujud dari kemampuan untuk mendayagunakan sesuatu
secara tepat sesuai dengan standar yang jelas dan dapat diterima secara universal. Dalam
konteks ini efektivitas menunjukkan taraf menCapai tujuannya secara ideal, tarap
efektivitasnya dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak pasti. Pandangan
ini memfokuskan bahwa efektivitas adalah kemampuan untuk mencapai suatu tujuan
dengan ukuran yang pasti.2
Siagian mengemukakan bahwa “efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya,
dana, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar diterapkan
sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa dengan mutu tertentu tepat
pada waktunya”.3 Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas sebagai suatu kegiatan yang
tepat sasaran, berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai tujuan dalam implementasi
suatukegiatan tertentu
Dalam KBBI, disebutkan efektivitas berarti menunjukkan taraf tercapainya suatu
tujuan, suatu usaha dikatakan efektif kalau usaha itu mencapai tujuannya jadi, jika
seseorang melakukan perbuatan dengan tujuan tertentu, maka orang tersebut dikatakan
efektif apabila sasaran atau tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya.
Dalam konteks komunikasi, dapat kita simpulkan bahwa efektivitas komunikasi
dakwah adalah kondisi adanya kesamaan makna terhadap pesan dakwah yang kita
sampaikan dimana hal tersebut dapat dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak
respon atau umpan balik dari penerimanya! Seperti Contoh adanya tindakan untuk
melakukan, dll.4
Sedangkan pengertian hambatan, hambatan adalah halangan atau
rintangan. Hambatan memiliki arti yang sangat penting dalam setiap melaksanakan suatu
tugas atau pekerjaan! Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana dengan baik
apabila ada suatu hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut.
2
Siagian, Sondang, Filsafat Administrasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997). Hal. 200
3
Ibid…Hal. 200
4
Tasamara, toto, Komunikasi Dakwah. (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997).Hal. 47
4
Dalam bukunya Intercultural Business Communication,: haney dan Martin.
mengungkapkan bahwa hambatan komunikasi atau Communivation barrier adalah
segala sesuatu yang menjadi penghalang untuk terjadinya komunikasi yang efektif. 5 Maka
dapat kita ambil pengertian bahwa Hambatan komunikasi dakwah adalah merupakan
segala sesuatu yang dapat menyebabkan pelaksanaan komunikasi dakwah terganggu dan
tidak terlaksana dengan baik.
2. Indikasi komunikasi efektif
1. pengertian, penerimaan yang Cermat dari isi stimuli seperti apa yang dimaksud
oleh komunikator.
5
Sanjaya, Alvin, Hambatan Komunikasi Antar Budaya Antara Staff Marketing Dan Penghuni
Berkewarganegaraan Australia Dan Korea Selatan X Departemen Surabaya. Surabaya JUrnal e-Komunikasi
2013. Hal. 254
6
Ibid… Ilahi,Wahyu, Hal 157
5
B. Faktor yang perlu diperhatikan agar komunikasi dakwah berlangsung efektif
Selain kita memperhatikan indikasi yang dapat dikatakan komunikasi dakwah akan
efektif bila memenuhi indikasi tersebut, ada beberapa factor yang harus kita perhatikann
untuk mengidentifikasi bahwa komunikasi dakwah yang dilakukan oleh dai benar-benar
berjalan dengan efektif. Yakni :
Secara prinsip, semakin jelas target audience yang ingin dibidik, maka efek
komunikasi akan semakin optimal dan tepat sasaran! Mad’u dakwah harus menyusun dan
membuat klasifikasi target Audience. Dari mereka yang tidak tau sama sekali esensi (slam,
hingga mereka yang tau, mendukung dan mau terlibat. Inilah yang disebut dengan
segmentasi.
2. Strategi pesan
Aktivitas komunikasi dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan oleh pengirim
pesan dapat dipahami seCara benar oleh target atau sasaran. Untuk itu, paling tidak ada dua
hal yang harus dipersiapkan secara matang dalam melakukan Penggomunikasian.
Strategi media merupakan bagian akhir dari proses informasi dankomunikasi yang
akan dilakukan. P emilihan media juga sangat menentukan keberhasilan, efektifitas dan
efisiensi komunikasi yang dilakukan. Apakah media elektronik, media Cetak, maupun
media alternative.
6
memperhatikan 5 sasaran pokok dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakana atau melihat apa
yang kita tunjukkan pada mereka
2. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat.
3. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar atau tidak
menyetujui apa yang kita katakana, tetapi dengan pemahaman yang benar.
4. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan
bisa mereka terima.
5. Memperoleh umpan balik dari pendengar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasiefektif akan terCapai jika
maksud dari pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dipahami dengan baik oleh
komunikan, dan komunikasi memberikan umpan balik seperti yang diharapkan oleh
komunikator. Orang yang mampu berkomunikasiseCara efektif, tidak hanya akan mampu
memotivasi orang-orang, akan tetapi juga mampu berkomunikasi secara efektif di depan
umum dalamrangka memberikan informasi, motivasi, membujuk, mengendalikan atau
memberikan instruksi. Secara spesifik komunikasi efektif akan memilki manfaat sebagai
berikut:
Dapat menghemat waktu
Disukai orang
Diperhatikan orang
Memberdayakan orang
Memotivasi, menjelaskan, meyakinkan, mempengaruhi orang atau kelompok.
Mengembangkan hubungan secara luas
Memperkuat profesionalisme
7
C. Hambatan dalam komunikasi dakwah
1. Hambatan Komuikasi
a. Naoise Factor
Hambatan yang berupa suara, baik disengaja maupun tidak disengaja ketika
dakwah berlangsung. Seorang yang sedang Ceramah, kemudin lewat pasukan drum band
atau mungkin pesawat terbang , atau ketika mendengarkan dan menyaksikan sajian
mengganggu keberhasilan tidaknya proses komunikasi dakwah .
b. Semantic factor
Hambatan ini berupa pemakaian kosakata yang tidak dipahami oleh mad’u!
disinilah pentingnya seorang daidalam memahami frame of referensi dan obyek dakwah!
Karunia yang diberikan Allah SWT Kepada manusia dan yang membedakan dengan
hewan adalah kemampuan untuk mempelajari bahasa. Bahasa merupakan sarana utama
manusia dalam berpikir dan memperoeh ilmu pengetahuan! &ahasa dalam kedudukannya
sebagai simbol-simbol konsep telah memungkinkan manusia untuk membahas semua
konsepsi dalam pemikiran dengan cara yang simbolis dan dengan demikian
membantunya untukmerealisasikan kemajuan ilmu pengetahuan yang ada.
d. Interest
e. Motivasi
Motivasi ini terlihat dari sudut mad’u, bukan dari dai artinya motivasi dapat
dikatakan sebagai penghambat dalam komunikasi dakwah, jika komunikasi mad’u
mendatangi aktivitas dakwah bersifat bersifat negative. Motivasi itu sendiri sesungguhnya
bukan merupakan hambatan, akan tetapi bila isi komunikasi bertentangan dengan
motivasi komunikan maka komunikasi akan mengalami hambatan.
8
f. Prasangka
Setelah kita mengetahui penyebab habatan dalam komunikasi tersebut, maka ada
beberapa cara mengatasi hambatan dalam komunikasi, Citrobroto (1982) mengemukakan
beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam berkomunikasi, diantaranya:
d. Positive thinking, yaitu menCoba untuk selalu berpikir secara positif. Hal ini
dimaksudkan untuk menghilangkan prasangka yang sering menjadi penghambat dalam
berkomunikasi.
e. Menggunakan media komunikasi yang tepat, pemanfaatan media yang tepat akan
memperlancar jalannya komunikasi, karena komunikasi kurang bermakna jika hanya
dengan kata-kata belaka pemilihan media tentunya
9
g. Jarak fisik, semakin dekat dengan lawan biCara maka akan semakin baik!
Komunikasi akan efektif jika dilakukan secara bertatap muka antara komunikator dengan
komunikan.
d.. Menggunakan bahasa yang sederhana, agar setiap orang dapat memahami isi pesan
yang disampaikan.
e. Menentuan waktu yang efektif, pesan disampaikan pada saat penerima siap
mendengarnya.
g. Mengatur arus informasi, komunikasi harus diatur mutunya, jumlahnya, dan cara
penyampaian.
Dengan menggunakan tips tersebut maka sedikit tidaknya kita sebagai orang yang
mneyampaikan memiliki gambaran, agar bagaimana kaitan antara komunikan dengan
komunikator bisa memahami satu sama lain dan misi dari kominikator membuat
komunikasinya berjalan dengan efektif terlaksana dengan tidak adanya hambatan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Efektivitas komunikasi dakwah adalah kondisi adanya kesamaan makna terhadap pesan
dakwah yang kita sampaikan, dimana hal tersebut dapatdikatakan efektif jika dapat
menimbulkan dampak respon atau umpan balik dari penerimanya. Seperti contoh adanya
tindakan dan dll. Hamabatan komunkasi dakwah adalah merupakan segala sesuatu yang dapat
menyebabkan pelaksanaan komunikasi dakwah tergangu dan tidak terlaksana dengan baik.
Komunikasi efektif akan tercapai jika maksud dari pesan yang disampaikan oleh
kominkator dapat dipahami dengan baik oleh komunikan. Dan komunikasi memberikan umpan
balik seperti yang di harapkan oleh komunikator. Orang yang mampu berkomuniakasi dengan
efektif, tidak akan hanya mampu memotivasi orang-orang, akan tetapi jga mampu berbicara di
depan umum dalam rangka memberikan informasi, motivasi, membujuk, mengendalika, atau
memberikan intruksi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hakim Lukman dkk, Komunikasi Dakwah, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2013),
Sanjaya, Alvin, Hambatan Komunikasi Antar Budaya Antara Staff Marketing Dan Penghuni
Berkewarganegaraan Australia Dan Korea Selatan X Departemen Surabaya.
Surabaya JUrnal e-Komunikasi 2013.
12