Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil pengamatan
4.1.1 Tabel hasil pengamatan
No Nama Sampel Gambar
Dan Nama Keterangan
Sebelum Sesudah
Larutan
1. Daun adam
hawa
(Rheo Discolor Plasmolisis
Folium) dan
larutan alkohol Perbesaran 4x Perbesaran 4x
70%

Plasmolisis

Perbesaran 10x Perbesaran 10x

Plasmolisis

Perbesaran 40x Perbesaran 40x

Plasmolisis

Perbesaran 100x
2. Daun adam
hawa
(Rheo Discolor Plasmolisis
Folium) dan
larutan aquades Perbesaran 4x Perbesaran 4x

Plasmolisis

Perbesaran 10x Perbesaran 10x

Plasmolisis

Perbesaran 40x Perbesaran 40x

Plasmolisis

Perbesaran 100x
3. Daun adam
hawa
(Rheo Discolor Plasmolisis
Folium) dan
larutan HCl Perbesaran 4x Perbesaran 4x

Plasmolisis

Perbesaran 10x Perbesaran 10x

Plasmolisis

Perbesaran 40x Perbesaran 40x


Plasmolisis

Perbesaran 100x
4. Daun adam
hawa
(Rheo Discolor Plasmolisis
Folium) dan
larutan NaCl Perbesaran 4x Perbesaran 4x

Plasmolisis

Perbesaran 10x Perbesaran 10x

Plasmolisis

Perbesaran 40x Perbesaran 40x

Plasmolisis

Perbesaran 100x
5. Daun adam
hawa
(Rheo Discolor
Folium) dan
larutan NaOH Perbesaran 4x Perbesaran 4x
Perbesaran 10x Perbesaran 10x

Perbesaran 40x Perbesaran 40x

Perbesaran 100x
4.2 Pembahasan
Plasmolisis adalah fenomena di mana sel tumbuhan kehilangan air dan
mengalami kontraksi pada sitoplasmanya sebagai akibat dari air yang keluar. Ini
dapat mengakibatkan penyusutan dan kerutan pada dinding sel (Darmanto, 2011).
Dalam praktikum kali ini hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat
dan bahan. Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah cover glass, kaca
preparat, keranjang, lap halus, lap kasar, mikroskop, pingset, pipet tetes dan silet.
Bahan yang digunakan adalah alkohol 70%, aquades, daun adam hawa (Rheo
Discolor Folium), HCl, kertas alumunium NaCl, NaOH, tabung reaksi dan
tisu. Mikroskop binokuler yang berfungsi untuk mengamati objek secara detail,
kaca objek yang berfungsi untuk meletakan objek yang akan diamati, kaca
penutup (cover glass) yang berfungsi menutup atau menahan objek agar mudah
diamati melalui mikroskop.
Percobaan pertama yaitu pada sampel daun adam hawa (Rheo Discolor
Folium). Disiapkan alat dan bahan, di iris sampel setipis mungkin menggunakan
silet, hasil irisan di letakkan di atas kaca preparat, lalu di tambahkan aquades
secukupnya di dalam preparat, setelah itu di tutupi dengan cover glass dan di
amati di mikroskop, kemudian diatur sesuai perbesaran yang akan di amati.
Kemudian di sisihkan sampel tersebut, hasil yang didapatkan tadi akan
dibandingkan dengan hasil yang didapatkan ketika sampel direndam diberbagai
larutan.
Percobaan kedua yaitu pada sampel daun adam hawa (Rheo Discolor Folium)
yang direndam pada larutan alkohol 70%. Hal yang pertama dilakukan adaalah
diletakkan irisan sampel daun adam hawa kedalam tabung reaksi yang berisikan
alkohol 70%, kemudian ditutup menggunakan kertas alumunium dan ditunggu
sampai 30 menit setelah itu diambil sampel tersebut menggunakan pingset dan
diletakkan diatas kaca preparat, ditetesi aquades secukupnya dan ditutup
menggunakan coverglass, kemudian diamati dibawah mikroskop dari perbesaran
lemah ke kuat. Hasil yang didapatkan bahwa pada percobaan ini dapat dilihat
pada sampel terjadi perubahan warna sebelum direndam alkohol dan sesudah
direndam, setelah direndam, sampel kehilangan seluruh warna. Dari perubahan di
atas dapat disimpulkan bahwa alkohol 70% merupakan larutan dengan konsentrasi
yang tinggi atau hipertonik.
Percobaan ketiga yaitu pada sampel daun adam hawa (Rheo Discolor Folium)
yang direndam pada larutan aquadest. Hal yang pertama dilakukan adaalah
diletakkan irisan sampel daun adam hawa kedalam tabung reaksi yang berisikan
aquadest, kemudian ditutup menggunakan kertas alumunium dan ditunggu sampai
30 menit setelah itu diambil sampel tersebut menggunakan pingset dan diletakkan
diatas kaca preparat, ditetesi aquades secukupnya dan ditutup menggunakan
coverglass, kemudian diamati dibawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat.
Hasil yang didapatkan bahwa pada percobaan ini dapat dilihat pada sampel
terjadi perubahan warna sebelum sampel direndam aquadest dan setelah
direndam, perubahan yang terjadi dimana sampel hanya kehilangan sedikit warna.
Dari perubahan di atas dapat disimpulkan aquadest merupakan larutan dengan
konsentrasi yang rendah, atau hipotonik.
Percobaan keempat yaitu pada sampel daun adam hawa (Rheo Discolor
Folium) yang direndam pada larutan HCl. Hal yang pertama dilakukan adaalah
diletakkan irisan sampel daun adam hawa kedalam tabung reaksi yang berisikan
larutan HCl, kemudian ditutup menggunakan kertas alumunium dan ditunggu
sampai 30 menit setelah itu diambil sampel tersebut menggunakan pingset dan
diletakkan diatas kaca preparat, ditetesi aquades secukupnya dan ditutup
menggunakan coverglass, kemudian diamati dibawah mikroskop dari perbesaran
lemah ke kuat. Hasil yang didapatkan bahwa pada percobaan ini dapat dilihat
pada sampel terjadi perubahan warna sebelum direndam larutan HCl dan sesudah
direndam, setelah direndam, sampel kehilangan seluruh warna. Dari perubahan di
atas dapat disimpulkan bahwa larutan HCl merupakan larutan dengan konsentrasi
yang tinggi atau hipertonik.
Percobaan kelima yaitu pada sampel daun adam hawa (Rheo Discolor
Folium) yang direndam pada larutan NaCl. Hal yang pertama dilakukan adaalah
diletakkan irisan sampel daun adam hawa kedalam tabung reaksi yang berisikan
larutan NaCl, kemudian ditutup menggunakan kertas alumunium dan ditunggu
sampai 30 menit setelah itu diambil sampel tersebut menggunakan pingset dan
diletakkan diatas kaca preparat, ditetesi aquades secukupnya dan ditutup
menggunakan coverglass, kemudian diamati dibawah mikroskop dari perbesaran
lemah ke kuat. Hasil yang didapatkan bahwa pada percobaan ini dapat dilihat
pada sampel terjadi perubahan warna sebelum direndam larutan NaCl dan sesudah
direndam, setelah direndam, sampel kehilangan seluruh warna. Dari perubahan di
atas dapat disimpulkan bahwa larutan NaCl merupakan larutan dengan konsentrasi
yang tinggi atau hipertonik.
Percobaan keenam yaitu pada sampel daun adam hawa (Rheo Discolor
Folium) yang direndam pada larutan NaOH. Hal yang pertama dilakukan adaalah
diletakkan irisan sampel daun adam hawa kedalam tabung reaksi yang berisikan
larutan NaOH, kemudian ditutup menggunakan kertas alumunium dan ditunggu
sampai 30 menit setelah itu diambil sampel tersebut menggunakan pingset dan
diletakkan diatas kaca preparat, ditetesi aquades secukupnya dan ditutup
menggunakan coverglass, kemudian diamati dibawah mikroskop dari perbesaran
lemah ke kuat. Hasil yang didapatkan bahwa pada percobaan ini dapat dilihat
pada sampel terjadi perubahan warna sebelum direndam larutan NaOH dan
sesudah direndam, setelah direndam, sampel kehilangan seluruh warna. Dari
perubahan di atas dapat disimpulkan bahwa larutan NaOH merupakan larutan
dengan konsentrasi yang tinggi atau hipertonik.
Adapun Kemungkinan kesalahan yang mungkin terjadi pada praktikum kali
ini yaitu berupa irisan sampel yang kurang tipis serta pembersihan alat dan bahan
yang kurang baik yang menyebabkan sampel sulit diamati di mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai