Anda di halaman 1dari 18

PENERAPAN

HUKUM FORMIL DAN MATERIEL


TEMUAN PADA PERKARA KASASI DAN PENINJAUAN KEMBALI

Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum.


Hakim Agung Mahkamah Agung RI
PERTANYAAN
❑ APA SAJA SYARAT MATERIEL SEORANG SAKSI
DAPAT DITERIMA KETERANGANNYA ?

❑ APAKAH SYARAT TERSEBUT BERSIFAT


KUMULATIF ATAU ALTERNATIF ?
Syarat materil saksi
● Minimal dua orang saksi (169 HIR, 1905
KUHPerdata);
● Keterangan berdasarkan alasan dan sumber
pengetahuan ( 171 (1) dan 1907 (1) KUHPerdata);
● Bukan merupakan pendapat atau kesimpulan saksi
sendiri (19 HIR, 171 (2) HIR, 1907 (2) KUHPerdata);
● Saling bersesuaian satu sama lainnya (170 HIR dan
1908 KUH Perdata).
Pasal 171 HIR

Dalam setiap penyaksian harus


disebut segala sebab
pengetahuan saksi
Pasal 1907 KUHPERDATA

Tiap kesaksian harus disertai keterangan tentang


bagaimana saksi mengetahui kesaksiannya
Permasalahan
● Pertimbangan PA: menimbang bahwa oleh karena penggugat
tidak mampu menghadirkan saksi yang mengetahui karena saksi
yang bersangkutan tidak mau hadir di persidangan, maka
gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak terbukti.

● Pada prinsipnya untuk menghadirkan saksi di persidangan


adalah kewajiban para pihak. Akan tetapi terkadang para pihak
tidak mampu menghadirkan saksi-saksi tersebut.
pertanyaan

Apakah hakim dapat memanggil


saksi para pihak yang enggan
datang ke pengadilan tersebut ?
Pasal 139 (1) hir
Jika orang yang menggugat hendak meneguhkan kebenaran
tuntutannya dengan saksi, atau orang yang digugat hedak
meneguhkan kebenaran perlawannanya dengan saksi pula, akan
tetapi saksi itu tiada dapat dibawa menurut peraturan pasal 121,
sebab mereka tidak mau menghadap atau sebab lain, maka
pengadilan negeri harus menentukan hari persidangan lain untuk
memeriksa saksi serta menyuruh orang pegawai yang berkuasa
untuk memanggil saksi, yang tidak mau menghadap dengan suka
sendiri itu supaya menghadap pada hari itu
Kepentingan terbaik untuk anak

Apa yang dimaksud kepentingan


terbaik untuk anak dan
apa kriterianya ?
Pasal 3 UN - CRC
“Dalam semua tindakan mengenai anak ,
yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
kesejahteraan sosial negara atau swasta,
pengadilan hukum, penguasa administratif,
atau badan legislatif, kepentingan-
kepentingan terbaik anak harus menjadi
pertimbangan utama”
Hak-hak anak menurut un-crc
1. Hak kelangsungan hidup, hak untuk melestarikan dan mempertahankan
hidup dan hak untuk memperoleh standar kesehatan tertinggi dan
perawatan yang sebaik-baiknya;
2. Hak perlindungan, perlindungan dari diskriminasi, ekploitasi, kekerasan
dan keterlantaran;
3. Hak tumbuh kembang, hak memperoleh pendidikan dan hak mencapai
standar hidup yang layak bagi perkembangan pisik, mental spiritual,
moral dan sosial;
4. Hak berpartisipasi hak untuk menyatakan pendapat dalam segala hal
yang mempengaruhi anak;
Aspek-aspek yang relevan untuk menentukan
kepentingan terbaik untuk anak menurut
komite hak-hak anak pbb
1. Pandangan dan aspirasi anak;
2. Identitas anak,
3. Perawatan, perlindungan dan keamanan anak;
4. Kesejahteraan anak;
5. Lingkungan keluarga, hubungan dan kontak dengan keluarga;
6. Hubungan sosial anak dengan rekannya dan orang dewasa;
7. Kerentanan, seperti risiko yang dihadapi anak dan sumber perlindungan,
ketahanan dan pemberdayaan;
8. Kemampuan dan kapasitas anak yang berkembang;
9. Hak-hak dan kebutuhan-kebutuhan kesehatan dan pendidikan;
10. Perkembangan anak dan transisinya menuju kedewasaan dan hidup yang
independen;
Perkara waris
Gugatan pembagian waris oleh 4 ahli waris, sedangkan 1 orang ahli waris sebagai
Tergugat. Penggugat dan Tergugat bersaudara kandung.
Dalam petitum, Penggugat hanya memohon ditetapkan ahli waris, harta warisan (tirkah),
dan bagian masing-masing ahli waris.
Bukti surat dan saksi2 menguatkan OS adalah harta peninggal pewaris. Dalam jawaban
Tergugat mengakui bahwa objek sengketa berasal dari harta warisan orang tua mereka,
tetapi sudah dihibahkan dan tergugat membuktikan dengan akta notaris yang isinya
orang tua (pewaris) sudah menghibahkan objek sengketa tersebut. Lalu hakim
memutus dg amar sbb:
MENGADILI

● Mengabulkan gugatan Penggugat;


● Menyatakan pewaris meninggal dunia.........;
● Menetapkan ahli waris................................
● Menetapkan harta warisan......................................;
● Menetapkan bagian masing2 ahli waris............;
● Menghukum Tergugat utk membagi dan
menyerahkan bagian masing2...............;
PERTANYAAN

1. DAPATKAH HAKIM MEMBAGI WARIS


SEMENTARA HIBAH YANG SUDAH
TERBUKTI TIDAK DIBATALKAN ?
2. MENURUT SAUDARA SEBAGAI HAKIM
APA AMAR YANG LEBIH TEPAT DALAM
PERKARA TERSEBUT ?
Perkara ekonomi syariah
● Penggugat (Termohon Eksekusi) mengajukan
gugatan PMH terhadap pelaksanaan lelang yang
telah selesai dan telah ditetapkan pemenangnya,
dengan alasan harga limit terlalu rendah;
● Kemudian Hakim memutus dengan amar putusan
menyatakan PA tidak berwenang dengan
pertimbangan karena dalam akad terdapat klausul
arbitrase
pertanyaan

Apakah masih relevan mempertimbangkan


klausul arbitrase pada gugatan PMH
terhadap pelaksanaan lelang ?
Sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai