Anda di halaman 1dari 4

Tabel Perbandingan Pemikiran Para Teoritisi Klasik mengenai

Sosiologi Ekonomi
Oleh:
Bintang Akbar Khadafi, 220901065, Sosiologi (B) ‘22

No Tokoh Konsep Pemikiran Penjelasan

1. Karl Marx  Materialisme  Materialisme historis merupakan


Historis konsep yang dicetuskan oleh marx
(Historis dan temannya, engels dalam karya
Materialism) monumental mereka yang berjudul
“The Communist Manifesto
(1848).”
 Konsep materialisme historis
membagi struktur sosial Masyarakat
menjadi 2, yaitu: infrastruktur
ekonomi dan suprastruktur sosio-
budaya.
 Menurut marx, infrastruktur
ekonomi: kepemilikan modal, alat-
alat produksi, sumber daya dsb,
berpengaruh terhadap suprastruktur
sosio-budaya: gaya hidup, pemikiran,
orientasi politik, selera, dsb.
 Nilai Lebih  Konsep nilai lebih dijelaskan oleh
(Surplus Marx dalam bukunya Das Kapital
Value) (1867).
 Secara sederhana, nilai lebih dapat
diartikan sebagai nilai guna hasil
suatu produk yang dihasilkan oleh
buruh, dimana nilai tersebut
dieksploitasi oleh para pemilik modal.
 Eksploitasi inilah yang pada akhirnya
menimbulkan akumulasi kapital
secara terus-menerus pada kalangan
pemilik modal/kapitalis.
 Alienasi  Alienasi menurut Marx adalah kondisi
(alienation) dimana manusia merasa asing dari
dirinya sendiri dan Masyarakat karena
tidak dapat mengaktualisasi dirinya
secara bebas dan universal dalam
bekerja untuk memenuhi kebutuhan
ekonominya.

2. Emile Durkheim  Solidaritas  Konsep ini dicetuskan oleh Emile


Sosial Durkheim dalam bukunya “The
(Solidarity) Division of Labor in Society (1893)”
 Durkheim menjelaskan bahwa,
dampak dari terspesialisasinya
berbagai bidang kehidupan manusia
(terkhusus bidang ekonomi)
mengakibatkan terjadinya pergeseran
solidaritas mekanik menuju
solidaritas organic.
 Solidaritas  Jenis pemenuhan ekonomi pada
Mekanik Masyarakat solidaritas mekanik
(Mechanic dicirikan dalam pembedaan jenis
Solidarity) pekerjaan yang cenderung sedikit,
homogen, sederhana, dan bersifat
ekstraktif. Misalnya seperti: petani,
nelayan, peternak dsb.
 Solidaritas  Pada Masyarakat solidaritas organic,
Organik pembagian jenis pekerjaan untuk
(Organic pemenuhan ekonomi bersifat
Solidarity) variatif, heterogen, dan terdiri dari
beragam sektor keilmuan. Misalnya
seperti: pengacara, dokter, ilmuan
dsb.

3. Max Weber  Etika Protestan  Konsep ini dijelaskan oleh Weber


(Protestant dalam masterpiece nya yaitu “The
Ethics) Protestant Ethic and Spirit of
Capitalism (1904).”
 Menurut Weber, etika protestan yang
dimotori oleh sekte calvinis
menciptakan sikap asketisme
protestan. Hal ini kemudian menjadi
salah satu pendorong utama yang
menjadi basis dari struktur ekonomi
yang berorientasi kapital di dunia
barat.
 Etika protestan mendorong
manusia secara individu dan
kolektif untuk mensejahterakan
hidupnya sebagai upayanya untuk
menghamba kepada tuhan.
 Tindakan  Menurut pandangan Weber, Tindakan
Ekonomi ekonomi dapat diartikan sebagai
sebagai Tindakan sosial karena merupakan
Tindakan hal yang bermakna subjektif bagi
Sosial para pelakunya.
 Dari sudut pandang fenomenologis,
tindakan seorang individu untuk
melakukan kegiatan ekonomi tidak
hanya didorong oleh motif/keinginan
memperoleh profit/keuntungan,
melainkan bisa jadi hanya sekedar
pemenuhan hobi/kesenangan.

4. Joseph Schumpeter  Teori Inovasi  Teori ini dikemukanan oleh


Schumpeter dalam bukunya yang
berjudul “History of Analysis
(1854)”.
 Schumpeter berpendapat bahwa faktor
terpenting dalam perekonomian
adalah inovasi yang merupakan
keatifitas para wiraswasta atau
pengusaha.
 Menurutnya, perubahan sosial
ekonomi ditentukan oleh orang-orang
yang tidak hanya bertindak statis
dalam menerima perubahan,
melainkan bersifat kreatif dan terus
berinovasi dalam mencapai kemajuan
ekonomi.
 Menurut Schumpeter, keberadaan
para inovator dan enterpreour ini
akan mengakomodir siklus
Pembangunan ekonomi agar tidak
menjadi stagnan.
 Kejatuhan  Pemikiran ini dikemukakan oleh
Kapitalisme Schumpeter di bukunya yang berjudul
“Capitalism Socialism and
Democracy (1942)”.
 Menurut Schumpeter, kapitalisme
akan jatuh dan digantikan oleh
sosialisme. Kejatuhan kapitalisme
tidak lain disebabkan oleh factor-
faktor kerusakan dari dalam
kapitalisme itu sendiri yang semakin
mengalami permasalahan yang
kompleks. Dengan kata lain,
kapitalisme tidak mampu bertahan
karena tidak berdaya terhadap dirinya
sendiri.
5. Karl Polanyi  Konsep pasar  Menurut Polanyi, kegiatan ekonomi
pra-industri Masyarakat pra-industri tidak
didasarkan pada tukar menukar di
pasar. Melainkan melalui proses
redistribusi dan resprositas.
 Redistribusi adalah Upaya
mengendalikan pusat-pusat politik
yang kuat seperti kepemimpinan dan
kekerabatan yang kemudian
menredistribusikan barang-barang
kebutuhan hidup menurut prinsip
budaya tertentu.
 Sementara itu, resiprositas adalah
saling tukar-menukar barang dan jasa
sebagai bagian dari hubungan jangka
panjang.
 Keterlekatan  Keputusan ekonomi (baca rasionalitas
(Embededness ekonomi) tidak didasarkan pada
) pilihan individual melainkan pada
“social relationships, cultural values,
moral concerns, politics, religion or
the fear instilled by authoritarian
leadership”
Referensi:
Analisis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Model Solow dan Model Schumpeter, JURNAL ILMIAH. (n.d.).

Anonymous, A. (n.d.). Perspektif Sosiologi Tentang Fenomena Ekonomi.

Widiansyah, A. (2017). Peran Ekonomi dalam Pendidikan dan Pendidikan dalam Pembangunan Ekonomi.
XVII(2).

Anda mungkin juga menyukai