Anda di halaman 1dari 2

KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN

Desain moderasi beragama dalam pendidikan melibatkan seluruh komponen pendidikan agar
tercipta ruang pendidikan yang berbasis nilai-nilai wasatiyah.

1. Sistem pembelajaran
Kendala pada sistem pelajaran antara lain model kurikulum masih sekuler, belum adanya
islamisasi integral anatara sains dan agama, ilmu modern belum diajarkan secara utuh, belum
bisa menghilangkan dikotomi antara sains dan agama, kurang menyeimbangkan kepentingan
duniawi dan ukhrawi serta mengintegrasikan IMTAK dalam IPTEK, sistem pembelajaran yang
masih konvensional, belum menerapkan student centered learning, kurang menampung muatan
local secara sistematik, sehingga murid jauh dari lingkungan sosiokultural, pembelajaran kurang
mengembangkan kreativitas dan bakat dalam menghadapi era globalisasi, pengembangan
profesi guru yang kurang memadai, kurangnya pengembangan materi dan bahan ajar, kesalahan
perspektif guru terkait sikap anak saat pembelajaran berlangsung, minimnya profesioalitas guru
dalam penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi, kajian keislaman yang belum
menyentuh wilayah teknologi terapan, kemampuan, dan ilmu pengetahuan secara aplikatif, serta
sistem evaluasi pembelajaran yang kurang menyeluruh dan mencakup seluruh aspek hasil belajar

Solusi atas kendala tersebut antara lain mendesain ulang kurikulum yang diperlukan oleh murid
agar menguasai ilmu pengetahuan yang berkembang, keterampilan yang memadai sesuai
zamannya, dan memiliki sikap spiritual dan sosial yang cukup. Sistem pembelajaran dibuat
efektif dengan menerapkan model pembelajaran transformatif yang berprinsip pada filosofis
rekontruksi sosial yang menggunakan kurikulum terpadu dan berpusat ke siswa sehingga tercipta
masyarakat belajar. Kebijakan pembelajaran juga perlu di evaluasi secara periodik dan holistik
didasarkan analisis SWOT.

2. Peserta Didik
Kendala pembelajaran yang dominan di alami peserta didik yaitu minat belajar yang rendah.
Solusi yang diberikan antara lain guru BK mengadakan kerja sama aktif dalam rangka
meningkatkan motivasi belajar dan pihak sekolah membuka program khusus untuk peserta didik
yang memerlukan penguatan pengetahuan dasar misal belajar bahasa arab agar lebih percaya
diri dengan kompetensi dirinya dan minat terhadap pembelajaran semakin meningkat. Banyak
factor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa, oleh karena itu guru harus melakukan
eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, dan afirmasi.

3. Guru
Kendala yang dialami guru antara lain masih belum terpenuhinya syarat akademik dan masih
banyak guru non kependidikan, minimnya penguasaan terhadap administrasi pembelajaran,
teknologi, minat baca, dan pengelolaan kelas, kurangnya variasi metode pembelajaran, belum
menjadikan pekerjaannya sebagai tujuan hidup dan misi perjuangan, kurangnya kesejahteraan
dan fasilitas yang diberikan kepada guru. Solusi yang dapat diberikan antara lain pihak sekolah
harus berusaha meningkatkan kesejahteraan guru serta memberdayakan karir melalui beasiswa,
workshop, dan pelatihan.

4. Bahan Ajar
Kendala krusial terkait bahan ajar memerlukan penanganan serius karena masih banyak guru
diniah yang hanya mengadopsi bahan ajar tanpa Analisa penyesuaian dan adaptasi dengan
karakter sekolah dan kebutuhan murid, sehingga mayoritas murid mengalami kendala dan
kesulitan dalam menyerap materi dan mendapatkan hasil belajar yang kurang memuaskan.
Solusi dari permasalahan tersebut, maka harus segera mungkin Menyusun bahan ajar yang
menarik, relevan dengan kurikulum, dan sinkron dengan tujuan pembelajaran serta kompetensi
yang akan dikuasai peserta didik.

5. Media Pembelajaran
Kendala pada media pembelajaran yaitu guru belum memaksimalkan media pembelajaran
berbasis teknologi, sehingga fasilitas dan media pembelajaran yang disiapkan di setiap kelas
masih kurang optimal dan cenderung mubazir. Solusi dari hal tersebut yaitu para pimpinan
sekolah harus mengadakan workshop dan pelatihan dalam rangka menumbuhkan kesadaran
akan pentingnya memanfaatkan media pembelajaran secara masif.

6. Administrasi Pembelajaran
Kendala yang terjadi pada administrasi pembelajaran lebih disebabkan oleh guru awam yang
berlatar belakang non kependidikan serta munculnya perbedaan persepsi antara guru dalam
menjalani tugas administrasi, pelaksanaan administrasi sekolah yang masih timpang,
inventarisasi dan pengelolaan sarana yang belum maksimal, dan kurangnya kesadaran akan
penguasaan standar administrasi pembelajaran.
Solusi yang diberikan antara lain mengadakan pelatihan secara intens tentang standar
administrasi dan manajemen pembelajaran, kepala sekolah, guru, dan TU harus mewujudkan
kerja sama tertib administrasi pembelajaran

7. Lingkungan Keluarga dan Masyarakat


Hampir setiap pelanggaran dan penyimpangan murid terjadi akibat rusaknya lingkungan
keluarga, masyarakat, dan pergaulan dengan teman-teman sebaya. Oleh karena itu, orangtua
harus melakukan kerjasama aktif dengan pihak sekolah. Pihak sekolah juga perlu mengadakan
parenting karena keteladanan orangtua mempunyai peran strategis dalam membentuk karakter
dan perilaku anak-anaknya.

Anda mungkin juga menyukai