Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

BAHASA INDONESIA I
“Standardisasi Bahasa”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa indonesia I
Dosen Pembimbing: Hj. Nuricha M.pd

KELOMPOK 1

Di Susun Oleh:

Siti Muzdalifah (220150104)

Siti Aisyah (220150103)

Rida Ayu Agustin (220150117)

Kelas: PAI Karyawan

Sekolah Tinggi Agama Islam Attaqwa Bekasi


2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Segala
puji bagi Allah SWT karena dengan ridhonya semata kami dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia I.
Sebagai wujud dari pengabdian kami kepada Tuhan yang Maha Esa dan sekaligus
bentuk realisasi dari tanggung jawab dan kewajiban kami selama mengikuti
matakuliah Bahasa Indonesia I.

Makalah ini berisi materi tentang “Standardisasi Bahasa”. diharapkan makalah


ini dapat digunakan untuk penyajian diskusi dan untuk keperluan lainnya. Lebih
besar lagi, makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa/i
sebagai materi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan yang
telah ada, serta sebagai bahan untuk penentuan nilai tugas oleh Dosen
Pembimbing, Ibu Hj. Nuricha M.pd

Penulisan makalah ini dapat terselenggara berkat sumber – sumber referensi


yang sangat membantu Kami. untuk itu Kami mengucapkan terimakasih atas
bantuan materi – materinya yang sangat bermanfaat.

Kami mohon maaf jika makalah ini memiliki banyak kekurangan maka, dari
itu Kami mengharapkan agar para pembaca makalah ini dapat memberikan saran
serta kritiknya untuk perbaikan yang semestinya.

Bekasi, 25 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN--------------------------------------------------------------1

A. Latar Belakang-------------------------------------------------------------------1
B. Rumusan Masalah---------------------------------------------------------------2
C. Tujuan Penulisan-----------------------------------------------------------------2
D. Manfaat penulisan--------------------------------------------------------------- 2
BAB II PEMBAHASAN---------------------------------------------------------------3

A. Pengertian Standardisasi Bahasa --------------------------------------------- 3


B. Perlunya Standardisasi -------------------------------------------------------- 3
C. Tahapan Standardisasi--------------------------------------------------------- 4

D. Bahasa indonesia Sebagai Bahasa Persatuan------------------------------- 4

E. Sejarah Standardisasi bahasa ------------------------------------------------- 5

F. Peran Instusi Dalam Standardisasi Bahasa --------------------------------- 5

G. Proses Standardisasi Bahasa ------------------------------------------------- 6

H. Tujuan Dan Pengaruh Dari Standarisasi Bahasa --------------------------- 6

BAB III Penutup ----------------------------------------------------------------------- 9

A. Kesimpulan---------------------------------------------------------------------- 9

B. Saran ----------------------------------------------------------------------------- 9

DAFTARPUSTAKA------------------------------------------------------------------- 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam psikologi terdapat tiga revolusi yang mempengaruhi pemikiran
personologis modern. Revolusi pertama adalah psikoanalisa, yang menghadirkan
manusia sebagai bentuk dari naluri – naluri dan konflik – konflik. Konsepsi
manusia yang suram ini, sebagaimana telah kita ketahui, muncul dari kegiatan
terapi dan studi atas individu yang mengalami gangguan, dimana Freud dengan
psikoanalisanya menekankan bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh
kekuatan – kekuatan tak sadar dan irrasional. Revolusi yang kedua, behaviorisme,
mencirikan manusia sebagai korban yang fleksibel, pasif, dan penurut terhadap
stimulus lingkungan. Sebagaimana yang diiktisarkan oleh Skinner, behaviorisme
menekankan persamaan essensial manusia dengan hewan, dan menitikberatkan
belajar sebagai ikhtiar untuk menerangkan tingkah laku manusia.

Kemudian muncul revolusi yang ketiga, Psikologi Humanistik. Psikologi


humanistik ini adalah sebuah “gerakan” yang muncul dengan menampilkan
gambaran manusia yang berbeda dengan gambran manusia dari psikoanalisis
maupun behaviorisme, yakni berupa gambaran manusia sebagai mahluk yang
bebas dan bermartabat serta selalu bergerak ke arah pengungkapan segenap
potensi menuju aktualisasi diri.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, pelopor atau pemimpin dari revolusi
psikologi aliran ke-tiga ini ialah Abraham Maslow. Dalam makalah ini akan
dibahas gagasan – gagasan utama Abraham Maslow, sebagai representasi dari
teori kepribadian humanistik. Disamping karena kepemimpinannya, teori
Abraham Maslow juga sangat komperehensif dan sangat jelas mencerminkan
orientasi humanistik dan memiliki pengaruh yang besar terhadap pemikiran
modern mengenai tingkah laku manus

1
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka perumusan
masalah pokok pada makalah ini adalah:

1. Apa Pengertian standardisasi?


2. Bagaimana Sejarah Standadrisasi Bahasa?
3. Kenapa Perlu Standardisasi ?
4. Apa Saja Tahapan Standardisasi?
5. Apa itu peran,pengaruh dan tujuan dari Standrdisasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai “Standardisasi Bahasa” ,
sehingga penulis dan pembaca dapat memahami. juga melaksanakan tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia I. Serta memberikan penjelasan dan wawasan
kepada pembaca makalah ini mengenai hal – hal yang tercantum di rumusan
masalah.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini yaitu agar mahasiswa dan penyusun
lebih mengetahui serta memahami mengenai Standardisasi Bahasa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Standardisasi Bahasa

Menurut Kamus KBBI Standardisasi adalah penyesuaian bentuk


(ukuran,kualitas dan sebagainya) dengan pedoman (standar) yang
ditetapkan.Pembakuan bahasa proses penentuan ukuran atau norma,rujukan
yang digunakan sebagai patokan dalam penggunaan bahasa oleh masyarakat
pemakai bahasa.

Bahasa Merupakan Sarana komunikasi. Bahasa standar yaitu suatu bahasa


yang ditulis dan telah mengalami regulasi dan kodefikasi ( tata bahasa dan
kosakata ) dikenal sebagai bahasa yang bergengsi.

B. Perlunya Standardisasi Bahasa

1. Dikatakan diperlukan untuk memfasilitasi komunikasi, untuk


memungkinkan pembentukan ortografi yang disepakati, dan untuk
menyediakan bentuk seragam untuk buku sekolah.
2. Agar bahasa tersebut menjadi tetap atau baku dan tidak berubah–ubah
meski penuturnya silih berganti tempat dituturkannya dimana-mana dan waktu
dituturkannya pun berjarak atau berperiode. Maka Pemerintah memiliki
kewajiban untuk menstandarkan atau membakukan bahasa nasionalnya.

C. Tahapan Standarisasi

3
1. Pemilihan

Dilakukan melalui penelitian, metode pengkajian bahasa, satu dialek


tertentu akan dipilih kemudian dikembangkan menjadi bahasa Baku

2. Kodifikasi

Proses pemberlakuan suatu kode atau aturan kebahasaan untuk


dijadikan norma dalam berbahasa oleh masyarakat. Kodifikasi meliputi a)
otografi b) lafal c) lafal d) peristilahan

3. Penjabaran Fungsi/Sosialisasi

Melalui pembiasaan kebahasaan baik lisan maupun tulis

4. Persetujuan

Ragam bahasa tersebut harus disetujui oleh anggota masyarakat


penutur bahsa tersebut sebagai bahasa nasional mereka.

D. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan

1. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah proklamasi


2. Dari sudut linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam
bahasa Melayu (Melayu Riau)
3. Mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagai bahasa kerja, penamaan
bahasa Indonesia sejak sumpah pemuda
4. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan
5. Sampai saat ini Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus
menghasilkan kata-kata baru
6. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia
7. Dapat dikatakan bahawa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga negara
Indonesia.

E. Sejarah Standarisasi Bahasa

4
Standarisasi bahasa. Munculnya beragam jenis tulisan pada masa renaisans di
eropa. Banyaknya variasi Tulisan yang Berasal dari dialek lokal maupun
personal ideosinkrasi. Kebutuhan adanya standar bahasa untuk menyikapi
keberagaman. Untuk memperoleh alat komunikasi yang sebaik-baiknya dan
seefesien-efesiennya didalam segala kegiatan hidup dan aktivitass soal
pemakaiannya.

1. Bahasa Sanskerta

- Berasal dari dialek orang-orang Hindu di India timur laut pada tahun
1500BC

- Dikodefikasi pada abad ke 4 BC oleh Linguis Panini

2. Bahasa Yunani, Katharevousa

- Bahasa yunani Awalnya memiliki beragam dialek kemudian pada abad ke


4 BC diastukan menjadi koine yang berasal dari orang Yunani Attic

- Pada awal abad ke 19 Adamantios Korais menyusun standar bahasa baru


untuk Yunani yang diadopsi dari sebagian bentuk tinggi kebahasan
Koineyang kemudian dikenal sebagai Katherevousa.

F. Peran Instusi Dalam Standarisasi Bahasa

1. Menentukan kriteria bahasa yang baik


2. Menciptakan bahasa standar
3. Membuat tata bahasa dan kamus bahasa
4. Akademi/ komite Bahasa.

G. Proses Standarisasi Bahasa

1. Selection

Memilih jenis bahasa yang akan distandardisasi dari beragam jnis bahasa

2. Codification

5
Menentukan tata bahasa, kamus, ejaan yang terstandardisasi

Dilakukan oleh para linguis dan lembaga atau institusi bahasa

3. Implementation

- Penerimaan atau sosialisasi jenis bahasa yang distandarisasi melalui


pamflet, buku, koran dll

- Dilakukan oleh instusi, agensi, sekolah, pemerintah, media dll

4. celebration

- Perluasan penggunaan bahasa standar sesuai dengan perkembangan


jaman

- Proses berkelanjutan untuk mengembangkan bahasa

H. Tujuan Dan Pengaruh Dari Standarisasi Bahasa

1. -Menyatukan beragam jenis dialek

-Menciptakan bahasa standar untuk penulisan, kepentingan Politik

2. -Terbentuknya jenis bahasa baru

-Adanya fungsi bahasa L (Low Function) dan H (Hight Function)

Bahasa Inggris Standar Dalam Konteks Multikultural

- Di dalam negara-negara berbahasa inggris juga terdapat multicultural

- Perbedaan kelas ekonomi-sosial, gender, umur, etnis, bagian negara


menyebabkan adanya perbedaan kompetensi komunikatif (fonologi,
sintaksis, semantic, dan pragmatic)

6
- Kelompok mainstream: kelompok yang berbahasa dengan bahasa
standar, terpelajar, mencari jaringan diluar dari keluarga dan
komunitasnya

- Kelompok non-mainstream: kebalikan dari kelompok mainstream,


menggunakan dialek-dialek atau variasi bahasa Inggris yang tidak
memiliki prestis, berbahasa Inggris non standar

Perbedaan Dalam Kompetensi Komunikasi

- Adanya teknik antara kelompok non-mainstream terhadap penggunaan


bahasa standar

- Sebuah penelitian sosiolinguistik mengenal perbedaan karakteristik


linguistic (fonologi, sintaksis, dan semantic) dikelompok non-mainstream
di US, Britania Raya, dan Australia menunjukan dialek-dialek tersebut
juga memiliki tingkat kompleksitas dan terstruktur secara teratur seperti
halnya bahasa inggris yang standar. Hal tersebut membuktikan bahwa
variasi bahasa dari kelompok non-minstream bukanlah tidak memiliki
kekurangan linguistic melainkan mereka memiliki aturan linguistic
tersendiri dalam tata bahasanya yang berbeda dengan bahasa Inggris
standar

- Dalam Konteks pendidikan, kelompok non-mainstream mungkin akan


mengalami kesulitan dalam bidang akademisnya terutama dalam hal
literasi.

Kebijakan Pendidikan

Untuk mengatasi masalah perbedaan linguistic pada kelompok non-


mainstream, Fasold dan Shuy mengajukan 3 kebijakan :

1. Eradikasi (eradiction) : kebijakan tradisional pada jaman dahulu yang


menggantikan bahasa dari kelompok non-mainstream.

7
2, Dwi dialek (biloquialism) : dukungan terhadap penggunaan bahasa
mainstream di sekolah tanpa menghilangkan bahasa mainstream secara
pelan-pelan.

3. Penghargaan (appreciaton) : menghargai adanya perbedaan dan bahasa non-


mainstream

Pendidikan Dalam Pembelajaran

- Komunikasi antara guru dan peserta didik merupakan suatu hal yang
utama dalam pembelajaran. Guru harus memahami perbedaan budaya
dan karakteristik linguistik dari kelompok non-mainstream

- Menyediakan informasi kepada guru tentang adanya perbedaan


kompetensi komunikasi pada setiap peserta didik sesuai dengan
budayanya

- Menciptakan kegiatan komunikatif dan interaktif yang akan


memungkinkan peserta didik memperoleh bahasa standar

- Memperkenalkan peserta didik pada bahasa lisan dan tulis yang standar.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

8
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan
bahasa manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Bahasa
baku merupakan bahasa standar atau pokok yang di gunakan oleh masyarakat
pada suatu negara. Bahasa Indonesia baku pada umumnya sesuai dengan pola
SPOK yang biasanya dipelajari di sekolah dan digunakan pada lingkungan dan
keadaan yang resmi. Bahasa indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa
Indonesia yang bentuk bahasanya telah dikodifikasi diterima, dan difungsikan
atau dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas. Bahasa
Indonesia baku dipakai dalam beberapa konteks. Pertama dalam komunikasi
resmi, kedua dalam wacana, teknis, ketiga pembicaraan didepan umum dan
keempat pembicaraan dengan orang yang dihormati. Saran Sosiolinguistik
merupkan suatu cabang ilmu yang mengkaji mengenai bahasa. Dalam pengajaran
sosiolinguistik kita tidak pernah terlepas dari linguistik sebab segala hal yang
dikaji selalu berhubungan dengan cabang.

B. SARAN

Penulis menyadari akan kekurangan dalam makalah ini. Jadi,agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi mahasiswa atau pembaca,maka penulis harapkan kritik
yang membangun dari anda sekalian, untuk penulis lebih bisa baik dan sempurna
lagi dalam pembuatan makalah ini selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/tarianeliya/standardisasi-bahasa

https://id.scribd.com/presentation/450713967/STANDARISASI-BAHASA-
INDO#:~:text=R%5C-,IFLIZKRIRK,-Gafurut%20migus%20MJJK

9
10

Anda mungkin juga menyukai