Anda di halaman 1dari 5

SMP NEGERI 55

Palembang

Tugas IPS
Mencari Peninggalan-Peninggalan
Masa Hindu-Budha

Nama : HERDICO PRATAMA


Kelas : 7.5
Mapel : IPS
Nama Guru : YULIDA ANUGRAH
Candi Borobudur

Candi Borobudur Atau Yang Di Singkat


Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang
terletak di Borobudur, Magelang, Jawa
Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih
100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di
sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah
barat laut Yogyakarta. Candi dengan
banyak stupa ini didirikan oleh para
penganut agama Buddha Mahayana sekitar
tahun 800-an Masehi pada masa
pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur
adalah candi atau kuil Buddha terbesar di
dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha
terbesar di dunia.
Gapura Bajang Ratu

Bangunan ini diperkirakan dibangun pada abad ke-


14 dan adalah salah satu gapura besar pada zaman
keemasan Majapahit. Menurut catatan Badan Pelestarian
Peninggalan Purbakala Mojokerto, candi / gapura ini
berfungsi sebagai pintu masuk bagi bangunan suci
untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara yang
dalam Negarakertagama disebut "kembali ke
dunia Wisnu" tahun 1250 Saka (sekitar tahun 1328 M).
Namun sebenarnya sebelum wafatnya Jayanegara candi
ini dipergunakan sebagai pintu belakang kerajaan.
Dugaan ini didukung adanya relief "Sri Tanjung" dan
sayap gapura yang melambangkan penglepasan dan
sampai sekarang di daerah Trowulan sudah menjadi
suatu kebudayaan jika melayat orang meninggal
diharuskan lewat pintu belakang.

Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun merupakan batu peringatan yang berasal dari masa


Kerajaan Tarumanegara sekitar abad V Masehi yang ditandai dengan
bentuk tapak kaki Raja Purnawarman.
Prasasti Ciaruteun sekarang ditempatkan pada lahan berpagar seluas
sekitar 1.000 m2 dan dilengkapi cungkup berukuran 8 x 8 m. Prasasti
dipahatkan pada sebongkah batu andesit.

Prasasti ini ditulis dengan huruf Palawa berbahasa Sansekerta,


dituliskan dalam bentuk puisi India dengan irama anustubh terdiri dari
4 baris. Berdasarkan pembacaan oleh

Poerbatjaraka prasasti tersebut berbunyi :

vikkranta syavani pateh


srimatah purnnavarmmanah
tarumanagarendrasya
visnoriva padadvayam

yang artinya sebagai berikut :


"ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki dewa Wisnu, ialah kaki Yang
Mulia Sang Purnavarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah
berani di dunia"

Anda mungkin juga menyukai