Anda di halaman 1dari 3

I Wayan Gede Andika Pramudya Putra (21131148)

Michael Steffano (21131152)


Ardinant Edward Sugikanto (21131165)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. History
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian yang
dibudidayakan di Indonesia. Biasanya kentang dibudidayakan di dataran tinggi yang
berkisar antara 1.600 hingga 3.000 meter diatas permukaan laut seperti dataran tinggi
Bromo, Jawa Timur (Sutapraja, 2002). Umumnya kebanyakan warga Indonesia menyukai
kentang dan berbagai macam olahan kentang, dari semua umur baik itu anak-anak sampai
orang dewasapun mereka semua menyukai produk olahan kentang yang dikarenakan
kentang sangat mudah untuk diolah menjadi berbagai produk olahan.
Biasanya permintaan kentang dipengaruhi oleh respon konsumen, permintaan
pasar terhadap berbagai produk kentang dan tingginya penyediaan bahan baku kentang.
Kentang merupakan bahan baku yang tinggi produktivitasnya sehingga para produsen
cenderung menggunakan produk berbahan dasar kentang. Permintaan pasar terhadap
berbagai jenis hasil olahan kentang seperti keripik kentang, kentang goreng, kentang
sebagai makanan pelengkap misalnya pada soto akan mempengaruhi permintaan terhadap
kentang.
Kentang merupakan sumber karbohidrat yang bermanfaat sebagai bahan baku
produk pangan. Namun, kentang merupakan tanaman yang mudah rusak, hal ini
dipengaruhi oleh tingginya kadar air didalam kentang sehingga dapat menjadi penyebab
kerusakan kentang saat masa panen maupun masa penyimpanan. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan pengolahan kentang secara baik dan benar.
Kentang dapat diolah menjadi berbagai produk untuk memperpanjang masa
simpannya, salah satunya olahan kering kentang. Kering kentang merupakan salah satu
jenis makanan ringan yang digemari oleh hampir sebagian besar masyarakat Indonesia.
Proses pengolahan kering kentang menggunakan prinsip pengecilan ukuran, pengeringan
dan penggorengan sehingga didapatkan kering kentang yang tipis, kering, dan renyah
ketika dikonsumsi oleh konsumen.

2. Tujuan
Usaha olahan kering kentang sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena
waktu panen kentang yang relatif singkat sekitar 3-4 bulan per sekali panen. Kering
kentang merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari konsumen.
Kentang diolah menjadi keripik terlebihdahulu tahap ini merupakan tahap awal yang
memiliki kegunaan untuk memperpanjang umur simpan kentang karena kentang yang
sudah dipanen hanya dapat bertahan selama 2 bulan. Umur simpan keripik kentang
dipengaruhi oleh kadar air keripik, minyak yang dipakai untuk menggoreng, dan bahan
pengemas yang digunakan.
Produk kering kentang ini kami buat dengan tujuan menjadi makanan alternatif
disaat tidak ada lauk dan uang yang menipis. Kebanyakan warga Indonesia juga gemar
untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang memiliki tekstur renyah, krispi, dan juga
rasa-rasa yang unik, tidak hanya dari segi tekstur dan rasa saja warga Indonesia juga
gembar membeli makanan jadi yang dikarenakan mudahnya untuk mengakses atau
membeli makanan jadi yang sudah banyak tersebar luas di Indonesia. Produk kering
kentang ini juga menawarkan harga yang ramah dikantong sehingga dapat dinikmati oleh
semua kalangan Masyarakat.

3. Masalah

Umumnya pada setiap pembuatan sebuah bisnis pasti mengalami sebuah


permasalahan, seperti pada bisnis kering kentang ini permasalahan yang sering terjadi
pada umumnya seperti susahnya mendapatkan pemasukan bahan dasar kentang yang
dikarenakan tingginya permintaan kentang dari para konsumen yang juga membutuhkan
pemasukan kentang, lalu yang kedua susahnya menjaga standart kualitas kentang yang
kita olah karena tidak semua kentang yang kita terima mulus dan bagus.

Anda mungkin juga menyukai