Alamat :
Jalan Ki Hajar Dewantara No. 74 Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas
Tlp./HP : 0812 6263 1512, Kode Pos 22763
E-mail : mansatupadanglawas@gmail.co m Website :
https://man1palas.sch.id
SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmatNya ke
seluruh alam serta shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW yang senantiasa diliputi kebaikan,
Tim Pengembang Kurikulum MAN 1 Padang Lawas Plus Keterampilan dapat menyelesaikan tugasnya
menyusun dan/ atau mengembangkan Kurikulum MAN 1 Padang Lawas Plus Keterampilan yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Plus Padang
Lawas dalam memutuskan berbagai kebijakan dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tahun
pelajaran
2020/2021 dan seterusnya.
Harapannya agar pelaksanaan pendidikan ini dapat terencana, terarah dan tepat tujuan untuk
mengantarkan peserta didik menjadi insan yang bermoral, cerdas, terampil dan mandiri.
Dalam penyusunan Kurikulum MAN 1 Padang Lawas Plus Keterampilan ini, kami berupaya
semaksimal mungkin menyajikan konsep, perangkat serta strategi ideal. Namun karena berbagai
keterbatasan yang ada pada kami, kekurangan dan kesalahan tidak bisa kami hindari.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan demi terselesaikannya
Kurikulum MAN 1 Padang Lawas Plus Keterampilan ini, kami ucapkan terimakasih.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MAN 1 Padang Lawas Plus Keterampilan sebagai satuan pendidikan menengah atas di
lingkungan Kementerian Agama perlu menyusun Kurikulum MAN 1 Padang Lawas Plus
Keterampilan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan Kurikulum MAN 1
Padang Lawas Plus Keterampilan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar
Pengelolaan, Standar Pembiayaan d an standar Penilaian Pendidikan.
Melalui Kurikulum MAN 1 Padang Lawas Plus Keterampilan ini diharapkan pelaksanaan
program-program pendidikan di MAN 1 Padang Lawas Plus Keterampilan sesuai dengan karakteristik
potensi dan kebutuhann peserta didik. Untuk itu, penyusunannya perlu melibatkan seluruh warga
madrasah (Kepala, Guru, Karyawan dan Murid) serta pemangku kepentingan lain (Majelis Madrasah,
orang tua murid, Lingkungan, Pesantren, Masyarakat dan Lembaga-lembaga lain.)
B. LANDASAN HUKUM
C. PROFIL MADRSAH
Madrasah Aliyah Negeri 1 Plus Padang Lawas sebagai lembaga pendidikan berciri khas
Islam perlu mempertimbangkan harapan Peserta Didik, orang tua Peserta Didik, lembaga pengguna
lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Aliyah Negeri 1 Plus Padang
Lawas juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi; era informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Madrasah Aliyah
Negeri 1 Plus Padang Lawas ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut :
• Menciptakan pendidikan yang Islami dan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman
• Melaksanakan kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhann anak didik dan masyarakat
yang mengarah kepada peningkatan mengamalkan ajaran Agama Islam.
• Menyiapkan anak didik yang berkompetensi melalui tenaga kependidikan yang
profesional dalam bidangnya
• Melaksanakan proses pembelajaran yang menghasilkan lulusan yang berprestasi
Tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Plus
Padang Lawas adalah:
1. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar dan bimbingan secara efisien dan efektif.
2. Menumbuh-kembangkan semangat belajar, mendorong dan membantu siswa untuk mengenali
potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara
optimal.
3. Menumbuh-kembangkan semangat pendalaman ajaran islam, sehingga melahirkan siswa
yang bertaqwa dan memiliki akhlaqul karimah.
4. Menumbuh-kembangkan penghayatan kebangsaan sehingga menjadi sumber kearifan dalam
bertindak.
Sedangkan Tujuan Prioritas yang dikembangkan untuk Tahun Pelajaran 2020/2021 sebagai berikut :
1. mengadakan jam tambahan pada pelajaran UN, yaitu bimbingan belajar di sore hari bagi
siswa kelas XII.
2. mengadakan Tadarusan menjelang pelajaran dimulai, kegiatan solat Dhuha, Sholat
Dzuhur Berjama’ah, Kultum ba’da Dzuhur oleh siswa atau guru, Yasin setiap hari Jum’at,
Tadabur Alam, peringatan hari besar Islam, dan membentuk kelompok- kelompok
pengajian/evaluasi keagamaan peserta didik;
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu keniscayaan dan mutlak diperlukan dalam rangka
memenuhi tuntutan perkembangan jaman. Didalam tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam
Undang-Undang No. 2 tahun 1989 yang berbunyi “Tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani”. Dari sini kita dapat mengambil tiga komponen pokok yaitu
kecakapan, ketrampilan dan budi pekerti. Karena itu MAN 1 Padang Lawas mengimplementasikan
program pendidikan dan pengajaran yang mengakomodir tujuan pendidikan nasional tersebut serta
komprehensif, sarana prasarana yang memadai, tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten
Melihat kondisi nyata dari sebagian output siswa tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi dan pada umumnya mereka masuk ke dunia kerja bahkan sebagian menganggur
dengan berbagai alasan yang sangat memungkinkan menjadi sebab kerawanan sosial. Kondisi sosial
ekonomi siswa Madrasah Aliyah rata-rata berada pada posisi golongan menengah ke bawah, sehingga
banyak lulusan Madrasah Aliyah setelah tamat tidak melanjutkan ke PerguruanTinggi namun justru
langsung mencari pekerjaan. Oleh sebab itu MAN 1 Padang Lawas merintis program
pengembangan life skill atau ketrampilan untuk membekali siswa-siswi MAN 1 Padang Lawas
memiliki ketrampilan dengan harapan ketika lulus dapat dijadikan bekal terjun di masyarakat dan
dapat berkompetisi dalam bursa tenaga kerja dengan ketrampilan yang dimiliki.
E. PENGELOLA PROGRAM KETERAMPILAN DAN BIODATA PENGELOLA
1. Susunan Tim Pengembang Kurikulum Man 1 Padang Lawas Plus Keterampilan Tahun Pelajaran
2020/2021
Penanggung Jawab : Mahyarni Junida Nasution, S.Pd, MA. ( Kepala Madrasah ) Wakil
Penanggung Jawab : Imron Soleh Siregar ( Ketua Komite Madrasah
) Konsultan : Ahmad Mukhtar, M.Ag ( Pengawas Madrasah
)
Ketua : Mahlil Akhyar Hasibuan, S.Pd ( Wakamad Bid. PMP )
Wakil Ketua : Elpina Pulungan, S.Pd ( Wakamad Bid. Kurikulum )
Sekretaris : Sahut Martua Lubis, S.Pd (Wakamad Bid. Kesiswaan
)
Anggota : 1. Masnitanora Siregar, S.Pd (Wakamad Bid. Sarana Prasarana )
STRUKTUR PENGELOLA
WKM
MAHLIL AKHYAR
HASIBUAN, S.Pd
KOORDINATOR KOORDINATOR
TATABUSAN KRIYA BATIK
A. JENIS KETERAMPILAN
Pendidikan memiliki peranan penting untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM). Selama ini pemerintah telah berupaya mencetak tenaga terampil di kelas menengah dengan
mendirikan beberapa Madrasah Plus Keterampilan. Untuk memenuhi tenaga kerja diberbagai bidang,
Madrasah Plus Keterampilan telah menciptakan berbagai program studi atau jurusan, salah satunya
adalah jurusan Tata Busana atau yang sekarang disebut sebagai jurusan Busana Butik. Jurusan Tata
Busana saat ini memiliki peminat yang cukup banyak dan meningkat dari waktu ke waktu. Tidak
dapat dipungkiri lagi, hal ini terjadi karena luasnya lapangan pekerjaan dan peluang membuka
usaha di bidang busana. Banyak orang yang terjun di dunia kerja yang berkaitan dengan bidang
tata busana yang akhirnya menjadi orang sukses, selain karena besarnya peluang usaha atau lapangan
pekerjaan di bidang tersebut, juga karena semakin berkembangnya trend fashion secara global
yang menuntut manusia untuk lebih memperhatikan penampilan berbusananya. Busana merupakan
kebutuhan primer bagi manusia. Ini artinya busana merupakan kebutuhan pokok manusia. Seiring
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kegiatan dan aktifitas seseorang semakin
banyak, sehingga dibutuhkan berbagai jenis busana yang dapat dipakai sesuai dengan kegiatan
tersebut. Maka dari itu, ketika seseorang ingin memenuhi kebutuhan berbusana, ia tidak hanya
bertolak pada fungsi dan tujuan utama dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan
akan busana melibatkan pertimbangan-pertimbangan lain yang dianggap penting dan perlu
penyesuaian, seperti kesempatan, usia, jenis kelamin serta trend mode yang sedang berkembang pada
masanya. Hal ini memberikan peluang dan kesempatan bagi para desainer serta produsen busana
untuk lebih kreatif dalam berkarya. Dalam menciptakan suatu desain busana, penuangan ide kreatif
sangat diperlukan untuk menciptakan suatu desain busana. Ide dapat diambil dari berbagai hal yang
ada disekeliling kita. Dapat kita lihat bahwa semakin banyak lowongan pekerjaan baik industri
kecil maupun garmen yang membut uhkan tenaga kerja ahli dari Madrasah Plus Keterampilan tata
busana, karena lulusan Madrasah Plus Keterampilan tata busana nanti akan dianggap telah memiliki
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
1. Kompetensi Inti
Di dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang
peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas.
Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran
pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut :
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMA/MA dapat dilihat pada Tabel 3 berikut
Tabel 1: Kompetensi Inti (Kelas XI dan XII)
Sedang pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang
peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi inti terdiri atas:
a. kompetensi inti sikap spiritual;
b. kompetensi inti sikap sosial;
c. kompetensi inti pengetahuan;
dan d. kompetensi inti
keterampilan.
Tabel 2: Kompetensi Inti (Kelas X)
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar untuk kelas X dan XI tahun pelajaran 2019/2020 mengacu pada
Permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar. Sedang kompetensi dasar untuk kelas XII tahun pelajaran 2019/2020 mengacu pada
Permendikbud nomor 64 tahun 2013.
b. Program peminatan yang dipilih disediakan sekolah terdiri atas peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
c. Struktur Kurikulum kelas X terdiri atas mata pelajaran umum kelompok wajib A, mata
pelajaran umum kelompokwajib B, kelompok mata pelajaran peminatan C yang terdiri
atas kelompok mata pelajaran peminatan akademik, kelompok mata pelajaran pilihan lintas
kelompok peminatan dan Keterampilan, dan mata pelajaran muatan lokal yang dimasukkan
dalam kelompok mata pelajaran wajib B.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum.
f. Jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 36-40 minggu.
No Nama mapel
Kompetensi Inti KOMPETENSI DASAR
1 Pengetahuan Memahami, 3.1 Memahami berbagai jenis serat
Bahan Tekstil menerapkan, tekstil
menganalisis, dan 3.2 Menganalisis serat tekstil dari
mengevaluasitentang protein
pengetahuan faktual, 3.3 Menganalisis serat tekstil dari
konseptual, selulosa
operasional dasar, dan
3.4 Menganalisis serat tekstil dari
metakognitif sesuai
mineral
dengan bidang dan
lingkup kerja Tata 3.5 Menganalisis serat tekstil buatan
Busana pada tingkat 3.6 Memahami benang tekstil
teknis, spesifik, detil, 3.7 Memahami bahan tekstil
dan kompleks, 3.8 Menerapkan konstruksi bahan
berkenaan dengan tekstil
ilmu pengetahuan, 3.9 Menerapkan pemeliharaan bahan
teknologi, seni, tekstil dan busana
budaya, dan 3.10 Mengevaluasi pemeriksaan dan
humaniora dalam pengelompokkan serat
konteks
pengembangan
potensi diri sebagai
bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat
nasional, regional, dan
internasional
Sistem pemilihan dan rekrutmen siswa adalah dengan melakukan penyaringan siswa yang
mempunayi minat dan bakat dalam bidang keterampilan tata busana. Guru tata busana
melakukan wawancara dan tes dasar kemampuan siswa. Berdasarkan hasil seleksi, siswa yang t
erpilih di bentuk dalam satu kelas keterampilan tata busana. Pelaksanaan program keterampilan untuk
siswa dilakukan pada saat jam pelajaran di sekolah dengan jumlah alokasi waktu 6JP per minggu.
Kelas keterampilan tata busana juga membuka kelas tambahan di kegiatan ekstrakulikuler untuk lebih
meningkatkan kompetensi siswa. Hal ini dilakukan agar siswa lebih banyak melakukan praktek
daripada sekedar teori. Pada saat ini telah terdaftar siswa yang berminat dan mempunyai bakat
bedasarkan hasil seleksi sebanyak dua kelas tata busana. Masing masing kelas terdiri dari 35 siswa.
D. Penilaian
Berdasarkan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 yang dijabarkan dalam Panduan
Penilaian yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2015
dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi / data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemampuan
belajar dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi belajar.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan, ulangan harian, ulang an
akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan
menggunakan teknik dan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk (a) mengetahui tingkat
pencapaian kompetensi; (b) menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi; (c) menetapkan program
perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi; dan (d) memperbaiki proses
pembelajaran.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen baik tes maupun nontes
atau penugasan yang dikembangkan sesuai dengan karateristik kelompok mata pelajaran. Penilaian
yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu, menyeluruh, dan berskesinambungan. Dengan
penilaian ini diharapkan pendidik dapat (a) mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta
didik, (b) meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (c) mengantarkan peserta didik mencapai
kompetensi yang telah ditentukan, (d) memperbaiki strategi pembelajaran, dan (e) meningkatkan
akuntabilitas sekolah. Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik
sebagai berikut: menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran sejenis pada satuan pendidikan
(MGMP sekolah) melakukan pengembangan indikator pencapaian KD, pengembangan rancangan
penilaian (teknik dan bentuk penilaian) yang sesuai, pembuatan rancangan program remedial dan
pengayaan setiap KD.
a. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu
semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta peserta
didik. Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sikap peserta
didik di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK,
dan wali kelas mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal
segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
2). Penilaian Sikap Sosial
Pelaksanaan penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu semester.
Penilaian terutama dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran, sedangkan
penilaian diri dan penilaian antarpeserta didik dilakukan sebagai penunjang. Penilaian sikap sosial
dilakukan secara terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap sosial di dalam kelas
dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sikap peserta didik di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali
kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mencatat perilaku peserta didik
yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati
atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
3). Penilaian Pengetahuan
Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik.
Penilaian proses dilakukan dalam bentukpenilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan, maupun
penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau
lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.
4). Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik.
Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik selama proses pembelajaran. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio
yang diberikan setelah pembelajaran. Penilaian keterampilan dapat juga dilakukan melalui
penilaian harian sesuai karakteristik kompetensi dasar.
b. Pengolahan Hasil Penilaian
b. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK membuat rumusan deskripsi singkat
sikap spiritual dan sikap sosial sesuai dengan catatan-catatan jurnal untuk setiap
peserta didik yang ditulis dengan kalimat positif. Deskripsi tersebut menyebutkan
sikap/perilaku yang sangat baikdan/atau kurang baik dan yang perlu bimbingan.
c. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat (rekap) sikap dari guru mata pelajaran
dan guru BK. Wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap
spiritual dan sosial setiap peserta didik berdasarkan deskripsi singkat sikap spiritual
dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan.
d. Deskripsi yang ditulis pada sikap spiritual dan sikap sosial adalah perilaku
yang menonjol, sedangkan sikap spiritual dan sikap sosial yang belum mencapai
kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai perilaku yang perlu pembimbingan.
e. Dalam hal peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta
didik tersebut diasumsikan berperilaku sesuai indikator kompetensi.
f. Rekap hasil observasi sikap spritual dan sikap sosial yang dilakukan oleh wali
kelas sebagai deskripsi untuk mengisi buku rapor pada kolom hasil belajar sikap.
2).Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk
mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Penilaian harian dapat dilakukan
melalui tes tertulis dan/atau penugasan, maupun lisan, dan lain-lain sesuai dengan karakteristik
masing- masing KD. Pelaksanaan penilaian harian dapat dilakukan setelah pembelajaran satu KD
atau lebih. Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD dengan cakupan materi
luas dan komplek sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu pembelajaran KD tersebut
selesai. Unt uk memperoleh nilai akhir pengetahuan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari
semua nilai KD pada KI-3 dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan nilai pengetahuan pada
rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan predikat serta dilengkapi deskripsi singkat
capaian kompetensi.
3).Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk,
portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada setiap KD
pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek
KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau praktik
dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir
keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu
semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala
0
– 100 dan predikat serta dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi.
BAB III
SEBARAN PELAKSANAAN PROGRAM KETERAMPILAN
2 Dasar
Design
3 Pembuatan
Pola
4 Teknologi
Menjahit
5 Desain
Busana
6 Pembuatan
Hiasan
Busana
7 Pembuatan
Cortum
made
8 Pembuatan
Buasan
Industri
9 Pembuatan
Produk
Kreatif
Kewira
Usahaan
BAB IV KALENDER
PENDIDIKAN
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
adalah sebagi berikut:
Waktu belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi 2 (dua)
semester yahni semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu:
HARI WAKTU BELAJAR KETERANGAN
Senin 07.45 – 15.00 WIB
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhann madrasah, waktu pembelajaran efektif belajar ditetapkan
Minimal Sebanyak 35 minggu untuk setiap tahun pelajaran.
3. Kegiatan Tengah semester
Kegiatan tengah semester direncanakan selama 6 (enam) hari. Kegiatan tengah semester
akan
diisi oleh peserta didik untuk mengadakan Pekan Olah Raga (POR) dan Pentas Seni (Pensi).
4. Libur sekolah
Hari libur sekolahadalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan
kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
● Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan
hari raya keagamaan.Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan hari
libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
No Kategori Libur Tanggal Keterangan
1. Idul Adha 26-Okt 20
2. Tahun Baru Hijriah 16 Nov 20
4. Hari Raya Natal 25-Des-20
5. Tahun Baru Masehi 01-Jan-21
6. Hari Raya Nyepi 12-Mar-21
7. Maulid Nabi Muhammad SAW 05-Feb-21
8. Wafat Isa Al masih 29-Mar-21
9. Hari Raya Waisak 25-Mei-21
10. Kenaikan Isa Al Masih 17-Mei-21
11. Hari Kemerdekaan R I 17-Agust-21
12. Isra ‘Miraj Nabi Muhammad 17-Jun-21
Jadwal Kegiatan
1. Apakah tujuan pendidikan yang tercantum dalam dokumen ini memungkinkan untuk
dicapai?
2. Apakah kemampuan pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku yang tercantum
dalam dokumen sudah cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta
didik?
3. Apakah kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik yang meliputi
pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku memungkinkan untuk dicapai?
4. Apakah metode pembelajaran yang digunakan cukup efektif untuk mencapai tujuan
yang diharapkan?
5. Apakah penilaian pembelajaran yang dirancang dalam dokumen ini dapat
mengungkap perkembangan kemampuan yang dicapai peserta didik dengan jelas .
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut dapat dikumpulkan oleh para guru sebagai
pelaksana kurikulum kepada tim pengembang kurikulum di Madrasah sepanjang penerapannya.
Setelah didokumentasikan dengan baik, akan dijadikan masukan bagi penyempurnaan kurikulum di
kemudian hari. Selain itu, hasil belajar yang dicapai peserta didik yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku dapat menjadi bahan untuk melakukan evaluasi sejauh mana tingkat
pencapaian visi yang telah dirumuskan sekolah. Data ini dapat digunakan untuk menyusun dan
melaksanakan kegiatan tindak
lanjut.
Sebagai penutup disampaikan bahwa pada akhirnya kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan
kerjasama dari kepala sekolah, para guru, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan
kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan. Semua itu dapat dicapai dengan tetap
mengedepankan pertolongan dari Allah SWT, dzat yang senantiasa kita mohon pertolonganNya.