Anda di halaman 1dari 5

TUGAS WAJIB 3

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


TUTOR: M. YUNUS RANGKUTI, M.Pd

NAMA : LAILATUL FADHLA


NIM : 857158962

PROGRAM STUDI S1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA
TAHUN 2023
1. Pada dasarnya, kebutuhan yang terdapat pada anak usia SMP dan SMA tidak jauh berbeda
karena cara piker mereka yang relatif stabil dan memiliki kesamaan antara satu dengan yang
lainnya.
Dapat dikatakan juga bahwa kebutuhan Primer adalah kebutuhan yang terdapat pada anak usia SD,
kebutuhan Sekunder adalah kebutuhan yang terdapat pada anak usia SMP, sedankan Tersier adalah
kebutuhan yang terdapat pada anak usia SMA.
1. Kebutuha Primer
Kebutuhan pirmer adalah kebutuhan utama atau kebutuhan pokok yang pertama harus
dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Kata primer sendiri berasal dari kata Primus yang
artinya pertama. secara umum kebutuhan primer pada anak usia SMP dan SMA terdiri atas
pangan, sandang dan papan atau makanan, pakaian dan rumah.
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua yang dipenuhi setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Adapun kata skunder berasal dari kata Scundus yang berarti kedua. Dalam
kehidupan remaja (SMP dan SMA) membutuhkan fasilitan elektronik yang dapat
memudahkan kerja mereka. Namun tidak sedikit pula kebutuhan ini sudah terpenuhi pada
anak usia SD yang dapat mengakibatkan capatnya pertumbuha pola piker yang seharusnya
belum saatnya berkembang.
3. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan ketiga yng dipenuhi setelah kabuuhan primer dan
sekunder terpenui. Kata tersier berasal dari kata Tertius yang berarti ketiga. Kebutuhan
tersier disebut juga kebtuhan mewah atau lux. Pada anak usia SMP dan SMA, kebutuhan ini
yang biasanya diharapkan untuk dapat terpenuhi secepatnya karena kebutuhan tersier dapat
mengankat reputai seorang siswa di kalangan remaja.
(Sumber:https://mahasiswa.ung.ac.id/831413104/home/2015/3/19/jenis-jenis-kebutuhan-anak-
usia-smp-dan-sma. Diakses pada 11/6/2023 pukul.14.36)

2. Proses transisi ini oleh Schaine dibagi atas lima tahap berikut :
1. Tahap Pemerolehan (Aquisitive), berlangsung pada masa anak dan remaja. Pada tahap
ini anak-anak dan remaja telah menguasai pengetahuan dan keterampilan, tetapi belum
digunakan untuk kepentingan kehidupannya dalam masyarakat.
2. Tahap Penguasaan (Achieving) berlangsung pada usia 20-an sampai awal 30-an. Pada
usia ini individu menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasainya untuk
mencapai keunggulan dan kemandirian.
3. Tahap Tanggung jawab ( Responsible) berlangsung pada usia akhir 30 sampai akhir 60-
an. Pada tahap ini individu menggunakan pengetahuan dan pemikirannya untuk
memecahkan masalah-masalah kehidupan dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan
pekerjaan.
4. Tahap Eksekut…
[14.39, 11/6/2023] Lailatul fadhla: 4. Tahap Eksekutif (Executive) berlangsung pada usia
30-an atau 40-an sampai awal 60-an. Pada tahap ini individu mempunyai tanggung jawab
lebih luas, seperti dalam sistem kemasyarakatan baik bidang pemerintahan maupun
perusahaan.
5. Tahap Reintegrasi (Reintegrative) berlangsung pada usia 60 tahun ke atas. Pada tahap ini
ada penurunan kemampuan berpikir yang disebabkan oleh pengaruh aspek-aspek biologis,
para lansia lebih selektif memilih kegiatan, perhatian dan pemikiran mereka lebih terarah
kepada mengisi waktu yang tersisa, menghadapi kehidupan selanjutnya, setelah kematian.
(Sumber: https://www.coursehero.com/file/p775l0d1/Proses-transisi-ini-oleh-Schaine-dibagi-
atas-lima-tahap-berikut-1-Tahap. Diakses pada 11/6/2023.pukul 14.54)
3. Faktor-faktor dalam kehidupan dewasa yang akan berpengaruh pada perkembangannya
menurut Hurlock (2012: 253) adalah:
1. Kekuatan Fisk
Bagi kebanyakan individu, puncak kekuatan fisik dicapai pada usia pertengahan dua
puluhan, dan mengalami penurunan lambat laun hingga awal usia empat puluhan. Dengan
demikian, secara fisik individu mampu menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang
timbul pada periode ini Kekuatan fisik perlu dijaga kesehatannya. Sehingga diperlukan
kebiasaan hidup sehat untuk memelihara kekuatan fisik.
2. Kemampuan Motorik
Puncak kemampuan motorik dewasa antara usia dua puluhan dan tiga puluhan. Namun,
mengalami kecepatan maksimal antar usia dua puluh dan dua puluh lima, dan setelah itu
kemampuan ini mengalami penurunan sedikit demi sedikit. Selain itu, dalam belajar
mengusai kemampuan keterampilanketerampilan motorik yang baru, lebih mudah
dilakukan oleh dewasa muda dari pada mereka yang mendekati usia setengah umur.
Kemampuan motoric ini, dapat diandalkan dalam situasi situasi tertentu yang tidak dapat
dilakukan ketika masih remaja karena pertumbuhan yang cepat dan tidak seimbang,
sehingga menyebabkan mereka kurang luwes dan kaku.
3. Kemampuan Mental
Kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada
situasi-situasi baru yaitu dengan mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran
analogis dan berpikir kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya ketika dalam
usia dua puluhan, selanjutnya mengalami penurunan sedikit demi sedikit. Akan tetapi,
kualitas belajarnya akan sesuatu tidak mengalami penurunan, hanya tidak dapat secepat
dulu.
4. Motivasi
Remaja yang telah mencapai usia dewasa, berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang
dewasa yang mandiri oleh kelompok sosialnya. Sehingga, hal ini menjadi motivasi untuk
mereka dalam menguasai tugas-tugas perkembangan yang diperlukan agar dapat dianggap
mandiri.
5. Model Peran
Remaja yang berinteraksi dengan orang dewasa dan menjalankan tugas-tugas
perkembangannya, maka mereka akan memiliki contoh perilaku yang sesuai dengan norma
masyarakat deawasa. Namun sebaliknya, jika remaja tetap berinterkasi dengan teman
sebayanya dan tidak menjalankan tugas-tugas perkembangan agar menjadi dewasa, maka
mereka tidak memiliki kesempatan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan orang
dewasa.
(Sumber: https://www.studocu.com/id/document/universitas-tidar/linguistik/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-perkembangan-dewasa. Diakses pada 11/6/2023.pukul.15.48)
4. Menurut Crow and Crow (1982) dalam Purwanto (2004) menyebutkan ada tiga faktor internal
yang menyebabkan timbulnya minat:
a. Faktor dorongan dari dalam
Harga diri
Harapan pribadi
Kebutuhan
Keinginan
Kepuasan
Prestasi yang diharapkan
b. Faktor motivasi sosial
C Faktor emosional
Sedangkan kondisi yang mempengaruh fimbulnya minal seseorang meerut Purwanto (zon) dalam
Suparyanto adalah
a. status ekonomi
b. pendidikan
c. situasional
d. keadaan psikis
sedangkan faktor faktor timbulnya minat dilihat dari eksternalnya menurut Crow and Crow
(1982) dalam Purwanto (2004) adalah
a. social budaya
b. lingkungan
(Sumber: https://prezi.com/s3peefqpwn3c/minat-minat-masa-dewasa/ diakses pada 11/6/2023.
Pukul 16.07)
5. Havighurst (1999) mengatakan bahwa tugas perkembangan pada dewasa madya meliputi:
1. Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara
2. Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab, dan bahagia
3. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk orang dewasa
4. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu individu
5. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi
pada tahap ini
6. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan
7. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua.
(Sumber: https://www.psychologymania.com/2012/09/tugas-perkembangan-dewasa-madya.html
diakses pada 11/6/2023. Pukul 16.10)

Anda mungkin juga menyukai