Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN BIOLOGI


Dosen Pengampu: Aidil Adhani, M.Pd

Resume …….
Kelompok : 5
Nama : 1. Salsa Dilla Putry Kinanty (2140603010)
2. Marti Kueng (2140603044)
3. Risma Fazira (2140603032)
4. Karlina Dewiansyah (2140603043)

Judul : Pengusaha Makanan Khas Tarakan


Narasumber : Ibu Halijah
Nama Usaha : UMKM Oleh-Oleh Khas Tarakan
Alamat : Kampung 4, Kec. Tarakan Timur, Kalimantan Utara.

Latar belakang
Kota Tarakan adalah sebuah kota di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia dan juga
merupakan kota terbesar di Kalimantan Utara. Kota ini memiliki luas wilayah 249,65 km²
dan sesuai dengan data Badan Pusat Statistik 2021, kota Tarakan berpenduduk sebanyak
244.185 jiwa (2022). Tarakan atau juga dikenal sebagai Bumi Paguntaka, berada pada
sebuah pulau kecil. Semboyan dari Kota Tarakan adalah Tarakan Kota "BAIS" (Bersih,
Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera). UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) UMKM
adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah
memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. UMKM ini memiliki tujuan untuk memperluas
lapangan pekerjaan serta memberi pelayanan ekonomi kepada masyarakat secara luas.
Dengan kata lain UMKM adalah kelompok usaha atau bisnis yang dijalankan oleh
individu, kelompok, rumah tangga, maupun juga badan usaha kecil. Usaha yang tergolong
UMKM pun bisa bermacam-macam, loh. Kamu bisa menjumpai bisnis kuliner gerobakan,
warung kelontong, hingga mereka yang menjual jasa. Kadang, sejumlah industri kecil dan
minimarket pun masih bisa dikategorikan sebagai bisnis kecil dan menengah.
Salah satu prioritas pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah
pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini didasarkan fakta
bahwa UMKM telah banyak berkontribusi dalam perekonomian nasional. Pengembangan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya
yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi
tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraannya. Beberapa temuan penelitian sebelumnya, Hamid dan Susilo, 2011;
Sakur, 2011; Syahza, 2013; Irdayanti, 2012, menyatakan lemahnya daya saing UMKM
disebabkan beberapa masalah antara lain: (1) Pemasaran; (2) Modal dan pendanaan; (3)
Inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi; (4) Pemakaian bahan baku; (5) Peralatan
produksi; (6) Penyerapan dan pemberdayaan tenaga kerja; (7) Rencana pengembangan
usaha; dan (8) Kesiapan menghadapi tantangan lingkungan eksternal. Kontribusi dan peran
UMKM pada perekonomian nasional sangat berarti namun dari sisi daya saing banyak
kelemahan dan permasalahan bagi UMKM yang harus dibenahi untuk menghadapi
persaingan baik di dalam negeri maupun secara global.
Definisi usaha kecil menurut undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha
mikro, kecil dan menengah pada pasal 1 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar. Daya
saing dapat diciptakan maupun ditingkatkan dengan penerapan strategi bersaing yang tepat,
salah satunya dengan pengelolaan sumber daya secara efektif dan efisien. Selain itu,
penentuan strategi yang tepat harus disesuaikan dengan seluruh aktivitas dari fungsi
perusahaan, sehingga akan menciptakan kinerja perusahaan sesuai dengan yang diharapkan
bahkan lebih dan dapat menghasilkan nilai. Semua perusahaan, khususnya UKM bersaing
untuk menjadi yang terdepan dalam era persaingan. Oleh karena itu, setiap UKM dituntut
untuk memiliki daya saing yang tinggi, sehingga harus mulai memperbaiki diri. UKM yang
memiliki daya saing tinggi ditandai dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang
andal, penguasaan pengetahuan yang tinggi, dan penguasaan perekonomian.

Metode
Hasil
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai