Anda di halaman 1dari 5

PENUNTUN PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI TANAMAN

OLEH :

TIM PENGAMPU BIOTEKNOLOGI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
TEKNIK IN VITRO SEBAGAI METODE DASAR
MELAKUKAN DNA REKOMBINAN

2
APLIKASI MUTAGEN DAN INOKULASI EKSPLAN

Induksi mutasi secara in vitro merupakan salah satu cara yang paling sering
digunakan sebagai usaha dalam memperoleh tanaman yang lebih tahan terhadap
suatu penyakit serta sebagai metode alternatif untuk menambah keragaman genetik
dan perbaikan kualitas dari tanaman khususnya anggrek. Mutasi terdiri dari mutasi
alami dan buatan. Mutasi buatan dapat dilakukan menggunakan mutagen fisik
maupun mutagen kimia. Mutagen kimia yang biasa dipakai pada berbagai tanaman
yaitu Ethyl Methane Sulphonate (EMS). Mutagen ini digunakan untuk meningkatkan
frekuensi munculnya tanaman mutan.
Induksi mutasi pada tanaman dengan EMS dapat menyebabkan mutasi pada
DNA tanaman yang dapat memberikan pengaruh perubahan morfologi pada tanaman
tersebut. Senyawa EMS merupakan senyawa alkil yang berpotensi sebagai mutagen
untuk tanaman tingkat tinggi. Dari beberapa mutagen kimia yang telah di pergunakan
tersebut EMS ini sering menghasilkan mutan yang bermanfaat. Menurut Flick (1983)
dalam Soertini Soedjono (2003), menyatakan bahwa aplikasi mutasi induksi dengan
mutagen kimia EMS secara in vitro menghasilkan keragaman fenotipik yang lebih
luas, yaitu paling sedikit terdapat 25 karakter yang berbeda.
Keberhasilan induksi mutasi setiap jenis tanaman akan berbeda tergantung

DOSEN :

ASNAWATI, S.HUT, M.SI


pada jenis mutagen, konsentrasi mutagen, lama perlakuan mutagen, umur dan organ
yang diperlukan. (Girija et al., 2013). Keberhasilan mutasi dengan mutagen kimia
pada tiap tanaman tergantung pada konsentrasi dan lama perendaman yang
digunakan.

Tujuan : Mengetahui salah satu cara aplikasi mutagen dan menginokulasi eksplan
pada media induksi.

Bahan dan Alat yang harus disiapkan :

Bahan : Alat :

3
- Eksplan steril - Laminar air flow - pinset
- Media induksi steril - Petridish - gunting
- Alkohol 70 % dan 96% - Bunsen - scalpel
- Tissue
- Spiritus
- NaNO3, EMS
Cara Kerja:
A. Pembuatan Larutan Mutagen (EMS) :
Larutan mutagen dibuat dengan melarutkan EMS sesuai konsentrasi yang
dibutuhkan dengan aquades steril. (Eksplan yang digunakan anggrek hitam (kode
CP) dan konsentrasi EMS yg digunakan 0,05%)
B. Aplikasi Mutagen :
1. Rendam eksplan dalam larutan EMS 3 jam sambil digojlok dengan shaker.
2. Setelah waktu perendaman tercapai, maka eksplan tunas in vitro anggrek
hitam segera dikeluarkan dan dicuci pada larutan alcohol 70%
3. Selanjutnya dibilas dengan aquades steril 3 kali, lalu ditiriskan.
C. Inokulasi eksplan pada media induksi
1. Nyalakan laminar, kemudian nyalakan UV ± 60 menit.
2. Matikan UV, buka tutup depannya dan bersihkan dinding dan mejanya dengan
alcohol 70% kemudian nyalakan lampu dan blowernya biarkan sekitar 5 menit.
3. Gunakan masker dan sarung tangan atau semprot tangan dengan alcohol 70%
setiap kali akan dimasukkan dalam laminar.
4. Siapkan alcohol 96% dalam botol (1/2 botol).
5. Masukkan peralatan tanam, Bunsen, media, alcohol 96%, dll yang akan
digunakan. Sebelumnya semua peralatan tersebut disemprot dengan alcohol 70%.
6. Nyalakan Bunsen dan buka peralatan tanam dari bungkusnya dan rendam dalam
alcohol 96%.
7. Buka tutup botol media dan bakar mulutnya
8. Dengan menggunakan pinset ambil eksplan yang sudah disterilisasi dan
tanam/letakkan diatas media dan bakar kembali mulut botol. (setiap akan
digunakan bakar dulu alat tanam)
9. Tutup kembali mulut botol dengan rapat. (Melakukan semua perkejaan tersebut
harus selalu dekat Bunsen).

4
10. Beri label (tanggal inokulasi, konsentrasi EMS, nama praktikan, dan nama/kode
tanaman, jumlah daun, jumlah akar).
11. Setelah semua selesai tempatkan botol-botol tersebut di rak kultur secara rapi
(inkubasi) dan amati perkembangannya.
12. Keluarkan semua peralatan yang telah digunakan, dan bersihkan kembali laminar
dengan alcohol 70% (seperti no. 5).
13. Matikan power laminar dan tutup kembali.

Pengamatan :
1. Pengamatan kontaminasi dilakukan pada minggu 1-2
2. Pengamatan pertumbuhan (petambahan jlh akar dan daun ) pada minggu
terakhir

Anda mungkin juga menyukai