Anda di halaman 1dari 7

ANTI HIPERTENSI

Disusun Oleh :
Fatihan Apriansyah NIS 0255 XII FARMASI

Guru Pembimbing
Apt. Melinda Arini, S.Farm

PROGRAM KEAHLIAN FARMASI KOMPETENSI


KEAHLIAN KLINIS DAN KOMUNIKASI
SMK KESEHATAN KADER BANGSA PALEMBANG
TAHUN PELAJAARAN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, yang dengan rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tema makalah
ini adalah "OBAT ANTI JAMUR".
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Saya menyadari bahwa makalah saya tidak
lengkap sepenuhnya. Ini juga merupakan langkah maju dalam pendidikan nyata.
Oleh karena itu, karena waktu dan kemampuan saya terbatas, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat. Semoga saya, khususnya, dan
orang lain yang berkepentingan, mendapatkan manfaat dari makalah ini.
Palembang, 28 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sering disebut sebagai pembunuh diam-diam, hipertensi adalah salah satu
penyebab morbiditas terbesar di dunia.1 Data World Health Organization
(WHO) 2015 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di dunia mencapai
sekitar 1,13 miliar individu, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis
hipertensi. Jumlah penderita hipertensi diperkirakan akan terus meningkat
mencapai 1,5 miliar individu pada tahun 2025, dengan kematian mencapai
9,4 juta individu.2
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menghasilkan prevalensi
hipertensi pada usia ≥ 18 tahun di Indonesia mencapai 25,8%, yang
terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau memiliki riwayat minum obat
hanya 9,5%, menunjukkan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di
masyarakat belum terdiagnosis dan tidak dapat diakses oleh
dokter.Hipertensi didefinisikan sebagai kondisi tekanan darah sistolik lebih
dari 130 mmHg atau diastolik lebih dari 80 mmHg.4
Sekitar 80–95% hipertensi esensial, yang tidak memiliki penyebab
spesifik, dan seringkali tidak disadari, sehingga dapat menyebabkan
morbiditas lain seperti gagal jantung kongestif dan hipertrofi ventrikel
kiri.Kualitas kesehatan dan perawatan medis sesuai standar sangat
dipengaruhi oleh kemajuan terbaru dalam diagnosis dan pengobatan
hipertensi esensial.2.5
Mereka yang menderita hipertensi esensial biasanya tidak memiliki
keluhan. Antara keluhan yang dapat muncul adalah nyeri kepala, gelisah,
palpitasi, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, kelelahan, dan
impotensi. Hipertensi berat biasanya menyebabkan nyeri kepala, dengan
nyeri regio oksipital muncul terutama pada pagi hari.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan antijamur?
2. Apa jenis obat golongan anti jamur
3. Apa saja nama obat, indikasi, efek samping, kontraindikasi, dan
intreraksi obat dari obat anti jamur?
4. Bagaimana cara pengguanaan obat anti jamur dan dosis terapi pasien?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu obat anti jamur
2. Untuk mengetahui macam-macam infeksi jamur sistemik bedasarkan
peenyebabnya.
3. Untuk mengetahui macam-macam golongan antijamur untuk infeksi
sistemik
4. Untuk mengetahui Apa saja yang termasuk dalam golongan antijamur
untuk infeksi dermatofit dan mukokutan (topikal)?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Antihipertensi
Obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi, atau tekanan darah
tinggi, dikenal sebagai antihipertensi. Antihipertensi digunakan untuk
mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular, morbiditas, dan mortalitas
ginjal yang terkait dengan hipertensi.
Menurut Elliott, W. J., & Bistrika, S. (2017), antihipertensi adalah obat-
obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada pasien
dengan tujuan mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular dan morbiditas
serta mortalitas ginjal yang terkait dengan hipertensi.
Galappatthy, P., Jayasena, G., & Galappatthy, G. (2016) mendefinisikan
antihipertensi sebagai obat atau terapi yang efektif dalam menurunkan
tekanan darah dan meminimalisir efek samping yang mungkin terjadi.
Shetty, R., Shetty, S., & Shetty, S. (2015) menyebutkan bahwa
antihipertensi, seperti amlodipine, adalah obat dengan kerja panjang tetapi
juga memiliki kelemahan yaitu terjadinya edema.
2.2. Jenis-Jenis Obat Antihipertensi
Ada beberapa jenis obat yang digunakan untuk pengobatan
antihipertensi. Berikut adalah beberapa jenis obat antihipertensi yang umum
digunakan:
1. Diuretik: Obat ini bekerja dengan meningkatkan pengeluaran air dan
garam dari tubuh melalui urin, sehingga mengurangi volume darah dan
menurunkan tekanan darah. Contoh diuretik yang umum digunakan
adalah hidroklorotiazid [1].
2. Beta blocker: Obat ini bekerja dengan menghambat aksi hormon
adrenalin pada reseptor beta di jantung dan pembuluh darah, sehingga
menurunkan denyut jantung dan tekanan darah. Contoh beta blocker
yang umum digunakan adalah metoprolol [2].
3. ACE inhibitor: Obat ini bekerja dengan menghambat enzim konversi
angiotensin (ACE), yang mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II.
Angiotensin II adalah zat yang menyebabkan pembuluh darah
menyempit, sehingga dengan menghambat ACE, tekanan darah dapat
diturunkan. Contoh ACE inhibitor yang umum digunakan adalah
enalapril [3].
4. ARB (Angiotensin II Receptor Blocker): Obat ini bekerja dengan
menghambat aksi angiotensin II pada reseptor angiotensin II di pembuluh
darah, sehingga menyebabkan pembuluh darah melebar dan tekanan
darah menurun. Contoh ARB yang umum digunakan adalah losartan [4].
5. Calcium channel blocker: Obat ini bekerja dengan menghambat aliran
kalsium ke dalam sel-sel otot pembuluh darah, sehingga menyebabkan
pembuluh darah melebar dan tekanan darah menurun. Contoh calcium
channel blocker yang umum digunakan adalah amlodipine [5].

Anda mungkin juga menyukai