Anda di halaman 1dari 7

Ragam Pertanyaan Guru dalam… (Ririn Rahayu, Trisfayani, & Azhari) 165

RAGAM PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA

Ririn Rahayu*, Trisfayani*, & Azhari**


ririn.rahayu@unimal.ac.id, trisfayani@unimal.ac.id, &
azhari.spd.mpd@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ragam pertanyaan yang digunakan guru dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Kecamatan Dewantara. Asumsi
dilakukannya penelitian ini adalah terdapatnya pembelajaran yang tidak aktif yang
diakibatkan oleh cara bertanya guru yang tidak tepat dalam pembalajaran Bahasa
Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif analitis. Sumber data penelitian ini adalah guru yang mengajar
di kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Dewantara. Tahapan penelitian: (1) mencatat dan
merekam semua dialog guru dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung; (2)
mentranskripsikan data rekaman dengan teknik catat; (3) mengelompok data berdasarkan
variabel; dan (4) menganalisis dan mendeskripsikan data hasil penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII
SMP Negeri 1 Kecamatan Dewantara menggunakan dua ragam pertanyaan: (1) ragam
pertanyaan pengetahuan; dan (2) ragam pertanyaan pemahaman. Ragam pertanyaan yang
paling dominan digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu: ragam
pertanyaan pengetahuan.
Kata kunci: Ragam; Pertanyaan; Guru; Pembelajaran; Bahasa; Indonesia

ABSTRACT

This study aimed to describe the variety of questions that teachers use in oth e disable in
Indonesian SMP Negeri 1 Dewantara subdistrict. The assumption of this research is the
presence of inactive learning that is caused by the way to ask teachers who are not
appropriate in learning Indonesian. This research uses a qualitative approach. This type of
research is analytical descriptive. The data source of this research is the teacher who
teaches in class VII of Public Middle Schools in Dewantara District. Research stages : ( 1
) record and record all teacher dialogues with students when learning takes place; ( 2 )
transcribing recorded data with recorded techniques; ( 3 ) grouping data based on
variables; and ( 4 ) analyze and describe the research data. The results showed that
Indonesian language teachers who taught in class VII of SMP Negeri 1 Dewantara
Subdistrict used two types of questions: (1) various questions of knowledge; and (2)
various understanding questions . The types of questions most dominantly used by teachers
in learning Indonesian are : a variety of knowledge questions .
Keywords : Variety ; Question; Teacher ; Learning ; Language ; Indonesia

*
Penulis adalah dosen Prodi PBI FKIP Unimal
**
Penulis adalah dosen STKIP Bumi Persada
166 Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 13 No. 2; Juli 2019; 165-171

Pendahuluan menghasilkan dampak atau asumsi dari


Terampil berbahasa merupakan siswa lain bahwa pertanyaan itu hanya
hal terpenting yang dibutuhkan guru untuk Eti jadi tidak perlu diperhatikan.
dalam proses belajar-mengajar. Guru Selanjutnya, siswa juga akan merasa acuh
yang memiliki keterampilan dalam tak acuh sampai nama mereka dipanggil.
berbahasa akan menghasilkan beraneka Permasalahan tersebut tidak selesai di
ragam teknik pengajaran, baik dalam situ karena ada juga guru yang memiliki
menyampaikan materi maupun dalam kemampuan rendah terhadap menanggapi
konteks bertanya. Keterampilan jawaban dari siswa, seperti mengulangi
berbahasa bagi seorang guru merupakan jawaban siswa dan sebenarnya kebiasaan
faktor penentu dalam menciptakan itu tidak perlu dilakukan.
pengajaran yang lebih bervariasi dan Guru : Apakah nama ibukota
menarik. Dalam hal ini, pengajaran yang Filipina, Siti?
menarik diawali dengan memberikan Siti : Manila
perhatian khusus seperti mengajukan Guru : Manila
sejumlah pertanyaan sehingga siswa Tanya jawab yang tidak menggairahkan
merasa dirinya dipandang dan akan ini akan membosankan dan dapat
senantiasa menimbulkan minat belajar membuat siswa beranggapan jika ada
siswa tersebut. Pada dasarnya minat jawaban belum mendapat persetujuan
belajar siswa diperoleh dari guru yang guru maka tidak ada jawaban yang benar
memberikan perhatian khusus (Hadi, dkk. 2005:90).
(Ruswandi, 2010:174). Brown dan Wragg (1997:9)
Pelaksanaan proses pembelajaran memberi contoh kasus pada seorang anak
yang komunikatif tidaklah mudah, yang berusia enam tahun ketika si anak
mengingat banyak kewajiban yang harus pulang dari sekolah, si anak tersebut
dipenuhi oleh seorang guru khususnya mengatakan bahwa gurunya sama sekali
guru bahasa Indonesia. Seperti halnya, tidak baik karena tidak tahu apa-apa.
Djamarah (2005:99) menyatakan bahwa Ketika ditanya kenapa berpendapat
kedudukan guru mempunyai arti penting seperti itu, si anak menjawab bahwa guru
dalam pendidikan yang bertolak dari itu bertanya terus-menerus tentang segala
tugas dan tanggung jawab cukup berat hal. Jelas terlihat bahwa dalam kasus
untuk mencerdaskan anak didiknya. Dari tersebut guru tidak menguasai konsep
dasar pemikiran tersebut, seorang guru materi sehingga mengakibatkan guru
menghendaki untuk melengkapi dirinya tersebut tidak memiliki strategi dalam
dengan berbagai keterampilan yang bertanya.
diharapkan dapat membantu menjalankan Beranjak dari beberapa pokok
tugasnya dalam interaksi belajar bahasan yang dipaparkan di atas, sebagai
mengajar. dosen pemula peneliti tertarik untuk
Kemampuan guru bertanya dalam meneliti permasalahan tersebut. Oleh
pembelajaran berbeda-beda. Kemampuan karena itu, penelitian ini diangkat dalam
tersebut terlihat mulai dari guru skema penelitian dosen pemula anggaran
menyusun pertanyaan, mengajukan tahun 2019. Untuk meneliti permasalahan
pertanyaan, hingga memperoleh jawaban tersebut, peneliti memberi judul
dari siswa. Ada guru yang hanya mampu penelitian ini “Ragam Pertanyaan Guru
menyusun pertanyaan. Ada juga guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di
yang mampu mengajukan dan menyusun SMP Negeri 1 Kecamatan Dewantara
pertanyaan hingga memperoleh jawaban Kabupaten Aceh Utara”. Sebagai
dari siswa. Jika ada pertanyaan dari gambaran awal penelitian ini
seorang guru “Eti, bagaimana kamu dilatarbelakangi oleh beberapa asumsi
akan...?” pertanyaan tersebut akan yang mendeskripsikan tentang suasana
Ragam Pertanyaan Guru dalam… (Ririn Rahayu, Trisfayani, & Azhari) 167

pembelajaran yang tidak komunikatif 4) Dilakukan penganalisisan data


yang diakibatkan oleh penggunaan ragam berdasarkan teori.
bahasa yang tidak sesuai, strategi 5) Data yang sudah dianalisis akan
bertanya yang tidak tepat sehingga dijabarkan.
rendahnya pemahaman siswa terhadap
pertanyaan yang diajukan guru, dan tidak Hasil Penelitian
komunikatifnya bahasa guru dalam Hasil penelitian ini berkenaan
konteks bertanya sehingga menyulitkan dengan ragam pertanyaan yang diajukan
peserta didik memahami pertanyaan guru. guru dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMP Negeri 1 Kecamatan
Metode Penelitian Dewantara. Teori yang berkenaan dengan
Penelitian ini menggunakan ragam pertanyaan mengacu kepada
pendekatan kualitatif dengan jenis pendapat Rahim (2008:110). Hasil
penelitian deskripstif kualitatif. Jenis pengamatan dan rekaman ditemukan dua
penelitian ini mengacu pada tujuan ragam pertanyaan yang diajukan guru
penelitian, yaitu mendeskripsi ragam dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di
pertanyaan yang diajukan guru dalam SMP Negeri 1 Kecamatan Dewantara.
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Temuan hasil penelitian tersebut
Negeri 1 Kecamatan Dewanatara. Data diuraikan berikut ini.
penelitian ini bersumber dari guru yang
sedang melaksanakan proses Ragam Pertanyaan
pembelajaran di SMP Negeri 1 Berdasarkan teori Blom, terdapat
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh enam jenis ragam pertanyaan yaitu (1)
Utara. ragam pertanyaan pengetahuan, (2)
Instrumen yang digunakan dalam ragam pertanyaan pemahaman, (3) ragam
penelitian ini adalah lembar pengamatan pertanyaan terapan, (4) ragam pertanyaan
dan alat perekam suara (tape recorder). analisis, (5) ragam pertanyaan sintetis,
Untuk memperoleh data dalam penelitian dan (6) ragam pertanyaan evaluasi. Akan
ini, peneliti menggunakan teknik tetapi, dalam penelitian ini hanya
observasi dan rekam. Pengumpulan data ditemukan dua ragam pertanyaan saja,
dilakukan dengan langkah-langkah yaitu: (1) ragam pertanyaan pengetahuan,
berikut ini: Pertama: penulis menentukan (2) ragam pertanyaan pemahaman.
kelas yang akan diobservasi. Kedua, Untuk memudahkan proses
Penulis mempersiapkaan lembar analisis, data yang sudah dipilah
pengamatan, alat perekaman dan alat berdasarkan pengklasifikasian diberikan
tulis. Ketiga, penulis akan mencatat kode, yaitu R1 untuk pertanyaan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pengetahuan, dan R2 pertanyaan
guru dan merekam proses pembelajaran pemahaman. Untuk menentukan ragam
mulai dari pembukaan sampai dengan pertanyaan dalam setiap pengamatan,
penutup. kode ragam pertanyaan ditulis serangkai
Penganalisisan data dalam dengan kode pengamatan.
penelitian ini dilakukan dengan beberapa
tahapan berikut ini: Ragam Pertanyaan Pengetahuan (R1)
1) Data dari pencatatan dan perekaman Pertanyaan pengetahuan
dipadukan. merupakan pertanyaan yang diajukan
2) Data disusun kembali pada lembaran pada setiap langkah pembelajaran yang
khusus berdasarkan variabel rumusan menuntut jawaban dari ingatan siswa
masalah. terhadap materi yang sudah dipelajari.
3) Data yang sudah tertata kembali itu Pertanyaan pengetahuan biasanya
dipilah dengan memberikan kode.
168 Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 13 No. 2; Juli 2019; 165-171

ditandai dengan kata-kata tanya apa, Pertanyaan di atas tergolong ke


siapa, di mana, kapan, dan ke mana. dalam penanda pertanyaan pengetahuan
Berikut ini disajikan ragam yang menggunakan kata tanya di mana.
pertanyaan pengetahuan dengan penanda Selain itu, jawaban yang diberikan siswa
kata-kata tanya yang diajukan guru dalam dapat menunjukkan bahwa jawaban
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP tersebut dalam bentuk nama tempat
Negeri 1 Kecamatan Dewantara. (nama kabupaten) letak tempat wisata
tersebut. Artinya, pertanyaan menuntut
1) Kata Tanya apa jawaban dengan menyebutkan nama
G : Apa yang kurang jelas mengenai tempat sebagai pertanyaan pengetahuan
teks ini? sejalan dengan jawaban yang
SS : (diam) disampaikan siswa.
G : Anak-anak, apa ada diantara
kalian yang mengambil objek Ragam Pertanyaan Pemahaman (R2)
tentang pantai ?
SS : Ada Bu Pertanyaan pemahaman biasanya
G : Kira-kira apa yang sulit untuk ditandai dengan kata-kata jelaskan,
menulis teks deskripsi? uraikan, dan bandingkan. Berikut ini akan
SS :Gak ada bu… dipaparkan beberapa ragam pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan oleh pada tingkat pemahaman.
guru SMP Negeri 1 Dewantara diatas, G : Uraikanlah apa saya yang
dikategorikan sebagai pertanyaan ada di objek wisata yang pernah
pengetahuan karena menggunakan kalian kunjungi!
penanda pertanyaan pengetahuan apa. SS : Baik Bu…
G : Jelaskanlah dengan bahasamu
2) Kata Tanya siapa apa yang sudah dilihat dari
G : Siapa pencipta lagu ini anak-anak? objek wisata tersebut!
SS : Ismail Marzuki Bu.. SS : (Semuanya diam)
G : siapa satu orang yang berani G : Bandingkanlah apa saja yang ada
bernyanyi? di tempat wisata yang pernah kamu
SS : (diam semuanya) kunjungi dengan tempat wisata
G : Siapa mau baca? yang ada di buku?
SS : (diam semuanya) SS : Iya Bu..
G : Siapa yang nulis, tapi takut salah? Pertanyaan di atas merupakan
SS : (diam semuanya) pertanyaan pemahaman. Hal ini
G : Siapa dirumah yang ada buku dikarenakan, pada pertanyaan di atas
harian? terdapat kata uraikanlah, jelaskanlah,
SS: (diam semuanya) dan bandingkanlah yang ketiga kata
G : Siapa lagi yang sudah selesai? tersebut merupakan penanda pertanyaan
SS : Saya Bu… pemahaman.
Pertanyaan di atas menggunakan
kata tanya siapa. Penanda tanya siapa ini Pembahasan
merupakan bentuk lain dari ciri Dalam bagian ini dibahas tentang
pertanyaan pengetahuan. temuan penelitian, yaitu mengenai ragam
pertanyaan guru dalam pembelajaran
3) Kata Tanya di mana Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1
G : Di mana lokasi tempat wisata Parang Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh
Teritis itu? Utara.
SS : Yogyakarta Bu…
Ragam Pertanyaan
Ragam Pertanyaan Guru dalam… (Ririn Rahayu, Trisfayani, & Azhari) 169

Ragam pertanyaan yang yang menghendaki jawaban untuk


digunakan guru dalam pembelajaran menyebut nama orang biasanya muncul
Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 dengan pertanyaan yang tidak
Kecamatan Dewantara terdiri dari dua menggunakan kata tanya siapa. Akan
ragam pertanyaan, yaitu: (1) tetapi, pertanyaan demikian menuntut
pengetahuan, dan (2) pemahaman. jawaban dari menyebutkan nama orang.
Berikut ini diuraikan satu per satu. Pertanyaan pengetahuan yang
menuntut jawaban dari menyebutkan
Ragam Pertanyaan Pengetahuan (R1) nama tempat atau daerah diajukan dalam
Guru pada sekolah yang diteliti tiga bentuk, yaitu (1) pertanyaan
menggunakan jenis pertanyaan ini dalam pengetahuan yang menggunakan kata
pembelajaran Bahasa Indonesia. Jenis tanya di mana, dan (2) unsur kata tanya
pertanyaan pengetahuan yang digunakan di mana tidak digunakan. Kedua bentuk
guru memiliki unsur pembentuk di atas paling dominan muncul dengan
pertanyaan pengetahuan bervariasi, di menggunakan kata tanya di mana. Selain
antaranya (1) kata tanya apa, (2) kata itu, kedua bentuk tersebut diajukan
tanya siapa, dan (3) kata tanya di mana. sebagai pertanyaan lanjutan baik dari
Kata tanya apa yang digunakan dalam pertanyaan yang menggunakan kata tanya
pertanyaan pengetahuan merujuk kepada apa atau siapa.
jawaban yang diperoleh dari hasil Ketiga jenis pertanyaan
menyebutkan. Hal yang disebutkan pengetahuan di atas secara umum tetap
didapat dari proses mengingat terhadap merujuk pada satu tuntutan atau tujuan
apa yang diketahui bukan dari proses dengan jawaban dari proses menyebutkan
bernalar atau berpikir. Pertanyaan apa yang diingat (pengetahuan). Hal ini
pengetahuan yang diajukan guru sejalan dengan konsep yang
dominannya membutuhkan jawaban dikemukakan Rahim berikut.
singkat, seperti ya atau tidak, pernah atau Pertanyaan pengetahuan
tidak pernah, dan lain-lain tanpa merupakan pertanyaan yang diajukan
membutuhkan deskripsi detail. pada setiap langkah pembelajaran yang
Pertanyaan yang menggunakan kata menuntut jawaban dari ingatan siswa
tanya apa sering sekali muncul berulang terhadap materi yang sudah dipelajari
dalam satu konteks. Hal ini terjadi karena Rahim (2008:110). Pertanyaan
pertanyaan guru sering tidak jawab oleh pengetahuan dengan masing-masing
siswa. Oleh sebab itu, guru kembali bentuk yang disebut di atas dapat
mengajukan pertanyaan dengan kata dideskripsikan bahwa bentuk dengan kata
tanya yang sama. tanya apa yang paling dominan muncul
Kata tanya siapa paling dominan dan setelah itu denga kata tanya di mana
muncul setelah diajukan pertanyaan serta disusul dengan kata tanya siapa.
dengan kata tanya apa. Artinya, Berdasarkan pernyataan di atas, guru
pertanyaan pengetahuan yang Bahasa Indonesia yang mengajar di SMP
menggunakan kata tanya siapa muncul Negeri se-Kecamatan Dewantara sudah
mengikuti pertanyaan pengetahuan yang sempurna menggunakan ragam
menggunakan kata tanya apa. Pertanyaan pertanyaan pengetahuan sebagaimana
pengetahuan dengan kata tanya siapa yang dikemukakan oleh ahli.
yang muncul lebih identik dengan
jawaban yang merujuk pada kata ganti Ragam Pertanyaan Pemahaman (R2)
orang. Namun, pertanyaan tersebut lebih Hasil penelitian pada guru Bahasa
dominan muncul daripada pertanyaan Indonesia di SMP Negeri 1 Kecamatan
yang menghendaki jawaban untuk Dewantara menunjukkan bahwa guru
menyebutkan nama orang. Pertanyaan menggunakan jenis pertanyaan
170 Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 13 No. 2; Juli 2019; 165-171

pemahaman. Pertanyaan pemahaman telah menggunakan ragam pertanyaan


merupakan pertanyaan yang berada pada pemahaman ini dengan baik.
urutan kedua setelah pertanyaan
pengetahuan sebagai pertanyaan dengan Penutup
jumlah banyak digunakan guru. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
Pertanyaan pemahaman yang diajukan disimpulkan bahwa guru Bahasa
memiliki beberapa tuntutan sebagaimana Indonesia di SMP Negeri 1 Kecamatan
yang terlihat pada jawaban siswa. Di Dewantara secara aktif menggunakan
antaranya, jawaban yang diberikan dari beberapa ragam dalam mengajukan
proses membandingkan, menjelaskan, pertanyaan kepada siswa dengan
dan mendeskripsikan. Hal ini senada mengacu pada teori yang penulis
dengan apa yang diungkapkan Crawley, gunakan. Ragam pertanyaan yang
dkk dan Burns, dkk. dalam Rahim digunakan guru terdiri dari dua ragam
berikut. pertanyaan. Ragam pertanyaan yang
Crawley, dkk. (dalam Rahim, pertama adalah ragam pertanyaan
2008:112) mengelompokkan pertanyaan pengetahuan (R1). Ragam pertanyaan
pemahaman dalam dua tingkat, yaitu pengetahuan dibangun dari beberapa
tingkat pengetahuan dan tingkat unsur pembentuk, yaitu (1) menggunakan
pemahaman. Pertanyaan pada tingkat kata tanya apa, siapa, dan di mana; dan
pemahaman diistilahkan inferensi yang (2) unsur kata tanya yang dilesapkan.
membutuhkan bentuk pertanyaan yang Kedua, ragam pertanyaan yang
berhubungan dengan kegiatan digunakan adalah ragam pertanyaan
memparafrasakan atau meringkas, pemahaman (R2). Ragam ini dibangun
membandingkan, mengklasifikasi, dan dengan tidak menggunakan unsur
menuliskan poin penting (Burns, dkk. pembentuk secara khusus, seperti ragam
dalam Rahim, 2008:112). Pertanyaan pertanyaan pengetahuan. Namun, ragam
pemahaman biasanya ditandai dengan pertanyaan pemahaman dibentuk dengan
kata-kata jelaskan, uraikan, dan memberikan tuntutan dari menjelaskan,
bandingkan. membandingkan, dan membedakan.
Tuntutan yang terdapat dalam Akan tetapi, ada beberapa pertanyaan
pernyataan di atas menjadi bahan yang langsung menggunakan kalimat
pertimbangan dalam menentukan perintah, seperti jelaskan dan bedakan.
pertanyaan pemahaman. Dari tuntutan
tersebut paling dominan muncul sebagai Daftar Pustaka
pertanyaan pemahaman adalah Ahmadi, H. Abu dan Prasetya, Joko Tri.
membanding dan diikuti menjelaskan. 2005. SBM (Strategi Belajar
Kedua tuntutan tersebut memiliki ciri Mengajar) Untuk Fakultas
pertanyaan tersendiri. Tuntutan dengan Tarbiyah Komponen MKDK.
membandingkan memiliki ciri pertanyaan Bandung: CV Pustaka Setia.
dengan adanya kata sama atau tidak
sedangkan tuntutan menjelaskan Brown, George dan Wragg, E.C. 1997.
memiliki ciri pertanyaan dalam dua Bertanya (Terjemahan Anwar
bentuk pertanyaan. Pertama, terdapat Jasin). Jakarta: PT Gramedia
kata jelaskan. Kedua, tidak menggunakan Widiasarana Indonesia.
kata tanya. Namun, jawaban yang
diharapkan dari menjelaskan. Oleh Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan
karena itu, berdasarkan pernyataan di atas Anak Didik dalam Interaksi
guru Bahasa Indonesia yang mengajar di Edukatif, Suatu Pendekatan
SMP Negeri 1 Kecamatan Dewantara Teoretis Psikologi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Ragam Pertanyaan Guru dalam… (Ririn Rahayu, Trisfayani, & Azhari) 171

Rahim, Farida. 2008. Pengajaran


Gulo, W. 2002. Strategi Belajar- Membaca di Sekolah Dasar.
Mengajar. Jakarta: PT Grasindo. Jakarta: Bumi Aksara.

Hadi, dkk. 2005. Strategi Mengajar Ruswandi. 2010. Psikologi


Secara Sistematis. Jakarta: PT Pembelajaran. Bandung: CV. Cipta
Rineka Cipta. Pesona Sejahtera.

Kemdikbud. 2013. Kompetensi Dasar Roestiyah. 2001. Strategi Belajar


Sekolah Menengah Atas (SMA) Mengajar. Jakarta: PT Rineka
atau Madrasah Aliyah (MA). Cipta.
Jakarta: Kemdiknas.
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan
Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Motivasi Belajar-Mengajar.
Pendidikan. Jakarta: PT. Jakarta: PT Raja Grafindo.
RinekaCipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005.
Mahsun. 2013. Pembelajaran Teks dalam Metode Penelitian Pendidikan.
Kurikulum 2013. Jakarta: Kepala Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Badan Pegembangan dan
Pembinaan Bahasa Kemdikbud. Watson dan Davis. 2010. Bahasa, Citra,
Media, Yogyakarta: Jalasuta.
Ningrum, Epon. 2013. Pengembangan
Strategi Pembelajaran. Bandung: Yani, Ahmad. 2013. Keterampilan Dasar
CV. Putra Setia. Mengajar. Bandung: CV.
Pringgandani

Anda mungkin juga menyukai