Anda di halaman 1dari 5

Leadership Style pada Manager Divisi CV.

Catatan Psikologi Indonesia

Mata Kuliah : Metode Penelitian

Dhimas Fachri Aziza


0921242530004

Sekolah Pascasarjana
Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia

Universitas Airlangga Surabaya


Tahun 2022
Tema Penelitian Kualitatif : Analisis Leadership Style

A. Reseacrch Question :
1. Soft skill apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam menghadapi
tantangan dan perubahan yang terjadi?
2. Komunikasi seperti apa yang efektif untuk mengkomunikasikan segala perubahan
yang akan dilakukan oleh setiap divisi kepada setiap staff yang ada dalam divisi
tersebut?
3. Tantangan apa saja yang akan dihadapi oleh manager divisi dalam
mengkomunikasikan perubahan yang akan dilakukan?
4. Apa yang harus dilakukan oleh manager divisi untuk bisa membangun rasa saling
percaya dengan setiap anggotanya atau staffnya?
5. Apa yang harus dilakukan oleh manager divisi untuk bisa membuat staffnya bisa
konsisten dalam menjalankan program yang telah disusun?

B. Tujuan Penelitian :
 Untuk mengidentifikasi leadership style yang digunakan oleh para Manager divisi
Media dan Platform Catatan Psikologi dalam menjalankan program divisi.

C. Manfaat Penelitian :
1. Manfaat Akademik
 Diharapkan dapat memperkaya referensi tentang leadership style pada startup digital
dan sebagai bahan informasi tentang leadership style bagi akademisi lainnya
2. Manfaat Praktis
 Diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemilik Catatan Psikologi untuk mengetahui
tentang leadership style para manager divisinya.
 Dapat menjadi masukan atau informasi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk
membahas tentang leadership style.

D. Teori yang digunakan :


Hubungan yang tepat antara seorang pemimpin dan bawahannya dijelaskan
dalam Teori LMX (Leader Member exchange). LMX (Leader Member exchange ini
mengikuti prinsip yang sama dengan kepemimpinan transformasional. Ide dasarnya
adalah studi tentang peran dalam organisasi. Di sini diasumsikan bahwa peran-peran
ini tidak ditentukan secara lengkap. Secara keseluruhan individu hanya memiliki
minat yang terbatas untuk melihat kinerja orang lain. Menurut LMX (Leader Member
exchange, supervisor memiliki pengaruh yang sangat tinggi terhadap bawahan.
Terutama karyawan baru menunjukkan perilaku yang berbeda, karena mereka
menghadapi tantangan untuk menjadi anggota tim yang mapan. Pemimpin LMX yang
efektif berdampak pada bawahan mereka karena mereka mendorong pengambilan
risiko, memberikan keleluasaan pekerjaan yang lebih besar dan tidak mengharapkan
mendapatkan perilaku khusus dari para pimpinannya secara terus menerus (Tierney,
Farmer et al. 1999, p.595).
1. Kepemimpinan Otokratis
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tipe kepemimpinan otokratis
paling memengaruhi orang, maka hal itu pasti perlu diperhatikan dan dievaluasi.
Literatur umumnya mendefinisikannya namun tidak mempertimbangkan faktor sosio-
emosional dalam kelompok. Mereka tidak melihat ini sebagai faktor penting dalam
memimpin. Karena terutama pemimpin yang membuat keputusan, karyawan tidak
benar-benar memiliki suara dalam strategi perusahaan. Jelas, tanpa diskusi apapun,
beberapa diskusi mengarah pada hasil yang tidak diinginkan (De Cremer 2006).
Para pemimpin ini memaksakan ide-ide mereka dan bawahan harus
menerimanya jika mereka suka atau tidak. Studi oleh Cremer menunjukkan bahwa
cara otokratis dalam memimpin memiliki pengaruh negatif terhadap emosi dan
hubungan dalam kelompok, karena karyawan tidak dapat benar-benar terikat dengan
pemimpin.
2. Kepemimpinan Demokratis
Sedangkan pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang mencari
konsensus di antara karyawan dengan mengumpulkan semua pendapat yang berbeda
dan memberikan bobot yang sama. Pemimpin demokratis mengandalkan pengambilan
keputusan kelompok, keterlibatan anggota aktif, pujian jujur, kritik dan tingkat
persahabatan (Lewin & Lippitt,1938).
3. Kepemimpinan Transformasional
Dalam menemukan gaya kepemimpinan yang tepat, kita harus membedakan
terutama antara kepemimpinan transaksional dan transformasional. Saat
menggunakan gaya kepemimpinan transformasional, para pengikut mendapat manfaat
dari status dan prestise posisi (Bass,1985). Pendekatan ini terlihat memotivasi orang
lain untuk melampaui kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan
memperluas kepentingan pribadi karyawan (Hartog et al. p.223).
4. Kepemimpinan Supportif

Menurut House (1981). seorang pemimpin yang suportif adalah orang yang
memberikan dukungan emosional, informasional, instrumental, dan penilaian kepada
pengikutnya di mana dukungan emosional telah terbukti memiliki makna yang paling
intuitif. House mengatakan bahwa seorang pemimpin mengungkapkan dukungan
ketika dia menunjukkan perhatian dan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi
pengikut ketika membuat keputusan. Ini terkait erat dengan pendekatan
pengembangan termasuk konseling karir, pengamatan staff yang cermat dan
mendorong mereka untuk menghadiri pendidikan dan pelatihan lebih lanjut (Bass
1985).

5. Leadership Situational

Konsep kepemimpinan situasional ini menyatakan bahwa situasi yang berbeda


memerlukan pendekatan kepemimpinan yang berbeda. Ini menyatakan bahwa tidak
ada gaya kepemimpinan tunggal yang serba guna. Orang yang bertanggung jawab
perlu menilai situasi dan menyesuaikan keterampilan, teknik, dan keputusannya
sesuai dengan keadaan tertentu. Konsep ini mencoba untuk mencocokkan gaya
kepemimpinan dengan kondisi situasi yang dibutuhkan (Hall 2007). Pendekatan
situasional membantu manajer untuk mendiagnosis tuntutan situasi individu mereka.
Itu dibangun di atas persimpangan jumlah arahan yang diberikan seorang pemimpin,
jumlah dukungan sosio-emosional yang ditawarkan oleh seorang pemimpin, dan
tingkat kesiapan yang ditunjukkan pengikut pada tugas tertentu (Hersey, Blanchard et
al. 1979).

Referensi :

Bass, B. M. (1985). “Leadership and performance beyond expectations”. Collier Macmillan.

De Cremer, D. (2006). "Affective and motivational consequences of leader self-sacrifice: The


moderating effect of autocratic leadership." The Leadership Quarterly.

Hall, A. (2007). "Entrepreneurial Leadership: A profile of Herb Kelleher and South West
Airlines." Completed in Partial fulfillment of the Requirements for OM.
Hersey, P., et al. (1979). "Situational leadership, perception, and the impact of power."
Group & Organization Management

House, J. S. (1981). "Work stress and social support.”

Lewin, K. and R. Lippitt (1938). "An experimental approach to the study of autocracy and
democracy: A preliminary note." Sociometry .

Tierney, P., et al. (1999). "An examination of leadership and employee creativity: The
relevance of traits and relationships." Personnel Psychology.

Anda mungkin juga menyukai