Anda di halaman 1dari 4

1.

Profil Karyawan (Individual Development Plan/IDP):

Data pribadi dan profesional dari setiap karyawan harus terdokumentasi dengan baik.
Dokumen-dokumen ini termasuk:

Penilaian Kinerja Terdahulu (Previous Performance


Evaluations): Evaluasi kinerja sebelumnya membantu karyawan
dan manajer untuk memahami kekuatan dan kelemahan karyawan
serta area di mana perbaikan diperlukan.
Resume Karyawan (Employee Resume): Ini mencakup riwayat
pekerjaan, pendidikan, pengalaman kerja sebelumnya, dan
pencapaian karyawan. Informasi ini membantu mengevaluasi
kesesuaian karyawan dengan tujuan pengembangannya.
Hasil Tes atau Penilaian Kemampuan (Test Scores or Skill
Assessments): Jika karyawan telah mengikuti tes atau penilaian
keterampilan tertentu, hasilnya dapat menjadi dasar untuk
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
Catatan Kemajuan Pribadi (Personal Progress Notes): Ini
adalah catatan pribadi karyawan yang mencantumkan pengamatan,
pengalaman, atau catatan kemajuan yang tidak tercakup dalam
dokumen-dokumen lainnya.
Persetujuan dan Rekomendasi (Approvals and
Recommendations): Ini mencakup persetujuan dari atasan atau
manajer, serta rekomendasi yang diberikan untuk tujuan
pengembangan.
Laporan Evaluasi Kinerja Akhir (Final Performance
Evaluation Report): Setelah pelaksanaan IDP, dokumen ini
mencantumkan evaluasi kinerja akhir karyawan yang
mencerminkan dampak perkembangan pada kinerja mereka.
Surat Pernyataan Komitmen (Commitment Statement):
Dokumen ini berisi pernyataan komitmen karyawan untuk
mencapai tujuan pengembangan dan bersedia mengikuti rencana
pengembangan.
2. Pengelolaan Pelatihan (Training Management) dan CMS (Content Management
System)

Fungsi ini harus mencakup:

o Pencatatan pelatihan yang telah diikuti oleh karyawan.


o Perencanaan dan penjadwalan pelatihan.
o Manajemen anggaran pelatihan.
o Evaluasi efektivitas pelatihan.

3. Portal E-Learning (E-Learning Portal): Memungkinkan karyawan untuk


mengakses materi pelatihan dan sumber daya pembelajaran online.
4. Manajemen Kompetensi (Competency Management): Untuk melacak kompetensi
yang dimiliki oleh karyawan dan mengidentifikasi area di mana mereka perlu
meningkatkan kompetensi mereka.

Pemetaan Kompetensi (Competency Mapping): Memungkinkan organisasi


untuk menentukan kompetensi yang diperlukan untuk setiap posisi atau peran
dalam perusahaan.

Evaluasi Kompetensi (Competency Assessment): Menu ini digunakan untuk


mengevaluasi kompetensi karyawan, baik melalui penilaian oleh atasan, rekan
kerja, atau diri sendiri. Ini dapat mencakup pengukuran kemajuan dalam
mengembangkan kompetensi tertentu.

Analisis Gap Kompetensi (Competency Gap Analysis): Memungkinkan


organisasi untuk mengidentifikasi perbedaan antara kompetensi yang dimiliki
oleh karyawan saat ini dan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis.

Perencanaan Pengembangan (Development Planning): Memungkinkan


karyawan dan manajer untuk merencanakan pengembangan kompetensi yang
diperlukan untuk mencapai tujuan peran atau posisi mereka.

5. Evaluasi Kinerja (Performance Evaluation): Memungkinkan perusahaan untuk


mengintegrasikan hasil pelatihan ke dalam proses evaluasi kinerja karyawan.

1. Performance Appraisal “Special case (Promosi dan Kenaikan Gaji)”


2. Employee Performance Raport (Tahunan)

6. Pengukuran Return on Investment (ROI) Pelatihan: Memungkinkan evaluasi


efektivitas pelatihan berdasarkan hasil yang diukur, seperti peningkatan produktivitas
atau kepuasan karyawan.
7. Pengukuran Kepuasan Karyawan (Employee Satisfaction Measurement): Ini
penting untuk menilai sejauh mana program pelatihan dan pengembangan memenuhi
harapan karyawan.
8. Manajemen Sertifikasi (Certification Management): Untuk melacak sertifikasi
yang dimiliki oleh karyawan dan mengingatkan ketika sertifikasi perlu diperbarui.
9. Manajemen Rencana Karir (Career Development Planning): Memungkinkan
karyawan dan manajemen untuk merencanakan karir karyawan, termasuk pelatihan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan karir mereka.
10. Pengelolaan Anggaran Pelatihan (Training Budget Management): Untuk
mengelola anggaran yang dialokasikan untuk pelatihan dan mengukur pengeluaran
sesuai dengan rencana.
11. Pelaporan (Reporting): Memungkinkan pembuatan laporan yang memungkinkan
manajemen untuk memantau efektivitas program pelatihan dan pengembangan.
12. Manajemen Dokumen (Document Management): Untuk menyimpan dan
mengelola materi pelatihan, petunjuk, dan sumber daya pelatihan lainnya.
13. Manajemen Sumber Daya (Resource Management): Untuk mengelola sumber
daya pelatihan seperti instruktur, fasilitas, dan peralatan.
14. Integrasi dengan Sistem HR dan Payroll (HR and Payroll Integration): Penting
agar data karyawan, termasuk data pelatihan, dapat diintegrasikan dengan sistem HR
dan penggajian.

Anda mungkin juga menyukai